NovelToon NovelToon
Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miphz

Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~

Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#33 Yang terbina biarlah seperti seutas tasbih

"Mas, maaf aku dari rumah ibu." Rani menunduk ketika didapati Vino yang sedang bersantai dibawah pohon jambu masih dengan menimang Rara.

"Kenapa kamu gak bilang? Kan bisa saya antar!" Vino sedikit menyesal jika Rani sampai kerumah orangtuanya tanpa dirinya.

"Aku masuk dulu Mas." Rani meninggalkan Vino yang belum sempat menjawabnya.

"Awas ya kamu, kalo gede jangan kaya kakakmu Zahra ya, manja." Sambil mencium Rara gemas.

Rani yang sempat melihatnya dibalik jendela membuat dia semakin sesak nafas, dia ingin sekali merasakan hamil kembali, kehamilan pertamanya belum sempat merasakan bagaimana gelinya ketika sang anak didalam perut menggeliat.

"Ran, bangun tidur?" Tanya Bu Anis.

"Enggak Bu, habis pulang dari tempat ibu." Rani meninggalkan Bu Anis.

"Buatkan ibu sup ayam ya, udah aku siapkan semua bahannya, tolong kamu masak, ibu mau memandikan Rara dulu," perintah Bu Anis.

Rani tak menjawab, dia juga tak jadi melangkahkan kaki ke kamarnya, dia berbalik menuju ke dapur.

*"Ya Allah, aku ingin rumah biar bisa pulang dan *merasa *nyaman,rumah yang hanya aku, suami, dan anakku saja." *Gumam Rani sambil memasukkan ayam ke panci yang sudah mendidih airnya.

"Sayang, aku ke atas lanjut kerja ya, kalau capek tinggal aja itu, ntar kamu panggil Zahra saja." Vino meninggalkan Rani yang masih berkutat memasak.

Dilihatnya kini Rara sedang bersama ibunya.Sedangkan Zahra yang sedang keluar dari kamar mandi bergegas mendekati Rani yang masih sibuk memasak.

"Kakak masak apa?" Tanya Zahra

"Masak sup ayam," jawab Rani yang masih fokus mengupas wortel.

"Emmm, request ibu pasti." Zahra sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya, kenapa, sini kalau mau bantuin," jawab Rani.

"Aku harus ngapain kak?" Jawab Zahra sambil mendekati Rani.

"Kamu goreng brambang goreng ya." Sambil memberikan bawang merah yang belum diiris.

"Enggak mau, ntar nyiprat, kakak aja, aku yang iris wortelnya." Sambil meringis dan menyerobot posisi duduk Rani.

"Et dah, anak muda sekarang," kesal Rani.

Sedangkan Zahra masih dengan senyuman mengoda kakak iparnya itu.

"Kak Aldi dari kemarin gak pulang, kira kira kemana ya kak?"

"Katanya kerja, tp kakak juga gak tau, semenjak ada Rara, dia belum sempat gendong juga, katanya langsung dapat panggilan kerja, entahlah kakakmu yang satu itu memang misterius." Jawab Rani sambil mengiris bawang.

"Jauh jauh lah kak, mataku perih." Sambil mengucek mata, Zahra mendorong Rani dengan bokongnya.

"Ih kamu ini, yang mengiris siapa yang perih mata siapa." Rani balas mendorong Zahra dengan bokongnya juga.

Mereka asyik menyelesaikan masakan dengan sempurna.

Kini saatnya disajikan untuk majikan Ibu Anis. Begitulah kiranya Zahra menyebut ibunya dengan majikan, karna semenjak ada Rara, Zahra merasa tak dihiraukan lagi, dan hanya menjadi pesuruh bu Anis.

Sementara Rani kini membersihkan diri.Didapati Vino yang sedang serius mengerjakan pekerjaannya.

Selesai mandi Rani ingin mencoba mengajak ngobrol Vino.

Vino yang tiba-tiba bangkit dari tempat kerjanya sekilas mencium bibir Rani.

"Kamu kenapa Mas?" Tanya Rani.

"Gak papa, pengin sama kamu aja, banyak kerjaan yang, tapi masih males mau lanjut lagi." Sambil merebahkan badannya di paha Rani.

"Istirahat dulu Mas, mau kopi?" Rani mencoba menawari suaminya itu.

"Enggak, tadi udah, lagi pengin begini saja." Sambil menciumi tangan Rani.

"Mas, jujur aku pengin jadi seperti Rara," ucap Rani.

"Kenapa?" Vino membulatkan matanya menatap Rani.

"Karna Rara satu satunya orang pertama yang selalu menjadi tujuanmu disela sela penatnya kerjamu." Masih sambil mengelus rambut Vino.

"Maaf istriku, bukannya begitu, tp melihat wajah mungilnya seperti hilang rasa capek ku." Lagi lagi mencium tangan Rani berulang.

"Aku tau Mas, kamu gagal menjadi seorang ayah, tapi tidak dengan menambah lukaku begini." Rani mulai membendung air matanya.

"Sayang?" Mata Vino bertemu mata Rani yang kini Vino mulai menyadari jika dirinya memang hanyut dalam kehadiran Rara.

"Aku tahu mas, dia adikmu, tapi kamu ingat mas, kehadiran adimu itu ku kira akan menjadi separuh bahagiaku, tapi jujur aku terluka mas." Rani mulai menumpahkan air matanya.

Vino memeluk Rani erat dan mulai membayangkan apa yang dia lakukan, dan hal itu ia sadari jika dia lebih condong ke Rara, Vino lupa dengan peran suami yang selalu ada saat dia terluka, bahkan kehilangan calon buah hatinya hanya berselang empat pulih hari dengan kelahiran Rara, mana mungkin Rani begitu saja lupa, pasti dengn kehadiran Rara akan membuka luka baru.

