Aku adalah Dara, aku pernah menjalin hubungan dengan Bastian semasa sekolah, tapi karena tidak direstui, akhirnya hubungan kami kandas.
Akhirnya aku menikah dengan seseorang laki-laki lain, Lima tahun kemudian aku bertemu dengan Bastian kembali, yang ternyata sudah menikah juga.
Pernikahanku yang mengalami KDRT dan tidak bahagia, membuatku dan Bastian menjalin hubungan terlarang setelah Lima Tahun.
Salahkah, aku Mendua ~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga Puluh Tiga
"Bagaimana jika aku tak mau bercerai?" tanya Rico tanpa malu.
"Aku akan laporkan kamu atas tindakan KDRT. Tadi aku sudah buat laporan dan aku janji akan mencabutnya jika kamu telah menanda tangani surat cerai kita, Mas!" ujar Dara dengan suara lantang dan tegas.
Rico tampak terkejut mendengar ucapan Dara, mungkin tak menyangka atas tindakan Dara, yang bisa sejauh ini.
"Kamu mengancam ku, Dara?" tanya Rico dengan penuh penekanan. Sepertinya dia mencoba menahan emosi.
"Sudah cukup kekerasan yang kamu lakukan selama ini, Mas. Aku bukan budakmu yang bisa kau perlakukan sesukamu. Selama ini bukan fisikku saja yang kau sakiti, tapi juga batinku. Tanggung jawabmu hanya sebatas memberi nafkah. Maaf, itu pun hanya cukup untuk makan mu saja. Bahkan ibumu juga ikutan makan dan sering bawa makanan dari sini!" seru Dara.
"Jadi selama ini kamu tak ikhlas saat ibuku membawa makanan dari sini?" tanya Rico.
"Bukannya aku tak ikhlas, Mas. Aku itu mengingatkan kamu kalau selama ini uang pemberianmu hanya cukup untukmu dan ibu. Jadi jangan pernah merasa jika kau telah bertanggung jawab atas diriku. Aku hidup dengan uangku sendiri. Jadi aku putuskan lebih baik aku menjanda!"
Rico tampak tersenyum sinis mendengar ucapan Dara. Dia lalu mengambil surat yang di sodorkan wanita itu. Membaca apa isi dari surat yang akan dia tanda tangani itu.
"Kenapa kau langsung mencantumkan jika hak asuh anak ada padamu. Semua harus berdasarkan keputusan pengadilan. Siapa tau hak asuh jatuh di tangan ku! Kau takut itu akan terjadi sehingga mencantumkan ini pada surat perjanjian?" tanya Rico.
"Jangan mimpi, Mas. Aku punya bukti jika kamu tak peduli saat aku melahirkan. Dan kamu juga secara finansial belum mampu biayai anakmu. Sudah pasti hal asuh jatuh padaku. Jika aku mencantumkan pada surat perjanjian itu semata-mata agar semua bisa secepatnya selesai."
Rico tampak menarik napas. Wajahnya menegang dengan rahang yang terlihat menonjol. Sepertinya menahan amarah.
"Ternyata kamu licik! Apa kamu lupa jika dia juga anakku?" tanya Rico dengan penuh penekanan lagi.
"Anakmu? Kau lupa Mas, jika kemarin meragukan anakmu ini. Sekarang kenapa Mas katakan jika dia anakmu juga? Jangan playing victim. Jadilah pria gentleman. Mengakui semua kesalahan yang dilakukan!"
"Kau akan menyesal dengan apa yang telah kau lakukan ini. Jangan harap kau akan mendapatkan kebahagiaanmu. Aku tau tujuanmu meminta cerai karena kau ingin jadi pelakor dalam rumah tangga Bastian!" seru Rico dengan suara tinggi.
Dara menarik napas dalam. Dia tak boleh terpancing dengan ucapan Rico. Pria itu pasti sengaja mengatakan itu agar dia marah.
Dia hanya harus fokus pada apa yang diinginkan, yaitu mendapatkan tanda tangan surat cerai mereka. Dan Rico menjatuhkan talak padanya.
"Jangan bicara hal lain. Aku ingin kamu hari ini jatuhkan talak padaku dan setelah itu langsung pergi dari rumah ini!" seru Dara.
"Baiklah, jika itu maumu, Dara. Dara, mulai detik ini, aku jatuhkan talak untukmu! Antara kita tak ada hubungan apa pun lagi. Aku bebaskan kamu dari ikatan pernikahan ini!" seru Rico.
Dara menarik napas lega mendengar talak yang dijatuhkan suaminya. Dalam diam dia merekam ucapan sang suami jika dia mengelak. Dan itu juga bisa dijadikan sebagai bukti untuk perceraian mereka.
Setelah mengucapkan talak, Rico berjalan menuju lemari. Dia mengambil tas dan memasukan baju-bajunya.
"Aku memang jahat, Dara. Maaf jika selama ini aku banyak menyakiti dan mengecewakanmu. Jujur sebenarnya tidak niat aku untuk menyakiti kamu sedalam dan sebesar itu. Aku ingin kamu tahu, jika aku sangat menyesali semuanya. Jika saja waktu dapat di ulang kembali, aku ingin merubah semua yang aku lakukan padamu."
"Aku juga minta maaf jika aku belum bisa menjadi istri yang seperti kamu inginkan. Sekarang kita bisa mencari kebahagiaan masing-masing. Sampaikan maafku untuk ibu, karena tak bisa menjadi menantu yang baik baginya."
Rico hanya mengangguk sebagai jawaban dari ucapan sang istri. Dia keluar dengan membawa tas berisi pakaiannya. Raut wajahnya menyiratkan penyesalan.
Dara melepaskan kepergian pria itu dengan perasaan yang tak tentu. Entah bahagia atau sedih. Dia melihat hingga pria itu hilang dari pandangan. Mulai detik ini dia telah menjadi janda. Walau semua ini keinginan dari dirinya tapi tetap saja ada rasa sedih di dalam hatinya.
Maaf, aku memilih mundur saja. Sudah terlalu banyak sabar yang sia-sia. Aku keliru berpikir kau akan berubah seiring aku bertahan. TERNYATA KAU TAK BUTUH SABAR. Melainkan aku yang kurang sadar. Seharusnya ku lepaskan kau lebih awal agar tidak ada lagi manusia yang rela menyakiti dirinya sendiri, demi seseorang yang perasaannya entah tumbuh untuk siapa.
Mas, maaf jika aku tetap mengambil keputusan untuk berpisah. Semoga kamu baik-baik saja kedepannya. Mungkin ini bakal jadi kalimat terakhir aku tentang kamu. Aku gagal dan hari ini aku berusaha ikhlas untuk semuanya. Maafkan aku, selama ini aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Tugasku telah usai dan selamat melanjutkan perjalananmu. Selamat tinggal untuk kisah kita.
Sekarang tak ada lagi aku dan kamu. Jaga dirimu dengan baik dan hiduplah dengan bahagia setelah terlepas dariku. Terima kasih untuk waktu yang telah kita lalui bersama. Mungkin tak akan mudah bagiku melupakan hari bersamamu. Apa lagi ada Chantika di antara kita. Semoga aku dan kamu bertemu dengan akhir yang bahagia, meskipun dengan orang berbeda.
sukses selalu mama reni😍😍😍😍😍
aduh maaf Mak Lom smpt ke cono sibuk..mm🙏🙏🙏ntr saya kejar bap deh mak