Sebuah organisasi pembunuh di era kekacauan dimana terdapat banyak penguasa sering memakai jasa pembunuh bayaran, organisasi pembunuh yang di sebut Sekte Naga hitam, setelah berhasil menjalankan misi, malah di jebak dan di fitnah hingga menjadi bulan bulanan kaum dunia persilatan saat itu, semua anggota sekte naga hitam yang di dada anggotanya terdapat rajah naga berwarna hitam.
Dari semua anggota hanya tersisa seorang anak, yang baru saja dadanya di gambar sebuah naga berwarna hitam.
Dan anak itu menyaksikan pembantaian, oleh mereka yang di sebut golongan putih dan hitam
Bagaimana Han ciu menemukan ke 4 selir nya yang masing masing berbeda karacter dan terkadang membuat pusing, dan suka duka mereka memberantas musuh yang telah menghancurkan kehidupan keluarganya,
Sebuah kisah imajinasi dari penulis.
tak ada unsur modern dalam novel ini, karna hanya sebuah kisah cerita silat jadul.
kritik dan saran di harapkan
asalkan dengan sopan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jack mad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch : 18 Kesepakatan Dengan Nio Nio
Han ciu setelah berhasil membereskan ke dua saudara bermarga Ma, lalu kembali ke rumah kecil yang sekarang menjadi miliknya.
Ketika sampai rumah, Han ciu melihat Ling ling dan Niu niu sedang membereskan rumah kecil tempat ia tinggal, sedangkan Ahn nio duduk dengan wajah cemberut.
"Kakak Han sudah kembali, berarti mereka sudah !" Niu niu tak melanjutkan perkataannya, tapi mata Niu niu menatap kearah Han ciu seakan akan meminta jawaban.
Han ciu tak menjawab dan hanya menganggukan kepala.
Setelah berada di dalam, melihat Ahn nio hanya duduk, sedangkan yang lain bahu membahu membersihkan ruangan di dalam rumah.
Han ciu mengerutkan dahi dan berkata, "sedang apa kau ?"
Apa kau tak lihat, aku sedang apa ?" Ahn nio berkata.
Han ciu hanya melirik, tak menjawab perkataan Ahn nio.
Han ciu kemudian duduk di kursi yang tak jauh dari Ahn nio.
Tak lama kemudian, Nio nio datang ke tempat Han ciu, setelah memberi hormat kepada Han ciu, Nio nio duduk semeja berhadapan dengan Han ciu.
Ketika Nio nio hendak berkata, Han ciu mengangkat tangan dan berkata, "tunggu dulu nyonya !" tadi pagi masih ada arak di poci, tapi poci arak agaknya bocor," Han ciu berkata sambil melirik Ahn nio yang duduk tak jauh dari ibu angkatnya.
"Kau menuduh aku yang meminum arak di pocimu itu ?" Ahn nio berkata.
Han ciu tak menjawab perkataan Ahn nio, tapi melemparkan poci arak yang ada di depannya ke arah Ahn nio sambil berkata, "ambilkan arak !"
Ciiiss..!
"Kau pikir aku pelayan mu ?" Ahn nio berkata.
"Lalu kau sedang apa di rumahku ?" Han ciu berkata.
Mendengar perkataan dari Han ciu, wajah Ahn nio berubah merah, tapi akhirnya gadis itu keluar mengambil arak, karna ibu angkatnya memberi isyarat kepada Ahn nio, untuk menuruti apa permintaan Han ciu.
"Tuan muda Han, aku ingin tahu syarat terakhir yang kau katakan tadi ?" Nio nio berkata.
"Syarat terakhirku sangat mudah nyonya !" aku hanya ingin tahu semua informasi tentang orang orang dunia persilatan, yang di terima rumah hiburan surga malam," Han ciu berkata.
Nio nio mendengar perkataan dari Han ciu, tampak termenung.
Han ciu yang melihat pemilik penginapan surga malam hanya diam tak menjawab perkataannya,
lalu berkata kembali.
"Kenapa nyonya," apa nyonya keberatan dengan permintaanku ?"
"Bukannya kami keberatan tuan muda Han,
tapi tuan muda Han juga harus memikirkan nasib kita di sini !" apa yang terjadi jika informasi yang kami berikan bocor, tentu akan berakibat buruk buat kami semua yang ada di sini."
"Ambil saja contoh 2 bersaudara Ma, jika perguruan Harimau besi, mengetahui tetua mereka tewas di rumah hiburan surga malam, apa yang harus kami lakukan jika perguruan Harimau besi meminta pertanggungjawaban dari kami." Nio nio berkata.
