Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep " 18 mengumpulkan lagi biaya untuk menikah
Ervino sudah siap untuk bekerja ia memakai seragam kerja nya sambil merapihkan rambut .
ia mendekati lemari pakaian yg ada kotak kayu berbentuk segi empat di dalam nya .
Kotak itu ia ambil dan membuka nya .
berisi sejumlah uang , lalu ia menghitung nya dengan bolak balik. Setelah tahu jumlah nya ia menghela nafas berat .
' masih kurang banyak diriku ingin menikahi evita tetapi biaya nya kurang banyak.' gumam nya dengan lesu .
" vin vin vin ini ini ini pake pake aja aja aja uang uang tabungan tabungan kakak kakak" evran menghampiri dengan memberikan sebuah kotak celengan.
" gak usah kak aku akan bekerja lagi " ervino mengembalikan lagi kotak itu ke tangan evran .
" tidak tidak tidak papa papa kau kau pantas pantas bahagia bahagia " evran memberikan nya ke tangan ervino .
" jangan kak aku masih bisa bekerja , ini uang mu untuk kau pakai sendiri , aku janji nanti akan terus mencari nafkah lagi untuk menyembuhkan mu secara total " ervino memeluk tubuh evran .dengan butiran air mata jatuh ke pipi nya
" kakak kakak bahagia bahagia dengan dengan seperti seperti ini ini juga juga ." evran mengusap air mata sang adik .
" kak aku mau kau bahagia " ervino mengelus lembut pipi sang kakak .
" iya iya berangkat berangkat gih gih nanti nanti kesiangan kesiangan " evran mengantar nya ke jalan .
"iya kak aku berangkat dulu assalamualaikum " ervino mencium tangan evran .
" waalaikum salam salam waalaikum salam salam " evran tersenyum manis melihat punggung sang adik menghilang .
Ervino jalan kaki menuju hotel dengan terik surya memancarkan ke tubuh kurus nya .
Evita masuk ke kamar reid dengan pelan .ia mendekati sang kakak yg sedang terlelap dalam mimpi nya .
lalu ia mengambil gitar listrik milik kakak nya itu .
gitar itu ia mainkan dengan keras membuat reid terbangun dengan mata masih sulit di buka .
" berisikkkkkk " reid berteriak dengan kesal melihat tingkah sang adik .
" bangun kak ayo temani aku ke hotel ervino" evita menarik celana kolor reid .
" ih kau ini jail ya " reid terpaksa bangun sambil menarik hidung evita .
" emang aku mau kau temani " evita tersenyum sambil mengacak rambut reid.
" oke kakak.mau mandi " reid mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi.
Evita menuju ke ruang tamu lagi sambil tertawa geli .
Singkat cerita Evita dan Reid sudah sampai di hotel .
Reza bersembunyi di kursi paling belakang mobil.
" hore udah nyampe" girang reza turun dari mobil membuat kaget evita dan reid
" kau sejak kapan mengikuti bibi?" evita berjongkok menatap mata bocah imut itu.
" sejak aku mengintip dan mendengarkan topik bibi bersama daddy untuk menemui paman" reza tersenyum manis bola mata nya berbinar binar .
" ya udah lah kita masuk yuk " evita meraih tangan reza .
Mereka masuk bersamaan sambil wajah reza bersinar.
" paman " reza memeluk ervino dari belakang sambil tersenyum.
" ada apa sayang??" ervino melepaskan troli hotel itu
" mau mamam bareng " reza dengan mata berbinar
" tapi paman masih banyak kerjaan sayang" ervino mencoba membuat reza paham.
" oh maafkan aku" reza tersenyum sambil menatap ervino .
singkat cerita ervino sudah beres dan ia bergegas pulang karna sudah di tunggu oleh reza dan keluarga .
" sayang ayo kita mamam bareng" ervino menggendong reza .
" ayo paman " reza memainkan rambut ervino .
mereka makan di penjual mie ayam .