Flow memiliki latar belakang hidup yang rumit. Sejak kematian ibunya, Flow melarikan diri dari sang ayah tiri yang hanya ingin mengambil hartanya saja.
Insiden yang diakibatkan oleh ayah tiri Flow membuat Jev harus menjaga Flow atas perintah sahabatnya Shane yang menjadi atasan Flow ditempat kerjanya.
Lika liku kehidupan Flow dan Jev membuatnya terpisah lama dan akhirnya bertemu kembali ketika Flow telah memiliki anak. Apakah anak itu anak Jev?simak ceritanya yaaa..
u
FEEL FREE TO READ N SKIP.. ini imajinasi otor ya.. terserah otor ceritanya mau dibikin gimana.. bikin novel ga semudah membalikkan telapak tangan..tolong hargai karya otor..klo ga menarik dari awal di skip aja..😁
ig author @zarin.violetta
(proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Hati Jev terasa sakit melihat kondisi Flow saat ini.
Seharusnya Jev tidak meninggalkan Flow. Seharusnya dia tetap menjaga Flow.
"Flow..Flow...", panggil Jev pelan.
Jev mengangkat tubuh Flow dan membawanya ke dalam mobil.
Anak buah Jev datang dan menyuruh mereka untuk membawa 2 penjaga yang terkapar tadi ke markas mereka.
"Sekap mereka dan cari informasi siapa yang melakukan ini", geram Jev.
"Baik bos".
Lalu Jev membuka ikatan di tangan dan kaki Flow. Kemudian membuka lakban yang menutup mulut Flow pelan pelan agar Flow tidak kesakitan.
Flow terbangun dan mengerjapkan matanya.
"Jev...", lirih Flow.
"Hmmm..maafkan..maafkan aku", kata Jev lembut.
Lalu Flowpun kembali tertidur. Flow mengira ini hanya mimpi. Kondisi badan yang lemah dan lapar membuatnya lelah.
Jev langsung membawa Flow ke mansion pribadinya. Mansion Jev punya sistem penjagaan yang sangat ketat. Tidak ada yang bisa masuk kesana atas izin Jev seklipun itu keluarganya.
Jadi Jev berpikir Flow akan aman jika tinggal di mansionnya.
Jev menyuruh pelayan untuk mengganti pakaian Flow. Jev sudah menyuruh supirnya untuk membawa pakaian Flow yang ada di rumah Shane untuk dipindah ke mansionnya.
Jev juga menyuruh dokter pribadinya untuk memeriksa keadaan Flow. Dan akhirnya dokter memasang infus pada tangan Flow karena Flow mengalami dehidrasi.
Flow terbangun di siang sore hari. Tubuhnya merasa sakit dan pegal.
Flow mulai mengumpulkan kesadarannya dan melihat ke sekelilingnya.
"Dimana ini?", tanya Flow pada dirinya sendiri.
Flow melihat tangannya terpasang infus. Dia masih ingat melihat Jev terkahir kali sebelum dia pingsan.
"Itu pasti mimpi", ucap Flow dan menggelengkan kepalanya.
"Apa ini rumah pria itu?", kata Flow kebingungan.
Lalu Flow mencabut jarum infus yang terpasang di peegelangan tangannya.
Dia mulai berdiri pelan pelan karena kepalanya masih terasa pusing akibat tidur yang agak lama.
"Flow...kau sudah bangun?", ucap sebuah suafa yang sangat dikenal Flow.
"Jev...", lirih Flow.
'Jadi aku tidak bermimpi semalam..benar benar Jev yang kulihat..situasi apa lagi ini..aku harus pulang ke kos saja...aku tidak ingin terjebak bersamanya lagi', pikir Flow.
"Terima kasih atas pertolonganmu..dan aku ingin pulang sekarang", kata Flow akhirnya.
"Kau akan tinggal disini selama Shane dan Lisa belum pulang", ucap Jev.
"Aku cuma milikku..bukan milik mereka..tidak ada yang berhak mengatur hidupku", ucap Flow dan berjalan menuju pintu kamar.
'She's back', pikir Jev.
Jev menarik tangak Flow dan menggandengnya ke ranjang lagi.
"Istirahatlah..ini waktunya kau makan..kau belum makan dari kemarin bukan, jangan berusaha kabur dari sini..karena itu akan sia sia", tegas Jev.
Flow memang masih lemah. Jelas jelas dia tidak akan bisa pergi dari sini jika tubuhnya tidak fit. Jadi untuk sementara Flow hanya bisa menurut dengan perintah Jev.
Flow makan dengan lahap karena dia memang sangat lapar. Dia sama sekali tak mempedulikan meskipun Jev melihatnya sejak tadi.
"Bisakah kau keluar kamar Jev, aku tidak suka situasi ini", ucap Flow cemberut.
"Dulu bahkan kau tidak ingin lepas dariku meski cuma sedetik", goda Jev.
"Itu tidak lucu..dan lupakan itu semua..ketika itu otakku masih rusak", ketus Flow.
"Kau benar benar kembali Flow..welcome back", jawab Jev dengan senyumnya yang menyebalkan.
GE pingin ae