Hanaya, wanita cantik yang harus rela menjual tubuhnya dengan pria yang sangat ia benci. Pria yang telah melukai hatinya dengan kata-kata yang tak pantas Hana dengarkan.
Mampukah Hana hidup setelah apa yang terjadi padanya?
Atau bagaimana kah nasib pria yang telah menghina Hana saat tahu kebenaran tentang Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Tap... Tap... Tap.. Bunyi suara sepatu Hana saat melangkah sambil membawa nampan yang berisikan minuman.
"Pesan yang banyak." Kata Hana sambil menyajikan minuman kepada pria yang duduk di kursi pojokan.
"Temani kami dan kamu akan mendapatkan bayaran." Tawar lelaki tersebut.
"Tidak tuan. Aku hanya memberi minuman, tidak untuk melayani satu tamu."Jawab Hana
"Hanya minum. Bukan melayani di ranjang." Ucap lelaki itu lagi.
Lalu Hana terdiam sambil berfikir. "Berapa bayaranmu?" tanya Hana.
"Berapa yang kau minta?" jawab pria itu dengan pertanyaan.
Hana tersenyum. Lalu duduk di kursi.
"Kau mengenal pria ini? Kau tahu alamat pria ini?" tanya Hana sambil menunjukkan satu foto seorang pria.
Lelaki itu mengambil foto tersebut lalu memperhatikannya. "Bukan kah dia..."
"Nona Hana tuan ku sedang menunggu anda di ruangan Vip."
"Kau!!" Ucap Hana saat melihat kini ada Roy di hadapannya.
"Tuan ku sudah menunggu anda dari tadi nona."
Hana berdiri sambil berjalan menyentakkan kaki nya dengan sangat keras di lantai. Hana berjalan bukan menuju ruangan Vip, justru berjalan menuju ruangan dimana mami berada.
"Berikan foto itu padaku." Kata Roy, dan lelaki itu memberikan foto tersebut kepada Roy.
"Tuan Adit.." Gumam Roy saat melihat siapa yang ada di dalam foto tersebut. Lalu memasukkan foto itu ke dalam saku jas nya.
•••••
"Mami.." Teriak Hana memanggil.
"Hana, slow. Slow sayang." Ucap Mami.
"Mami, bukan kah aku bilang kalau aku tidak ingin melayani pria."
"Sayang. Kau cukup duduk saja menemani pria itu minum."
"Tidak!" Tolak Hana. "Aku tidak ingin."
"Tapi sayang, dia sudah membayar mahal."
"Kalau begitu mami saja yang menemaninya." Ucap Hana dan keluae dari ruang Mami.
"Anak itu..." Ucap mami sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Susah sekali menganturnya. Padahal bayarannya besar. Dia hanya cukup duduk dan langsung mendapatkan uang."
Mau tidak mau Mami terpaksa masuk ke ruangan dimana Elang sudah duduk dengan sangat santainya sambil memengang gelas yang berisikan minuman..
"Akhirnya kau sudah..." Elang berhenti berucap kala melihat siapa yang saat ini sedang masuk.
"Dimana wanita itu?" Tanya Elang.
"Maaf tuan. Tapi.."
"Dimana?" Bentak Elang.
"Dia menolak untuk menemani anda minum tuan."
Brangggkkkkkkk. Elang membanting gelas yang ia pengang di lantai dengan sangat keras. Membuat mami sontak kaget.
"Aku sudah membayar mahal. Jadi bawah dia kehadapan ku sekarang juga." Titah Elang yang tidak dapat di bantahkan lagi.
Mami pun langsung keluar mencari dimana Hana berada. "Dimana anak itu. Kenapa dia selalu membuatku di dalam masalah" Ucap Mami.
"Roy..." Teriak Elang memanggil.
"Ada apa tuan?"
"Bawah wanita itu ke sini, sekarang juga"
"Baik tuan."
Roy langsung mencari keberadaan Hana, namun sepanjang Roy melihat se isi kelab, matanya tidak menemukan sosok Hana.
"Apa mungkin dia kabur" Gumam Roy lalu mencari Hana keluar.
"Akhirnya aku lolos." Ucap Hana sambil tersenyum.
"Anda mau kemana nona Hana?" Ucap Roy tepat berdiri di belakang Hana.
"Kau!!" Hana merasa heran kenapa bisa sosok ini bisa muncul lagi, padahal ia sudah berusaha lari lewat pintu belakang.
"Ikutlah dengan ku jika anda tidak ingin mendapatkan masalah."
"Aku tidak mau." Kata Hana dan langsung mencoba lari., Namun dengan cepat Roy menarik tangan Hana membuat Hana tidak bisa lari.
"Tolong lepaskan aku." Kata Hana
"Maaf, tapi saya harus membawa anda sebelum tuan saya marah."
semangat terus thor
pediih tau
Karena bagi yang tidak mengetahui rasa sakitnya Hana, pasti akan mudah luluh dg perlakuan sepele Elang