NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

siraman rohani

"nyolong topi dimane lu tong? perasaan tadi gak pake deh!"

bukan Celine jika tidak memancing keributan dengan Ellios. gadis ini langsung saja mengamati wajah Ellios dengan lagak seperti mengintimidasi. dan Ell yang ditatap seperti itu malah dengan usilnya membalas Celine dengan cara merangkul dan membawa tubuh Celine ke dalam dekapan ketiak nya.

"bacot kali kau Cel. udah ayo!"

"Ell bau tau. lepas ga!"

"bodo"

tingkah keduanya hanya mendapat gelengan kepala oleh Dea, Kristal dan Lily. bukan rahasia umum jika ke 2 bocah itu seperti tikus dan kucing jika sudah bertemu seperti ini.

"kita langsung ke lantai 3 guys"

Dea kini berjalan lebih dulu melewati Ellios dan Celine yang sudah selesai dengan pergulatan mereka.

"bioskop nya kan dilantai 4 De"

"kita belanja dulu"

"aku laper guys"

Celine menyeletuk seraya memasang wajah ibanya.

"heran sama perut lo Cel. perasaan baru istirahat ke 2 kita makan"

Kristal yang tengah berjalan bersama Dea sekilas menoleh kearah belakang, tempat dimana Celine berada dibelakang mereka.

"nggak laper laper banget si, cuman pen nyemil aja"

"kita belanja dulu sebentar lalu makan dan nongkrong di bioskop"

"setuju"

benar saja usulan dari Dea langsung disetujui oleh Celine. ke 5 gadis ini pun akhirnya menuju eskalator yang akan membawa mereka ke lantai tujuan.

sesekali mereka terlihat tertawa dengan perbincangan mereka sendiri. tentu saja pembicaraan mereka pasti tentang dunia wanita. fashion dan seputar make up. namun hal ini tidak terjadi pada sosok wanita yang berjalan sendiri dibelakang mereka.

Ellios justru memilih sibuk dengan benda pipih yang berada di tangan nya. bahkan tanpa sadar jarak langkah kaki Ellios sedikit tertinggal oleh gerombolan teman nya.

BRUGH!!!!.....

"akhh... panas!"

"maaf aku tidak sengaja kak. aku akan bertanggungjawab. maaf..."

sebuah tumpahan cairan panas terasa menyengat di tangan kiri Ellios. gadis ini pun sekilas meringis kesakitan.

sedangkan satu tangan putih dan halus tanpa ragu lagi tengah menyentuh pergelangan tangan Ellios. sampai pada akhirnya sebuah kain kecil berwarna pink muda ikut menyentuh tangan si Ell.

"maaf.... sekali lagi maaf"

dan saat suara lembut itu kembali terdengar, Ellios akhirnya berhasil menatap jelas siapa dalang dibalik peristiwa ini.

terlihat rambut panjang setengah kecoklatan terurai lurus, dan beberapa helai poni di kedua sisi kiri dan kanan nya juga menghiasi wajah gadis ini, paras yang sangat cantik dengan make up yang tidak terlalu berlebihan, membuat sosok gadis ini semakin terlihat cantik sesuai porsinya.

"lupakan saja"

setelah mengamati sekilas, Ellios memilih untuk bergegas pergi dari hadapan gadis itu, tanpa peduli bagaimana tatapan gadis tadi yang masih kebingungan dengan situasi ini.

"tunggu, aku belum ber....."

"......tanggung jawab"

suara gadis ini jelas tidak lagi didengar oleh Ellios. pasalnya Ell sudah lebih menjauh dan berbaur dengan kerumunan.

*****

di sisi lantai 3

lagi lagi ke empat gadis ini mulai kebingungan menatap sekeliling.

"Ell hilang lagi? kebangetan ya itu anak! hobi bener dicariin!"

"sabar Cel, eh itu si Ell"

Dea langsung menunjuk sosok manusia yang tengah menaiki eskalator dan tengah melambai kearah mereka.

"ada apa dengan dia?"

"kenapa Ly?"

"lihatlah tangan kiri Ellios!"

