Semua orang pasti memiliki pernikahan impiannya, begitu pula dengan Kaila Sasmita.
Seorang gadis cantik yang harus merelakan pernikahan impiannya yang sudah di depan mata hancur lebur berganti dengan rasa sakit yang teramat dalam. Pria yang di cintainya selama beberapa tahun belakangan ini nyatanya dengan tega bermain di belakangnya, dan lebih sialnya wanita itu tak lain adalah saudaranya sendiri. Di tengah rasa sakit hatinya, Kaila bertemu dengan seorang Brian Davis yang tiba-tiba saja menawarkan sebuah hubungan karena juga mengalami hal yang serupa.
Ingin hubungan yang normal seperti lainnya, namun apakah semua itu bisa sedangkan hubungan mereka saja berawal dari sebuah sandiwara.
*****
Bisakah hubungan Kaila dan Brian bertahan untuk selamanya? akankah kisah mereka berakhir dengan hubungan yang sebenarnya? Ikuti kisah pernikahan penuh drama dari Kaila dan Brian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Rumah
"Hem, Kaila memutuskan untuk mengakhiri hubungan Kaila dan Rafa, jadi pernikahan kami ... Kaila batalkan." kata Kaila yang tentu saja membuat om dan tantenya kaget.
Anto yang mendengar perkataan Kaila langsung menggenggam kuat-kuat sendok dan yang berada di kedua tangannya, namun sedetik kemudian dirinya menghempaskan kedua benda tersebut dengan kuat dan kasar sehingga membuat bunyi yang sangat nyaring apalagi kedua benda tersebut berbenturan dengan gelas dan piring. Hal itu membuat Kaila reflek memejamkan kedua matanya dan mengepalkan kedua tangannya erat-erat.
"Kamu mau bikin malu keluarga kita, hah!" bentak Anto yang sudah berdiri dari duduknya.
"Nikahkan saja Dea dengan Rafa kalau om dan tante tak ingin malu." sahut Kaila dengan berani. Sebelum pulang Kaila sudah mengumpulkan keberanian dan membulatkan tekadnya untuk mengatakan semua ini. Dia tak ingin di anggap remeh karena begitu lemah.
"Apa maksud kamu?" tanya tante Rika dengan tatapan nyalangnya pada Kaila.
"Seharusnya om dan tante bertanya tentang apa alasanku hingga aku mengambil keputusan sebesar ini." kata Kaila. "Aku tak akan melakukan semua ini kalau tak ada alasan yang jelas juga kuat." sambungnya.
"Katakan apa alasanmu?" tanya om Anton yang masih menatap marah pada Kaila.
"Ini semua karena Dea telah berselingkuh dengan Rafa." jawab Kaila dengan sangat jelas. "Aku telah melihat mereka berdua dengan tidak tau malunya telah melakukan hubungan bad ... "
Plak
Kata-kata yang di ucapkan oleh Kaila langsung terhenti seketika ketika pipinya terasa panas dan kebas oleh tamparan seseorang.
"Jangan pernah mencoba untuk memfitnah anak saya." kata tante Rika penuh dengan penekanan dan jari yang menunjuk ke arah Kaila.
Ya Kaila mendapatkan sebuah tamparan dari tantenya ... Rika.
"Kalian bisa tanya sendiri pada Dea." kata Kaila yang melemparkan senyum jijiknya pada Dea yang masih duduk di kursi.
"Heh Kai, dari tadi aku cuma diem aja ya ... kok kamu jadi bawa-bawa aku? Tega ya kamu fitnah aku, sepupumu sendiri." kata Dea dengan sok baik plus polosnya.
"Ck, playing victim." decak Kaila dengan senyum mengejek yang tercetak jelas di bibirnya.
"Cukup Kai! Apa ini balasan kamu setelah kami menampungmu yang yatim piatu itu." sentak tante Rika. "Lihat pa, keponakan tak tau diri kamu itu sudah berani memfitnah putri kita." adunya pada sang suami.
Memang Kaila adalah keponakan Anto, lebih tepatnya anak dari kakak laki-laki satu-satunya Anto.
"Minta maaf Kai." kata Anto. "Minta maaf dengan tante dan sepupumu!" bentaknya kala Kai tak juga menuruti perintahnya.
"Tidak akan." jawab kau dengan enteng menentang perintah sang om.
"Kalau begitu, silahkan angkat kaki dari sini." kata Anto yang sudah habis kesabarannya.
"Baik." jawab Kai.
Gadis itu lantas pergi ke kamarnya yang kebetulan letaknya tak jauh dari ruang makan, lebih tepatnya di dekat dapur bersebelahan dengan para pembantu di rumah tersebut.
