Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 Tanda Kepemilikan
Pergulatan panas yang sudah begitu di impikan oleh Sean lagi-lagi harus kembali gagal. Sean mengusap wajahnya kasar, mau bagaimana lagi gadis nya sedang datang tamu bulanan saat ini.
"Masa Aku harus mandi lagi sih". gerutu Sean kesal.
"Kenapa mukanya di tekuk begitu"? goda Nayya.
"Gak kenapa-kenapa kok". jawab Sean singkat.
Nayya menghampiri Sean yang berbaring diatas sofa dengan kedua tangan menangkup wajahnya.
"I'm So Sorry, next time ya". bisik Nayya lembut.
Sean mendongak, lalu menatap wajah cantik yang terlihat lelah itu. Dengan menghela nafas beratnya, Sean membawa Nayya kedalam pelukannya.
"Apa masih begitu sakit"? tanya Sean sembari menyentuh perut ratanya Nayya.
Nayya mengangguk pelan, lalu ikut berbaring diatas sofa yang ukuran nya cukup besar untuk dua orang.
"Kepala ku pusing Kak". keluh Nayya pelan.
"Udah minum obat"? tanya Sean khawatir.
Nayya mengangguk, kemudian ia semakin masuk kedalam dekapan hangatnya Sean.
"Mau Aku buatkan air hangat"? ujar Sean kembali.
"Gak usah, maunya dipeluk kaya begini aja".
Sean tersenyum, dia begitu bahagia bisa melakukan hal-hal kecil seperti ini bersama Nayya.
"Tidurlah, Aku akan selalu ada disini". bisiknya.
"Hmm". jawab Nayya, matanya sudah terlihat lelah dan lama-kelamaan menutup dengan sempurna.
Tangan Sean selalu mengusap-usap lembut perut Nayya yang masih terasa keram dan juga nyeri itu.
"I Love You Sayang, good night". gumam Sean sembari ikut kedalam alam mimpi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan paginya, Sean telah lebih dulu bangun dan dia tengah sibuk membuatkan sarapan sehat untuk sang kekasih. Sean sengaja tidak membangunkan Nayya lebih awal, karena semalam Nayya terus merintih perutnya begitu nyeri dan sakit.
Nayya mulai mengerjabkan matanya saat matahari telah menembus di dinding kamarnya itu.
Gadis itu menatap bingung ruangan sekelilingnya, bukannya semalam dirinya tidur disofa tapi pagi ini udah ada diatas kasur empuk saja pikirnya.
Nayya segera membersihkan tubuhnya, sebab ini adalah hari keduanya mendapat PMS.
20 menit kemudian Nayya sudah terlihat segar dengan balutan kaos oversize dan celana pendek.
Gadis itu mulai menelusuri ruangan yang ada disana mencari sosok tampan, yang sudah menemani nya semalaman. Nayya melirik ke arah dapur, ternyata pria yang sedang dicarinya ada disana.
"Sedang apa Kak". ucap Nayya pelan sembari melingkarkan kedua tangan nya, di tubuh belakang pria gagah itu. Sean kaget mendapati Nayya sudah bangun dan juga harum ciri khas sudah mandi.
"Kenapa sudah bangun, hmm"? tanya Sean yang sudah berbalik menghadapnya.
"Aku cari-cari kakak tadi". rengeknya manja.
Sean mengangkat tubuh Nayya keatas meja dapur.
"Kenapa? kangen hmm"? bisik Sean dengan gerakan lembut ia menyapu rambut panjangnya Nayya dari leher jenjangnya. Tercium sudah aroma buble gum yang menyengat ciri khas seorang Nayya.
Nayya menggigit bibir bawahnya, lalu menatap sayu wajah tampan yang sudah ada didepan wajahnya.
"Hmm, kakak lagi ngapain"? tanya Nayya gugup.
"Sarapan sehat khusus untuk Kamu". goda Sean.
