NovelToon NovelToon
Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Keluarga
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara

awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu

awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka

Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 ternyata pakde dan Abah sahabat kecil

Seperti biasa saat subuh menjelang Naina mulai berkutat didapur untuk membuat sarapan aneka macam Bubur dan Nasi uduk bahkan Hari ini ada pesanan Nasi uduk sebanyak 50 bungkus

Namun kali ini tenaga naina,sari dan siti tenaga tidak terlalu terporsir karena ada tenaga bantuan yaitu jihan dan umi alina

pekerjaan mereka cepat selesai dari biasanya

"Bu,kami pulang dulu mau bawa sarapan untuk bapak dan Sania "ucap sari setelah selesai menata bubur dan nasi uduk di toko pertama Naina dan akan dijaga oleh Rani dan mala

"iya"jawab Naina

sari dan Siti pun pulang kerumahnya lebih awal dari biasanya dan biasanya hanya siti yang cepat pulang karena harus bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah sari akan menyusul belakangan karena harus memasak untuk makan siang ayahnya nanti ,juga membantu ayahnya menata dagangannya yang baru dibelinya subuh tadi dipasar tumpah sebelum kerumah Naina

setelah semua dirumahnya selesai sari akan kembali kerumah Naina untuk mulai membuat kue-kue pesanan pelanggannya

Siti dan Sania akan menyusul setelah pulang dari sekolah mereka

"ma kami berangkat ya"ucap akza dan Attar yang sudah siap dengan sepedanya

"iya sayang kalian hati-hati ya"jawab Naina

"kami juga berangkat "ucap Ali dan Abi

"iya sayang "jawab Naina

mereka pun berangkat setelah berlaman pada semua orang termasuk pada Baby Dewi

Baby Dewi akan mengoceh dengan lucunya jika ke empat kakaknya mencium pipi gembulnya saat berpamitan tak jarang juga baby Dewi akan menangis jika melihat ke empat kakaknya pergi

"dada ade' kakak berangkat dulu ya,jangan kangen nanti pipi kamu makin tembem hahahaha" kelakar Abimanyu saat berpamitan pada adiknya itu

Azka berboncengan dengan abi sedangkan Attar akan membonceng Ali

setelah anak-anaknya berangkat sekolah Naina akan mengantarkan sarapan untuk pakde Rojak, Bude yana dan Juga kiki itu adalah hal yang rutin dilakukan oleh Naina

"mau kemana Nai !?"tanya umi Alina

"mau antar sarapan ini kerumahnya Bude yana Umi "jawab Naina

"bolehkah kami ikut nak!? kami ingin berkenalan dengan mereka dan juga berterima kasih kepada mereka "ucap Abah

"iya bah Ayo, sebelum pakde berangkat ke perkebunan "jawab Naina

mereka pun berjalan bersama kerumah bude yana yang rumahnya berada di sebelah rumah mereka

"Assalamualaikum "ucap Naina saat sudah berada didepan rumah Bude yana

"waalaikumsalam "jawab bude yana

"masuk Nai,Duh cantiknya cucu Uti"ucap Bude yana dan mulai mencolek-colek pipi tembem Baby Dewi

baby Dewi yang perlakuan seperti itu langsung mengulurkan tangannya meminta untuk digendong, Bude yana langsung mengambil Baby Dewi dari gendongan Naina

"eh itu sama siapa Nai "ucap bude yana setelah sadar jika ada orang yang sedang berdiri di belakang Naina

"aduh maaf pak bu Saya tidak menyadari ada kalian soalnya fokus sama ai cantik "ucap Bude yana merasa tidak enak hati pada orang yang ada dibelakang Naina

"mari silahkan masuk "ucap bude yana yang masih menggendong Baby Dewi

orang tua Naina dan jihan pun masuk kedalam rumah Bude yana bersama Naina

Naina mengajak kedua orang tuanya untuk duduk di sofa ruang tamu bude yana

bude yana sudah keluar dengan membawa nampan berisi teh hangat pakde Rojak berjalan dibelakang bude yana yang sedang menggendong Baby Dewi yang sedang asyik memainkan telinga dan kopiah pakde

pakde Rojak tidak pernah merasa keberatan jika putri kecil Naina melakukan itu bahkan Biasanya pakde Rojak akan memakaikan kopiahnya dikepala kecil Dewi

