TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEBELAS
Pikir Snowy lalu kembali ke insiden malam tadi. Dia penasaran, kenapa Mahesa sampai bisa menangkap suara desah hebohnya?
Tunggu, tadi saat mandi, Snowy mendapati miliknya masih banjir seperti ... Ah, tapi tidak mungkin, tidak mungkin Mahesa sudah menidurinya lalu esoknya berekspresi se-datar itu.
"Tapi apa bener Kak Esa ini gay?" batin Snowy diam-diam menyelidik. "Terus semalam dia ngapain Snowy coba?" penasarannya.
"Apa perlu ditest ajah?" Snowy menjadi berpikir jauh ke mana- mana dalam diamnya.
"Snow jadi mau tahu, Kak Esa ini bisa nafsu sama cewek apa enggak sih?!" batinnya lagi.
"Apa aku pake lingerie depan dia?" Masih dalam batin, Snowy berbicara. Bibirnya dia ketuk- ketuk sambil menatap wajah Mahesa yang semakin dilihat semakin tampan.
"Kenapa?" Mahesa mengangkat pandangannya, menatap datar Snowy.
"Nggak apa- apa." Snowy kemudian meraih sarapan paginya sendiri sambil mendengus.
Di piringnya ada sate lilit, sambal matah, dan masih banyak lauk lain yang menggugah selera makannya pagi pagi begini.
Sial bukan, dia akan kalap lagi pasti, padahal semalam, tepatnya sebelum dia mabuk tak sadarkan diri, Snowy mengingat betul, saat Rick berkomentar soal tubuhnya yang mulai gemuk.
Ah sudahlah, lagi pula Rick sudah akan dia putuskan secepatnya. Berani sekali Rick meracuninya dengan minuman memabukkan.
Mahesa sudah selesai makan, pria itu bangun untuk mencuci tangannya. Tapi, sebelum itu terjadi, Snowy menyeletuk. "Mmmh, Kak."
"Hmm?" Mahesa terdiam menatap istrinya yang terlihat gatal sekali ingin menyampaikan sesuatu. "Apa lagi?" tanyanya.
"Snowy mau foto-foto di sekitar cotage sini, dari pada Snowy pake fotografer orang lain, mending Kak Esa. Kak Esa mau?"
"Boleh."
Mahesa mengangguk sambil mencebik bibirnya. Kemudian menggontai langkah menuju kamar mandi untuk mencuci tangan sebelum mendatangi tempat di mana dia menyimpan kamera mahalnya.
Setelah makan, Snowy membuka koper besar merah mudanya. Di sana dia akan temukan banyaknya lingerie yang di selip selipkan ibunya sebelum pergi berbulan madu.
Snowy membentang pakaian- pakaian tipis itu, ada yang berwarna merah lembut, putih tulang, hijau botol, juga hitam. Semuanya cukup transparan dan menggoda.
Dari sekian banyak, Snowy tertarik dengan yang berwarna merah lembut. "Yang ini cukup liar, kalo Esa cowok normal, pasti berliur."
Snow melirik suaminya yang masih asyik mengutak-atik kameranya. "Ok, mari kita tester, aku ini nikah sama cowok normal atau..., gay?" gumamnya pelan tapi penuh dengan nada siasat.
"Di mana fotonya?" Mahesa mengerling kecil pada tubuh Snowy yang mendekat.
"Di kamar." Snowy berlanjut masuk ke kamar mandi, Mahesa lekas duduk di sisi ranjang masih dengan persiapan kameranya.
Tak lama dari itu, mata yang tadinya fokus ke lensa, mendadak tertarik untuk memindai kaki mulus yang berdiri tepat di depannya.
Kaki jenjang tanpa alas, mata Mahesa menyisir dari lutut kemulusan tanpa celah itu sampai ke atas tubuh Snowy yang dibalut lingerie merah lembut.
Dada yang sintal cukup pas dihiasi renda transparan yang bahkan tak dapat menyembunyikan butiran kecil di ujungnya.
"Ngapain?" Mahesa mengernyit keheranan.
Snowy lekas duduk terlentang di atas ranjang, dia mencoba beberapa pose menantang di depan suaminya. "Dari pada mubazir, Snowy mau foto- foto pake baju- baju ini."
Mahesa meneguk saliva, semalam dia harus bermain solo, dan sekarang gadis ini kembali membuat ulah dengan berpakaian terbuka.
"Ngapain diem ajah?!" Snowy menegur dengan suara tiba-tiba. "Ayok, foto Snowy, di sini, Kak!" lanjutnya.
"Sialan, ni anak ngapain ngangkang begini?" batin Mahesa. Lagi-lagi kembali ia menelan ludahnya, dia perlu pastikan jika liurnya tak menetes melihat pose menantang istrinya.
Ah, lebih sialnya lagi milik Mahesa harus mengeras padahal hanya melihat satu pose saja tanpa suara desah seperti semalam.
"Ayok Kak!" Snowy kembali menegur. Dan mau tak mau Mahesa mulai membidik tubuh istrinya dengan kameranya.
Dari sekian banyak lekukan, Mahesa fokus pada bagian dada, perut, juga belahan bawah yang tercetak di CD wanita itu.
Mahesa sampai lupa bagaimana cara memencet tombol ambil gambar saking sulitnya ia melawan gemuruh di dirinya.
"Tunggu, tunggu, Kak."
Belum sukses Mahesa mengabadikan pose itu, Snowy lantas mengubah posisi menjadi nungging sambil menoleh ke belakang, menjambak rambutnya sendiri, dan menggigit bibir bawahnya secara sensual.
"Mmmh, gimana kalo posisi begini ajah? Yang ini bagus nggak?"
"Anak sialan ini!" Mahesa mengumpat dalam hatinya. Dia yakin Snowy sedang menggoda dirinya, tapi tidak, dia tidak boleh kalah dari gadis play girl kecil ini.
"Ah, jangan posisi itu, kayaknya terlalu biasa, Snowy mau posisi ini ajah deh, kayaknya lebih bagus diabadikan."
Snowy mengubah lagi posenya, menjadi lebih menantang. Di mana sebelah kaki Snowy menendang tiba-tiba pundak suaminya yang terpaku padanya.
"Ayok foto dari situ, Kak!"
Meski sempat mendengus lirih, Mahesa menurut untuk memfokuskan kamera pada tubuh istrinya.
Sumpah demi apa pun, wajah sensual Snowy cukup mampu menaikan libidonya. Dia tak kuasa walau hanya menekan tombol saja.
-Ah, ah, ah, ah! Lagi Kak Esa, Sayang.
"Tunggu sebentar, Roland telepon." Mahesa lega, dering panggilan di ponselnya berbunyi, dia jadi punya alasan untuk menjauhi istrinya sebentar saja.
"Huff!" Snowy manyun memberengut, sepertinya dia gagal membuat Mahesa tergoda padanya. Jadi benar dugaannya bukan? Suaminya ini benar- benar gay?!