Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 Kiara Mulai Menyerang
Pagi itu rutinitas di keluarga Shopia terasa lumayan kaku gegara peristiwa kemarin.
"Seperti yang mama bilang kemarin, mulai hari ini kamu gak dapat uang saku sampai uang lesnya Tiara yang hilang lunas, Kiara," ucap mama sembari mengunyah nasi goreng.
"Silahkan ma, sampai seterusnya mama gak kasih uang saku ke Kiara juga gak masalah," sahut Kiara pelan sambil mencedok nasi goreng dan mengambil lauk, lalu dengan segera gadis cantik itu pun membawa sarapannya ke dalam kamar. Sementara itu Tiara, tetap melanjutkan makan paginya di ruang makan dengan mama, tanpa merasa bersalah sama sekali.
Kiara menyuapkan nasi goreng dan lauk ke dalam mulutnya dengan menahan hati yang masih luka gegara dituduh mencuri. Diantara sekian kelicikan saudara kembarnya, baru kali ini Kiara dituduh mencuri uang, apalagi jumlahnya cukup besar.
Jam 06.15 Kiara sudah melangkahkan kakinya keluar rumah menuju ke sekolah. Jarak rumah dengan sekolahnya memang lumayan dekat, hanya butuh waktu 20 menitan dengan berjalan kaki. Sementara itu saudara kembarnya, selalu minta diantar ke sekolah naik sepeda motor mama. Sedangkan untuk pulangnya, Tiara biasa nebeng teman se geng nya.
Kiara merasa lebih senang berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Selain bisa berolahraga ringan, dia juga dapat melihat keadaan sekitar di sepanjang perjalanannya menuju ke sekolah.
*
"Kamu kenapa Ki, kok wajahmu mendung begitu? Ada masalah dengan orang rumah?" tanya Airin, teman sebangku Kiara setelah beberapa detik memperhatikan raut wajah temannya itu.
"Gak pa pa Rin, aku cuma kurang tidur saja kemarin malam...," jawab gadis cantik berambut lurus sepinggang tersebut dengan lesu.
"Apa iya kurang tidur? Tuh dari mukamu saja kelihatan jelas kalau kamu lagi sedih. Sudahlah jujur saja, jangan suka mendam masalah. Nanti kalau masalah yang dipendam semakin numpuk, kamu bisa sutris lo," cewek berkacamata itu memang kadang suka bercanda.
"Ada masalah sedikit dengan keluargaku, Rin... Tapi gak pa pa kok, nanti juga biasa lagi," terang Kiara gamang.
"Tuh kan beneran ada masalah. Punya masalah sama siapa? Si lebay?" tebakan Airin dibalas dengan anggukan kepala dari Kiara.
Di sekolah, Tiara memang mendapat beberapa julukan dari sebagian murid kelas X sampai kelas XII. Mulai dari julukan lebay, ganjen, kegatelan, norak, kampungan, sampai julukan l***e . Kiara sampai malu dibuatnya.
"Sekali-kali kamu geplak kepalanya si lebay itu ngapa sih Ki. Makin geregetan aku sama tu cewek aneh. Bisa-bisanya kamu punya saudara kembar kayak gitu. Bedanya jauh banget," rutuk gadis berkacamata tersebut blak-blakan.
"Aku mana berani Rin, nanti malah tambah runyam... Ujung-ujungnya aku lagi yang dimarahi mama," kata Kiara sendu.
"Tapi kalau dibiarin, si lebay itu malah tambah ngelunjak lo Ki. Sikap mamamu kok gitu juga sih. Menurutku pilih kasih banget deh," Airin yang pernah beberapa kali dicurhati Kiara tentang masalah keluarganya pun juga menyimpulkan jika mama punya sifat pilih kasih.
Mendengar celotehan teman sebangkunya, mulut Kiara kelu. Dia sudah tidak sanggup berkata apa-apa lagi.
*
"Gimana Ti, malam minggu nanti kamu jadi ikut nge mall nggak?" tanya Vivi setelah menyeruput es jeruknya.
