Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurangan Raka
Kini sudah satu bulam Nina tinggal dengan Melani dan selama satu bulan ini Raka ataupun Ibu lasmini tak pernah menghubungi nya sama sekali. Mereka bebar-benar tidak memperdulikan Nina.
Nina juga sudah sebulan ini kerja di butik Melani, setelah pulang kuliah Nina akan bekerja di butik.
Saat ini Melani sedang berada di butik untuk mengecek persedian barang butik dan laporan keuangan butik. Sudah dua minggu melani tidak datang ke butik.
"Ehh Mbak Melani, tumben datang ke butik? saya kira sudah lupa kalau punya butik?" Sapa Putri dengan canda nya sambil tertawa.
" Ingat dong, butik ini kan usaha yang mbak rintis dari nol dengan modal hasil kerja mbak sendiri. " Jawab Melani sambil senyum.
"Yang lain nya mana Put?" Tanya Melani.
"Ada pada posisinya masing-masing mbak, apa perlu saya panggilkan?" tanya putri.
"Iya panggilkan semua karyawan, mumpung belum ada pelanggan yang datang." Jawab Melani.
Melani memang datang lebih pagi dan butik belum sepenuh nya di buka, karena baru merapikan dan menyiapkan barang barang butik terlebih dahulu.
Tak menunggu lama semua karyawan butik sudah berada di hadapan Melani. Mereka semua bertanya-tanya untuk apa mereka di kumpulkan disini, atau jangan-jangan ada barang yang hilang atau ada yang mau di pecat.
Melani tahu apa yang di fikirkan oleh para karyawan nya.
"Tidak perlu takut dan berfikir macam-macam, saya mengumpulkan kalian disini karena ada yang mau saya sampaikan dan saya mau bagikan gaji dan bonus kalian bulan ini" seru melani dengan ramah nya.
"Alhamdulillah" Seru mereka serempak.
"Bulan ini kalian semua dapat bonus" Seru Melani.
"Nina kamu kuliah jam berapa? " Tanya melani.
"Hari ini aku tidak ada jam kuliah mbak, dosen nya ada seminar di luar kota cuma dikirim tugas saja tadi lewat Group" Jawab Nina.
"Oh.. ya sudah" Seru Melani.
Melani pun membagikan gaji karyawan dan bonus masing-masing karyawan. Nina juga dapat bonus dan gaji, Nina kaget saat Melani memberikan amplop bonus untuk nya.
"Aku juga dapat bonus mbak?" Tanya Nina yang terlihat kaget.
"Iya, semua dapat bonus. Tapi maaf mbak harus adil bonus kamu tidak sama dengan yang lain nya, karena kamu kerja tidak full karena kamu kuliah"Seru melani menjelaskan.
"Terimakasih mbak, saya dapat gaji saja sudah alhamdulillah mbak tapi ini dapat bonus juga." Seru Nina bahagia.
"Iya sama-sama, bonus dan gaji itu semua hak karyawan. "Jawab Melani lagi.
"Terimakasih mbak melani" Seru semua karyawan butik serempak.
Melani mengangguk kan kepala nya dengan senyum bahagi terukir di bibir nya.
Setelah urusan di butik selesai melani pergi ke perusahaan, tepat jam 9 pagi melani sampai di Global property. Hari ini Melani akan meninjau proyek yang di kerjakan Global property, proyek kerja sama denga Nusantara Group.
*****
"Alhamdulillah, hari ini aku menerima gaji pertama ku. Dan aku juga mendapatkan bonus. Ini uang pertama yang aku hasilkan dengan keringat ku sendiri" Gumam Nina pada dirinya sendiri.
"Aku ingin berkunjung ke rumah ibu? tapi apa ibu menginginkan kedatangan ku? sedangkan sebulan ini tak pernah sekalipun dia menghubungi ku?" Nina bermonolog dengan dirinya sendiri.
Sementara itu Melani kini sudah berada di lokasi proyek bersama sekretaris nya, Raya.
"Selamat siang ibu melani" Sapa pak Idris.
"Siang pak Idris, bagaimana perkemvangan pembangunan nya pak?" Tanya Melani.
" Proyek apartemen ini adalah proyek dari Nusantara Group yang di percayakan kepada Global properti, saya selaku direktur Global properti sangat mengharapkan pembangunan ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu" Seru melani dengan tegas.
"Iya bu, pembangunan sampai detik ini semua nya lancar seperti yang ibu lihat sendiri" Jawab pak idris.
"Oh iya bu, ibu ini Istri nya pak Raka ya? Beberapa hari yang lalu pak Raka kesini dan bilang kalau ibu melani ini istrinya pak Raka" Seru pak idris.
