Trauma karena perceraian membuat Clara jadi menutup hati pada siapapun. Tak mau lagi merasakan cinta, ataupun terlibat hubungan asmara.
Namun kehidupan Clara mulai berubah sejak kedatangan bos baru di kantornya. Pria yang lebih muda 7 tahun darinya itu, ingin memiliki Clara dengan cara apapun.
Aaron tak segan-segan menggunakan cara licik untuk menjerat Clara. Sampai-sampai si janda tak mampu lepas dari mantra cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"IRASSHAIMASE...!!" sambutan para pelayan restoran jepang, ketika Clara dan Aaron baru saja memasuki sebuah restoran.
Mbak pelayan restoran yang berpakaian kimono Jepang, berjalan di depan mereka mengarahkan mereka ke sebuah ruangan yang terhalang pintu bergambar ikan koi raksasa, pintu itu bergerak terbuka secara otomatis.
Clara langsung mendengar suara air mengalir dari ruang yang ia masuki. Ruang cukup luas untuk di sebut ballroom dengan langit-langit yang menjulang tinggi keatas, terdapat juga lampu-lampu gantung ala jepang tertata rapi diatasnya, bergelantungan seperti bintang yang dipinjam dari langit malam.
Suasana sepi, tidak sampai 10 orang yang sedang duduk dan makan di dalam ruangan indah ini, penampilan mereka pun terlihat glamor.
Aaron menggandeng Clara, mengajaknya duduk di tempat khusus yang sudah ia pesan. Tempat makan mereka menghadap ke kolam ikan raksasa di padukan dengan pemandangan kota malam jakarta.
Sungguh pemandangan yang romantis untuk makan malam bersama kekasih. Kalau dihitung ada sekitar 20 meja di ruangan yang sebesar ini, memang tidak sembarangan tamu yang bisa memesan tempat di restoran ini, kecuali dia anak seorang konglomerat.
"Tempat ini bagus sekali." Clara begitu terpukau, baru pertama kali ia makan di restoran kelas atas, Clara kembali merapikan rambutnya, ia bersyukur malam ini ia berdandan cukup cantik dan elegan, cocok bersanding dengan Aaron yang seorang anak konglomerat.
"Demi kamu, aku sengaja pesan tempat ini dari jauh-jauh hari, sebenarnya aku kurang cocok makan makanan jepang." ucap Aaron, sembari merangkul Clara yang duduk di sebelahnya.
"Ih, malu ayang ini kan tempat umum." celetuk Clara malu-malu, tak biasanya ia memperlihatkan kemesraan di tempat umum.
"Tenang saja, restoran ini sepi kok, lihat saja. tidak ada orang yang melihat kita sedang bermesraan seperti ini." kekeh Aaron.
Clara mengulum senyum, ia sempat bilang pada Aaron, kalau dirinya suka makanan jepang. Berbeda dengan Aaron, yang lidahnya lebih cocok dengan masakan rempah-rempah Indonesia.
"Ayo, aaa..." Aaron menyuapi Clara sashimi.
Namun Clara nampak malu-malu, Aaron memaksa, akhirnya Clara melahap juga suapan kekasih brondongnya.
"Ini ayang, coba juga punyaku." kali ini Clara menyuapi Aaron, potongan unagi bakar.
Makan malam yang sungguh romantis, mereka berdua menikmatinya sambil suap-suapan.
Semua menu makan malam mereka habiskan, lalu sang pelayan datang, menghidangkan dua menu penutup, berupa matcha cake, di padukan dengan mochi berbentuk cetakan bunga sakura.
Clara begitu bahagia diajak makan malam romantis yang mewah seperti ini, ia mengambil ponselnya, lalu mengabadikan kue cantik itu.
"Aku juga mau di foto sama kamu", celetuk Aaron.
"Sabar ya Yang, kamu harus antri dulu." kekeh Clara bercanda.
Mendengar itu, Aaron pun memanggil pelayan, lalu memintanya untuk memotret dirinya dan Clara.
Clara langsung salah tingkah, ini merupakan kali pertama, mereka berfoto bersama dengan mesranya. Aaron merangkul Clara, mereka berfoto, sambil membuat bentuk hati dengan jemari mereka. 🫶
(Biar apa? Biar so sweet, dong.)
.
.
Selesai makan, kedua tidak mau langsung pergi, Aaron memesan sake ringan. Keduanya mengobrol dan saling bercanda di temani minuman sake hangat.
Bercandaan mereka malah jadi saling goda. Keduanya pun terus larut dalam suasana sepi yang lampunya tidak terlalu terang, Aaron menangkap dahi Clara, lalu menariknya dekat, hingga bibir mereka saling bersentuhan.
Dari saling lumat, jadi berubah ke permainan lidah.
"Ih! Mulai lagi deh." celetuk Clara yang wajahnya sudah merona, ia mendorong Aaron, agar menjauh sejenak.
"Belum puas, boleh lagi dong." Aaron meminta, sembari memeluk, Clara, lalu kembali melumat bibir ranum itu.
Nafas Clara di buat terengah-engah. Bukan sake yang menyebabkan kepalanya pusing, tapi karena gairah yang diciptakan oleh kekasih brondongnya ini.
"Habis ini mau pulang ke rumah, atau ke hotel." Aaron memberikan pertanyaan nakal.
"Hmmp!! Tentu saja pulang ke rumah, besok kita harus ke kantor ada rapat pagi-pagi." jawab Clara, walaupun dalam hati mau jawab ke 'Hotel', tapi pikirannya masih ingin waras, tidak ingin dikuasai hasrat percintaan.
