Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Setelah mengintip adegan sweet Rendi dan Wilona, sekarang kelas Neta dan Wilona sedang ada pembelajaran olahraga, dan disinilah Neta dan Wilona sekarang di lapangan outdoor. Mereka akan melakukan permainan olahraga bola basket
"Baik anak anak, kita akan melakukan permainan olahraga bola basket. Putri dan putra di bagi, putri melawan putri dan putra melawan putra, jadi silahkan kalian bikin tim..!" ucap pak Kevin, guru olahraga. Mereka yang mendengar ucapan pak Kevin pun berpencar membuat tim masing-masing
Setelah beberapa menit kemudian tim nya sudah terbagi dua tim putri dan juga dua tim putra, sedangkan Neta satu tim dengan Wilona ,ananda, putri dan senja
"Baik tim putra di lapangan sebelah dan tim putri di lapangan ini, nanti bapak akan memantau kalian, siapa tim yang paling bagus mendapatkan A+" ucap pak Kelvin
"Baik kalian bisa mulai!!" suruh pak Kelvin kemudian berjalan ke tepi lapangan kemudian duduk di bangku yang ada di sana. Setelah mendengar itu pun mereka memulai permainan nya
"Yang fokus guys, jangan sampai kita kalah" ucap putri, mereka pun mengangguk semangat lalu mengambil posisi masing masing
Pritt
(Suara peluit)
Mereka pun kembali memainkan permainan nya, tim Neta melakukan permainan dengan lihai sampai sampai tim lawan susah untuk mengambil bolanya lagi dan lagi tim Neta berhasil memasukkan bolanya ke dalam ring
Siswa yang berada di dekat lapangan yang melihat itu pun terkagum kagum dengan tim neta, bahkan Alan dkk yang tak sengaja melihat itu saat lewat pun duduk di bangku penonton
"Wow hebat banget" ucap Galvin bertapuk tangan, mereka yang juga menonton pun bertapuk tangan
Sementara itu tim Neta mereka saling berpelukan ala Teletubbies, karena senang tim nya menang
"Huwaa kita jago banget" ucap Puspa
"Yoi,si bocil ternyata jago juga" ucap Sena
"Yee si bocil dulu ketua basket putri, tapi dia mengundurkan diri" ucap Wilona
"Pantesan ,oh iya yok lah Istirahat cepek gue" ucap Nanda, mereka pun mengangguk lalu berjalan ke tepi lapangan
Saat di tepi lapangan, Alan dkk menghampiri mereka
"Nih minum" ucap Alan memberikan air mineral ke Neta, Neta pun mengambil
"Makasih Alan" ucap Neta, di balas anggukan kepala oleh Alan
"nah ini air minum yang" ucap Rendi juga memberikan air minum kepada Wilona, Wilona pun mengambilnya
"Makasih" ucap Wilona, Rendi pun mengangguk lalu duduk di tepi lapangan bersama Wilona
"Eh kita berdua ada tiga minuman ini Lo pada mau" ucap Galvin kepala Sena, Nanda dan Puspa
Mereka bertiga pun mengangguk mau, Galvin dan Nabil pun memberikan minuman itu
"Makasih kak" ucap mereka bertiga
"Yoi Sans aja Iah"ucap Galvin
Sementara itu Neta mengedarkan pandangannya sampai tertuju pada seorang gadis, dia adalah Ilora, Ilora berjalan menuju taman belakang
"tadi kok Ilora ga ada ya? seharusnya Ilora
yang terlibat saat kejadian tadi bukan aku" batin Neta heran, kemudian Neta bangkit dari duduknya
"Mau kemana?" tanya Alan
"Mau ketoilet" ucap Neta lalu pergi dari sana, bukan nya ke toilet Neta malah ke taman belakang mengikuti Ilora
Saat tiba di taman belakang Neta bisa melihat Ilora duduk di bangku taman sambil menatap lurus ke depan sana, Neta menghampiri Ilora lalu duduk di sana
Sementara itu Ilora yang merasa ada seseorang yang duduk pun menengok ke sampingnya
"Loh Neta ngapain ke sini?" tanya Ilora, sementara itu Neta terkejut
"Kenapa Ilora bisa tau nama Neta?" batin Neta, Ilora yang melihat Neta melamun pun mencubit pipi Neta
"Kenapa melamun?"tanya Ilora
"gapapa kak, Neta cuman heran kok kak Ilora bisa tau nama Neta?" tanya Neta, sementara itu Ilora terkekeh mendengar pertanyaan Neta
"Pelupa, dari kecil juga pelupa, gue tau karena kita sepupuan, mama kamu sama papaku saudara" ucap Ilora, membuat Neta terkejut kembali