"Jadi dong saaay," sahut Tiara dengan gaya bicara dibuat-buat. Beberapa murid yang duduk di dekat geng ganjen itu pun ada yang melirik sebentar sambil mencibir.
"Memangnya kamu diijinin sama mama dan saudara kembarmu yang resek itu, Ti?" sela Cindy sambil mengunyah bakso.
"Halaah, perkara itu mah gampang Cin. Aku kan punya ini," kata Tiara pongah sambil menempelkan telunjuknya pada kepalanya.
Vivi, Tiara, dan Cindy adalah 3 murid kelas XI yang membentuk sebuah geng sejak mereka kelas X, karena kebetulan mereka bertiga juga berasal dari SMP yang sama dan sefrekuensi (tukang bohong, ganjen, sok cantik, dan ...).
Entah apa yang ada di otak mereka hingga dengan pe de nya membentuk sebuah geng. Kalau geng nya memberi pengaruh positif untuk sekitarnya sih gak masalah, la ini, malah malu-maluin.
Vivi adalah anak tunggal dari pasangan orang tua yang bisa dibilang kaya karena papa mamanya punya usaha toko elektronik dan toko sembako. Gadis ini lebih cantik dan kulitnya lebih putih dari Tiara karena memang berdarah chinesse. Vivi lah yang pertama kali mempunyai ide untuk membentuk sebuah geng sekaligus dia juga lah yang menjadi ketuanya.
Sedangkan Cindy, dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Papanya punya bisnis bengkel mobil, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.
"Trus kita nanti berangkatnya jam berapa nih?" Vivi meminta pertimbangan pada kedua anak buahnya.
"Gimana kalau jam 5 saja? Biar pulangnya gak kemaleman. Kalau pulangnya lebih dari jam 9 bisa-bisa mamaku ngomel-ngomel," usul Tiara yang kemudian disetujui oleh Vivi dan Cindy.
"Ya sudah, kalau gitu besok sabtu kita kumpul di depan sekolahan jam 5 ya, trus pesen go car, bayarnya patungan," ucap si ketua geng mantap.
"Siap boos," jawab Tiara dan Cindy serempak sambil keduanya mengangkat jempol.
*
Sabtu jam 4 sore...
"Kak, nitip nyuci baju dong. Aku mau kerja kelompok nih," ucap Tiara saat melihat saudara kembarnya sedang merendam baju kotor miliknya dan milik mama.
"Bilang saja mau ngelayap sama temen se geng mu, kok pake ngomong kerja kelompok segala!" sengak Kiara tanpa menoleh pada saudara kembarnya.
"Aku mau kerja kelompok beneran kaak... Tadi waktu di sekolah, Pak Budi ngasih tugas kelompok dan harus dikumpulkan besok senin," Tiara mulai melancarkan aksi bohongnya pake bawa-bawa nama Pak Budi guru fisikanya. Minta ijin ke mama pun juga pake alesan yang sama.
"Bodo amat! Emang aku pikirin! Kalau males nyuci baju mending gak usah pake baju. Pake saja daun atau plastik noh," lanjut Kiara dengan suara masih ketus.
"Kakak ngomongnya kok keterlaluan gitu sih. Aku aduin ke mama lo ya," Tiara malah mengancam saudara kembarnya.
"Heh Tiara, kabel di otak kamu itu ada yang putus ya, gak tau malu banget. Baru saja kemarin malam kamu memfitnah aku lagi, trus sekarang kamu nyuruh aku nyucikan bajumu gitu. Berobat sana Ti ke rumah sakit jiwa sebelum kebablasan gila beneran," ucapan Kiara kali ini terdengar lumayan menyakitkan karena terlalu seringnya dia difitnah oleh saudara kembarnya.
Brengsek! Awas kau ya Kiara! Tunggu saja pembalasanku!
Tiara yang tidak terima dengan omongan nylekit dari saudara kembarnya pun langsung ngeloyor pergi sambil mengumpat dalam hati menuju ke kamarnya.
Dengan hati dongkol Tiara mulai bersiap-siap, yang 30 menitan kemudian dia keluar dari kamar dengan penampilan modis dan bau parfum yang lumayan kuat.
***
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