NovelToon NovelToon
Married With Bad Boy

Married With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Puput

Karena jebakan dari sahabatnya membuat Naya dituduh telah tidur dengan Arsen, seorang bad boy dan ketua geng motor. Karena hal itu Naya yang merupakan anak dari walikota harus mendapat hukuman, begitu juga dengan Arsen yang merupakan anak konglomerat.

Kedua orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan mereka dan diusir dari rumah. Akhirnya mereka hidup berdua di sebuah rumah sederhana. Mereka yang masih SMA kelas dua belas semester dua harus bisa bertahan hidup dengan usaha mereka sendiri.

Mereka yang sangat berbeda karakter, Naya seorang murid teladan dan pintar harus hidup bersama dengan Arsen seorang bad boy. Setiap hari mereka selalu bertengkar. Mereka juga mati-matian menyembunyikan status mereka dari semua orang.

Apakah akhirnya mereka bisa jatuh cinta dan Naya bisa mengubah hidup Arsen menjadi pribadi yang baik atau justru hidup mereka akan hancur karena kerasnya kehidupan rumah tangga di usia dini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Sesampainya di rumah, Arsen meletakkan dua bungkus kantong plastik di atas meja. "Nih, gue beliin buat lo. Gue beli masakan juga di depan ada warung nasi. Besok-besok kalau bahan di kulkas udah habis lo beli aja di depan, gak usah masak." kata Arsen sambil berlalu. Sebelum sampai rumah dia memang sempat membeli lauk di warung yang berada di dekat rumahnya.

Naya mendongak, lalu dia duduk. Dia membuka kantong plastik berwarna putih terlebih dahulu. "Hah, serius Arsen beliin ini, emang gak malu?" gumam Naya yang ternyata didengar Arsen karena Arsen kembali mendekat.

"Njir, malu woy! Sekali ini aja gue beliin lo ginian. Besok-besok gue gak akan mau. Mana rokok gue!" Arsen mengambil rokoknya yang tertinggal di dalam kantong plastik itu.

"Makasih," kata Naya sambil membuka botol jamu itu.

"Hem." Arsen kembali masuk ke dalam kamarnya.

Setelah sebotol jamu itu habis, buru-buru Naya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak lupa lauk juga dia letakkan di dapur.

Selesai membersihkan diri, Naya mencuci seragam dan pakaiannya yang kotor. Dia juga melihat pakaian Arsen sudah menumpuk di dalam keranjang kotor, dia akhirnya juga memasukkannya ke dalam mesin cuci. "Sekalian, biar hemat listrik. Besok-besok gue tulis jadwal nyuci dan bersih-bersih. Enak aja, gue bukan pembantu di sini." dumel Naya. Dia memasukkan sabun dan mengucek terlebih dahulu noda-noda yang membandel sebelum mesin cucinya dia putar.

Setelah mesin cuci dia putar, dia kini kembali ke dapur dan membuka lauk yang dibeli Arsen.

"Makan dulu baru nyuci. Nanti kalau lo sakit, gue yang repot." kata Arsen. Nada bicaranya selalu ketus. Entah itu bentuk perhatian atau bukan.

"Nyuci juga bisa ditinggal," kata Naya sesekali melirik Arsen yang sudah mengambil sepiring nasi lalu duduk di kursi makan. "Lain kali gantian lo yang nyuci. Enak aja gue ngerjain semua pekerjaan rumah. Gue bukan pembantu." kata Naya lagi sambil meletakkan lauk di atas meja makan.

"Ya udah biarin aja, gak usah dicuci."

Naya berdengus kesal. Bicara dengan Arsen itu selalu saja mendapat bantahan. Lebih baik dia diam dan menghabiskan nasinya. Perutnya juga sudah sangat lapar.

Setelah selesai makan, Naya membereskan meja dan mencuci piring kotor sedangkan Arsen sudah asyik bermain gamenya.

Naya semakin menggerutu dengan sumpah serapah di dalam hatinya. Ternyata film ikan terbang yang selama ini sangat dia benci terjadi dalam hidupnya. Sangat menyebalkan, rasanya dia ingin sekali mengusir Arsen dari rumah jika saja itu bukan rumah Arsen.

Kemudian dia kini membuang air di mesin cuci lalu mengisinya lagi untuk membilas dan memberinya pewangi.

Sesekali dia masih saja melirik Arsen yang semakin asyik memainkan game di ponselnya. Sampai dia selesai dan telah mengeringkan cuciannya, Arsen belum juga beranjak dari tempatnya.

Dia kini mengeluarkan cuciannya dari pengering dan memindahnya ke bak besar untuk dia jemur di belakang rumah.