Cup .. "Morning kiss". sambungnya kemudian.
Nayya kaget, mendapat kecupan tiba-tiba dari Sean.
"Nanti kecewa lagi kayak semalam". goda Nayya.
Ccckkk .. Sean mendengus sebal lalu mengalihkan wajahnya kearah lain yang berlawanan.
"Mau sarapan itu dulu atau mau sarapan ini dulu". kata Nayya dengan lembut sembari menarik salah satu tangan nya Sean, lalu ia letakkan tepat didada bulatnya dibalik kaos oversize itu.
"Sayang, Kamu". giliran Sean yang dibuat kaget.
Nayya mulai mengalungkan kedua tangan nya keleher tegapnya Sean, lalu memejamkan matanya.
Sean yang mendapat angin segar pagi ini langsung menarik tengkuk Nayya, dan mencium bibirnya dengan lembut namun menuntut.
"Eugghh". lenguh Nayya, saat bibir Sean sudah menjelajah diatas leher mulusnya itu.
"Sayang, Aku mau ini". bisik Sean malu-malu sembari memintil dada bulat gadis itu.
Nayya gugup, padahal sebelumnya dia sendiri yang lebih dulu memancing ikan segar untuk kucingnya.
"Dikamar aja ya". cicit Nayya menahan malu.
"Baiklah". jawabnya, bibir Sean kembali melumat habis bibir ranum nya Nayya dengan begitu rakus.
Sean juga telah menggendong Nayya, kedua kaki wanita itu juga sudah melingkar di pinggang nya. Dan kedua tangan nya masih bertengger berada dileher pria yang bertubuh atletis itu.
Sesampainya dikamar, Sean dan Nayya masih saling bertautan dengan saling mencecap dan membelit lidah satu sama lain. Sean melepas ciuman nya sebentar, lalu mereka sudah berbaring di sofa.
Sean kembali mengendus lehernya Nayya, kemudian mengecupnya dengan sedikit kuat, hingga Nayya mengerang sedikit sakit dan meninggalkan jejak kepemilikan disana. Nayya melotot dan menepuk lengan Sean dengan cukup kuat.
Sean terkekeh, dan mengelus leher Nayya Kembali.
"Sakit ya"? tanya Sean sembari tersenyum tampan.
"Udah tau sakit pakek nanya". gerutu Nayya kesal.
"Itu sebagai tanda kepemilikan dari Aku"!
"Ingat, Kamu itu punya Aku seorang"! ucapnya tegas.
"Emang kita udah jadian"? goda Nayya kembali.
Ccckkk ...
"Aku gak butuh jadian-jadian kayak anak ABG remaja labil begitu. Aku maunya kita segera menikah, biar Aku bisa selalu jaga dan lindungi Kamu dengan mudah sayang". ucap Sean lembut.
"Kak". lirih Nayya pelan.
"Gak usah jawab sekarang, Aku akan beri waktu buat Kamu kok. Asalkan jangan pernah ada niat buat lari dan kabur-kaburan lagi kayak kemarin". ketus Sean.
"Tidak akan pernah, asal Kamu selalu disisi Aku". bisik Nayya sembari mencium lembut pipi Sean.
Sean melanjutkan kembali aktifitas nya yang sempat terhenti. Dia kembali mengecup leher mulus miliknya Nayya, dan mulai mengeksplor nya dengan lembut dan bergairah. "Eughhh". desah Nayya kembali.
Sean yang sudah cukup lama bermain di lehernya. Nayya yang sudah terbawa suasana pun mulai merasakan getaran aneh didalam hatinya saat ini.
Sean yang sudah bergairah mulai meraba-raba seluruh tubuhnya Nayya. Dia juga sudah menarik kaos over size itu dan menampilkan tubuh Nayya polos dan hanya tersisa benda segitiga dibawah sana. Sean menelan ludahnya saat melihat betapa indahnya tubuh wanita yang sering kali menjadi objek mimpi-mimpi nakalnya.