"Maaf sayang, betapa bodohnya suamimu ini." Vino memeluk erat Rani.

"Mas, aku tidak melarang mu untuk mengurus Rara, cuma aku mohon kasih kesempatan untuk ku mengendong Rara, sekedar jalan jalan didepan." Mata Rani fokus memandangi mata Vino.

"Maksud kamu?" Vino sedikit kebingungan dengan ucapan Rani, sebab Vino melihat Ibu Anis selalu memberikan Rara untuk digendong Rani, bahkan memintanya untuk memandikan sampai memakaikan baju pula.

"Mas, jujur ibu mengijinkan ku mengendong Rara hanya saat aku bersama mu mas," tutur Rani.

Vino tak menjawab, namun mata yang membelalak dan menggenggam erat bahu Rani seakan masih ingin mendengar penjelasan dari mulut Rani.

"Iya mas, ibu tak pernah mengizinkanku mengendong Rara jika dirumah tak ada yang melihatnya, apalagi jika Mas sedang sibuk bekerja, ibu selalu menyuruhku untuk membuatkan masakan apa maunya, dan itu hanya untuk membuatku sibuk dan lupa akan Rara." Rani semakin mengeraskan suara tangisannya.

Vino kembali memeluk Rani erat.

"Maafkan Mas sayang." Bibir Vino mendarat di kening Rani.

"Tapi mas janji, jangan buat ibu semakin tak menyukaiku, aku hanya meluapkan perasaanku sebagai istrimu mas, kamu hanya sekedar tau tanpa harus berubah sikap terhadap ibumu, aku juga tak mau kamu durhaka mas," ucap Rani masih dengan isaknya yang membuat Vino harus jeli mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut istrinya.

"Sudah, Mas janji, kamu jangan nangis lagi, maafkan mas." Lagi lagi bibir Vino mendarat di pipi kanan dan kiri Rani yang membuat mulut Vino banjir air matanya Rani.

"Ih asin, udah nangisnya!" Cemberut Vino sambil mengelap bibirnya yang basah.

"Mas!" Tangan Rani mendarat dimulut Vino dan membuat Vino semakin menggoda Rani.

Vino tak tahan jika harus melihat Rani menangis, dia tak mau hanyut dalam kesedihan dan membuatnya rapuh didepan istrinya, dia selalu berusaha sekeras mungkin menggoda Rani, hal itu dilakukan hanya untuk menghiburnya.

Yang terbina biarlah seperti seutas tasbih, ada awal namun tiada akhir,

seperti langit,kadang bisa cerah layaknya harapan, namun bisa juga hitam pekat layaknya kenyataan,

Semesta pasti punya tujuan, meskipun tidak menyenangkan, setidaknya mendewasakan,

Tetap lah jadi yang terakhir dan menetap sampai akhir.

1
🌟~Emp🌾
aneh ibu ny
🌟~Emp🌾
jarak cinta dan benci itu sangat tipis
🌟~Emp🌾
rindu itu menyakitkan /Cry//Cry//Cry/
safea
halo kaak, sebelumnya salam kenal yaa. maaf sebelumnya aku mau kasih masukan ke kakaknya, selesai tanda tanya atau tanda seru itu tidak perlu ditambahin titik atau koma lagi ya. cerita kamu sudah bagus sekali, semangat terus ya menulisnya kaak!
••iind•• 🍂🫧: Prolog sampe bab 15 an sepertinya begitu kak, memang blm aku revisi, lg fokus nulis tp dalam versi yang sedikit sudah ku perbaiki,beda dari bab sebelumnya, terimakasih masukannya kak.🥰
total 1 replies
Jihan Hwang
hai kak aku mampir..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🌟~Emp🌾
udah sayang 😁
🌟~Emp🌾
mampir baca nyicil 🙏
Delita bae
👍💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏👌
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
mangat pagi😁👍🙏
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir ya😇🙏
Xearineee
Aku mampir kak, semangat terus yaaa/Determined//Determined/

Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
🏘️⃝𝐏𝐞𝐫𝐢 ⃟🏘️⃟𝐈𝐥𝐮𝐬𝐢
wah bkalan ada ulat keket ntar nih
🏘️⃝𝐏𝐞𝐫𝐢 ⃟🏘️⃟𝐈𝐥𝐮𝐬𝐢: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
••iind•• 🍂🫧: Ulat teh pucuk 😂
total 2 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Semangat berkarya. Ceritanya aku tabung dulu biar enggak penasaran 🥰
••iind•• 🍂🫧: 🥰🥰🥰🥰😍😍 terima kasih kak
total 1 replies
🏘️⃝𝐏𝐞𝐫𝐢 ⃟🏘️⃟𝐈𝐥𝐮𝐬𝐢
aku baca meraton ya kk.. hihi
🏘️⃝𝐏𝐞𝐫𝐢 ⃟🏘️⃟𝐈𝐥𝐮𝐬𝐢: hihihi,, ok ok takut d liat spy kak kalo d gc org bahas yg sensi. hohoho
••iind•• 🍂🫧: 🫢🫢🫢, terima kasih sudah mampir, sudah follback 🫡
total 2 replies
🏘️⃝𝐏𝐞𝐫𝐢 ⃟🏘️⃟𝐈𝐥𝐮𝐬𝐢
kak,, polbek yaa..
••iind•• 🍂🫧
Aku tahu 🤣🤣🤣🤣
si ciprut
emmm
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂
✮⃝❤️‍🔥ˢᵗᵃʳ°black_mafia🔥
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!