Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta ulang tahun
Malam yang begitu indah, diterangi oleh ribuan bintang yang mengintip dari balik jendela kamar Hellena, ia sekarang bersiap untuk menghadiri undangan pesta ulang tahun Niko dan saudari kembarnya. Ia duduk didepan cermin, merias diri dengan penuh perhatian agar terlihat menawan. Sesuai apa yang dirinya dan Daniel bahas semalam, bahwa malam hari ini mereka akan menggunakan pakaian dengan warna yang sama yaitu biru. Ia menggunakan gaun biru lembut yang membalut tubuhnya menjuntai hingga ke lutut dengan sempurna, membuatnya tampak anggun.
Jemarinya dengan hati-hati membetulkan bagian riasan wajahnya, memastikan blush dan lipstik yang ia gunakan tidaklah berlebihan, namun tetap memperlihatkan kecantikannya secara natural.
"Kayaknya segini aja udah deh." gumam Hellena, memperhatikan riasannya di depan cermin sambil tersenyum puas. Ia lalu mengambil anting perak yang tersimpan di dalam laci, memasangnya dengan anggun di kedua telinganya.
Rambutnya yang panjang ia biarkan tergerai bebas, hanya menambahkan sedikit jepit rambut dengan warna senada untuk memberi kesan manis. Hellena memandang ke arah ponselnya yang tergeletak di meja rias, mendapatkan pesan dari Daniel yang telah tiba. Setelah semua sudah terasa sempurna, Hellena meraih tas kecilnya, siap untuk berangkat menuju malam yang ia yakin akan penuh dengan keseruan dan kenangan yang indah.
Ia membuka pintu, menampilkan Daniel yang tersenyum manis padanya. "Pacar abang, cantik banget sih." puji Daniel, sambil memeluk singkat Hellena.
Hellena tersipu malu dengan pipi yang tampak sangat merona, senyumnya mengembang lebar mendengar pujian dari kekasihnya, Daniel.
"Ah, kamu bisa aja." balas Hellena, mencoba menyembunyikan rasa malunya. Dia menyentuh lengan Daniel dengan lembut, merasakan kenyamanan yang selalu ia rasakan saat bersama lelaki itu.
Daniel melepaskan pelukannya perlahan, kemudian menatap Hellena dari ujung kepala hingga kaki. "Sumpah, kamu cantik banget malam ini. Gaun birunya pas banget di kamu." lanjut Daniel, sambil mengangkat tangan Hellena, memberikan kecupan lembut di punggung tangannya.
"Kamu juga ganteng, baju biru kamu matching banget sama aku." Hellena membalas sambil tersenyum manis.
Mereka berdua tertawa kecil, "Yuk, kita berangkat sekarang. Niko pasti udah nungguin." ujar Daniel, merangkul bahu Hellena, membukakan pintu mobil dan membiarkan gadisnya masuk.
Jalanan yang mereka lewati, dihiasi lampu-lampu jalan yang memancarkan cahaya keemasan, menambahkan kesan romantis pada perjalanan mereka. "Semoga acaranya seru, ya." ucap Hellena dengan nada ceria sambil menoleh ke arah Daniel yang fokus menyetir.
"Pasti seru, apalagi kita berdua yang matching gini."
Daniel sambil tersenyum, "Niko pasti akan komentar soal baju kita yang sama, kamu juga tau gimana rempongnya dia." tambahnya dengan tawa kecil.
Hellena tertawa mendengar ucapan Daniel. "Iya, pasti dia usil banget soal itu tapi aku seneng bisa kesana bareng kamu."
Daniel menatap Hellena dengan penuh kasih, tangannya menggenggam erat tangan Hellena, mata yang sulit untuk menyembunyikan ketulusan saat melihat gadisnya seperti sekarang ini. "Aku juga seneng, Sayang. Kamu tau, aku selalu merasa beruntung bisa ada disisi kamu sebagai pasangan kamu."
Hellena hanya tersenyum, hatinya terasa hangat mendengar kata-kata yang Daniel ucapkan untuk dirinya. Mereka berdua tiba di kediaman Niko, pesta ulang tahun tersebut dilaksanakan di taman belakang rumahnya, dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang berkilauan diantara pepohonan, menciptakan suasana yang hangat dan intim. Meja-meja bundar dengan hiasan bunga tersebar di sekeliling taman, sementara di tengah terdapat panggung kecil dengan live music yang mulai memainkan alunan musik akustik.
Mereka turun dari mobil, keduanya langsung menjadi pusat perhatian beberapa teman yang hadir karena pakaian mereka yang serasi. Daniel dengan kemeja birunya yang elegan, dan Hellena dengan gaun biru lembut yang membuatnya terlihat anggun dan mempesona.
"Eh, kalian berdua matching banget sih! Kompak banget, mentang-mentang pacaran." seru Niko dengan nada yang menggoda saat menyambut mereka di pintu taman. Ia bersama saudara kembarnya, Nadine, yang sama-sama sibuk mengurus tamu yang datang.
Daniel hanya tertawa kecil, sementara Hellena hanya bisa tersenyum canggung. "Ya, beginilah kalau mau tampil total di pesta ulang tahun lo, Ko." jawab Daniel dengan nada bercanda.
"Makasih udah mau datang ya, Daniel dan..."
"Hellena." ucap Hellena memperkenalkan diri pada saudari kembar Niko.
"Makasih udah datang ya, Hellena. Salam kenal." sambung Nadine dengan nada yang ramah, membuat Hellena juga merasa nyaman. Sebelum menikmati pesta, Hellena memberikan kadonya kepada Nadine, dan Daniel memberikan kado yang lain untuk Niko. Mereka memang merencanakan untuk memberikan kado yang berbeda untuk keduanya.
Mereka berdua kemudian mencari tempat duduk di salah satu yang agak dekat dengan panggung. Daniel segera menarik kursi untuk Hellena, memperlihatkan sikap romantisnya yang selalu membuat Hellena tersenyum kecil.
"Udah nyaman duduknya, Nona?" tanya Daniel dengan nada yang main-main.
Hellena tertawa ringan. "Terima kasih, Tuan."
Mereka pun menikmati suasana pesta. Musik yang dimainkan band akustik semakin menghidupkan suasana, sementara beberapa tamu sudah mulai berdansa dengan pasangan mereka di dekat panggung. Hellena memperhatikan sekeliling dan merasa nyaman dengan suasana yang lebih santai daripada yang ia bayangkan sebelumnya. Senyumnya semakin menggembang, tangannya melambai kepada Yosea bersama Diego dan yang lainnya mendekat untuk menghampiri mereka berdua.
Setelah beberapa saat, Niko dan Nadine maju ke panggung untuk memberikan kata sambutan. Semua tamu bertepuk tangan, dan Hellena, menatap ke arah panggung, merasa bahwa malam ini menjadi salah satu malam yang tidak akan bisa ia lupakan. Hellena sedikit terperanjat saat Daniel tiba-tiba menggenggam tangannya, Hellena tersenyum hangat. Mereka menikmati setiap momen yang ada di pesta bersama semua orang.