Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33-Mimpi
" Dellson "
Seseorang memanggil Dellson, membuatnya merasa sangat mengenali suara itu Dellson melihat kesekelilingnya dia tidak tau sedang ada dimana.
Dunianya berkabut, pakaiannya berwarna putih pemandangannya sangat indah dan sangat sejuk dia merasa seperti dialam lain.
" Dellson "
Seketika Dellson mendengar lagi saat ada yang memanggil dirinya, Dellson mencari suara tersebut namun saat dia membalikkan badannya.
Terlihat seorang Gadis cantik menggunakan pakaian putih, hal itu membuat Dellson terkejut.
" Adeeva "
Dellson mendekat kearah dimana Adeeva berada, wajahnya tersenyum saat melihat Dellson.
" Adeeva ini benar-benar kamur?"..
Adeeva menganggukkan kepalanya".. Ini aku Dellson, kemarilah mendekat kepadaku"..
Dellson semakin mendekat kearah Adeeva, kini dia menyentuh pipinya Adeeva.
" Dellson, maafkan aku jika membuatmu menjadi seperti ini rasanya aku tidak sanggup lagi untuk kembali"..
Dellson mengernyitkan keningnya dia merasa sangat bingung apa yang dimaksud oleh Adeeva.
" Apa maksudmu Adeeva?"..
" Ijinkan aku pergi untuk selamanya Dellson".. Kata Adeeva dengan wajah senyumnya
" T-tidak, aku tidak akan membiarkan kamu untuk pergi Adeeva tolong jangan tinggalkan aku"..
" Maafkan aku Dellson, tapi hati dan jiwaku benar-benar sudah lelah dengan semuanya"..
" Tidak Adeeva aku mohon kembalilah jangan tinggalkan aku"..
Adeeva hanya tersenyum kepada Dellson hal itu membuat Dellson semakin tidak ingin melepaskan tangannya dari Adeeva, Adeeva semakin mulai menjauh dan semakin mulai menghilang.
" Dellson, aku mencintaimu"
***
" Adeeva".. Teriak Dellson membuat orang yang disana terkejut
Ternyata Dellson didalam mimpi dan bertemu Adeeva, Dellson merasakan keringat dingin, nafasnya naik turun tangannya pun gemetar.
Saat Dellson fokus dengan dirinya, tiba-tiba alat pernapasan Adeeva berbunyi betapa terkejutnya Dellson tak lama kemudian Adeeva mengalami kejang-kejang.
" Adeeva, tidak Adeeva jangan tinggalkan aku".. Teriak Dellson sambil memegangi tubuhnya Adeeva
Dellson meneteskan air matanya saat melihat Adeeva kejang-kejang apa yang dimaksud Adeeva adalah ini?
" Maaf tuan, anda harus menunggu diluar terlebih dahulu".. Kata Perawat yang tiba disana
" Tidak saya ingin disini". Teriak Dellson
" Maaf tuan, anda tidak bisa disini karena kami sedang melakukan pertolongan kepada pasien"
Dellson hanya terdiam dan menatap kearah Adeeva yang masih kejang-kejang dimana dia benar-benar sangat khawatir apakah Adeeva akan pergi meninggalkannya?
***
Diapartemen dikota London, dimana Ben telah tiba disana hal itu membuatnya takjub dengan petugas kepolisian yang masih setia menunggu didepan kamarnya Retta.
" Bagaimana keadaannya?"..
" Sedari tadi kami tidak melihat dia keluar dari kamar ini tuan, kami sudah meminta untuk petugas keamanan mematikan CCTVnya dan bekerjasama untuk tidak membuat onar".
" Bagus, sekarang kita mulai"
Petugas kepolisian itu menganggukkan kepalanya, dimana Ben mengambil posisinya didepan pintu kamarnya Retta kini mereka mulai mengetuk pintu kamarnya Retta.
Tok.. Tok..
Setelah mengetuk, mereka tidak mendengar suara apapun mereka saling bertatapan namun mereka mencoba lagi untuk mengetuk pintunya.
Tok.. Tok..
" Sebentar"
Ben memberi aba-aba kepada petugas kepolisian itu, saat mereka mendengar suara pintu terbuka.
" Sekarang"..
Seketika Retta terkejut saat melihat orang yang tidak dikenalnya ada didepan pintunya, dimana Retta langsung masuk kedalam dan begitu juga petugas kepolisian itu.
" A-apa-apaan ini? Siapa kalian?".. Teriak Retta dengan nada ketakutannya
Kini Ben masuk dengan gaya coolnya, wajahnya hanya datar tanpa berekspresi apapun Retta melihat kearah Ben dia seperti mengenali seseorang saat Ben masuk kedalam apartemennya itu.
" Hay Nona Retta lama tidak berjumpa, bagaimana liburanmu?"..
Seketika Retta membelalakkan matanya saat dia mengingat siapa Ben sebenarnya.
" K-kau adalah orangnya Tuan Dellson?".. Tanya Retta dengan nada yang sedikit gugup
" Aa, ternyata anda ingat ya Nona Retta".. Jawab Ben dengan nada yang sedikit menggodanya
Retta sangat susah untuk menelan salivanya, mereka ada yang menyangkut ditenggorokkan.
" Jangan mengira Tuan Dellson tidak bisa menemukan anda Nona, dan lihat sekarang bagaimana saya menemukan Nona"..
Retta merasakan sangat takut, kini dia mundur dengan tubuh yang gemetar dia tidak menyangka bahkan ketahuan secepat itu.
" A-aku tidak melakukan apa-apa, mengapa kamu ingin membawaku pergi".. Teriak Retta yang membela dirinya
" Oh anda tidak melakukan apa-apa, lantas mengapa anda takut Nona?"..
Retta terdiam dia tidak menjawab apapun lagi, hanya dia semakin mundur dan menjauh dari mereka.
" Bawa dia pergi, jika dia memberontak hajar saja"..
Petugas kepolisian itu hanya menganggukkan kepalanya saja kini Ben pergi terlebih dahulu, dimana Retta benar-benar tidak bisa lari kali ini.
" Lepaskan aku, aku tidak bersalah apapun". Teriak Retta didalam pegangan kedua petugas kepolisian itu
Namun mereka tetap saja membawa Retta tanpa memperdulikan teriakkannya Retta itu..