"Nyonya tak usah khawatir, perguruan Harimau besi tak akan meminta pertanggungan jawab, karna aku akan meratakan perguruan Harimau besi," Han ciu berkata
Nio nio terkejut mendengar perkataan dari pemuda yang berada di hadapannya.
"Entah ada masalah apa dia dengan perguruan Harimau besi ?" sepertinya pemuda ini sangat membenci perguruan Harimau besi," sewaktu berkata mata pemuda ini memancarkan kebencian yang amat dalam." Nio nio berkata dalam hati.
"Bagaimana Nyonya !" apa setuju dengan syarat terakhirku ?" Han ciu berkata sambil menatap tajam ke arah Nio nio.
"Tapi tuan muda Han harus melindungi rumah hiburan surga malam," Nio nio berkata.
"Baik aku setuju !" Mendengar perkataan Han ciu, Nio nio tersenyum.
Tapi senyuman Nio nio langsung berubah kembali, ketika mendengar Han ciu berkata.
"Tapi setengah kepemilikan rumah hiburan surga malam harus di berikan padaku." Han ciu berkata.
Nio nio termenung mendengar perkataan dari Han ciu.
Perempuan setengah tua itu menghela nafas dalam dalam, tak menjawab perkataan Han ciu.
Nio nio akhirnya berkata.
"Tuan muda Han lebih baik istirahat saja dulu !" Besok Siang Nio nio akan mengunjungi tuan muda Han kembali."
Setelah berkata, Nio nio kemudian pamit undur diri.
Setelah Nio nio sudah tak terlihat, Ahn nio, satang membawa guci arak kecil.
"kakak Han, apa ingin mendengarkan lagu ?" "kami siap menyanyikan lagu dan memainkan musik yang kakak Han sukai," Ahn nio yang sedang memegang guci arak tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan dari Niu niu
"Tidak, aku mau tidur," Han ciu berkata.
"Ini araknya," Ahn nio berkata.
"Taruh saja di meja !" setelah berkata Han ciu lalu berjalan ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya.
"Bukan kah kau tadi ingin minum arak ?" Ahn nio berkata, tampak matanya berapi api, memandang ke arah ranjang, berbagai macam perasaan campur aduk ada di dada Ahn nio.
Selama ini belum pernah ada lelaki yang acuh padanya, semua mendekati dan ingin di perhatikan olehnya walaupun harus membayar mahal untuk mendapatkan itu, karna Ahn nio bisa dikatakan kembangnya kota Nan.
"Tapi pemuda ini sama sekali tak melirik dan menghargai perasaanku sebagai wanita, aku ingin tahu apakah hatimu terbuat dari besi dan tak mempan oleh bujuk rayu seorang wanita," Ahn nio berkata dalam hati.
Pikiran bercabang dan hati yang kesal, membuat Ahn nio termenung di meja.
Ahn nio lalu meletakan arak di meja, melihat guci arak entah kenapa hati Ahn nio kesal, karna teringat gara gara arak, ia jadi seperti pelayan yang gampang di suruh suruh.
Jari tangan ahn nio bergetar, hendak menusuk guci arak agar guci retak dan bila perlu bolong, biar arak merembes keluar.
"Nanti malam kau bangun dan ingin minum arak, ambilah guci kosong ini," Ahn nio berkata dalam hati.
Ketika tangan Ahn nio hendak menusuk guci arak.
Suara dari arah ranjang terdengar oleh Ahn nio.
"jika guci araknya bocor, tolong ganti dan ambilkan yang baru !"
Ciiiis..!
"Dasar setan," Ahn nio berkata sambil berjalan ke arah pintu kamar.
Terdengar kembali suara dari arah ranjang.
"Jika keluar tutup kembali pintu kamarnya, takut ada tikus masuk." Han ciu berkata.
Braaak..!
Ahn nio membanting pintu kamar Han ciu, lalu menyusul kedua adiknya, yang telah lebih dulu keluar dari kamar.
Setelah ketiga gadis itu keluar kamar, Han ciu bangun dan turun dari ranjang, di lantai ruangan kamarnya kemudian Han ciu duduk bersila, bermeditasi untuk melatih dan menambah tenaga dalamnya melalui ilmu jubah emas tahap pertama, yakni hawa emas.
Tak lama kemudian Han ciu sudah tenggelam dalam meditasi yang ia lakukan.
Pagi hari Han ciu yang dari sekeliling tubuhnya mengeluarkan cahaya berwarna kuning emas membuka mata.
