NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Ceo

Menaklukan Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: tanier alfaruq

seorang CEO cantik, seksi, dan galak, yang terjebak dalam dinamika dunia kerja dan cinta. Dia harus menghadapi tantangan dari mantan suaminya, mantan pacar Tanier, dan berbagai karakter wanita seksi lainnya yang muncul dalam hidupnya. Tanier, karyawan Lieka yang tampan, sabar, dan kocak, berjuang untuk memenangkan hati Lieka dan membantu perusahaan mereka bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanier alfaruq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Pertemuan Tak Terduga

Momen yang Mengubah Segalanya

Hari-hari berlalu dengan cepat setelah peluncuran produk yang sukses. Lieka dan Tanier semakin dekat, berfokus pada pekerjaan dan hubungan mereka yang berkembang. Namun, dalam sekejap, segalanya bisa berubah. Suatu sore, ketika Lieka menghadiri sebuah acara bisnis di hotel mewah, perasaannya bergejolak saat melihat seseorang yang tidak ingin dia temui lagi: Sugi, mantan suaminya.

Dengan penampilan yang rapi dalam setelan jasnya, Sugi berdiri di sudut ruangan, berbincang dengan beberapa pengusaha lain. Lieka merasakan detak jantungnya meningkat, berusaha menenangkan dirinya agar tidak meluap dengan emosi yang tak terduga. Sementara itu, Tanier yang berada di sampingnya merasakan ketegangan di udara.

“Apakah kamu baik-baik saja, Lieka?” tanya Tanier dengan nada khawatir.

Lieka mengangguk, meski matanya tidak bisa menjauh dari Sugi. “Aku baik-baik saja. Hanya… sedikit terkejut.”

Tanier bisa merasakan ketidaknyamanan Lieka, dan segera menempatkan dirinya di antara Lieka dan Sugi, berusaha memberikan perlindungan emosional yang dibutuhkan. “Kita bisa pergi jika kamu mau,” tawarnya.

Konfrontasi yang Tak Terhindarkan

Namun, sebelum mereka bisa pergi, Sugi berbalik dan melihat Lieka. Senyumnya yang dingin memaksa Lieka untuk menghadapi kenyataan yang pahit. “Lieka, sudah lama tidak bertemu,” ucap Sugi dengan suara yang rendah, tetapi penuh percaya diri.

“Ya, sudah lama,” balas Lieka, mencoba terdengar tegar meski hatinya bergetar. “Apa kabar?”

“Baik-baik saja. Aku mendengar tentang kesuksesan perusahaanmu. Selamat,” jawab Sugi, dengan nada yang tidak terlalu tulus.

Tanier merasakan ketidaknyamanan di antara mereka. Dia tidak suka cara Sugi berbicara dengan Lieka, seolah ingin menguasai kembali ruang yang telah mereka bangun. “Kami sibuk dengan proyek baru, jadi jika tidak ada yang penting, kami akan melanjutkan,” kata Tanier dengan tegas.

Sugi melirik Tanier, lalu kembali pada Lieka. “Tentu, aku tidak ingin mengganggu. Hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja.”

Rasa Cemas yang Menghantui

Setelah pertemuan singkat yang tegang itu, Lieka dan Tanier pergi dari acara tersebut. Di dalam mobil, Tanier memperhatikan ekspresi wajah Lieka yang tidak bisa menyembunyikan kecemasannya. “Apakah kamu ingin bicara tentang apa yang terjadi?” tanyanya lembut.

Lieka menghela napas dalam-dalam. “Aku tidak ingin dia kembali ke dalam hidupku, Tanier. Tetapi, melihatnya lagi membuatku merasa tidak nyaman dan cemas.”

“Jangan biarkan dia mengganggu pikiranmu. Kamu telah melakukan banyak hal hebat. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira,” kata Tanier dengan penuh keyakinan.

Namun, meski Tanier berusaha memberikan dukungan, Lieka tidak bisa menghindari bayangan masa lalu yang kembali menghantuinya. Pertemuan itu membuatnya meragukan keputusannya untuk sepenuhnya melupakan Sugi.

Malam yang Menghantui

Malam itu, ketika Lieka berbaring di tempat tidurnya, dia terjaga, terbayang dengan tatapan Sugi yang tajam. Dia ingat semua kenangan pahit dan manis yang pernah mereka lalui bersama. Apakah dia sudah benar-benar move on?

Tanier yang merasakan kegelisahan Lieka, berbaring di sampingnya dan meraih tangannya. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya lembut.

“Aku… hanya sedikit teringat masa lalu. Aku tidak ingin merasakannya lagi,” kata Lieka, suaranya bergetar.

“Jika kamu ingin berbicara, aku selalu ada untukmu. Kita bisa melalui ini bersama,” ucap Tanier, menatap mata Lieka dengan penuh kasih.

Lieka mengangguk dan merasa beruntung memiliki Tanier di sampingnya. “Terima kasih, Tanier. Aku hanya perlu waktu untuk meresapi semuanya.”