Melani menautkan ke dua alis nya, untuk apa Raka berbohong bilang kalau melani istrinya. Padahal sudah jelas kalau mereka sudah bercerai dari 5 bulan yang lalu.
" Pak idris , saya mau melihat pembangunan yang sebelah sana" Seru melani mengalihkan topik pembicaraan tentang Raka.
"Iya bu mari saya antar bu" ucap pak Idris.
Melani dan sekretarisnya meninjau semua sisi pembangunan apartemen. Melani memastikan semua bangunan menggunakan bahan-bahan dengan kualitas bagus. Sebagai Direktur perusahaan yang bergerak di bidang property, seperti apartemen, hotel, mall , rumah sakit dan lain nya. Melani selalu ingin memberikan hasil yang baik untuk perusahaan yang bekerja sama dengan nya.
"Pak Idris sudah lama kerja di perusahaan Global property?" Tanya melani.
"Sudah sekitar 9 tahun bu" Jawab pak Idris.
"Lumayan lama ya pak, semoga pak idris bisa selalu bekerja dengan baik. Jangan sesekali makan hasil dari yang tidak benar ya pak" Ucap melani sambil terkekeh.
" Insya Allah tidak bu, saya takut yang begitu-begitu bu. " Jawab pak Idris.
"Saya percaya dengan pak Idris, paman harun sudah banyak cerita tentang pak Idris." Seru melani.
*Perusahaan Nusantara Group*
#FlashbackON
Raka memasuki ruangan menejer keuangan, jabatan menejer keuangan ini dulu sangat diinginkan oleh Raka. Tetapi justru dia di angkat menjadi menejer bagian pemasaran.
Tetapi Raka tidak mempermasalahkan yang penting jabatan dia seorang menejer.
Raka saat ini berada di ruangan menejer keuangan, Arum. Menejer keuangan yang baru bernama Arum, Arum ini menejer baru yang di mutasi dari kantor cabang menggantikan menejer lama yang berhenti karena ikut suami pindak ke luar negeri.
"Bu Arum, apa saya menganggu?" Tanya Raka dengan senyum manis nya.
Senyuman Raka mampu membuat Arum tersipu malu. Dari pertama di pindahkan ke perusahaan ini 2 bulan lalu, Arum sangat mengagumi Raka.
"Pak Raka ! tidak, tidak menganggu kok" Jawab Arum terbata-bata.
"Ada yang bisa saya bantu pak? " Tanya Raka.
"Jangan panggil pak dong, panggil mas saja biar lebih terlihat akrab" Seru Raka sambil mendekat ke meja arum.
"iy.. iya Mas, Mas Raka ada perlu apa?" Tanya Arum lagi.
"Emmhhh... saya mau menanyakan soal uang yang kemarin saya ajukan untuk pembangunan proyek baru. " Tanya Raka sambil mencubit dagu Arum.
" Bukan nya Anggaran nya sudah di selesaikan saat tanda tangn kontrak ya mas ? Terus uang yang ini untuk biaya apa?" Tanya arum sambil mengontrol detak jantung nya yang tidak karuan.
" Ada anggaran tambahan, pak Jimmy meminta sedikit perubahan jadi ada anggaran yang harus di tambah juga. Proyek itukan sekarang sama pak Jimmy di percayakan sama saya. Saya sudah membicarakan hal ini sama pak Jimmy, pak Jimmy meminta saya langsung bicara dengan pihak keuangan. " Jawab Raka meyakinkan Arum.
" Baiklah Mas, nanti saya proses dulu Mas" Jawab Arum.
"Terimakasih kalau begitu saya balik ke ruangan saya dulu, tolong di proses secepat nya. Hari ini juga saya akan meninjau ke lokasi proyek.
"Iya Mas" Jawab Arum.
Raka keluar dari ruangan Arum dengan wajah sumringah, hanya dengan memberi sedikit perhatian kepada Arum semua bisa berjalan dengan lancar.
" Arum cantik juga, sepertinya dia suka dengan ku. Aku harus terus mendekati arum untuk memperlancar semua nya." Gumam Raka dalam hati.
"Kebetulan pak Jimmy siang ini akan ke luar negeri menyelesaikan masalah perusahaan yang ada disana, jadi bisa di pastikan aku aman." Raka terus bicara dengan dirinya sendiri.
#FlashbackOFF
Nahh ini uang yang kemarin Raka pakai untuk beli mobil dan foya-foya.
Tau kan Raka pakai uang apa?
******
Selamat membaca.
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,