NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika, telah lama hidup dalam kesendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksanya untuk bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah; sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Cerita ini mengisahkan: Perjalanan Raika bertahan hidup di kehancuran dunia dengan malam yang tak kunjung selesai. Setelah bertemu seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, yang telah ada selama ratusan tahun.

Menjanjikan: Sebuah novel penuhi aksi, perbedaan status, hukum rimba, ketidak adilan, dan pasca-apocalipse.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Aroma daging yang di asap-kan.

Setelah selesai dengan Dobura, aku mengikuti Yuya, Mio, Yuto, menuju gedung untuk kami tinggali.

Jujur, setelah mendengar itu aku tidak bisa berpikir jernih, tidak menyangka sosok Dobura adalah pemimpin yang tidak hanya memedulikan rakyatnya melainkan orang-orang di luar seperti kami juga. Namun, sebenarnya apa motif di balik itu semua, Dobura. Apakah kau menerima kami dengan tulus? ... Tidak, jangan teralihkan, mungkin ia memiliki rencana di balik itu.

Setelah melewati lorong; sebuah ruangan yang cukup luas akhirnya dapat ku lihat. Beberapa orang Crusemark berdiri di sisi-sisinya, seperti menjaga sesuatu, dan lima Eldritch yang dengan anggun berjalan menuju pintu.

Kami tidak saling berbicara, mengingat, ini adalah tempat para petinggi, karena beberapa orang yang kulihat sebelumnya memiliki aura yang hampir sama seperti Feilin.

Aku tidak menyangka, Yuya dan yang lain malah berjalan menuju pintu yang sama dengan ke lima orang Eldritch itu.

Pintu terbuka.

Mataku terbelalak, saat mendapati sebuah tempat kaca, dengan beberapa gedung-gedung berkilau di gelapnya hari. Jalanan yang mengambang di udara, membuat mobil melaju dengan mulusnya. Sebuah perkotaan yang sangat luas, indah, tanpa sedikitpun kehancuran.

"Bagaimana?" bisik Mio sambil melempar senyum di pipinya.

Aku hanya mengangguk, melempar senyum kembali. Disisi lain, aku merasa cukup bahagia, namun, disisi lainnya, entah kenapa, merasa kesal. Ternyata, selama ini mereka memang hidup damai dalam benteng ini, berbeda dengan Crusemark yang tinggal di atas debu dengan ancaman di mana-mana.

Mengepalkan tangan.

Yuya, berjalan kembali menuju alat teleportasi yang terletak di pinggiran. Kemudian, ia menekan hologram yang menunjukan peta, seketika membuat alat ini aktif.

BUSH

Sekarang, aku berada di sebuah tempat dengan beberapa teleportasi yang berjajar. Terdapat lebih banyak orang di tempat ini, mungkin karena ini adalah tempat umum, yang dapet mereka gunakan untuk menuju suatu tempat, dalam waktu singkat.

Seperti yang kuduga mereka semua adalah orang Eldritch, tatapan demi tatapan selalu terarah pada kami. Untungnya, sebelum kami pergi dari ruangan Dobura, kami telah di berikan belati putih, yang bertujuan untuk memperingati para Eldritch tehadap tamu.

"Kenapa mereka bisa ada di sini."

"Cih, para sampah itu akan semena-mena, mengotori segalanya."

"Hey, bagaimana kalo kita kasih pelajaran."

"Sial! Belati itu ...."

Bisik mereka di sekitar.

Setelah beberapa langkah berjalan, akhirnya kami berhasil keluar; menapak di trotoar jalan. Gedung yang tadinya jauh, sekarang tampak besar di belakangku, mobil-mobil melaju cepat entah itu di udara maupun di tanah.

Aku kembali berjalan mengikuti mereka bertiga.

"Yuya, apakah kita akan membeli makanan itu terlebih dulu?" tanya Mio.

"Oi...Nanti uang kita habis," sahut Yuto.

"Hah...bodoh! Apa kau gak lihat sekarang ada Raika, jadi, tidak apa-apa!"

"Itu hanya alasanmu saja, kurasa nanti juga bakal gendut."

Mio yang mendengar itu, menghentikan langkah di depan Yuto, kemudian.

TUK

"Aw! Iya maaf," keluh Yuto sehabis kakinya di tendang Mio.

"Lain kali, ku kutuk kau."

"Baik ...."

Yuya menahan tawa, melihat kelakuan mereka berdua. "Baiklah, kita mampir dulu untuk membeli Spagetline."

