Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Setelah Cheesy tidur Rania mulai mengontrol keadaan restorannya. Dia memeriksa keuangan restorannya dan menemukan sebuah kejanggalan. Berlahan dia mengingat ucapan Mila jika ada salah satu karyawan mereka melakukan kecurangan. Namun, Rania melihat tidak ada karyawan mereka yang di pecat.
Berlahan Rania membuat napasnya kasar sambil memijit keningnya pelan. Dia mencoba berpikir bagaimana cara menyelidiki siapa sebenarnya orang yang berani berbuat curang kepadanya. Berlahan Rania menatap Mila yang sedang mengatur stok barang yang masuk ke restorannya.
Rania bisa melihat jika Mila sedang berbicara dengan supir truk itu. Rania berlahan mencoba melangkahkan kakinya mendekati mereka. Namun, saat mereka menyadari kehadiran Rania, mereka langsung mengalihkan pembicaraan.
"Selamat siang, Nyonya!" ucap supir itu langsung menyapa Rania.
"Selamat siang! Paman mengantar stok barang ya?" tanya Rania menatap para karyawannya yang memikul semua barang ke gudang penyimpanan.
"Ia! Nyonya," ucap sang supir.
"Bisa saya lihat daftar kwitansinyanya?" tanya Rania sehingga membuat Mila dan supir itu langsung bertatapan.
"Kau sedang apa di sini? biar aku yang memeriksa barang-barang ini. Nanti Cheesy nangis. Kau tidak boleh meningalkannya sendiri,"
"Cheesy baru saja tidur. Lagian jika dia nangis akan terdengar sampai ke sini," ucap Rania bersikeras.
"Apa itu kwitansinya?" ucap Rania menatap kertas yang ada di tangan Rania.
"Tidak! Ini hanya kertas biasa," ucap Rania gugup sambil menyembunyikan kertas yang ada di tangannya ke punggungnya.
"Ini kwitansinya, Nyonya," ucap Supir itu memberikan akutansi barang-barang itu.
"Terima kasih," ucap Rania tersenyum lalu memeriksa daftar kwitansi itu.
Berlahan Rania mengerutkan keningnya binggung ketika melihat catatan kwitansi itu. Dimana dia melihat semua daftar barang berkurang tidak seperti daftar belanjaan mereka sebelumnya.
"Kenapa semua barang kita di kurangi, Mil?" ucap Rania mengerutkan keningnya binggung.
"Restoran kita sedang sepi, Ran. Jadi aku sengaja mengurangi stok barang yang masuk. Lagian jika kurang kita bisa menghubungi mereka untuk mengantarkannya," jelas Mila.
"Lalu kenapa di daftar pengeluaran kita barang masuk tetap sama? Lalu aku lihat uang keluar jauh lebih besar dari uang masuk?" ucap Rania menatap Mila.
"Kan aku sudah bilang restoran kita sedang sepi pengunjung. Tapi karyawan kita tetap harus di gaji dan juga pengeluaran ini itu," ucap Mila.
"Lagian kenapa kau bertanya seperti itu? apa kau tidak percaya denganku?" ucap Mila mulai memperlihatkan mode ngambeknya.
"Tidak! aku percaya kepadamu. Aku hanya tidak ingin restoran ini rugi. Kau tau sendiri 'kan jika aku membangun restoran ini dengan susah payah," ucap Rania tersenyum kecil lalu kembali fokus pada kwitansi yang ada di tangannya.
Mendengar ucapan Rania, Mila hanya tersenyum kecil sambil melirik supir itu. Rania melirik ke arah mereka sekilas lalu berjalan ke gudang untuk memeriksa semua barang yang masuk.
"Ra! kau sedang sibuk?" tanya Randy tiba-tiba datang.
"Mas!" ucap Rania menatap binggung Randy.
"Aku tadi menelpon ke rumah. Bik Ijah bilang kau ke restoran. Jadi aku langsung datang ke sini saja," ucap Randy tersenyum.
"Ouh! kau sudah makan siang?" ucap Rania menatap jam sudah menunjukkan waktu makan siang.
"Belum! Cheesy di mana?"
"Cheesy sedang tidur,"
"Oh! kalau begitu kita bisa makan siang bersama," ucap Randy tersenyum.
Mendengar ucapan Randy, Randy langsung gugup. Dia langsung menunduk sambil menyembunyikan wajah tomatnya. Melihat sikap malu-malu Rania, Randy hanya tersenyum kecil sambil menunduk.
"Hai, Ran! sudah lama tidak ketemu," ucap Mila main nyosor saja merangkul mesra tangan Randy.
Melihat sikap Mila yang terlalu lancang, Rania berlahan menatap tangan Mila. Sadar dengan tatapan Rania, Randy langsung menepis kasar tangan Mila.
"Ups! maaf. Soalnya aku terlalu senang melihatmu ada di sini. Aku turut berduka ya atas kepergian Tika," ucap Mila pura-pura bersedih.
"Terima kasih!" ucap Randy tersenyum kecil.
"Aku tau kau sangat mencintainya. Aku yakin kau akan sulit untuk melupakannya. Aku harap kau segera mendapatkan wanita yang tepat untuk mengantikannya," ucap Mila tersenyum mengoda Randy.
"Maaf! aku buru-buru. Ra, ayo kita makan siang bersama. Sebentar lagi aku harus kembali ke rumah sakit," ucap Randy mengengam tangan Rania.
"Mil! kau cek barang-barang ya. Aku mau menemani Mas Randy makan dulu," ucap Rania memberikan kwitansi yang ada di tangannya lalu berjalan bersama Randy menjauhi Mila.
Melihat sikap Randy, Mila hanya menatap sinis Rania. Dia mengepalkan tangannya geram lalu berjalan menuju gudang dengan penuh kekesalan. Sedangkan Rania dan Randy mengambil meja yang tidak jauh dari ayunan Cheesy.
Rania dudu di depan Randy sambil terus menunduk malu. Dia tidak berani menatap wajah tampan Randy karena tidak ada Cheesy di antara mereka. Biasanya Rania tidak akan merasa segugup ini karena Cheesy selalu ada di tengah-tengahnya.
"Kau mau makan apa, Mas?" tanya Rania membuka suara.
"Terserah kau saja," ucap Randy tersenyum kecil.
"Baiklah!" ucap Rania memanggil karyawannya ada di dekat mereka.
Rania langsung memesan makanan untuknya dan Randy. Setelah pesanannya datang, mereka langsung menyantap makanan mereka dalam keheningan. Keduanya hanya diam dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Bersambung......
rania jadi randy.. 😂😂