Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Keesokan pagi nya,Larisa sedang membantu memasangkan dasi untuk Davin,di dalam kamar mereka.
"Vin...aku ada jadwal ngisi seminar kesehatan di bogor."Larisa mengajak Davin bercerita.
"Oyah?,kapan?,berapa lama?".
"Besok...tapi rencana nya aku mau berangkat sore ini,biar aku masih punya waktu,untuk nyiapin materi nya".
"Mungkin sekitar 5 harian,soalnya seminar nya bukan cuma di 1 daerah,di beberapa daerah kota bogor."Jawab Larisa.
"Aku ikut yaah..."Ucap Davin.
"Terus kerjaan kamu dikantor gimana?"Tanya Larisa.
"Gak papa,aku bisa minta tolong sekretaris pribadi aku,untuk handle semuanya dulu,aku juga bisa minta tolong ayah."Jawab Davin.
"Boleh kan aku ikut...?"Tanya Davin lagi.
"Boleh...".
"Yaudah yuuk,ke depan,bunda sama ayah pasti udah nungguin kita."Ucap Larisa.
Davin langsung menggenggam tangan Larisa,keduanya bersama-sama keluar dari kamar mereka.
"Ehhmmm..."Bunda Davin berdehem.
"Udah kaya mau nyebrang aja,gandengan tangan."Ucap bunda Davin.
Ayah Davin yang penasaran pun langsung berbalik ke belakang,melihat putra dan menantunya yang berjalan ke arah mereka sambil bergandengan tangan.
Karena malu,Larisa melepas paksa genggaman tangan Davin.
Davin menarik kursi untuk Larisa duduk,setelah itu,baru dirinya duduk di samping Larisa.
Davin juga melarang Larisa berdiri,mengambilkan makanan untuknya,karena Davin yang akan mengambilkan makanan untuk Larisa.
Sementara ayah dan juga bunda Davin saling berpandangan melihat sikap putranya tersebut,seolah-olah mereka berkomunikasi lewat tatapan mata.
"Ayah...aku boleh minta tolong sama ayah?"Tanya Davin,di sela-sela ia mengunyah makanannya.
"Mau minta tolong apa?"Ayah Davin bertanya kembali.
"Aku mau nemenin Larisa ngisi seminar di bogor,beberapa hari,apa ayah bisa gantiin aku sementara di kantor?"Tanya Davin lagi.
"Bisa...biar ayah yang handle pekerjaan kamu di kantor."Jawab ayah Davin.
"Kapan seminarnya Sa...?"Tanya bunda Davin.
"Besok bund...tapi aku rencananya sore berangkat,soalnya biar masih banyak waktu buat nyiapin materi."Jawab Larisa.
"Sekalian bulan madu season ke 2 yaa."Bunda Davin mengedipkan sebelah matanya ke Larisa dan juga Davin.
Larisa langsung menundukkan wajahnya karena tersipu malu.
Sementara Davin membalas kedipan mata bunda nya dan tersenyum lebar.
Setelah beberapa menit kemudian,mereka semua sudah selesai bercengkrama bersama,di ruang makan.
Kini saatnya Davin untuk pergi ke kantor,seperti kemarin,Larisa mengantar Davin sampai kedepan pintu,mencium punggung tangan Davin,sementara Davin mengecup lembut kening Larisa.
Larisa kembali masuk ke dalam rumah,saat mobil suaminya tidak terlihat lagi,Larisa langsung masuk ke kamarnya,karena ia harus menyiapkan baju-baju untuknya dan juga untuk Davin yang akan dibawa nanti ke bogor.
Saat sedang serius mengemasi baju-baju ke dalam koper,ponselnya berdering,ia langsung berdiri dan berjalan ke arah kasur,karena ponselnya ada diatas meja samping kasur.
"Iyaaa Liam..."Larisa mengangkat panggilan telpon di ponselnya,ternyata dari Liam.
"Kamu dimana Sa?,udah balik kerja lagi di rumah sakit?"Tanya Liam.
"Udah hehehe...tapi aku belum masuk hari ini,mungkin setelah pulang dari seminar".
"Kamu mau ngisi seminar dimana?"Tanya Liam lagi.
"Di bogor Liam...mungkin sekitar 5 hari aku disana,Davin juga ikut."Jawab Larisa.
"Syukurlah kalo ada Davin yang nemenin kamu,itu bagus".
"Iyaa...kamu tau gak?,semenjak aku balik lagi kerumah ini,Davin udah mulai berubah,tapi berubah jadi lebih baik,dia jadi perhatian,bersikap baik sama aku,dan juga romantis,Liam..."Ucap Larisa.
"Ohhh yaa...aku ikut senang dengarnya,semoga dia seterusnya akan begitu yaa."Jawab Liam.
"Hmmmm...asal Bella gak balik lagi ke indo aja,karena kalo dia balik lagi,sejujurnya aku juga gak yakin sama perasaan Davin ke aku,dia pasti akan labil lagi".
"Meskipun Bella balik lagi ke indo Sa...kalo Davin udah yakin sama apa yang dia rasain ke kamu,,,yaaa hal itu gak akan dong mempengaruhi perasaannya buat kamu".
