Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11-Mengadu!
Saat tiba didalam, Dellson membawa Adeeva duduk diruang tengah disini wajahnya Dellson sangat khawatir dengan keadaannya Adeeva..
" Kita kerumah sakit ya"..
Adeeva menggelengkan kepalanya hal itu membuat Dellson menghelankan nafasnya..
" Clara tolong ambilkan kotak P3K"..
" Baik tuan"..
Clara dengan cepatnya berlari untuk mengambil kotak P3K , Dellson benar-benar tidak menyangka ini akan terjadi kepada Adeeva..
" Maafkan aku ya"..
Adeeva menggelengkan kepalanya dengan wajah senyumnya, menandakan dia tidak apa-apa.. Kini tibalah Clara dengan kotak P3K nya..
" Ini tuan"..
" Terima kasih "..
Clara menganggukkan kepalanya, dia benar-benar khawatir dengan keadaannya Adeeva dia ingin membantu namun dia sangat bingung dia tidak berani untuk melawan Jessy..
Dellson mulai membersihkan lukanya Adeeva, dimana Adeeva mencoba untuk menahan luka dilututnya itu..
Namun saat Dellson memberikan obat kepada lukanya Adeeva tanpa sadar menarik kedua lututnya itu..
" Perih ya?"..
Adeeva menganggukkan kepalanya membuat Dellson tersenyum manis..
" Ditahan dulu ya"..
Adeeva menganggukkan kembali kepalanya kali ini dia menahannya agar Dellson bisa memberikan obat kepada lukanya..
Akhirnya Dellson telah selesai memberikan obat kepada lukanya Adeeva kini Dellson menatap kearah Adeeva..
" Sudah selesai, sekarang aku mau membersihkan diriku dulu setelah itu kita makan malam bersama"..
Adeeva tersenyum kepada Dellson, kini Dellson bangun dari duduknya..
" Clara tolong siapkan makan malam untuk kita semua ya"..
" Baik tuan"..
Tanpa bertanya apapun lagi Clara langsung pergi kearah dapur, begitu juga Dellson langsung berjalan kearah anak tangga dan menaikinya untuk membersihkan dirinya..
***
Disis Jessy yang baru saja tiba di Apartemennya dia kelihatan sangat marah saat melihat Dellson malah membela Gadis Bisu itu..
" Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus melaporkannya kepada Nyonya Besar, tunggu saja kau Dellson".. Gerutunya Jessy sambil mengambil ponselnya
Tanpa berpikir panjang pun Jessy menghubungi Nyonya Besar..
Siapa sih Nyonya Besar? Tentu saja dia adalah Mama Tirinya Dellson dia bernama Dewi..
[ Hallo sayang, ada apa? ]
[ Tante Dellson ]
Dengan nada manjanya dia mengadu kepada Dewi..
[ Ada apa dengan Dellson? ]
[ Kan tadi aku ketempatnya Dellson, terus saat aku masuk aku bertemu dengan satu Gadis ternyata Gadis itu bisu tante terus aku marah karena ada Gadis yang dekat dengan Dellson, jadi aku membawanya pergi keluar mengusirnya tapi gak lama aku membuatnya terjatuh dan luka, terus saat aku menyiksanya kembali tiba-tiba Dellson teriak kepadaku dan marah tante karena aku telah membuat Gadis Bisu itu terluka, dan lebih parahnya lagi Dellson tidak mengakui aku sebagai tunangannya tante ]
Seketika Dewi menjadi sangat marah saat mendengar penjelasannya Jessy, dia benar-benar sudah susah payahnya untuk menjodohkan Dellson dengan Jessy..
[ Kurang ajar anak itu, baiklah biarkan tante akan memarahi nya maafkan Dellson ya sayang mungkin dia capek jadi terlampiaskan kepada kamu ]
[ Tidak apa-apa tante, terima kasih ya udah mau membantu Jessy ]
[ Sama-sama sayang, kalau begitu tante akhiri ya panggilannya biar bisa menghubungi Dellson ]
[ Baik tante ]
Wajah Jessy seketika menjadi tersenyum lebar, akhirnya dia ada pembelaan dari Mamanya Dellson..
