Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelulusan dan Masalah Baru 3
Rizki yang menjadi pusat perhatian seketika menjadi tambah takut.
“kenapa kalian selalu saja menuduh sesuatu yang tidak tidak?!” ucap Rizki dengan pelan dan ragu.
Novi yang melihat itu pun menjadi marah !!
“apa kalian belum puas selalu mengerjai Rizki?!” tanya Novi dengan marah.
“kenapa kamu membelanya? Apa semua yang aku katakan adalah benar?!” tanya Putri kepada Novi.
Rizki yang melihat hal ini menjadi sangat merasa bersalah kepada Novi.
Dia harus terkena imbas karena telah membela dirinya.
“sudah cukup, aku akan turun saja!” ucap Rizki seraya melihat kearah Novi dan berjalan menuju pak David.
“pak David, aku menyerah saja silahkan kau ganti juara satunya!” ucap Rizki kepada pak David.
Mendengar itu Willy, Putri dan Gerry merasa sangat senang.
“mohon maaf Rizki, saya tidak bisa melakukan itu!" ujar pak David kepada Rizki.
"Jika kamu menyerah berarti semua yang dituduhkan oleh Putri adalah kebenaran!" lanjut pak David dengan tegas.
"jika demikian maka saya akan mencabut beasiswa untuk mu dan sekaligus melaporkan mu ke pihak yang berwajib karena telah mencuri kunci jawaban ujian selama ini!!” jelas pak David kepada Rizki dengan tegas.
Gerry, Putri dan Willy yang mendengar ucapan pak David menjadi lebih senang lagi
Dalam pikiran mereka masing masing, akhirnya bisa menyingkirkan si culun itu dari atas panggung ini.
Namun berbeda dengan Novi yang tampak kasihan dengan penderitaan Rizki.
“pak David, bukan kah itu keterlaluan?!" tanya Novi yang mencoba membela Rizki.
"Jika begitu berarti aku juga harus di laporkan ke pihak berwajib!" ujar Novi dengan tegas.
"karena bagaimana pun Putri sudah mengatakan bahwa yang mencuri kunci jawaban adalah aku dan Rizki!" ucap Novi yang membela Rizki.
"yah meskipun sebenarnya dia tidak memiliki bukti apa apa tentang pencurian yang dia tuduhkan kepada kami berdua!” tambah Novi dengan tegas.
Mendengar pembelaan Novi membuat para siswa kembali bergemuruh.
Mereka membenarkan ucapan Novi dan menyangkal pernyataan Putri.
“kenapa kau selalu membela si culun itu?!" tanya Willy kepada Novi.
"baiklah begini saja, bagaimana dengan mengulang ujian itu dengan lima pertanyaan berbeda?!" tanya Putri kepada pak David.
"itu masuk akal!" ujar pak David menerima usulan Putri.
"aku tidak setuju, bagaimana kalian bisa melakukan hal seperti ini?!" tanya Novi dengan emosi.
"Kami hanya ingin mengulang ujian dan hanya 5 pertanyaan saja? Apa kah kau takut semuanya terbongkar?!” tanya Willy dengan penasaran.
“itu benar! Lagi pula Putri hanya ingin kita melakukan ujian ulang yang di saksikan langsung oleh para siswa dan orang tua kita!" ujar Gerry dengan kencang.
"Apa itu salah?!” tanya Gerry yang di setujui hampir seluruh siswa.
Rizki saat ini sangat merasa terpojok dengan tuduhan yang dilakukan oleh Putri dan Willy.
“bagaimana ini, jka aku tidak mengikuti permainan dari Putri, Gery dan Willy. Maka harapan ku untuk menuju kota Nozel akan tertunda!” gumam Rizki dalam hati.
Pak David yang melihat kegelisahan Rizki, hanya tersenyum.
“sepertinya benar dugaan ku, anak ini sangat mirip sekali dengan kau sahabat ku!” gumam pak David dalam hatinya.
“baiklah bagaimana Rizki apa kau setuju dengan usulan ke tiga teman mu untuk ujian ulang di saksikan oleh semua siswa?!” tanya pak David kepada Rizki.
“tunggu pak, jika boleh aku ingin meminta sesuatu kepada bapak!” ucap Putri kepada pak David.
“baiklah, apa yang kau inginkan?!” tanya Pak David dengan pelan.
“Kami ingin bertanding dengan masing masing guru memberikan pertanyaan sulit yang berbeda dengan ujian kemarin!” ucap Putri dengan nada tegas.
“baiklah, tapi aku hanya akan mengizinkan tiga pertanyaan saja dengan guru yang akan ku pilih sendiri, apa semua nya setuju?!” tanya pak David dengan melihat kepada lima orang yang berada di atas panggung.
“setuju!!” ucap Willy dan Gery dengan semangat.
Rizki hanya terdiam dan memikirkan sesuatu yang memungkinkan dia terhindar dari semua ini.
Karena dia merasa bahwa semua ini hanya buang buang waktu saja.
Lain hal nya dengan Novi yang merasa bahwa semua ini sangat tidak adil untuk Rizki.
Namum entah kenapa dia selalu berusaha membela Rizki yang jelas jelas dia tidak mengenal siapa dia dengan baik.
“kita tidak harus melakukan ini kan?!” tanya Novi yang enggan berdebat dengan ini semua.
“bukan kah sangat tidak adil, kalian hanya menghakimi kami berdua!!” tambah Novi dengan marah.
“kalian selalu saja mencari cara dan alasan agar bisa merundung si culun ini!!” tunjuk Novi kepada Rizki.
“kita tidak ada yang merundungnya, kita hanya ingin melihat kemampuan si juara satu dengan ujian di depan para siswa!” ucap Gery memanasi.
“benar yang di ucapkan Gery, tidak kah kau sadar dari tadi yang membela semuanya hanya lah kau seorang Novi?!" tanya Putri kepada Novi.
"Sedangkan si culun itu hanya diam saja!” ucap Putri seraya menunjuk Rizki.
Novi yang merasa dirinya di pojokan hanya diam saja melihat kearah Rizki.
Rizki yang ditatap seperti itu menjadi bingung.
“apakah kita harus tetap melakukan ini? Apa tidak kita batalkan saja aku rela kok jika harus jadi posisi terakhir!” ucap Rizki dengan gemetar.
“tidak bisa, jika kau tidak mau atau tidak setuju maka aku anggap semua yang dikatakan Putri benar!” tegas pak David kepada Rizki.
Melihat tidak ada lagi jalan keluar yang dia dapatkan.
Rizki mengalihkan pandangan kepada Novi dan tersenyum seraya menunjukan ekspresi tenang.
Novi yang melihat tatapan mata Rizki tiba tiba merasa tenang saat Rizki tersenyum.
Meskipun ada ekspresi takut tapi Novi merasa itu semua adalah kebohongan.
“Novi terimakasih karena telah membela ku” ucap Rizki kepada Novi.
“baiklah aku akan bersedia bertanding dengan mereka” ucap Rizki yang melihat langsung kepada pak David.
Novi yang hendak melarang semua ini, menjadi terdiam ketika melihat Rizki tersenyum seraya menganggukan kepalanya.