"Semestinya begitu,dan semoga aja,saat Bella balik lagi ke indo,Davin udah bener-bener bisa move on dari Bella."Ucap Liam.
"Aamiin Liam,,,anyway kamu nelpon aku,ada hal apa nih,yang mau disampaikan?"Tanya Larisa.
"Gak papa Sa...aku cuma mau ngabarin kamu,kemungkinan aku akan balik ke london,perusahaan ayah yang disana,lagi membutuhkan aku".
"Lagian perusahaan ayah yang disini juga,udah aman terkendali,aku udah berantas semua para koruptor di dalam nya."Ucap Liam.
"Yaaahh...kita bakalan berjauhan lagi dong."Jawab Larisa.
"Kan masih bisa komunikasi Sa...yang penting jangan lost kontak yaa."Balas Liam.
"Terus kamu berangkatnya kapan?"Tanya Larisa.
"Tunggu aku pulang dulu yaa...biar aku bisa nganterin kamu ke bandara,bareng sama Davin juga.
"Terakhir kamu,pergi keluar negeri gak bilang-bilang aku,main pergi aja".
"Tunggu aku yaaa..."Ucap Larisa.
"Iyaa...aku nunggu kamu pulang dari seminar,yaudah yaa,aku matiin dulu,have a nice day."Ucap Liam.
Setelah itu Liam langsung mematikan sambungan telponnya,saat sudah mendengar balasan dari Larisa.
...****************...
1 minggu kemudian...
Larisa dan juga Davin sedang dalam perjalanan menuju ke bandara,mereka akan perpisahan dengan Liam.
Karena Liam akan kembali ke london,untuk mengurus bisnis ayah dan juga bunda nya yang berada disana.
"Kenapa wajahnya sendu kaya gitu sayang...?"Tanya Davin,ia memperhatikan sejak tadi wajah istrinya tersebut,Larisa seperti orang yang tidak bersemangat.
"Rasanya sedih deh Vin...kita harus jauhan lagi sama Liam."Jawab Larisa.
"Gak usah sedih...kan kita masih bisa komunikasi sayang,atau nanti kita atur rencana untuk nengokin Liam ke london juga sayang."Jawab Davin.
Senyum di wajah Larisa langsung merekah,ia senang mendengar ucapan Davin,Davin membelai lembut sisi sebelah wajah Larisa.
Karena tangan Davin yang satu nya sedang memegang setir mobil.
Tidak terasa kini mereka sudah sampai di dalam bandara,sementara Liam sudah lebih dulu ada di sana.
Karena 30 menit lagi pesawatnya akan berangkat,Larisa dan juga Davin berjalan mencari Liam,di gate keberangkatan internasional.
"Itu...Liam,Vin..."Ucap Larisa.
Larisa bergegas melangkah ke arah Liam,ia tidak sadar meninggalkan Davin di belakang.
Davin geleng-geleng kepala,dan langsung menyusul Larisa dengan langkah yang cepat.
"Liiiaaammm."Teriak Larisa.
Mendengar namanya dipanggil,Liam pun menengok kesamping dan melihat Larisa yang berdiri tidak jauh darinya sedang melambaikan tangan.
Di belakangnya ada Davin yang sedang berjalan cepat.
"Aku pikir,aku terlambat,Liam..."Ucap Larisa sembari duduk di samping Liam.
Davin yang baru datang pun langsung duduk di samping Larisa.
"Jam berapa pesawat kamu,Liam?"Tanya Davin.
"Sekitar 30 menitan lagi Vin."Jawab Liam.
Setelah itu Davin melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Ketiga nya pun bercerita,dan bersenda gurau bersama.
Tidak terasa,pesawat yang akan membawa Liam ke london pun sudah siap,sudah ada pengumuman untuk para penumpang agar segera masuk ke dalam pesawat.
Liam berdiri dan berpamitan kepada Larisa dan juga Davin.
Hati Larisa merasakan sakit karena harus berjauhan dan berpisah lagi dengan sahabatnya yang paling mengerti dan memahami Larisa.
Tanpa sadar bulir air mata keluar dari mata Larisa.
"Heiii kok nangis Sa..."Liam memegang wajah Larisa,dan menghapus lembut air mata Larisa yang keluar dari mata nya.
Davin hanya memandangi keduanya,dengan perasaan yang tidak bisa ia gambarkan,ingin rasanya ia marah,tapi ia ragu,karena tidak ada hal dari keduanya yang berlebihan.
Apalagi selama ini Liam adalah sahabat dirinya dan juga Larisa.
"Setelah ini,ak harap gak akan ada lagi air mata yang keluar dari mata kamu ya Sa."Ucap Liam,masih menghapus bulir air mata milik Larisa.
Larisa langsung mendekap erat Liam,Larisa memeluk erat Liam,Liam membalas pelukan Larisa dan membelai lembut kepala Larisa.
Lagi-lagi Davin hanya terpaku memandangi keduanya.
Liam pun akhirnya pergi,meninggalkan keduanya,Larisa masih memandangi Liam,sampai ia tidak bisa lagi melihat Liam.
Davin menyentuh lembut pundak Larisa.
"Sayang...ayo kita pulang."Ucap Davin.
Larisa tersadar,mereka pun akhirnya pulang kerumah...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...