“ Tubuh mu di ranjang ku atau kepala mereka di tempatmu”
Darren Ludovic menginginkan renata, sang beautiful mafia, jauh sebelum kekuasaannya bermula.
Ia terikat ambisi, lelaki itu selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, kecuali renata, mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah Dan Fransco.
Sesuatu tiba-tiba terjadi, renata terjebak. Darren mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan hasrat panas yang terus menggerogoti nya dari dalam.
Ancaman itu terlalu berbahaya untuk renata. Ia terjebak dalam situasi yang benar-benar sulit.
Apakah renata memberikan apa yang Darren inginkan?
Haruskah ia menyerahkan dirinya untuk seseorang yang terkenal biadab?
Sungguh, lelaki tampan, dan memesona itu tak lagi mengincar kekuasaan, melainkan dirinya, tapi kenapa?
Cinta, kekuasaan, hasrat, yang manakah yang harus dipenuhi?
Ketika cinta hanya menghasilkan penderitaan.
Kekuasaan hanya bisa membutakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnita hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad News
Darren memilih area rooftop bar sebagai tempat menunggu Renata. ia tengah berada di apartemen mewahnya di gedung bertingkat. tampil begitu necis dengan mengenakan kemeja hitam mahal berlengan panjang. Darren menggulungnya sampai ke siku. tampak bulu ditangannya terlihat menambah gairah.
Kancing bagian atasnya sengaja di lepas. mengizinkan otot dada yang kekar, padat dan liat sedikit mengintip. Kekerasa dan harga diri bagai mencuat disana.
Dengan celana kain yang hitam juga mengetat elegan di paha, memperlengkap penampilannya dengan ikat pinggang berwarna sama, dan kepala gesper kotak silver, berukir keangkuhan serigala di tengahnya. sebuah lambang dimana ia memimpin sekarang.
Suasana outdoor pada malam senja menampilkan pemandangan yang menarik. langit yang benar-benar gelap, lampu-lampu gedung yang begitu gemerlap dengan sombongnya menampilkan cahaya dengan bangunan-bangunan tinggi, siap bersaing dengan bintang yang akan kerlip di langit malam.
Kini, angin penyejuk alami untuk jiwanya yang haus. Lelaki itu sudah gelisah sejak malam kesepakatan nya dengan Renata.
Ia bahkan tidak benar-benar tidur dengan nyenyak. kepalanya pening menahan hasrat yang menguar. Mentari hari ini tiba, hari dimana ia akan melepaskan semua pendambaan yang selama ini dia simpan rapat.
Ada sebuah dendam rahasian pula dibalik ambisinya, yang membuat seorang Darren Ludovic begitu membara terhadap wanita itu.
Darren tersenyum tipis saat menatap ke arah anggur merah yang dipegang nya di atas meja kotak bertaplak putih. ia menggerakkan tungkai hingga isi memutar-mutar didalam gelas.
Bayangan renata menghantui pikirannya. ia tersenyum kecil saat menatapi pantulan diri. menunggu wanita yang sedang dijemput itu dengan tidak sabar.
“ Tuan Darren! ” panggilan itu kembali merebut atensi lelaki penguasa tersebut. menyadarkannya dari lamunan sesaat.
Seorang anak buah yang memiliki akses bertemu langsung dengannya, tiba-tiba datang dengan wajah pucat dan ketakutan.
Hal itu membuat wajah angkuhnya mengernyit dalam.
Demi apa! jangan bilang ada masalah disaat ia telah menunggu lama hari spesial ini.
“ Ada apa? ” tanyanya tegas.
“ Saya benar-benar minta maaf, tuan Darren. ” ia menunduk dalam. tak kuasa memandang wajah yang menatapnya dengan nyalang dan penasaran.
“ Katakan sekarang, kau tahu aku tidak suka bertele-tele! apa yang terjadi? hah? ”
“ Raylie...., ” Glup! ia menelan saliva saking takutnya. “ Raylie Louise, adik nona Renata berhasil kabur dari tahanan kita. ”
“ APA?? ” mata abu itu menyala dengan murka. Ia membelalak lalu menukik alis tebalnya.