Menemukan Kembali Kekuatan

Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, Lieka berusaha menghadapi emosinya dan tetap fokus pada pekerjaan. Dia ingin membuktikan pada dirinya sendiri dan Tanier bahwa dia bisa bangkit dari semua ini. Di kantor, dia semakin bersemangat untuk memimpin tim dan memfokuskan perhatian pada proyek baru.

Namun, ketegangan dari pertemuan itu masih membayangi pikirannya. Suatu sore, Tanier menemukan Lieka duduk sendirian di ruang kerjanya, tampak jauh dalam pikirannya.

“Lieka?” panggil Tanier, mendekat dan duduk di sampingnya. “Apa kamu ingin berbicara tentang itu?”

Lieka menatap Tanier dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Aku merasa terjebak, Tanier. Antara masa lalu dan masa depan. Aku ingin maju, tetapi bayangan Sugi terus mengikutiku.”

Tanier meraih tangan Lieka, memberikan kekuatan yang dia butuhkan. “Kamu adalah CEO yang kuat. Jangan biarkan masa lalu menguasai hidupmu. Kita bisa membuat masa depan yang lebih baik bersama.”

Menghadapi Sugi

Ketegangan yang terjadi selama beberapa hari terakhir membuat Lieka semakin sadar akan kekuatan dan keteguhan hatinya. Dia harus menghadapi Sugi dan membuktikan bahwa dia tidak lagi terpengaruh oleh masa lalu.

Suatu hari, di sebuah acara bisnis lain, Lieka menemukan keberanian untuk berbicara langsung dengan Sugi. Dengan penuh percaya diri, dia mendekati mantannya. “Sugi, kita perlu berbicara.”

Sugi mengangkat alisnya, terkejut melihat keberanian Lieka. “Tentang apa?”

“Bukan hanya tentang kita, tetapi tentang masa depan. Aku sudah move on, dan aku harap kamu juga melakukan hal yang sama. Kita tidak bisa terus terjebak dalam bayangan masa lalu,” jawab Lieka tegas.

Sugi terlihat tertegun, tidak menyangka Lieka akan berbicara seberani itu. “Kau tidak seharusnya merasa seperti itu. Kita pernah memiliki masa yang baik.”

“Ya, tetapi itu sudah berlalu. Sekarang aku memiliki kehidupan dan tujuan yang berbeda. Aku ingin kamu menghormati keputusan itu,” tegas Lieka.

Menggenggam Masa Depan

Setelah percakapan yang menegangkan itu, Lieka merasa beban berat terangkat dari pundaknya. Dia tidak lagi takut menghadapi Sugi, dan dia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Ketika kembali ke Tanier, dia merasakan kebahagiaan yang mendalam.

“Bagaimana pertemuanmu dengan Sugi?” tanya Tanier dengan khawatir, tetapi senyumnya memberi tahu bahwa dia berharap yang terbaik.

Lieka mengangguk, merasakan energi baru dalam dirinya. “Aku baik-baik saja. Aku akhirnya bisa berbicara dengan jujur padanya dan menutup bab itu.”

Tanier tersenyum, melihat semangat baru dalam diri Lieka. “Aku bangga padamu, Lieka. Kamu benar-benar kuat.”

Dengan itu, mereka melanjutkan langkah mereka bersama, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang, baik dalam bisnis maupun dalam cinta. Mereka tahu bahwa dengan saling mendukung, tidak ada yang tidak mungkin.

Menghadapi Emosi yang Terpendam

Setelah pertemuan dengan Sugi, Lieka berusaha keras untuk tetap fokus pada pekerjaan. Namun, hatinya masih dipenuhi dengan berbagai emosi yang sulit diungkapkan. Dia tahu bahwa meski sudah mengucapkan kata-kata yang tegas kepada Sugi, ada bagian dari dirinya yang masih meragukan keputusan itu.

Tanier memperhatikan perubahan sikap Lieka. Di dalam ruang kerjanya, saat mereka berdua tengah merencanakan proyek baru, Tanier merasakan ketegangan yang tak biasa. “Lieka, kamu terlihat tidak seperti biasanya. Apa yang terjadi?” tanyanya, mencoba mendorong Lieka untuk membuka diri.

Lieka terdiam sejenak, berjuang melawan emosi yang ingin ia ungkapkan. “Aku hanya… merasa sedikit bingung. Menghadapi Sugi lagi membuatku berpikir tentang semua yang telah kita lalui. Sejujurnya, aku merasa campur aduk,” ungkapnya, suaranya bergetar.

Tanier mendekat dan menempatkan tangannya di atas tangan Lieka, memberikan kenyamanan. “Kamu tidak perlu merasa bingung. Ini adalah proses, dan wajar untuk merasakan semua ini. Yang terpenting adalah kamu tahu apa yang kamu inginkan,” ucapnya dengan lembut.