Saat dia akan mengangkatnya tiba-tiba kedua tangan Arsen terulur dan menggantikan tangannya. "Kalau kerja itu gak usah ngedumel terus." Lalu dia mengangkat cucian yang siap dijemur ke halaman belakang. "Udah lo tidur aja sana."

"Lo jemur punya lo aja, biar gue jemur sendiri punya gue. Awas lo sentuh daleman gue!"

"Gue udah pernah lihat isinya. Lo lupa?" goda Arsen. Sepertinya dia sekarang memiliki hobi baru yaitu membuat Naya marah. Sangat menggemaskan saat kedua pipi itu menggembung.

Seketika Naya melempar punggung Arsen dengan sandalnya. Lalu dia menghentakkan kakinya dan berjalan masuk kamar. "Astaga, bau rokok. Arsen kalau merokok jangan di kamar!" teriak Naya sambil mengeluarkan asbak. Kemudian dia kembali ke atas ranjang dan merebahkan dirinya sambil menatap layar ponselnya. Ada satu pesan masuk dari Rani.

Nay, kalau lo mau sekarang bisa ke tempat kerja Rangga. Kebetulan ada lowongan part time.

"Kok di tempat Rangga? Gimana ya? Aku pikir-pikir dulu aja deh. Nanti kalau ada aku cari di tempat lain aja."

Kemudian dia membalas pesan itu.

Gue sekarang lagi PMS. Besok aja gak papa kan?

Beberapa saat kemudian Rani kembali membalas pesan itu. Iya, gak papa.

"Untunglah masih ada waktu untuk berpikir." Kamudian Naya menguap panjang dan meletakkan ponselnya di sebelah bantalnya. Dia melepas kaca matanya lalu memejamkan matanya dan terlelap.

Beberapa saat kemudian, Arsen masuk ke dalam kamar. Dia melihat Naya yang sudah tidur dengan nyenyak. "Dia malah tidur di sini. Gue juga mau tidur. Biarinlah gue juga mau tidur di sini. Gue ntar malem mau nongkrong." Arsen merebahkan dirinya di sebelah Naya. Dia memiringkan dirinya dan menatap Naya.

Sampai beberapa menit akhirnya Arsen juga tertidur. Awalnya posisi mereka memang berjauhan lama-lama mereka semakin dekat dan saling memeluk. Saat hari akan gelap, Naya membuka matanya.

"Arsen!" teriak Naya saat melihat dirinya sangat dekat dengan Arsen. Bahkan tangan Arsen memeluk pinggangnya.

Arsen membuka matanya saat mendapat satu dorongan keras dari Naya.

"Apa sih? Berisik!"

"Lo ngapain peluk-peluk gue?"

"Lo yang tidur di sini duluan. Ya udahlah gue juga ikut tidur. Lagian lo juga udah halal gue peluk. Lakuin yang kayak di room dulu lagi juga sekarang gak dosa."

"Dih, najis. Gue gak sudi lo sentuh. Maupun udah halal atau masih haram, ogah!" Naya memakai kaca matanya lalu turun dari ranjang sambil membawa ponselnya. Dia kini duduk di dekat rak bukunya dan mengeluarkan buku dari tasnya.

"Eh, tadi ada tugas? Kerjain punya gue juga!" kata Arsen.

"Ogah!" jawab Naya dengan keras. "Enak aja, pengen pintar itu ya belajar."

Arsen justru turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya di almari. "Malam ini gue mau keluar."

Naya tak menjawabnya. Dia sudah tahu kehidupan Arsen. Tiap hari pasti dia keluar malam bahkan pulang menjelang pagi. Biarkanlah, dia juga tidak mungkin bisa mengubah tingkah laku anak orang.

.

💕💕💕

.

Like dan komen ya...

1
Isnaining Asih Fitria
Biasa
Isnaining Asih Fitria
Kecewa
Hadyan Ghauzan
Luar biasa
Kabul Tri Wiharyo
Kecewa
Kabul Tri Wiharyo
Buruk
Emak Kam
mukinkah mereka mendapatkan hadiah tamparan di pipi yang mulus 🤔
Emak Kam
emak Kam mampir. penasaran 😘
Masita Fangky
🤩
Sofie Endarwati
Buruk
Nayla Nazafarin
orang kaya mah bebas...
Nayla Nazafarin
smuanya ada disni..
Sunny Kuy
mungkin anakx adikx Rahardi ayah rangga
Dede Mila
mulai baca
Tri Yanti
Kecewa
Tri Yanti
Buruk
Aisyah Muhammad
Lumayan
Aisyah Muhammad
Kecewa
Reyhanun Anun
Biasa
Reyhanun Anun
Kecewa
Mukhoyyaroh Yaroh
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!