Abah Abdul memperhatikan pria yang sedang menggendong cucunya

"kenapa wajahnya saya merasa tidak asing!? saya seperti pernah bertemu tapi dumana ya !?"Abah Abdul membatin berusaha mengingat dimana dia pernah bertemu dengan pakde Rojak

pakde Rojak yang sedang diperhatikan tidak menyadari itu karena sibuk dengan ulah sikecil Dewi Yang semakin hari semakin menggemaskan

"pak ini loh orang tua Naina "ucap Bude yana

pak Rojak pun menghentikan kegiatannya dan memutar badan sikecil Dewi lalu menghadapkan tubuh itu kearah depan namun baby Dewi tidak mau diam hingga akhirnya memberikan kopiahnya untuk baby Dewi maini agar anteng

saat kopiah pakde Rojak terbuka dan memperlihatkan rambutannya walaupun sudah banyak ditumbuhi rambut putih Namun Abah Abdul langsung mengingat dan mengenali orang yang sedang duduk didepannya

"Rojali !?jali-jali"ucap Abah Abdul

Pakde Rojak yang mendengar namanya disebut berhenti dari kegiatannya yang sedang asyik bermain dengan baby Dewi yang ada di pangkuannya mendongakkan kepalanya menatap orang yang menyebut namanya

lama pakde Rojak terdiam sepertinya sedang mengingat siapa orang yang duduk didepannya dan menyebut namanya karena hanya sahabat ataupun orang yang sangat dekat dengannya yang memanggil namanya dengan sebutan Jali-jali

"Abdul "ucap pakde Rojak kemudian setelah lama diam

"iya jak ini saya Abdul "ucap Abah Abdul

"Abdul Rosyid Abdullah !?"tanya pakde Rojak seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya

"iya siapa lagi"ucap Abah Abdul

Pakde Rojak berdiri dari duduknya lalu menyerahkan Baby Dewi pada Naina dan berjalan menuju Abah Abdul duduk

pakde Rojak langsung memeluk Abah Abdul lalu menangis sesenggukan

"Masya Allah dul dul, Puluhan tahun saya nyariin kamu sampai sebelum babe meninggal dia tanyain kamu Terus dul tapi saya tidak tau mau cari kamu kemana dul,enyak juga selalu nanyain Kamu dul sekarang mereka sudah nggak ada lagi dul hiks hiks hiks

tega kamu dul ninggalin kita tanpa jejak sampai saya itu sering keluar kota berharap bertemu kamu disalah satu kota yang saya datangi Hiks hiks hiks "ucap pakde Rojak masih terisak dan memeluk tubuh kurusnya Abah Abdul

"maafin saya jak,maaf Hiks hiks hiks "jawab Abah Abdul yang juga terisak

semua yang ada disana hanya diam saja bengong karena tidak tahu apa yang sudah terjadi pada kedua pria panutan mereka

"kamu selama ini tinggal dimana bersama emak dan Abah dul!?"Tanya pakde Rojak melerai pelukannya dari Abah Abdul

"kami ke Sulawesi disana kami mengadu nasib selama lima tahun,hingga akhirnya abah ingin kembali kekampung halamannya ternyata tidak sampai setahun kami dikampung halaman abah,abah pergi untuk selama lamanya karena sakit kanker otak yang dideritanya

hingga saya dan emak kembali meninggalkan kampung halaman abah karena keluarga disana mengatakan bahwa kami hanya beban saja untuk mereka hingga akhirnya saya mengajak emak untuk merantau kekota dengan modal tabungan haji emak dan abah yang mereka kumpulkan selama ini

sesampainya dikota kami mengontrak rumah di sekitar terminal dan saya dan emak memakai uang tabungan emak untuk dijadika modal jualan emak dirumah buat nasi uduk lalu dibungkus dan saya yang akan berkeliling untuk menjajakan nya di sekitar terminal