"Sayang, Kau sungguh begitu indah". puji Sean
"Kau satu-satunya wanita, yang berhasil membuatku selalu menegang saat sedang bersama mu".
"Kakak". rengek Nayya malu kala mata Sean tidak sedikitpun berpaling dari tubuh polosnya.
"Jangan ditutupi sayang, Aku ingin terus menatap dan menikmati pemandangan terindah yang pernah Aku lihat ini". ucap Sean dengan suara beratnya.
"Cih gombal, jangan-jangan selama 10 tahun jauh dari pandanganku. Kakak sudah pernah melihat hal seperti ini atau bahkan sudah pernah".
Sssttt ... "Ciuman pertamaku saja Kamu yang ambil".
"Bagaimana bisa dengan hal yang lainnya".
"Aku bahkan rela mandi air dingin setiap malam, saat rindu dan mengingat wajah cantikmu ini".
Plakkk .. Nayya memukul lengan Sean kembali.
"Kok bisa seorang Profesor bisa se frontal ini". ujarnya sembari mencebik kesal.
Hahahah "Aku ini pria normal sayang, Aku juga butuh dibelai dan dihangatkan. Aku sudah menahan hal itu cukup lama, hanya untuk seorang wanita saja dan wanita itu adalah Kamu". sambungnya kemudian.
"Masa gak percaya? mana ada pria dewasa yang tahan kalau gak disentuh oleh seorang wanita".
"Jadi Kamu gak percaya Aku nih". ucapnya dengan begitu sexi, lalu mencubit pucuk merah yang sudah terlihat menegang itu.
Sean terus memintilnya dengan gerakan memutar, Nayya hanya bisa menggigit bibir bawahnya, badan gadis itu sudah bergetar hebat seakan pasrah dengan apa yang dilakukan oleh pria itu saat ini.
"Kak". rintih Nayya dengan mata yang sudah sayu.
"Gimana enak sayang? Aku mau nen boleh"? Sean masih sempat-sempatnya meminta izin.
"Hmm, ini semua milik Kakak". jawab Nayya dengan mata yang sudah meram melek menahan nikmat.
Sean mulai mengecupnya lembut, lalu mengisapnya secara perlahan. Sean bak seperti bayi kehausan, dia begitu menikmati mencecap habis dua buah melon besarnya Nayya secara bergantian.
"Aahhh .. Kak .. hmm". lenguh Nayya yang sudah merasakan sensasi aneh di bawah sana.
"Enak Sayang"? tanya Sean dengan gairahnya.
Nayya mengangguk, mata nya begitu sayu membuat dirinya menjadi begitu sexi berkali-kali lipat dimata Sean saat ini. Dan itu berhasil membuat adrenalin pria itu kembali memuncak dan minta dilepaskan.
"Sayang Aku benar-benar gak tahan". keluh Sean.
"Mau gantian gak? Aku bisa buat kakak puas tanpa harus masuk kedalam". ucap Nayya dengan deru nafas yang sudah tidak teratur.
Nayya menatap Sean yang frustasi sebab lagi-lagi harus menahan hasratnya untuk kesekian kali.
"Gak sayang, Kamu lagi PMS". bantah Sean cepat.
"Aku izin kekamar mandi dulu ya". lanjutnya lagi
"Tapi kakak udah mandi pagi tadi"? potong Nayya.
"Gak papa sayang, gak masalah jangan khawatir".
"Kamu tunggu Aku dimeja makan aja ya".
"Love you more". cup .. sebelum benar-benar pergi Sean menyempatkan untuk mengecup keningnya.
Nayya menghela nafasnya, dia benar-benar merasa bersalah dengan Sean saat ini. Dia tahu Sean sudah lama menginginkan dirinya, hal itu ia dapati saat melihat semua foto-foto yang diambil Sean secara diam-diam. Semuanya ada di kameranya Sean yang sempat ia bawa ke Korea sekarang.