Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar berbagai bahasa, harus berakhir koma karena orang yang iri dengki kepadanya.
Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.
“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Alaric Berubah.
Sementara di Apartemen nya, Sabrina sedang menjelaskan rincian barang-barang yang akan di jual di butik.
“Aruna, kamu mendengar ku?“ tanya Sabrina karena Aruna terus melamun.
“Eh, iya. Kamu urus aja ya,“ jawab Aruna gugup, karena dia tidak mengerti apa yang dijelaskan Sabrina padanya karena dia hanya lulusan SMP jadi pengetahuan nya terbatas.
“Ada apa? Kamu bertengkar dengan si Al? Dia buat ulah?“
Aruna menggeleng, namun akhirnya dia mengangguk. “Aku ngerasa Bang Al berubah, udah beberapa hari dia nggak hubungi aku... apalagi datang kesini. Dia cuma kirim pesan, katanya masih sibuk. Aku juga ditelepon terus oleh Vania, tapi aku malas bertemu dengan nya.“
“Masalah si Al, aku nanti telepon dia dan menanyakan nya. Kalau masalah si Vania, bukannya kamu pernah bilang ada kesepakatan dengan nya dan dia bisa bantu kamu memenangkan hak asuh anak. Perkara hak asuh ini udah dekat loh tanggalnya, ada 10 hari lagi. Kamu harus ketemu Vania, kalau itu penting. Aku temani kamu, mau?“
Aruna menggeleng, “Aku pergi sendiri saja, titip anak-anak ya.“
Aruna pun menelepon Vania dan meminta untuk bertemu.
.
.
Anak buah Dave menelepon Tuan nya.
“Tuan, Nona Aruna keluar dari gedung Apartemen sendirian naik taxi.“
Dave tak menyia-nyiakan kesempatan, dia sudah menerima informasi tentang Aruna. Seorang wanita janda yang selama pernikahan disik-sa di rumah suaminya bernama Yoga.
Dave geram pada lelaki seperti Yoga, padahal dia sendiri sempat melakukan kejahatan dengan menculik Sabrina dan Yura, bahkan berniat memperko-saa Sabrina.
“Kenapa pria itu menyia-nyiakan perempuan secantik, cerdas dan seberani Aruna! Bolehkan aku mendekati wanita itu? Dia adalah janda!“ gumam Dave, sudah berada di dalam mobilnya.
Pria itu membelah jalanan, tersenyum-senyum sendiri membayangkan akan bertemu kembali dengan Aruna yang dia kira adalah Yura.
Melalui laporan dari anak buahnya, Dave sampai di sebuah cafe sederhana. Pria itu masuk dan mencari keberadaan Aruna.
Dave duduk di meja tak jauh dari meja Aruna yang sedang bicara dengan Vania, dia menguping perbincangan kedua wanita itu.
Di meja lain, Aruna dan Vania saling bersitegang.
“Aku beneran hamil, Aruna!“ dessis Vania dengan pandangan marah.
“Ya bagus dong, berarti kebohongan kamu akhirnya terjadi dan Mas Yoga bakal menikahi mu secepatnya. Apa masalah nya?“ tanya Aruna, dia bicara mencontoh cara bicaranya Yura.
“Ck! Aku bilang kan, aku benci anak-anak! Ini idemu, saat terakhir kali aku tidur dengan Mas Yoga... aku merusak kon-dom nya.“ Vania selalu memakai alat pengaman saat bersetubuh dengan siapapun, dia tidak ingin mendapatkan penyakit kelaam-miin.
Bibir Aruna menyeringai, “Nasi sudah menjadi bubur, Vania. Jalani saja, oke.“
“Ck! Bagian ku kapan? Kau janji akan memberikan 70 persen bagian ku dari harta gono-gini kalian!“
“Sabarlah, pengacara sudah menghubungi ku. Katanya gono-gini sudah dibagi, tapi aku hanya mendapatkan mobil dan juga uang sebesar 20 miliar. Kau juga tau, rumah itu masih milik orang tua Mas Yoga. Jadi, tak ada pembagian rumah.“
“Terserah, aku hanya menginginkan bagian ku.“
“Persidangan hak asuk anak 10 hari lagi, setelah aku berhasil mendapatkan hak asuk... aku akan memberikan bagian mu. Asal kau bekerjasama dengan ku dan nggak mengkhianati ku.“ Ujar Aruna memperingati.
“Aku paham!“
“Sudah selesai, kan? Anak-anak menungguku, aku tak bisa lama-lama diluar. Aku bayar minuman nya.“ Aruna bangkit dari kursinya dan menuju kasir cafe.
Aruna pun keluar dari cafe dan menunggu taxi dipinggir jalan.
Tin! Tin!
Terdengar suara klakson mobil yang berhenti tepat di depannya, kaca jendela mobil terbuka.
Mata Aruna membelalak karena mengenali pria yang pernah mencu-lik Sabrina dan Yura.
“Halo, bisakah kita bicara?“
Aruna malah mulai berlari menjauh, Dave turun dari mobil dan berlari mengikuti Aruna.
Terjadilah aksi kejar-kejaran, bahkan Aruna sudah gemetar ketakutan.
“Pergi!“
Sebenarnya respons Aruna bukanlah tanggapan yang di prediksi oleh Dave. Pria itu mengira karena Aruna berani dan mempunyai keahlian bela diri, Aruna akan menghadapinya dengan santai. Namun Aruna malah berlari ketakutan, membuat Dave merasa aneh tentunya.
___
Tiga bab susah di review, lamanya 🙈😭😮💨