Membuat Keputusan

Setelah beberapa hari meresapi perasaannya, Lieka memutuskan untuk lebih mendalami apa yang ia inginkan dalam hidupnya. Dia mengambil langkah berani untuk berbicara dengan Tanier tentang perasaannya yang sebenarnya. Pada suatu malam, ketika mereka sedang menikmati makan malam sederhana di apartemen Lieka, dia memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya.

“Tanier, aku ingin jujur padamu tentang sesuatu. Setelah pertemuan dengan Sugi, aku menyadari bahwa aku benar-benar ingin fokus pada kita, tetapi ada keraguan yang mengganggu pikiranku. Aku takut untuk sepenuhnya membuka hati ini,” kata Lieka, menatap dalam-dalam mata Tanier.

“Lieka, aku sudah merasakan itu. Aku ingin kita saling mendukung, tetapi jika kamu merasa ragu, kita bisa melakukannya perlahan. Aku tidak ingin memaksamu untuk merasa sesuatu yang tidak ingin kamu rasakan,” jawab Tanier, suaranya tenang.

“Tidak, Tanier. Aku ingin berjuang untuk kita. Aku ingin mengatasi semua ketakutan ini,” ungkap Lieka, merasakan tekad baru dalam dirinya. “Aku merasa lebih hidup ketika bersamamu. Aku ingin mencoba membangun hubungan ini lebih dalam.”

Malam yang Romantis

Setelah percakapan yang mengungkapkan perasaan ini, suasana di antara mereka berubah. Tanier tersenyum lebar, dan saat itu juga, dia meraih tangan Lieka dan memegangnya erat. “Itu yang ingin aku dengar, Lieka. Mari kita lakukan ini bersama-sama.”

Malam itu, mereka merayakan komitmen baru mereka dengan malam yang romantis. Lieka menyiapkan makan malam sederhana, tetapi penuh perhatian, dengan lilin dan suasana hangat yang menambah keintiman.

Setelah makan malam, mereka duduk bersebelahan di sofa, membicarakan harapan dan impian masing-masing. Tanier memandang Lieka dengan penuh rasa kasih, dan saat matanya bertemu dengan mata Lieka, dia merasakan ketegangan yang mulai menyelimuti ruangan.

“Lieka, aku sudah lama menunggu momen ini. Kita sudah melalui banyak hal bersama, dan aku ingin kita lebih dari sekadar rekan kerja,” kata Tanier, sambil meraih wajah Lieka dengan lembut.

Tanpa ragu, Lieka mendekat, dan bibir mereka bersentuhan dalam ciuman yang penuh gairah. Dalam sekejap, semua ketegangan yang telah terbangun antara mereka terlepas, dan perasaan saling memiliki semakin kuat.

Menguatkan Hubungan

Malam itu berlanjut dengan keintiman yang mendalam, di mana mereka berbagi lebih dari sekadar kata-kata. Ciuman mereka menjadi lebih dalam, dan rasa saling pengertian membawa mereka pada momen-momen yang membara. Mereka mengeksplorasi perasaan yang telah terpendam, dan Lieka merasakan bahwa Tanier adalah tempat yang aman untuk mencurahkan segala isi hatinya.

Dengan kelembutan dan ketulusan, Tanier membantu Lieka melepaskan semua ketegangan yang masih ada. Dalam momen-momen ini, Lieka menyadari bahwa dia sudah sepenuhnya siap untuk membangun masa depan bersamanya. Ketika mereka berdua terlarut dalam keintiman, dia merasa seolah dunia di luar lenyap, meninggalkan hanya mereka berdua dalam pelukan yang hangat.

Setelah sesi keintiman yang penuh cinta itu, mereka berdua terbaring dalam keheningan, menghayati momen tersebut. “Aku merasa bahagia bisa berbagi ini denganmu,” ucap Lieka, suara lembutnya melawan keheningan malam.

“Aku juga, Lieka. Ini adalah langkah awal menuju sesuatu yang lebih besar. Kita akan menghadapi semua ini bersama-sama,” jawab Tanier, memeluknya lebih erat.

Kembali ke Realitas

Keesokan harinya, mereka kembali ke rutinitas sehari-hari dengan semangat baru. Lieka merasa lebih kuat dan percaya diri, berkat dukungan Tanier. Namun, dia tahu bahwa tantangan di dunia bisnis belum sepenuhnya selesai, terutama dengan ancaman dari mantan suaminya dan persaingan di tempat kerja.

Dia harus bersiap-siap menghadapi berbagai rintangan yang akan datang. Setiap langkah yang dia ambil sekarang adalah untuk memastikan bahwa hubungan mereka tetap kokoh di tengah badai yang akan menerpa.

Dengan Tanier di sampingnya, Lieka siap menghadapi dunia, bertekad untuk tidak hanya menjadi CEO yang sukses, tetapi juga seorang wanita yang mencintai dan dicintai dengan sepenuh hati.

1
Leviathan
4 like mendarat, semangat, jgn lupa mampir juga saling bantu di chatt story ane
Tanier Alfaruq: ok siap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!