NovelToon NovelToon
Pencari Jejak Misteri

Pencari Jejak Misteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Matabatin / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Pindah sekolah dua kali akibat dikeluarkan karena mengungkap kasus yang tersembunyi. Lima remaja dari kota terpaksa pindah dan tinggal di desa untuk mencari seseorang yang telah hilang belasan tahun.

Berawal dari rasa penasaran tentang adanya kabar duka, tetapi tak ada yang mengucapkan belasungkawa. Membuat lima remaja kota itu merasa ada yang tidak terungkap.

Akhir dari setiap pencarian yang mereka selesaikan selalu berujung dikeluarkan dari sekolah, hingga di sekolah lain pun mengalami hal serupa.

Lantas, siapakah para remaja tersebut? Apa saja yang akan mereka telusuri dalam sebuah jurnal Pencari Jejak Misteri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Awal mula

Selama di perjalanan bersama Sudirjo menaiki mobil, Ratu duduk di sebelah Panca dan Reyza. Sedangkan Bisma, Intan dan Ninda berada di belakang mereka.

Sudirjo dengan supir pribadinya membawa sebuah mobil khusus keluarga.

"Dukun itu gimana, Mbah?" tanya Reyza penasaran.

Tanpa menoleh Sudirjo menjawab, "Dia meninggal pada saat kakek bawa Panca. Entah apa sebabnya, warga sekitar langsung mengurus jenazahnya yang katanya tubuhnya bau."

"Meninggal?" Ratu beserta temannya terkejut.

"Mungkin karena dia gagal melakukan ritualnya. Sehingga semuanya berbalik ke dirinya." ujar Panca.

Ratu menatap Panca yang terlihat sudah lebih baik setelah mengalami kerasukan. "Mas Panca, maaf, aku mau tanya soal asal mula desa Kantilan itu." ucap Reyza.

Tanpa diperjelas lagi pertanyaannya, Panca langsung menjawab, "Pada masa aku masih bayi, aku ditemukan oleh seorang nenek-nenek. Namanya Mbok Sutri, beliau membawaku ke desa nya yang bernama Desa Kembangan. Namun, ketika aku berumur 7 tahun, desa itu mengalami bencana alam. Oh iya, sebelumnya desa itu masih normal. Tidak ada ritual sesat atau bahkan hal-hal yang berkaitan dengan mistis. Sampai pada umur 10 tahun, di desa tersebut muncul sebuah grup seni kuda lumping ketika ada seorang warga baru kakek-kakek dari desa sebrang." jelas Panca.

"Sejak kemunculan kakek itu, grup tersebut aktif latihan setiap malam di beberapa bulan. Sampai akhirnya ada salah seorang warga yang mengetahui jika kakek-kakek itu ialah dukun. Singkat cerita, seluruh anak muda laki-laki diperintah untuk gabung dengan grup kesenian itu. Termasuk aku, padahal anggotanya tak semua dari Desa Kembangan. Berakhirlah aku mengikuti sendirian, karena yang lain tidak ikut sebab takut."

Bisma semakin tertarik untuk mengupas semua yang ia tanyakan. "Bencana saat Mas Panca umur 7 tahun itu apa, Mas?"

"Dulu ada bencana banjir dan tanah longsor."

Ratu menatap Panca yang memakai hoodie berwarna hitam.

"Sekarang Mbok Sutri di mana, Mas?" Kali ini Ratu mengajukan pertanyaan, setelah sejak tadi hanya menyimak.

"Sudah meninggal dua tahun yang lalu. Kenapa kamu menatap aku kayak gitu? Apa ada yang salah?"

Dengan gugup Ratu menggeleng.

"Enggak ada. Aku cuma mau memastikan aja kalau kamu laki-laki yang baik, bukan gelandangan dan suka main." kata Ratu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil.

Reyza tersenyum miring memperhatikan dua manusia yang saling menyukai sebenarnya, tapi mereka saling gengsi.

"Kalau gak baik boleh dijauhin, kalau baik ya jangan terlalu dideketin, takut malah nyakitin. Karena belum halal, hehe." ujar Panca bercanda, membuat Ratu kesal.

Di tengah-tengah canda dan tawa, Bisma mencolek punggung Reyza.

"Apaan?" Reyza menoleh ke belakang.

Bisma melirik ke arah Ninda.

Reyza yang kurang peka pun akhirnya ditangkup wajahnya ke arah Ninda. Hingga lelaki itu menatap kakaknya tanda tanya.

"Ninda suka sama lo, Rey." celetuk Bisma.

Sontak Ninda terkejut dengan ucapan Bisma yang membongkar rahasia tentang perasaannya.

"Hah? Suka sama gue? Sejak kapan? Dan kenapa bisa suka, emang gue baperin lo?" tanya Reyza dingin pada Ninda.

Melihat wajah temannya sedikit kecewa, Ratu mencubit pinggang adiknya. Sampai membuat lelaki tersebut meringis.

Namun, Bisma tak diam saja. Ia bersama Intan memang sudah merencanakan untuk mengcomblangkan dua temannya.

Dengan sengaja Bisma pindah ke jok tengah tempat duduk Reyza.

"Udah sana, pindah lo!" perintah Bisma sambil menggeplak bahu Reyza.

Sang adik Ratu itu celingukan bingung seraya berusaha pindah ke jok paling belakang bersama Intan dan Ninda.

"Lo beneran suka sama gue?" Pertanyaan Reyza dianggukki pelan oleh Ninda.

"Kenapa bisa suka sama gue, emang gue bikin lo baper?" lanjutnya, kali ini Ninda memberi gelengan.

1
Billgisya Janu Aulia
Luar biasa
Billgisya Janu Aulia
Lumayan
murtiasih
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!