Setelah menggerakan kedua tangan, keatas lalu kedepan, sambil menarik nafas dan menghembuskannya kembali, Han ciu membuka mata.
"Sudah pagi rupanya," Han ciu berkata dalam hati.
Han ciu bangun dan berjalan ke arah jendela kamar dan membukanya, cahaya matahari pagi langsung masuk menyinari wajahnya, ketika Han ciu membuka jendela kamar.
Han ciu menarik nafas dalam dalam, menghirup udara pagi yang segar, burung burung kecil saling berkejaran di pohon rindang yang terlihat dari jendela kamar, sambil berkicau menambah semarak pagi hari yang indah.
Han ciu tersenyum, kemudian menoleh ke arah pintu kamarnya ketika mendengar suara ketukan.
"Masuk !" Han ciu berkata,
lalu 2 orang pelayan masuk membawa baskom berisi air hangat untuk membasuh muka, setelah memberi hormat lalu meletakan baskom dan sepoci teh panas dan makanan kecil, pelayan lalu keluar kembali.
Han ciu lalu mengambil kain yang terdapat di samping baskom, merendamnya, kemudian di peras lalu di basuhkan ke arah wajah.
Wajah Han ciu agak merah setelah terbasuh air hangat dan menambah ketampanan pemuda itu.
Han ciu duduk, lalu menuang teh dari poci ke dalam gelas kecil yang sudah tersedia.
Suara ketukan pintu terdengar kembali, ketika Han ciu tengah duduk sambil meminum teh panasnya.
"Masuk !" Han ciu berkata.
Han ciu mendengar langkah Nio nio masuk bersama ketiga anak angkatnya.
"Nyonya, ada apa pagi pagi sudah kesini ?" Han ciu berkata tanpa melihat ke arah pemilik rumah hiburan surga malam.
"Maaf jika mengganggu waktu istirahat tuan muda Han," Nio nio berkata.
"Ciiis, sombongnya," terdengar desisan pelan dari arah ketiga anak angkat Nio nio.
Walalu pelan terdengar pelan, Han ciu sudah tahu siapa yang tadi berkata.
"Nyonya silahkan duduk !" maaf tolong suruh anak nyonya yang pertama, untuk mengembalikan baskom ini ke belakang, Han ciu berkata.
Nio nio hanya menghela nafas mendengar perkataan keduanya, Nio nio tahu, sejak kejadian dengan 2 orang bermarga Ma, kedua muda mudi itu seperti saling cibir.
Nio nio tidak tahu, sebenarnya sejak kejadian diatas perahu, mereka sudah bersiteru.
Ahn nio, tak menunggu ibu angkatnya berkata.
Sambil mendengus mengambil baskom dan kain pembasuh, yang kemudian di kebutkan di depan Han ciu, sehinga beberapa percikan air mengenai wajah Han ciu.
Han ciu tak berkata, hanya mengelap perlahan wajahnya dengan lengan baju.
Melihat Han ciu hanya diam ketika wajahnya terkena percikan air, malah membuat Ahn nio lebih kesal.
"Ada apa nyonya ?" Han ciu berkata.
"Tuan muda Han !" jika ingin mendengar berita tentang orang orang dunia persilatan, tuan harus pergi ke Nanyang bersama ketiga anak kami," Nio nio berkata.
"Semalam datang utusan dari kota Nanyang, bangsawan Kwe mengundang 3 kembang kota Nan, untuk menghibur acara yang akan ia adakan, dan kami dengar acara itu juga mengundang tokoh tokoh besar dunia persilatan saat ini, dan perguruan Harimau besi juga berpusat di Nanyang." Nio nio berkata.
"Setelah Tuan muda kembali dari Nanyang aku akan memberikan keputusan tentang rumah hiburan surga malam dengan tuan Han." Nio nio berkata.
Hmm,.!" Pergi ke Nanyang," Han ciu berkata
"Kapan berangkatnya ?"
"Besok rombongan akan berangkat," Nio nio berkata.
"Jika tuan muda Han ikut, lebih baik menyamar menjadi pengawal ketiga anak angkat hamba, biar tidak di curigai oleh pihak pembesar Kwe," Nio nio berkata.
Han ciu mengangguk mendengar perkataan Nio nio
Ahn nio, yang sudah datang mengantarkan baskom, dan berdiri di belakang ibu angkatnya tersenyum, melihat Han ciu mengangguk.
Tapi senyuman itu kembali berubah, setelah mendengar perkataan Han ciu.
"Pasti menyusahkan"