"Oke, kalau gitu kita ke hotel, aku check-in dulu." Aaron langsung meraih ponselnya untuk memesan kamar.
"Eh! Si-siapa yang bilang mau hotel!", Clara pun jadi panik.
"Dari ekspresimu, aku sudah tau jawaban yang sebenarnya." Aaron menyeringai.
Clara jadi bingung, kali ini kepalanya jadi benar-benar pusing. Tapi ditengah rasa paniknya, Clara melihat sosok yang tak asing sedang bergandengan mesra dengan seorang wanita.
"Loh itu kan Jack!" ucap Clara sambil menunjukan arah.
"Hah?? Jack, Mana ??" Aaron langsung melirik.
Mata Aaron membulat, saat melihat asistennya sedang bersama wanita cantik, mereka pun terlihat mesra.
"Wah, kurang ajar, dia sudah berani bohong, sekarang! Katanya gak punya pacar, nenek yang telepon, cih!" Aaron nampak kesal, segera ia berdiri dan berjalan cepat menghampiri Jack.
"Jack!" panggil Arron keras.
Jack pun merespon panggilannya.
"Jack! Kamu makan malam juga, disini?" tegur sapa Aaron, tersenyum sinis pada Asistennya.
Glek!
Jack langsung panik, jantungnya seolah berhenti saat melihat sosok Aaron, ia tak menyangka akan bertemu bosnya di restoran yang sudah Bella reservasi.
"Ja-Jack? Siapa sih? Maaf sepertinya anda salah orang." celetuk Bella, menggantikan Jack Bicara.
Aaron pun melirik pada wanita yang sedang duduk di samping Jack, sama sekali Aaron tak mengenali wanita berwajah judes itu.
"Jack! Kenapa lu diam aja? Udah berani lu sama gua, mau pura-pura tidak kenal bosmu sendiri." ucap Aaron menatap Jack dengan sinis.
Butiran-butiran air yang sebesar biji kacang kedelai pun keluar dari kening Jack, mulutnya jadi kelu, tak sanggup mengeluarkan sepatah katapun, pikiran Jack kosong kalau sudah ketahuan begini.
Jack merasa takut, kalau Bella sampai tahu siapa dia sebenarnya, tapi takut juga kalau si boss yang suka emosi, meledak saat tahu tentang hubungannya dengan Bella.
"Maaf, tapi dia ini bukan Jack, dia Aaron tunangan saya." imbuh Bella, menggantikan Jack bicara.
"Hah!! Aaron!!" Aaron mengangkat satu alisnya, tentu saja ia terkejut mendengarnya.
"HEEIII!! KAWAN LAMAKU!!!" teriak Jack, hingga suaranya menggema di seluruh ruangan yang besar, membuat beberapa kepala orang asing, menoleh ke arahnya.
Dengan cepat Jack menarik Aaron, kedua berjalan menjauh dari Bella, Jack mengajak Aaron berbicara 4 mata.
.
.
"Apa maksudmu? Wanita itu memanggilmu dengan namaku! Dia sedang bercanda ya." pekik Aaron, menatap marah pada Jack, pria kikuk itu membenarkan kacamatanya sambil menunduk takut.
"A-aku sendiri sulit menjelaskannya sekarang tuan! Wanita itu adalah nona Bella tunangan anda." ucap Jack dengan jujur.
Mata Aaron langsung membulat sempurna, kini tahu soal perjodohan dirinya yang belum usai gara-gara Bella menyukai Jack.
"Aaaggh!!! Sial!! Jadi perjodohanku, belum batal, gara-gara kamu!!"
"Ma-maaf!!" cicit Jack, merasa bersalah.
"Aagghh, siap masalah ini, harus segera aku selesaikan, aku tak mau Clara salah paham, lagian aku tidak mau dijodohkan oleh wanita manapun, walaupun Bella itu cantik, tapi dia bukan tipeku!!."
"Ja-jadi apa yang harus saya lakukan tuan?"
Sejenak Aaron terdiam, sembari menatap sinis asistennya.
"Lanjutkan saja hubungan kalian, jangan sampai si Bella mengganggu hubunganku dengan Clara." ucap Aaron yang egois.
"Loh!! Tapi tuan!!"
"Besok, aku datang siang ke kantor." imbuh Aaron tiba-tiba.
"Eh! Jangan bilang anda dan nona Clara mau Check-in...."
"Hei!! Jangan berpikiran mesum dulu!! Besok aku mau menemui kedua orangtuaku dulu, aku harus segera membatalkan perjodohan ini, mana bisa aku menikah dengan Clara, kalau perjodohan ku belum dibatalkan." ucap Aaron tegas.
"Baiklah tuan, kalau gitu, saya akan katakan yang sebenarnya kepada nona Bella, soal diri saya." ucap Jack menghela nafas lega.
"Hei, siapa bilang aku suruh kamu jujur ke Bella." kekeh Aaron.
"Bukankah lebih baik begitu??"
"Hahaha, aku punya rencana lain, lebih baik kamu tetap gunakan namaku saja, buat wanita itu tergila-gila sama kamu." seru Aaron tersenyum licik.
Jack mendengus kesal, tak disangka sandiwara ini, masih akan berlangsung lama. Padahal Jack ingin sekali Bella memanggil nama aslinya, bukan dengan nama Aaron, entah kapan Bella akan mengetahui identitas Jack yang sebenarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**
kaget sih dgn kelanjutan kisah arron,sebenarnya apa dan siapa sih arron,msh tekateki nih 🤔🤔