"Sepupu? tapi di novel ga ada tuh” batin Neta heran, Ilora yang melihat Neta kembali melamun pun berdecak sebal
"Ngelamunin siapa sih dek?” tanya Ilora
"Gapapa, cuman Neta heran kalo kita sepupuan kenapa marga kita ga sama?” tanya Neta
"Karena mama kamu ikut marga papa kamu jadi beda" ucap Ilora, Neta pun mengangguk mengerti
"Tapi kok keluarga kita ga pernah kumpul kumpul gitu?” tanya Neta
"Pernah kok terakhir kali lima bulan lalu, kita kumpul-kumpul dan terakhir kali kita bicara cuman waktu itu kamu dingin banget eh sekarang lucu" ucap Ilora
"Neta lupa” ucap Neta, sementara itu Ilora pun terkekeh
"Udah biasa lupa kamu, dulu aja waktu kecil setelah kita main bareng, kamu salah masuk rumah gara-gara lupa, malah masuk ke rumah nya Alan" ucap Ilora terkekeh geli mengingat kejadian itu, Neta yang mendengar itü pun kembali terkejut
"Loh kak Ilora tau Alan? " tanya Neta
"Tau lah, kita kan sahabat kecil sama Liam juga, cuman semuanya berubah saat Gina masuk ke keluarga kita. Bahkan opa dan oma yang dulu nya sayang sama kita lebih sayang sama Gina, bukan cuma keluarga kakak sama Liam juga sama" ucap Ilora tersenyum miris
"Iss kok Tante sama paman ga sayang sama kakak malah sayang sama kak Gina yang nyebelin itu" Ucap Neta kesal
"udah biasa, bahkan Daddy sama mommy ngusir kakak dari rumah, kakak di tuduh melukai Gina" ucap Ilora, Neta yang mendengar itu pun sedih
"Jadi kakak tinggal di mana sekarang?"tanya Neta
"Di apartemen"jawab Ilora
"Kenapa ga tinggal bareng Neta aja, Neta senang banget bisa tinggal bereng kakak" ucap Neta, Ilora yang mendengar itu pun tersenyum
"ga usah kakak ga mau ngerepotin Tante Mira, lagi pula Kakak lebih suka tinggal di apartemen" ucap Ilora, Neta yang mendengar itu pun lesu
"Yah, padahal Neta mau loh, tapi terserah Kakak aja deh. Oh iya kak Ilora mau ga mampir ke rumah Neta" ucap Neta, Ilora yang mendengar itu pun memikirkan terlebih dahulu lalu mengangguk
"Iya nanti kakak mampir" ucap Ilora, Neta pun tersenyum senang lalu memeluk Ilora
"Makasih kakak, Neta tunggu ya"ucap Neta lalu melepaskan pelukannya
Kring
Kring
"Udah pulang kakak pulang bareng siapa?" tanya Neta
"Kakak bawa mobil" jawab Ilora, Neta pun mengangguk
"Yaudah Neta duluan ya kak dadah" ucap Neta lalu berlari ke kelasnya. Ilora yang melihat itu tersenyum tipis
"Makasih adek, akhirnya kita bisa dekat lagi, lora sayang adek" ucap Ilora tersenyum tipis lalu pergi dari taman
...****************...
Sementara itu Neta sudah sampai di depan kelas, saat ingin masuk, Wilona sudah menyilangkan tangannya di dada menatap Neta
"Katanya ke toilet kok ga ada, lo bohong ya?" tanya Wilona memicingkan matanya menatap Neta
"Eh enggak kok Neta tadi sehabis di toilet, di suruh sama bu Rika bawa buku ke perpus" elak Neta. Sementara itu wilona agak ragu-ragu mendengar itu, tetapi kemudian mengangguk
"udah ayo pulang ,Lo udah di tunggu tuh sama Alan di parkiran" ucap Wilona, Neta pun mengangguk kemudian mereka berdua berjalan ke parkiran
Sesampai nya di parkiran mereka berdua menghampiri Alan dkk.
"Dari mana aja hm?" tanya Alan
"Dari perpus" ucap Neta, Alan pun mengangguk
"ayo pulang" ucap Alan
"Tunggu sebentar" ucap Neta, lalu menghampiri Wilona yang sudah duduk di jok motor Rendi
"Jadi kan kerumahnya Neta, kerja kelompok?" tanya Neta, diangguki oleh Wilona
"Jadi ta, nanti gue yang kabarin yang lain" ucap Wilona, Neta pun mengangguk lalu kembali ke Alan
"Udah?" tanya Alan, Neta pun mengangguk lalu masuk ke dalam mobil Alan. Alan pun memasangkan seatbelt ke Neta terlebih dahulu lalu menjalankan mobilnya meninggal area sekolah, di ikuti oleh motor Nabil dan Galvin. Sementara itu Rendi sudah pergi lebih dulu bersama Wilona