" Rasain kamu Dellson, lihat aja nanti kamu bakalan datang kepadaku dan meminta maaf".. Dalam hatinya Jessy
***
Dellson yang baru saja menyelesaikan mandikan, tiba-tiba ponselnya mendapat satu panggilan..
Drtt.. Drrtt.. Drrtt..
" Apa lagi mau orang satu ini"..
Dengan cepatnya Dellson mengangkat panggilannya tersebut..
[ Hallo ada apa? ]
[ Apa yang kau lakukan kepada Jessy Dellson? Dia menangis-menangis menelpon Mama ]
Seketika wajah Dellson berubah menjadi badmood..
[ Apa lagi yang dia adukan kepada dirimu ]
[ Begitukah kamu berbicara kepada orang tua? Aku adalah Mamamu Dellson ]
[ Sudah aku katakan berkali-kali kamu bukan Mamaku, namun kamu hanya orang yang membuat Mamaku meninggalkan diriku ]
Dellson mengakhiri panggilannya dia melemparkan ponselnya keatas tempat tidur, dia benar-benar sangat marah kali ini namun ponselnya kembali berdering kembali..
Drtt.. Drrtt..
Dengan cepatnya Dellson menjawab panggilan itu tanpa melihat lagi siapa yang memanggilnya..
[ Apa lagi? ]
[ Tuan, maaf mengganggu waktunya saya hanya ingin mengkonfirmasikan kepada Anda Tuan ]
Dellson menjauhkan ponselnya dari telinganya dia melihat nama diponselnya itu ternyata Ben yang menghubunginya kini Dellson kembali mengontrol emosinya..
[ Ada apa? ]
[ Tuan, besok pagi-pagi kita akan berangkat ke Paris karena ada pertemuan antar Kolega disana ]
[ Berapa hari? ]
[ 3 hari tuan ]
Seketika Dellson terdiam, dia sangat khawatir dengan keadaannya Adeeva dia juga takut Jessy akan kembali menyiksa Adeeva disaat dia tidak ada disini..
[ Apa kita tidak bisa langsung kembali? ]
[ Sepertinya akan susah tuan, karena setelah acara pertemuan antar Kolega mereka melakukan pelelangan tuan dan terakhir acara untuk pertunangan Putrinya ]
Dellson memijat pelipisnya betapa padatnya waktu pekerjaannya dia benar-benar sangat khawatir meninggalkan Adeeva disini..
[ Baiklah, bersiapkan apa-apa saja yang akan dibawa besok ]
[ Baik Tuan ]
Dellson benar-benar sangat bingung, kini dia tidak tau harus bagaimana tetapi lebih baiknya dia harus menemui Adeeva dulu..
***
Kini tibalah Dellson dibawah, dimana dia melihat Adeeva yang masih menunggunya diruang tengahnya dengan cepat langkah kaki Dellson melangkah mendekat kearah Adeeva..
" Kamu masih menungguku?"..
Adeeva menganggukkan kepalanya dan tersenyum hal itu membuat Dellson merasa hatinya sedikit enak...
Kini Dellson duduk disampingnya Adeeva sambil memegangi tangannya Adeeva, hal itu membuat Adeeva bingung..
" Adeeva aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu".. Kata Dellson dengan nada seriusnya".. Besok aku akan berangkat untuk melakukan pekerjaan diluar, namun aku sangat khawatir meninggalkanmu disini apa kamu lebih baiknya ikut bersamaku?".. Sambung Dellson
Adeeva menggelengkan kepalanya menandakan itu tidak perlu, Dellson benar-benar sangat khawatir dengan hal itu..
" Apa kamu yakin? Aku takut jika meninggalkanmu Jessy akan kembali menyakitimu disaat aku tidak ada"..
Adeeva menarik tangannya Dellson dan mengangguk kepalanya dia menyakinkan Dellson bahwa dia akan baik-baik saja..
" Baiklah, ada Bibi Nuh dan Clara yang akan menemani mu saat aku tidak ada nanti saat aku sudah kembali kita akan pergi menemui temanku untuk memeriksa tenggorokanmu"..
Adeeva menganggukkan kepalanya dengan wajah senyumnya, Dellson merasa sangat senang melihat Adeeva tersenyum seperti itu..
Kini Dellson menggendong Adeeva membawanya ke meja makan, karena mungkin dia tau akan terasa nyeri jika kakinya akan dibawa bergerak..