Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Saat pulang kantor Zahra di jemput oleh Filio dan Kenzo, tadi pagi mereka sudah janjian akan membawa anak itu ke toko buku.
Filio dan Kenzo menunggu Zahra di ruang tunggu di dekat meja resepsionis, om dan ponakan itu asik bercerita dan sesekali Filio menggeliki pinggang Kenzo, sampai bocah yang belum genap 7 th itu, gelian dan tertawa.
Banyak mata yang memandang mereka, bertanya tanya, karena belum pernah melihat dua orang asing itu.
"Siapa tuh...?'' tanya salah satu karyawan ke resepsionis.
"Nunggu Zahra"
"Ohhh.... itu anak zahra, bener dong klau gitu Zahra nikah muda, atau anak di luar nikah"
"Ngak usah suudzon, kita ngak tau cerita sebenarnya"
"Tuh anak ganteng banget, matanya mirip Zahra"
"Itu yang gede pasti adek Zahra, yang calon dokter itu, ganteng ya"
"Anak Zahra ganteng, lucu lagi"
Banyak bisik bisik yang di lontarkan orang orang di luar sana, baik Zahra, Filio dan Kenzo yang masih kecil itu perduli, tentu saja tidak, anak itu kecil namun sudah berfikir dewasa.
Kenzo sudah tau Mama, Papanya, orang tua kandungnya sudah meninggal, dia sering ke makam orang tua, kakek, dan neneknya, dia pun tau Zahra adalah tante yang di panggil bunda, jadi Kenzo tidak sakit hati.
"Ncek... apa sih ngak jelas... manusia tukang ghibah" dumel Kenzo sambil bibirnya mengerucut lucu.
"Sudah ngak usah di ambil hati, kan sudah di bilang sama Bunda, Om, dan Aunty, abaikan yang ngak penting, yang tau diri kita ya hany kita, bukan orang lain" ucap Filio bijak mengusap rambut Kenzo dengan sayang.
"Aku sih ngak masalah om, tapi kan kasian bunda" ucap nya tiba tiba melow, dengan mata berkaca kaca.
"Hei... bunda itu wanita kuat. bunda ngak akan jatuh dengan omongan receh gitu, buktinya bunda semakin di hina, semakin maju, pernah ngak Ken lihat bunda sedih, ngak kan?!" tanya Filio kepada Kenzo.
Sejujurnya Filio dan Filona sedih, kalau mengingat kakaknya itu, harus banting tulang untuk mereka, membiayai kebutuhan hari hari dan kuliah mereka, belum lagi membesarkan kenzo bocah ganteng itu, dan di tambah suka di hina, di jauhi sama orang, di kira Zahra gadis liar, hamil di luar nikah, namun apa daya mereka.
Berkali kali Filio dan Filona ingin kerja part time, untuk membantu penghasilan kakaknya, sekurang kurangnya untuk kebutuhan mereka masing masing, namun Zahra dengan tegas melarangnya, di suruh kuliah fokus dan jaga Kenzo, Zahra akan marah saat adika adiknya bicara akan mencari kerja sambil kuliah.
Karena itu, Filio dan Filona bertekad akan secepatnya menyelesaikan kuliah mereka, dan ikut membantu di toko kakanya yang penjualannya makin hari makin ramai, dan membatu menjaga Kenzo, memberikan kasih sayang untuk bocah kecil itu, beruntungnya kenzo anak yang patuh, dan menurut, tidak pernah membuat masalah, selain suka mengusili pegawai bundanya.
"Iya bunda aku wanita kuat, super hero aku, malaikat aku" ucap Kenzo berbinar, dan kembali ceria.
"Bundaaaa...." Kenzo lansung meloncat dan berlari menyusul Zahra.
Zahra tau, anak kesayangan dan adiknya menunggu di sana dia tersenyum manis dan merentangkan tangan nya, manyambut Kenzo yang berlari menyongsongnya.
Hap....
Zahra lansung mendekap anak kesayangannya itu.
"Bunda kangen sama anak ganteng bunda ini" ucap Zahra sambil menowel hidung kenzo.
"Ken juga kangen sama bunda, kangeeennn... banget" ucap anak itu merentangkan tangannya, memberitau, kalau dia kangen berat dengan wajah lucunya.
Zahra terkekeh dan lansung menggendong Kenzo.
"Bun jangan di gendong ih... aku sudah besar, aku yang harus gendong bunda" kekeh anak itu meronta di dalam gendongan Zahra.
Zahra terkekeh dan pengecup pipi kenzo bertubi tubi.
"Baik lah... baik lah tuan muda" kekeh Zahra dan menurunkan Kenzo dari gendongannya.
"Ayo bun naik...!" titah Kenzo memberikan punggungnya kepada Zahra.
tentu Zahra kembali terpingkal, bocah itu baru 7Th kurang, tinggi baru sebatas perut Zahra bagaimana caranya mau gendong Zahra, yang ada anak itu jadi gepeng.
Namun Zahra tidak mau anaknya kecewa, dia lansung merapatkan badannya ke kenzo sambil memeluk kenzo dan seolah olah menaikinya dan ikut berjalan saat anak itu melangkah.
"Sudah ini, ayo jalan" kekeh Zahra.
Filio hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Kenzo, tapi zahra sang kakak selalu sabar dan mengikuti kemauan kenzo agar anak itu tidak sedih.
Tampa mereka sadari, interaksi kenzo, Zahra dan Filio di lihat banyak orang, bagaiman sabarnya zahra, dan bagaimana dia memperlakukan anaknya, dan bagaimana santunnya Filio mencium tangan sang kakak, dan memeluk sayang kakanya itu.
Mata mereka tidak lepas dari pemandangan yang menyejukan hati itu.
"Gila Zahra si muka datar itu, keibuan banget ya sama anaknya"
"Senyum Zahra meluluh lantakan hati gue"
"Wiihh... punya bini kek gini enak kali" celoteh mulut karyawan yang melihat Zahra, Kenzo dan Filona.
Di ujung sana ada sepang mata melihat dengan senyum tipis mengembang di bibirnya.
Bersambung...