Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Batalnya Pernikahan
Brittany Moon menelpon tunangannya, Ralph Smith yang tidak datang-datang ke acara pernikahan mereka hari ini.
Tampak Brittany gusar karena Ralph tidak kunjung mengangkat panggilan telepon darinya.
Kring... Kring... Kring...
Dering telepon berbunyi saat Brittany melakukan panggilan vidio call.
Berkali-kali panggilan teleponnya berdering keras, namun, Ralph tidak juga menerima panggilan vidio call dari Brittany.
Brittany semakin cemas ketika Ralph tidak juga segera mengangkat teleponnya.
"Kemana kau Ralph ???" gumam Brittany panik.
Brittany telah mengenakan gaun pengantinnya saat dia menelpon Ralph tunangannya.
Hari ini adalah hari pernikahan Brittany dan Ralph, tetapi tunangannya itu tidak kunjung datang ke acara pernikahan mereka.
Seluruh keluarga besar pihak mempelai wanita dan pria telah lama menunggu kedatangan Ralph Smith untuk hadir di acara pernikahan bahkan semua tamu undangan telah hadir di acara ini.
Kring... Kring... Kring...
Masih saja Ralph tidak menerima panggilan telepon dari Brittany, membuat gadis bermata indah itu menjadi bingung.
"Apa yang terjadi padamu, Ralph ???" tanya Brittany.
Brittany berdiri disudut gedung pernikahan sembari terus menelpon Ralph.
"Kumohon angkatlah telponku, Ralph !" ucap Brittany semakin gelisah karena tunangannya itu tidak juga menerima panggilan telepon darinya.
Raut wajah Brittany semakin cemas, berulangkali dia mencoba menghubungi Ralph Smith.
"Tuhan... !?" gumam Brittany semakin was-was.
Brittany melirik cepat ke arah jam yang tertera di layar ponsel miliknya, waktu telah menunjukkan jam tujuh lewat tiga puluh menit.
Sudah satu jam lebih Brittany menunggu Ralph untuk datang.
Seharusnya pernikahan mereka berdua akan dilakukan tepat pukul delapan pagi.
Namun, Ralph Smith tidak juga datang kemari untuk melangsungkan pernikahannya dengan Brittany Moon.
Brittany mengawasi area pernikahan dimana semua orang telah berkumpul disana, menunggu acara dimulai.
Detak jantung Brittany berdetak sangat cepat bahkan kian tak menentu iramanya.
Kring... Kring... Kring...
Lima menit kemudian, suara panggilan telepon dari Brittany diangkat oleh Ralph.
Suara Ralph terdengar menyapa Brittany.
"Hallo Brittany...", sapa suara Ralph dari arah telepon.
"Demi Tuhan, Ralph ! Apa yang kau lakukan ini ? Kau dimana sekarang ? Semua orang telah menunggumu !?" ucap Brittany.
"Oh, Brittany sayangku, kumohon maafkan aku atas sikapku ini tapi aku tidak bisa datang sekarang", sahut suara Ralph.
"Apa ?" tanya Brittany tertegun sesaat. "Apa maksudmu, Ralph ?" sambungnya.
Brittany bertambah kebingungan saat mendengar ucapan Ralph.
"Tidak bisa datang ?" tanya Britany tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.
Ralph mengurungkan niatannya untuk menghadiri acara pernikahannya dan Brittany.
"Tolong maafkan aku kali ini, sebab Clara sedang tidak baik-baik saja sekarang dan kau tahu jika dia adalah aset utama perusahaan", ucap suara Ralph menggema.
"Clara ?" tanya Brittany semakin tertegun diam.
"Ya, Clara William sedang jatuh pingsan tadi pagi di apartemennya, dan manajernya menelponku agar aku menengoknya di rumah sakit", sahut suara Ralph dari balik telepon.
Pandangan Brittany sontak berubah kabur oleh air mata yang menggenangi kedua matanya.
"Apa kau tidak sedang bercanda, Ralph ? Ini hari pernikahan kita, bagaimana kau bisa tidak datang ke acara kita, Ralph ?" tanya Brittany dengan bibir bergetar pelan.
Brittany menahan emosinya sembari menggigit bibir luarnya.
"Semua orang telah menunggu kita bahkan kedua orangtua kita sudah menanyakanmu, apa yang akan aku katakan kepada mereka, Ralph ???" kata Brittany.
"Tolong aku, kumohon padamu untuk menerima keputusanku ini, dan sampaikan kepada ayah dan ibu kalau aku berhalangan hadir sekarang", sahut suara Ralph.
"Apa alasannya ?" ucap Brittany.