Alhamdulillah dengan usaha kami itu kami bisa bertahan hidup hingga memiliki tabungan yang cukup untuk membeli sebuah rumah sederhana didekat sebuah masjid didekat terminal

kami Disana Hingga bertahun-tahun sampai emak pergi untuk menyusul Abah ,itu terjadi tiga tahun setelah saya menikah dengan seorang gadis cantik yang lemah lembut anak seorang Kiai dan usia putri pertamaku berusia dua tahun setengah

emak Sangat bahagia saat kelahiran putri pertama kami dan menamainya "Naina Nurannisa Abdullah "

Abah menceritakan semua yang dialaminya pada sahabat kecilnya itu

"oh iya Jak,kenalin itu gadis cantik yang kunikahi puluhan tahun lalu namanya Alina Khumaira "ucap abah Abdul memperkenalkan istrinya

"dan itu adalah cucu pertama emak Naina Nurannisa Abdullah dan itu cucu kedua Emak Jihan Fadillah Abdullah "ucap anah Abdul lagi menunjuk Naina dan Jihan

"ya Allah dul, ternyata Nainaku adalah anakmu dia itu sudah kuanggap putriku sejak pertama mereka datang kemari saya sudah merasakan adanya ikatan

pantas saja wajahnya sangat familiar tapi saya tidak menyangka jika itu adalah putrimu

apalagi melihat wajah Akza dan Abimanyu saya seperti melihat kamu saat kita masih kecil dulu"ucap pakde Rojak dengan wajah berbinar

Naina,jihan dan yang lainnya hanya manggut-manggut saat mendengar cerita mereka ternyata Abah Abdul dan pakde Rojak adalah sahabat kecil

setelah lama mendengar cerita Abah Abdul dan pakde Rojak Naina berpamitan untuk ketoko untuk membantu membuat pesanan karena ini sudah sangat Siang sudah hampir jam sembilan

ternyata lama sekali mereka mendengarkan cerita masa lalu pakde Rojak dan Abah Abdul

baby Dewi dititipkan pada umi dan Bude yana

beruntungnya Naina sudah menyiapkan semuanya sejak kemarin bersama sari dan sikembar Hingga mereka tidak repot lagi tinggal mengolahnya saja karena sari,rahma dan Riana sudah bisa membuat adonan hingga meringankan pekerjaan Naina

sedangkan bu kokom,rima dan Resti Naina tugaskan mereka di bagian pemanggangan

Bu salma,Nani , Bu Yuni dan Ratih, naina tugaskan dibagian pengukusan dan lebihnya dibagikan pemberian toping

Rasya, Rasyid,iwan,amran,isma dan lisa dibagian pengemasan

mereka bekerja sama dengan baik

1
Daliffa
Alhamdulillah ikutan senang jualan y laris manis
Daliffa
mampir Thor,karyamu is the best,TDK membosankan,
kyky anky yg bklblhir cewek ya
Defi Andriani
Kecewa
Elizabeth Yanolivia
kasian = kasihan
Elizabeth Yanolivia
silahkan = silakan
Elizabeth Yanolivia
menayangkan = menanyakan
Sarah Ustavia
Lumayan
Sarah Ustavia
Kecewa
Gema
😭😭😭😭
Johan
p
Elizabeth Yanolivia: sesuii = sesuai
total 1 replies
Parno Parno
Luar biasa
🗿
Ckkkk.....
Mertua yg berhati binatang dan suami yg tdk punya hati kpd sang istri.
Rafidah Ghazali
Naina biar anak nye kembar sepasang Thor..Cewek dan Cowok..
Tati Suwarsih
bukan begitu caranya utk dekat dg anak...minta maaf dekati dg lembut tapi tdk ad niat utk merebut!
Tati Suwarsih
trus klo bara tahu dewi anaknya. .ntar d ambil
Tati Suwarsih
ko daffa manggil mm...kk dong
Tati Suwarsih
semoga jodoh terakhir
Tati Suwarsih
aaah basi!drama!kmarin2 g ad syaranya
Tiara Starla Putriaryasatya
hadeuh ada ya suami goblok kaya gitu klo gua jadi naina udah gua tendang tuh si barra
Tati Suwarsih
akhirnya...apakah setelah kejadian ini mmnya bara sadar?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!