Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pertama disekolah
Setelah membelah jalanan ibu kota Bandung,akhirnya motor yang dibawa oleh Namira tiba di sebuah sekolah taman kanak kanak swasta yang memiliki murid dari kalangan elit semua.
Anak anak yang bersekolah disana merupakan anak anak dari para pengusaha sukses yang ada di kota itu.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran khusus pengajar disana.Namira pun berjalan menuju ke arah kantor,tempat dimana para pengajar lain nya berkumpul dahulu di sana sebelum mereka semua sibuk mengajar anak anak dari mulai usia 4 sampai 6 tahun.
Tok
Tok
Tok
“Permisi,selamat pagi semuanya,”ucap Namira menyapa para rekan rekan disana dengan senyuman ramahnya.
Kehadiran Namira disambut baik oleh sang kepala sekolah yang merupakan seorang wanita paruh baya yang memang tengah membutuhkan tenaga pendidik tambahan.
“Eh,Ibu Namira,silahkan masuk Bu.Mari saya akan tunjukan meja yang akan ibu tempati,”ujar nya menjawab sapaan salam dari Namira dengan tidak kalah ramahnya.
"Oh iya,perkenalkan rekan rekan semua,ini Namira Syahra.Guru baru yang akan mengajar di ruangan mentari yang kemarin sempat diisi oleh Ibu Gea yang resign minggu lalu,"
Ibu kepala sekolah pun mulai memperkenalkan Namira pada rekan rekan guru lain nya yang kebetulan masih ada di ruangan guru itu karena jadwal mengajar mereka masih setengah jam lagi.
"Selamat pagi semua nya,salam kenal,saya Namira,"
"Salam kenal juga,nanti kita satu arah ya.Saya mengajar di bidang olahraga dan kebetulan hari ini giliran kelas rembulan yang ada di samping kelas mentari.Nama saya Bayu,"jawab seorang pria bertubuh kekar dan tinggi dengan menggunakan pakaian yang khas ala guru olahraga,mengulurkan tangan nya pada Namira.
"Namira Pak,"jawab Namira menerima uluran tangan dari Pak Bayu guru olahraga di sekolah itu.
"Ya sudah kalau begitu,mari Bu saya tunjukan meja yang akan Ibu gunakan,"potong Ibu kepala sekolah lagi membawa Namira ke meja yang akan menjadi meja kerjanya selama mengajar di sana.
*****
Sementara di halaman sekolah.Tampak sebuah mobil mewah keluaran terbaru memasuki pekarangan sekolah.
Seorang anak laki laki tampak turun dari mobil mewah itu dengan membawa dua tas di tangannya.
Satu tas digunakan untuk membawa buku sekolah yang akan dipakai untuk belajar.Sementara satu tas lain nya berisi menu makan siang yang sengaja dibawa dari rumah.
"Belajar yang rajin,ingat jangan pulang sebelum Papah menjemput,ok,"pesan sang ayah yang setiap pagi dan siang akan menyempatkan waktu menjemput putra semata wayang nya itu meski ditengah kesibukan nya sebagai seorang CEO.
"Iya Papah,biasanya juga begitu kan,"jawab Anak laki laki itu tanpa mau bersitatap dengan sang ayah.
"Good job boy,sana masuk.Papah harus pergi kekantor sekarang,"
"Ok,hati hati Pah,"
"Ok sayang,terima kasih Nak.Sampai jumpa nanti siang,"
"Ok Papah,sampai jumpa nanti siang,bye."
Anak laki laki itu pun melambaikan tangan nya saat mobil mewah sang ayah kembali melaju menuju ke luar pintu gerbang untuk beranjak menuju kantornya.
Sementara anak laki laki itu mulai melangkah masuk ke area dalam sekolah,lebih tepatnya melangkah menuju dimana kelasnya berada.
"Darren tunggu,"
Langkah anak laki laki tadi terhenti saat indra pendengar nya menangkap jika seseorang tengah memanggil namanya.
Anak bernama Darren itu pun menoleh dan melihat seorang gadis kecil yang diperkirakan seumuran dengan nya berlari kecil mendekati dirinya.
"Kamu baru datang Ren?"tanya gadis itu setelah berada di samping Darren dengan nafas yang ngos ngosan karena berlari tadi.
"Memang kamu lihat kalau aku terlihat akan pulang?"jawabnya dingin dan datar,lalu melanjutkan langkah kakinya menuju ke arah kelas.
"Ck,sikapmu itu benar benar menyebalkan Darren Adhijaya,isstt"cebiknya namun tetap mengikuti langkah kemana Darren pergi karena memang mereka satu kelas.
Keduanya pun mulai masuk ke kelas yang hampir satu tahun ini mereka tempati.Sebelumnya kedua berada di kelas yang berbeda.
Lebih tepatnya,di tahun pertama mereka masuk sekolah itu.Namun karena satu kejadian dimana Darren menolong anak gadis itu.
Maka di tahun kedua anak gadis itu merengek pada kedua orang tuanya agar di tahun kedua mereka sekolah,dia bisa satu kelas bersama dengan Darren.
"Cindy,Darren kalian baru datang ya?eh kalian sudah tahu belum, jika hari ini akan ada guru baru yang menggantikan Ibu guru Gea?"tanya anak lain yang juga baru tiba disana.
Darren dan Cindy hanya saling lirik lalu keduanya kompak menggelengkan kepala karena memang mereka tidak tahu berita itu.
"Ck,kalian kompak sekali.Jadi kalian benar benar belum tahu berita ini?"tanya lagi untuk memastikan.
Lagi lagi Cindy dan Darren menggelengkan kepalanya.Mereka adalah anak dari salah satu pemilik saham di sekolahan itu.
Yang bisa dikatakan,jika kedua orang tua Darren dan Cindy akan jadi orang pertama mendapatkan informasi apapun mengenai sekolahan.
"Bukankah kedua orang tua kalian orang berpengaruh di sekolah ini?kenapa malah kalian tidak tahu akan hal ini?"
"Tapi kami benar benar tidak tahu Farrel,lagi pula itukan urusan orang dewasa,buat apa juga kita tahu,ayo Ren lebih baik kita masuk,"jawab Cindy yang langsung menarik tangan Darren untuk masuk kedalam kelas mereka.