"Katakan pada mereka bahwa aku membatalkan pernikahan kita hari ini, aku yakin mereka semua akan mengerti hal ini", sahut suara Ralph.
"Membatalkan pernikahan kita ???" kata Brittany semakin gelisah.
Brittany menggenggam erat-erat telpon miliknya saat Ralph memberitahukan padanya jika dia membatalkan pernikahan mereka pada hari ini.
"Apa yang kau katakan ini, Ralph ? Aku benar-benar tidak mengerti, coba kau jelaskan alasannya, kau melakukan ini semua !" ratap Brittany.
Brittany tak kuasa menahan air matanya yang tumpah hingga membasahi kedua pipinya.
"Bagaimana Clara lebih penting dari pernikahan kita, Ralph ?" ucap Britanny sembari menahan isak tangisannya.
Brittany gemetaran ketika mendengar perkataan Ralph, hampir tubuhnya ambruk jika dia tidak berpegangan pada dinding tembok disampingnya.
"Kau tahu betul bahwa Clara adalah aset penting bagi perusahaan dan aku tidak bisa untuk tidak membiarkannya begitu saja, Brittany", kata suara Ralph.
Brittany tidak menjawabnya, hanya bersandar diam sembari menahan suara tangisannya agar tidak terdengar oleh yang lainnya.
"Tolong mengertilah keadaan ini, kita bisa mengganti hari pernikahan kita di lain hari, aku tidak bisa kehilangan Clara sebagai aset perusahaan, dan kita bisa bangkrut jika membiarkannya di rumah sakit tanpa kita memperhatikannya", ucap suara Ralph dari arah telpon.
Brittany masih terdiam bergeming ditempatnya berdiri, sedangkan tangannya masih menggenggam erat telpon miliknya yang menempel ditelinganya padahal hari ini seharusnya menjadi hari bahagia buatnya karena dia akan menikah dengan Ralph Smith, pria yang menjadi tunangannya.
"Brittany..., kumohon maafkan aku, dan sekarang aku harus pergi melihat keadaan Clara dikamar pasien...", lanjut suara Ralph dari arah kejauhan.
Brittany tetap terdiam, tidak menimpali ucapan Ralph sama sekali, karena dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang ini.
Tut... Tut... Tut...
Suara panggilan telepon terputus.
Ralph Smith telah mengakhiri panggilan telpon dari Brittany Moon yang merupakan mempelai pengantin perempuannya.
Terlihat Brittany duduk bersimpuh sembari beruraian air mata didekat dinding tembok gedung yang rencananya akan menjadi tempat pernikahannya dan Ralph hari ini.
Brittany tersedu-sedu saat Ralph memutuskan membatalkan pernikahan mereka berdua.
Kesedihan Brittany Moon hanya dirasakan olehnya sendirian sedangkan semua orang di acara pernikahan ini tidak mengerti bahkan tidak seorangpun yang tahu musibah yang dialami oleh Brittany saat ini.
Brittany tidak tahu harus melakukan apalagi untuk menjelaskan semua ini pada seluruh orang yang hadir di gedung pernikahan.
Hari ini seharusnya Brittany menikah dengan Ralph akan tetapi tunangannya itu memutuskan membatalkan hari pernikahan mereka berdua dan beralasan menundanya dilain waktu.
Brittany gemetaran dengan tubuh berguncang kuat.
Sorot mata Brittany sontak berubah muram sedangkan tatapannya mendadak kosong.
Air mata tak henti-hentinya keluar mengalir dari kedua matanya yang indah.
Brittany terus menangis, meratapi kesedihan hatinya atas perlakuan Ralph kepada dirinya.
Bagaimana Ralph Smith yang menjadi tunangannya itu dengan teganya membatalkan pernikahan mereka berdua padahal semua tamu undangan telah hadir hari ini.
Dimana Brittany harus menyembunyikan wajahnya dari rasa malu atas sikap Ralph terhadapnya.
Ralph Smith memang seorang pekerja keras bahkan seluruh hidupnya telah dia dedikasikan untuk perusahaannya akan tetapi Ralph lupa bahwa Brittany menginginkan waktu Ralph hanya teruntuk dirinya seorang.
Bahkan hari ini adalah hari pernikahan Brittany dan Ralph, namun, laki-laki itu justru membatalkan pernikahan mereka berdua dengan alasan Clara sakit di rumah sakit sedangkan Clara tidak ada hubungannya dengan pernikahan Brittany dan Ralph.
uda ada si Adam...
gaya bahasa yg dipakainya natural spt dlm kehidupan nyata...
biasanya aspri yg paling tahu apa² hal mengenai bosnya....
atau aku yg gagal paham ni situasinya 😅😅😅