NovelToon NovelToon
Immortal Another World

Immortal Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Spiral King

Artara terpisah dari teman-temannya saat satu kelas terpanggil ke dunia lain.

Disaat semua orang terpanggil di sebuah kerajaan, hanya Artara yang terpanggil ke sebuah pulau aneh.

The Island Of Dark Forest, pulau yang dipenuhi monster-monster mengerikan bersemayam.

Artara bertahan hidup di pulau yang mengerikan itu, tapi dia tidak usah khawatir tentang kematian, berkat job Immortal yang dia miliki.

Walaupun begitu, dia mengalami kematian yang terus berulang, dan di setiap kematiannya, dia akan naik level. meski harus menahan sakit dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spiral King, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Last Hit

Tiga level tersisa untuk naik ke level 300, Artara keluar dari goa yang sudah dia anggap rumahnya sendiri, berjalan perlahan sambil menghilang dengan menggunakan skill Vanish miliknya.

Di atas bukit berdekatan dengan goa, Artara memantau area sekitar. Merasa tidak ada monster di daerah terdekat, dia lalu melompat tanpa berpikir. Kekuatan kakinya tidak bisa disamakan dengan dulu di bumi, jika itu Artara yang dulu, mungkin tulang kakinya sudah patah karena hentakan yang kuat dari ketinggian.

Dia kembali melompat setelah turun dari bukit, kali ini dia naik ke atas pohon. Pohon di Dark Forest sangat rindang, rantingnya pun besar juga kokoh, dedaunan yang lebat membuat hutan nampak gelap, meski sekarang siang hari yang cerah.

Dark Mantis terlihat dari kejauhan, tubuhnya gelap dan ukurannya setengah dari badan Artara. Artara berpikir dapat mengalahkannya saat melihat badannya yang kecil, namun pikiran itu sirna seketika dia melihat level Dark Mantis dengan Skill Eye of God nya.

"Apa-apaan dengan levelnya yang hampir dua kali lipat dari ku? Padahal tubuhnya kecil, bahkan tidak terlalu menakutkan seperti monster yang pernah ku lihat."ucap Artara dari atas ranting pohon.

"Apa semua monster ditempat ini tidak normal? Mereka memang tidak normal, aku pun sama!"lanjutnya masih memantau dari kejauhan.

Artara tidak berpikir untuk kabur meski sudah melihat level Dark Mantis yang jauh diatasnya. Dia mengeluarkan sebatang kayu dan beberapa batu dari inventory nya. Batang kayu itu dia genggam di tangan kirinya, dan batu disebelah kanannya. Batu ditangannya dia lempar ke udara, lalu pada momen yang tepat, dia pukul menggunakan batang kayu dengan kencang, seperti pemain baseball profesional.

Batu yang terkena pukul melesat kencang menuju dark Mantis di ujung pepohonan, hingga tepat mengenai kepalanya.

"Headshot!"

Pukulan Artara tidaklah lemah, hanya saja itu tidak berefek pada Dark Mantis, tergores pun tidak. Jika saja pukulan itu mengenai monster diluar pulau, mungkin kepala mereka akan menghilang tanpa mereka ketahui.

"Sudah ku duga! Itu pasti tidak melukainya."

Serangan Artara membuat Dark Mantis mengetahui keberadaannya, walaupun jarak mereka sangat jauh dan sudah menggunakan skill Vanish untuk menghapus jejak, Dark Mantis masih dapat mendeteksi keberadaannya.

Dark Mantis menghilang seketika dari tempatnya.

"Dia menuju kesini, cepat sekali! Sekilas aku tidak dapat melihatnya. Tapi tidak masalah, aku sudah sering menghindari serangan seperti ini."

Dengan kecepatan yang gila, Dark Mantis menuju ke arah Artara. Setiap pohon yang dilewatinya terpotong bagai kayu bakar siap pakai. Taring ditangannya sungguh tajam, satu sentuhan saja sudah mampu memotong tubuh Artara menjadi beberapa bagian jika terkena.

Terjangan kilat dari Dark Mantis merusak sekitar yang dia lewati, tujuannya tidak lain tidak bukan adalah Artara. Kedua tangan Dark Mantis menyilang membentuk huruf X, dia menerjang maju sambil melibas kan tangannya ke arah depan, kibasan tangan Dark Mantis dapat dihindari Artara, hanya saja tangannya sempat terkena serangan, hingga membuat tangan kanannya terpotong menjadi bongkahan daging.

"Recovery!"ucapnya dengan cepat sambil bergerak. Tangannya secara bertahap sembuh, namun perlu beberapa waktu untuk utuh kembali, karena pengaruh dari level.

"Apa-apaan dengan kecepatan itu? Dia berbeda dengan monster lain, apa karena badannya yang kecil?"

Dark Mantis terus mencoba menyerang, namun Artara masih mampu untuk menghindar. Hal itu terus berlanjut beberapa menit, sampai Artara berhasil memukul kepala Dark Mantis. Tentu itu tidak berefek sedikitpun, jadi Artara kembali lari sambil menghindar dengan kekuatan yang dia miliki.

Semakin lama mereka kejar-kejaran, semakin jauh juga mereka dari tempat awal. Mereka berdua memasuki tempat baru, wilayah dari monster lain.

