"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Seminggu berlalu semenjak kepulangan Bella dari rumah sakit,
kini Bella dan Marcello tengah bersiap siap.
"kamu sudah selesai sayang " tanya Marcello yang melihat putrinya berjalan menuruni tangga.
"sudah dad, wiihh daddy tampan sekali, Citra pasti bakalan terpesona sama daddy. " ujar Bella.
"kalau begitu kita berangkat sekarang biar nggak kemalaman " ajak Marcello.
mereka pun pergi dengan di antar oleh yoga menuju ke panti asuhan tempat tinggal citra.
Ya, hari ini adalah hari dimana marcello akan melamar citra. entah mengapa setiap Marcello mendengar nama Citra, hatinya merasa bergetar, namun ia segera menepis perasaan itu, karena di hatinya hanya ada mendiang istrinya yaitu Gisella.
setelah menempuh perjalanan kurang lebih 35 menit . kini mereka telah sampai di panti.
Citra yang mendengar suara mobil berhenti di halaman rumah pun kini perasaan nya bertambah deg - deg an. apalagi nanti ketika ia bertemu Marcello yang notabene nya adalah ayah dari sahabatnya. semakin cemaslah perasaannya. namun Citra telah memantapkan hatinya atas jawabannya nanti.
kini marcello, Bella dan Yoga sudah berada di ruang tamu, menunggu bu fatma yang sedang memanggil citra di kamar.
tok tok tok
ceklek
setelah mengetuk pintu bu fatma langsung membuka pintu kamar citra. dilihat nya raut wajah citra yang terlihat tegang.
"nak, tuan marcell sudah datang, ayo kita keluar menemui nya" ajak bu fatma
"baik bu " jawab citra kemudian melangkah kearah bu fatma.
sesampainya di ruang tamu, citra mendudukkan dirinya di sofa dekat dengan bu fatma sembari menunduk.
setelah semuanya berkumpul, kini marcello segera membuka obrolannya tanpa berbasa basi.
"sebelumnya saya mohon maaf atas kedatangan kami yang mendadak ini " ucap Marcello membuka obrolan.
"mungkin ibu dan juga citra sudah mengetahui maksud dan tujuan saya dan putri saya datang kemari. " jeda nya
"saya ingin melamar citra menjadi istri saya sekaligus menjadi ibu sambung untuk putri saya. "
"saya tahu mungkin di antara saya dan citra tidak ada kata cinta sebelumnya, karena memang semua ini atas permintaan putri saya yang menginginkan saya meminang Citra "
"tetapi saya berjanji akan memperlakukan citra selayaknya, bukan hanya citra tetapi dengan keluarganya juga "
pandangan marcello kini tertuju pada Citra. di tatap nya gadis yang sedang menundukkan pandangannya itu.
"citra, maukah kamu menikah dengan saya " ucap marcello sembari memperlihatkan cincin berlian yang sangat indah.
citra segera mendongakkan kepalanya melihat kearah Marcello. kemudian ia menoleh kearah bu fatma. bu fatma yang di toleh citra pun mrngangguk.
"apapun keputusanmu, ibu harap itu yang terbaik untuk kamu nak" ucap bu fatma.
Citra tidak langsung menjawab, entah masih ragu atau bimbang dengan keputusannya ia pun tak tahu. setelah berperang dengan pikirannya yang bercabang akhirnya citra pun segera menjawab.
"InsyaaAllah Citra menerima pinangan dari om Marcello " ucap Citra.
"Alhamdulillah" ucapnya serempak.
Marcello yang sempat deg-deg an pun kini merasa lega, entahlah apa yang ada di fikirannya saat ini, yang jelas ia juga berasa bahagia. apakah Marcello menyukai gadis kecil di hadapannya itu. entahlah.
Bella segera berdiri dan menghampiri citra kemudian memeluknya erat dan menangis.
"terima kasih, terima kasih Citra. aku benar benar sangat bahagia hari ini. "ucapnya lirih
"terima kasih citra " ucap Marcello sembari tersenyum tipis
"kalau begitu saya akan segera mengurus berkas pernikahannya, minggu depan kita menikah " ucap Marcello lagi
"ta.. tapi om, apa nggak terlalu cepat ya,? " tanya citra.
"tidak, karena di minggu berikutnya saya ada jadwal penting ke luar negeri beberapa minggu, jadi alangkah baiknya pernikahannya di segerakan. apalagi sebentar lagi kamu akan mencari kampus untuk kuliah bukan, kamu bisa bersama Bella kapanpun "
"baiklah jika itu yang terbaik om " ucap citra.
setelah selesai berbincang bincang, kini Marcello pamit pulang karena sudah malam.
"saya pamit undur diri bu fatma " pamit marcello
"iya tuan " jawab bu fatma.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...