***

Sesampainya di toko, aku hanya bisa bilang bangunan itu, berbeda dengan bangunan lainnya. Ukuranya yang hanya selebar 8 meter dengan interior sederhana, jaraknya cukup jauh dari jalanan. Namun, toko itu memiliki lumayan banyak pengunjung, kebanyakan dari mereka adalah pasukan Crusemark D11. (Distrik 11.)

Kami memasuki toko itu yang langsung terhubung dengan penjualnya, setelah menunggu beberapa saat, seorang Wanita 19 tahun menghampiri kami.

"Selamat datang, kalian datang kembali yah."

"Emi...tolong makanan yang kemarin 4 tidak 5 yang 2 tolong jangan pakai pedas."

"Oi...kita hanya ber em ..." Yuto tidak melanjutkan perkataannya.

"Huh, apakah itu teman yang sering kalian ceritakan?" Emi mendadak meraih tanganku meski ada meja yang menghadang. "Salam kenal yah, anu, Raika."

"Hu, i-iya, salam kenal juga."

"Emi, aku pesan yang seperti biasa saja," ujar Yuya.

"Kalo punyaku, pedas, hehehe, laki harus pedas," tambah Yuto.

"Baik, dan...Apa yang ingin kamu mau?" Emi menoleh ke arahku.

"Eh, hmm, pedas, yah pedas," karena tidak kepikiran mau pesan apa, aku hanya asal jawab.

Yuya, Mio, Yuto, Emi, hanya menatap heran. Hah ... lain kali, aku harus lebih fokus lagi.

"Apa kamu yakin, ingin pedas?" tanya Yuya.

"Iya, bukan masalah kok," mencoba tuk tersenyum.

"Astaga, kau ini," Yuya menutup mulutnya dengan tangan, mungkin menahan tawa.

Setelah beberapa saat. Emi, membawa nampan berisi lima mangkuk makanan, berbentuk mie, dengan beberapa toping daging serta bumbu yang cukup kental. Harum ini ... Bagaikan daging yang di asapkan dengan bumbu yang sering ayah masak.

Tanpa sadar, setetes air mengucur di mataku dengan mendadak.

"Raika? ... Hahaha, sudah kuduga, kan, kau pasti akan menangis setelah melihat pedas di Spagetline mu, makannya jangan sok pemberani," ucap Mio, tertawa terbahak-bahak.

Padahal ini bukan air mata karena makanan.

"Tidak. Coba lihat dirimu, makan dua mangkuk sekaligus, pasti gendut, cuma masalah waktu, jadi, lebih baik pedas," sahut Yuto.

"Hah...apa kau bilang," Mio menatap tajam Yuto.

Aku menghiraukan debat mereka berdua, memegang alat makan, garpu dan sendok. Mie ku lilitkan pada garpu sampai menggumpal, warna merah merona pada Mie memancarkan aroma perjuangan selama 2 menit. Meski begitu ...

HAPP

End Bab 33

1
Luzor
Sumber kekuatan yang unik dan menarik, MC nya keren kombinasi antara cewek kuat dan sniper./Drool/
Listya ning
semangat author
Nicky
sampai sini dulu yaa author nanti lanjut lagi semangat author up nya
Nicky
aku mampir nih author saling dukung yaa semangat up nya
Leviathan
pasti ada caranya wkwk, saling support thor, mampir juga d karya ane eclipsed Horizons
NRLY_RCH
keren cerita nya, aku suka/Bye-Bye/
jhope's wife
aku mampir 🐳 saling support yuk🐳🐳
mayang sari
kereeen ceritanya
TheDino
menarik chap 1nya sisanya ak baca lgi kl ad waktu luang
nao chan
semangat ka, ceritanya bagus☺️
RiverMoon
semangat Thor!
Ayliz_Mavka97
👍🏻👍🏻👍🏻
bellis_perennis07
semangat..
semangat Thor
ica
semangaaaatttttt!!!!!
Orpmy
gambaranku tentang karakter Ougly mirip Jagernout Xman.
Orpmy: saya pikir luka tangan karakter utama karena serpihan bangunan yang hancur. jadi itu pedang.
Orpmy: sampai sini saya merasa udah bagus kok, 👍
total 5 replies
••iind•• 🍂🫧
iklan meluncuuur ya kak ✈️✈️
••iind•• 🍂🫧
hallo kak
••iind•• 🍂🫧
Bulan biru,??? 😁😁
范妮·廉姆
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!