“ Saya juga tidak mengerti ia bisa kabur, tuan. sepertinya ada orang yang membantunya. ”
“ Brengsek! cari bocah itu sampai dapat! jaga semua jalan kembali ke tempat Renata! jangan sampai dia berhasil kesana sebelum Renata sampai! malam ini tidak boleh gagal! pastikan wanita itu tidak tahu soal ini! kesepakatan harus tetap berlanjut! ”
“ Baik, tuan Darren! ” dengan gemetar lelaki itu segera beranjak. masih untung dia tidak dibunuh saat ini.
“ Aaaarggghh! ” Darren menggeram kesal. Ia meremas gelas di tangannya.
Prank!
Gelas itu pecah! tak bisa menahan kekuatan amarah Darren.beling melukai tangannya. namun, Darren tidak peduli. hatinya resah dan penuh dengan emosi.
Anak itu merupakan satu-satunya jalan, dan ancaman agar ia dapat menaklukkan Renata.
Jika tidak ada raylie di tangannya. lalu, bagaimana nanti? Renata bisa berubah pikiran dan tak akan pernah datang lagi kesini untuk menyerahkan diri.
Sungguh! rencananya bisa gagal total. Dan Darren tidak mau semua sia-sia. Dengan atau tanpa raylie, ia harus memiliki wanita itu malam ini.
***
Tangan Darren sudah selesai di perban tipis saat kabar Renata telah tiba, sampai ke telinganya.
“ Tuan Darren, nona Renata sudah tiba. ” beritahu anak buahnya yang lain.
“ Bawa dia kesini! ”
“ Baik, tuan. ” lelaki itu kembali menunduk dan berjalan mundur. Menghilang seketika dari hadapan Darren.
Mejanya begitu cepat kembali ter tata, tak ada lagi bekas kemarahan disana. namun, tentu saja hati Darren merasa gelisah dengan kabar buruk itu. Apapun yang terjadi dia harus berusaha agar Renata tidak akan pernah tahu.
Tuk Tuk Tuk
Masih dalam keserakahannya, suara sepatu hak tinggi, terdengar menapaki lantai yang sama dengan nya.
Demi apa wanita itu sudah tiba disini.
Darren masih menunduk, saat bunyi langkah itu berhenti di depan meja, dan pelayan lain langsung menarik kursi untuk Renata.
Dengan tenang, lelaki itu pun menaikkan pandangan nya. Ia menatapi serius dari kaki, paha, pinggang yang melekuk sempurna, dada yang terlihat padat dan kencang, juga berani, serta leher yang menegang penuh amarah. bahkan, rahang lancip yang mengetat itu membuatnya berfokus semakin intens.
Tampak sekali wanita di hadapannya dalam keadaan rileks dan menahan beragam emosi.namun, hal itu malah membakar semangat membara di dalam dada Darren.
Seketika rasa ragu dan gelisahnya melepas sesaat, begitu mata abu-abunya menangkap wajah tegas yang ia idamkan selama ini. Renata masih tetap angkuh, meski posisi wanita itu saat ini, seperti singa kecil di kandang serigala.
“ Cantik sekali. ” Darren tersenyum tipis dengan tatapan iblis. Ia menyeringai dengan ekspresi khas Darren Ludovic yang mematikan.
“ Duduklah, Renata. ” ajaknya lagi, sembari menunjuk kursi didepannya.
Renata mencoba mengatur nafasnya yang tegang. perasaan nya gelisah didalam sana. Dengan suara menggeram, ia berucap tegas. “ Cepat selesaikan urusanmu, dan kembalikan adikku, dan juga orang-orang ku! ”
“ Woaah! kau sangat terburu-buru rupanya, kenapa? ” kepala itu miring dan menggoda. “ Kau sangat tak sabar dan ingin berlama-lama dengan ku, hm? ” Darren meledek Renata dengan tatapannya yang naik turun.
Tak ingin harga dirinya semakin diinjak, tapa disuruh lagi, Renata duduk didepan Darren.
Seorang pramusaji langsung menuangkan anggur merah yang sama ke gelas Renata.