Tepat dihadapan Artara yang masih dikejar Dark Mantis, seekor monster Semut Merah bersantai dibawah pohon, ukurannya hampir sama dengan Dark Mantis, hanya sedikit lebih besar.

"Vanish!" Ucap Artara sambil melompat ke arah kiri untuk bersembunyi.

Keberuntungan lebih berpihak pada Artara, Dark Mantis kini tidak lagi mengincarnya. Ketertarikan Dark Mantis berubah pada Semut Merah dihadapannya. Semut Merah juga sama, terlebih dia terlihat nampak marah, karena kedatangan tamu tak diundang di wilayahnya.

Perbandingan level antara Dark Mantis dan Semut Merah tidak beda jauh, dengan level Dark Mantis 560 dan level Semut Merah yang 564. Ini menjadi pertarungan yang menegangkan diantara mereka, meski keunggulan masih dipegang oleh Semut Merah dengan selisih 4 level.

4 level bagi mereka yang berlevel tinggi merupakan selisih yang lumayan merepotkan.

Dark Mantis lebih dahulu mengawali serangan, tangannya membentuk menyilang lalu menerjang cepat menuju Semut Merah. Benturan tidak terhindarkan, tangan Dark Mantis yang tajam dapat ditahan oleh Semut Merah dengan tubuhnya. Tubuh Semut Merah sekeras baja, aura merah di sekujur tubuhnya membuat kekuatannya meningkatkan, selain itu aura merah pada badannya memiliki panas yang membakar, hal itu membuat Dark Mantis melompat mundur untuk menjaga jarak.

"Meskipun aku gak pernah merencanakan ini, tapi ini bisa jadi menguntungkan. Siapa tau aku bisa melakukan hit terakhir."ucap artara yang bersembunyi di semak-semak.

Sekarang giliran Semut Merah yang menyerang, tubuhnya semakin memanas, sampai ada kobaran api disekelilingnya, ditambah ada tiga bola api di atas kepalanya, yang sudah pasti akan dilontarkan kepada Dark Mantis.

Bola api melesat tanpa aba-aba, Dark Mantis menghindar begitu cepat. Dua bola dapat dihindari dengan mudah, tapi untuk bola ketiga, kecepatannya jauh di atas rata-rata, Dark Mantis telat satu detik untuk menghindar, hingga ujung bola api sempat mengenai badannya. Meski hanya terkena sedikit, luka bakar tercipta di badan Dark Mantis, sampai dirinya berlutut di tanah menahan rasa sakit.

Aura tubuh Dark Mantis tiba-tiba bergejolak, aura hitam keluar dari tubuhnya, matanya pun berubah putih. Tubuhnya yang terluka mulai berhenti pendarahan, kecepatan dan kekuatan Dark Mantis berangsur-angsur meningkat pesat, dia kembali menyerang beberapa kali, sampai akhirnya berhasil melukai Semut Merah, meski sebelumnya dia tidak bisa menggores sedikitpun.

Pertarungan masih berlanjut hingga dua jam berlalu, tubuh Dark Mantis sudah dipenuhi luka, bahkan tangan kirinya sudah buntung bekas terbakar. Keadaan yang sama juga dialami Semut Merah, badannya penuh luka goresan dan dua dari enam kakinya sudah terpotong.

Keadaan keduanya sangat parah, namun tidak satupun dari mereka yang menyerah. Mereka berdua mencoba melakukan upaya terakhir mereka, Semut Merah membuat satu bola api besar sebagai serangan dan kekuatan terakhirnya, sedangkan Dark Mantis menyelimuti satu tangannya yang tersisa dengan aura hitam. Semut Merah melontarkan bola api terakhirnya dan Dark Mantis menebaskan tebasannya.

Bola api beradu dengan tebasan hitam, kekuatan serangan keduanya seimbang. Bola api dan tebasan yang beradu berubah menjadi satu, hingga akhirnya meledak begitu dahsyat, sampai-sampai wilayah pertarungan porak-poranda. Pohon berterbangan hingga terbakar, tekanan angin dari ledakan menghamburkan sekitar, hingga semak tempat Artara bersembunyi ikut terbang karenanya.

Artara menghindar untuk menjauh, wilayah pertarungan penuh dengan debu bercampur asap api, kedua monster yang bertarung terlihat setelah debu menghilang. Dark Mantis dan Semut Merah, keduanya terkapar tak berdaya, mereka masih hidup namun sudah tidak mampu lagi untuk bertarung.

Artara mendekati Dark Mantis yang sudah tidak berdaya.

"Inilah waktunya!"ucap Artara sambil mengangkat balok kayu, dia mencoba memukul Dark Mantis yang sedang sekarat.

Perlu dua pukulan untuk membunuh Dark Mantis yang sekarat.

"Padahal sudah sekarat, tapi dia masih bisa menahan pukulan ku sampai dua kali."

\[Kamu level up\]

\[Kamu level up\]

\[Kamu level up\]

\[Kamu level up\]

\[Kamu level up\]

\[Kamu level up\]

\[50 X\]

1
PotatoBoy
lanjut kan thor, crazy up
Cze Jeje
cukup bagus ceritanya
Pemula WN [--Ig alnpndhyhy ]
lanjutin jangan sampe terputus tengah jalan ngab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!