Aku mengemasi seluruh barang miliknya dalam satu koper yang lumayan besar. Baru kemudian melangkah kembali keluar.
Kai punya bukti perselingkuhan tunangan dan sepupunya, tapi baginya ini belum saatnya menunjukkan itu semua ... karena menurutnya akan ada masa dimana dirinya akan menunjukan itu semua dan membuat kedua orang menjijikan itu hancur seperti hatinya saat ini. Ada yang Kai takutkan, jika mereka tau bukti tersebut ... bisa-bisa akan di rampas oleh mereka nantinya.
"Aku pergi om, Tante, terimakasih untuk semua yang telah kalian lakukan selama ini untuk Kai." pamit Kaila. "Dan untuk sepupuku tersayang, akan ada saatnya kamu menerima semua balasan yang telah kamu lakukan padaku, ingat hukum tabur tuai masih berlaku." kata Kaila pada Dea setelah itu Kai benar-benar pergi dari sana.
Walaupun Kaila hidup bersama dengan Anto dan keluarganya, tapi Kaila bersekolah dengan beasiswa dan untuk kebutuhan sehari-harinya sedari dulu Kaila selalu bekerja serabutan, pekerjaan apapun dia terima.
❤️
Kaila akhirnya sampai di tempat yang dia tuju, gadis itu memilih untuk kembali rumah lamanya. Rumah sederhana yang mana menyimpan kenangan indah bersama kedua orangtuanya, meskipun setiap datang berkunjung ke sana hatinya terasa sangat sedih karena mengingat kedua orangtuanya.
Kaila menatap nanar pintu utama yang ada di hadapannya saat ini sambil menetapkan hati, menghembuskan nafas dengan kasar kemudian baru membuka pintu tersebut.
Perlahan namun pasti, kakinya mulai melangkah masuk hingga udara sembab bercampur dengan debu pun mulia tercium di indranya.
Cklek
Rasa sesak langsung menyergap di hatinya kala membuka pintu kamar utama. Lama kelamaan sebulir air menetes di pipinya ... Kaila menangis mengingat semua tentang kebersamaannya bersama sang orangtua.
Kaila membuka jendela yang ada untuk mengurangi hawa pengap di kamar tersebut.
"Yah, Bun, Kaila pulang." lirih Kaila menatap figura photo yang berada di salah satu dinding. Sebuah photo keluarga yang diambil untuk yang terakhir kalinya. Di sana terlihat jelas senyum bahagia dirinya dan kedua orangtuanya. "Mulai hari ini Kaila akan tinggal di sini." sambungnya.
Tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, Kaila kemudian memutuskan untuk memulai membersihkan rumah tersebut.
Untung dirinya sudah terbiasa bekerja keras, jadi untuk melakukan semua itu bukanlah hal sulit untuknya. Kaila juga sengaja mengajukan cuti hari ini untuk menyelesaikan segala utusannya.
❤️
Cklek
Klik
"Hahaha rencana kita berhasil sayang." kata tante Rika dengan tawa bahagianya berjalan menghampiri sang putri yang duduk di tepi ranjang.
Ibu dari Dea itu baru saja masuk dan langsung mengunci pintu kamar putrinya.Radanya dia sudah begitu tak sabar untuk merayakan keberhasilan mereka.
"Iya ma, Dea seneng dan puas banget." seru Dea tak kalah bahagia. "Akhirnya Rafa jadi milik aku dan ditambah lagi parasit itu pergi dari rumah ini dengan sendirinya." sambung Dea.
"Kamu benar sayang, mama juga sudah muak dengan anak itu berada di sini." sahut tante Rika. "Em sayang, setelah ini kita harus segera menjalankan rencana kita selanjutnya, supaya Rafa bisa jadi milik kamu sepenuhnya." kata tante Rika dengan menatap ke arah sang putri.
"Tentu ma, aku juga ingin segera menjadi nyonya Rafa Aditiya." ujar Dea.
"Mama yakin pasti saat ini Kaila sedang meratapi nasibnya yang kehilangan Rafa." kata tante Rika seolah tau akan keadaan Kaila.
"Tapi ma, kira-kira saat ini Kaila dimana? Eh maksud aku dia ... " kata Dea yang penasaran akan Kaila.
"Halah palingan dia kembali lagi ke rumahnya, memangnya mau kemana lagi." sahut tante Rika memotong perkataan Dea. "O iya mama jadi penasaran gimana ceritanya dia bisa tau perselingkuhan kamu sama Rafa?" tanya tante Rika yang memang belum tau asal muasal hingga terjadi semua ini.
"Dia menangkap basah aku sama Rafa yang lagi bermesraan di apartemen." jawab Dea.
"Baguslah, jadi lebih memudahkan rencana kita." sahut tante Rika.