“ Minumlah dulu, ini sedikit saja.ini sangat enak, dengan kualitas terbaik. aku sengaja menyiapkannya untukmu, menyambut hari spesial kita. Kau tahukan, aku sangat menyukai red wine, dan aku ingin menyesap aroma dan sisa rasa nya di bibirmu. ”
Lagi Renata menahan nafas. aneh sekali perkataan iblis itu malah membuat bagian lain ditubuhnya bergelenyar. Darren Ludovic memang bajingan brengsek yang memiliki suara serak dan dalam, yang juga sanggup membuat wanita kehilangan pertahanan diri dari dalam.
Namun, Renata tidak akan membiarkan hal itu memengaruhi nya. Ia mengencangkan kepalan tangan, mengangkat dagu dengan sisa kehormatan yang ia punya.
“ Kau terlihat sangat tegang Renata, santai lah sedikit. Apa aku membuat mu gelisah? bagaimana tidurmu semalam, cukup nyenyak?hm? ”
Renata terdiam. ia memandang lelaki itu dengan nyalang. “ Aku sama sekali tidak tegang! Aku hanya sangat ingin membunuhmu. ” diambil Renata disamping nya dan meneguk dalam satu tegukan.
Drek
Renata meletakkan lagi gelas bertungkai tersebut, kemudian menantang Darren dengan tatapan membunuh.
Melihat gelas kosong, pramusaji siap menambahkan. namun, tangan Darren cepat sekali mengulur dan menghentikan.
Lelaki dengan mata yang menggelap itu menatapnya dengan aura yang sama kuat. “ Jangan tambah minumannya lagi. aku tidak ingin dia mabuk, dan tidak menyadari semua ini. ” sindirnya seakan berbicara pada pelayan.
Namun, Kata-kata itu, jelas saja tertuju pada Renata.
“ Heh! Kau benar-benar lelaki brengsek! ”
“ Hm... lihatlah tatapan menyeramkan itu. Dan kau bilang apa tadi? membunuhku? Ck! Haha. Sayangnya kau itu bukan belakang yang bisa memakan kepala pasanganya usai bercinta, Renata. ” Darren tersenyum tipis sambil mengoyang-goyangkan tungkai gelas winenya. “ Bayangkan saja aku ini serigala yang akan terus menyetubuhi mu sepanjang malam dengan kasar, menggigit lehermu hingga terluka, dan kau...boleh menangis karena aku suka mendengar suara lirih. ”
Renata makin menggeram. Untuk Darren, juga untuk dirinya sendiri, yang semakin gelisah. Darahnya terasa mengalir semakin cepat dan membuatnya merasakan begitu banyak emosi. Kepalanya panas, tubuh nya terasa benar-benar gerah.
“ Ooh, kau membuatku semakin terangsang dengan ekspresi itu. ” Darren tersenyum dan menunduk. “ Baiklah, aku kabulkan keinginan mu. ” lelaki itu berdiri.memandang renata tanpa melepaskannya.
Sialan! tubuh tinggi sejenak membuat ia goyah dan merasa takut. namun, renata kembali menguatkan diri.
Dareen tambah membuka dua kancing kemeja di hadapan Renata. Lebih memamerkan dada yang begitu padat dan liat. Sebuah kebanggan seorang lelaki. bahkan bulu halus tampak mengintip dan mengejek Renata.
Darren berjalan dengan pasti. ia meringis saat tiba di samping wanita itu, cepat sekali tangan kirinya memutar kursi dan tangan lainnya langsung menangkap tengkuk Renata.
Dareen meremas dan membuatnya mendongak, lalu sebuah ciuman panas ia daratkan ke bibir merah dan ranum tampak begitu lezat itu.
“ Hkk! ” Renata refleks meremas rok disamping kiri dan kanannya. Bibir si bajingan itu meraup miliknya dengan rakus, gelisah, dan menuntut. begitu tak segan-segan melumatnya dalam-dalam.
Seluruh tubuh Renata jadi kamu dan menegang . benar-benar sialan!
Smooch!
TO BE CONTINUED