Lily adalah orang yang pertama kali sadar dengan kondisi Ellios yang tengah memegang tangan kirinya itu. dengan cepat merekapun langsung menghampiri Ellios setelah gadis itu berhasil naik ke lantai 3.

"kenapa tangan lo? dari mana saja sih!!"

"dari bawah"

"ini tangan lo kenapa merah merah?"

"akh!!! sakit bodoh!"

Ellios dengan spontan meringis kesakitan saat Celine dengan santai nya menggenggam tangan si Ell.

"eh? beneran sakit?"

"menurut lo!"

"hehe maaf Ell"

"kau kenapa Ell? ada apa dengan tangan mu"

kali ini Kristal mendekat kearah Ellios namun tidak berniat menyentuh tangan dia. Kristal hanya mengamati wujud tangan itu dari dekat.

"kecelakaan kecil"

"kau kenapa!"

"tidak ada De. tadi hanya sedikit tersiram kopi"

"hah?? kok bisa sih!!. ngapain kau minum kopi? kau kan gasuka itu!"

"panjang cerita nya. sudahlah jangan dibahas. kita langsung belanja saja"

"dih memang sok kuat!"

"aku tidak ada energi untuk berdebat Cel"

"sini aku gandeng"

ini lah alasan kenapa ketika Ellios dan Celine berdebat tidak pernah diambil hati oleh Dea, Kristal dan Lily, karena pada dasarnya mereka ini saling perduli. hanya saja ego keduanya sangat tinggi, terutama Celine.

"yang luka hanya tangan ku Cel, bukan pincang"

Plak!!....

"awwuu... sakit bodoh!"

pucuk dicinta ulam pun tiba. belum satu menit berdamai, lagi lagi Celine dan Ellios berulah. kali ini Celine dengan sengaja menepuk lengan kiri Ellios. jadilah Ell meringis kesakitan karena memang yang ditepuk tidak jauh dari luka Ellios.

"sukur! makanya jangan banyak tingkah!"

"astaga kalian itu memang! tengkar mulu deh heran"

pada akhirnya Dealah yang akhirnya turun tangan memisah keduanya. alhasil kini Dea berdiri ditengah tengah Ellios dan Celine.

"udah Ell sama aku aja. ayo Ell. jangan banyak protes!!"

dengan cepat Dea mengambil alih menggandeng tangan Ellios. Ell pun layaknya anak kucing yang didekap oleh ibunya. diam dan hanya menurut saja.

"kita langsung ke stand kecantikan saja saja guys"

"dih. ngapain??"

Ell langsung saja bereaksi ingin menolak. namun dengan cepat intruksi satu jari Dea yang dia tempelkan di mulut Ellios membuat Ell lagi lagi hanya mampu diam.

mereka pun akhirnya berjalan sesuai apa yang diinginkan Dea.

tak perlu waktu lama, langkah kaki mereka kini telah memasuki toko besar yang penuh dengan surga nya wanita. segala alat alat make up dan pernak pernik lainnya sangat lengkap terpajang di sini.

"kak boleh liat koleksi Wig nya?"

tanpa basa basi Dea langsung menghampiri satu sosok pelayan toko yang kebetulan berada tak jauh dari pintu masuk.

"silahkan kak sebelah sini"

dengan sangat ramah pelayan tadi mempersilahkan Dea dan yang lainnya untuk berpindah tempat sedikit masuk kedalam.

"kakak ingin cari yang seperti apa? jenis nya juga ingin bagaimana? lurus curly atau..."

"pendek. aku mau Wig untuk cowok!"

mendengar jawaban dari mulut sahabatnya, Ellios sepertinya mulai peka dengan maksud Dea.

"oh untuk laki laki? sebentar kak, saya ambilkan dulu contohnya"

"ya. jangan lama lama"

sepeninggal pelayan tadi, Dea lagi lagi berjalan melihat lihat sekitar. kali ini dia sudah tidak lagi menggenggam lengan Ellios.

"Kris, bisa minta tolong ngga? biar kita gak buang buang waktu disini"

Kristal yang awalnya sedang sibuk memilih beberapa lipstik bersama Celine, kini menoleh kearah Dea yang sudah berdiri disamping nya.

"ada apa?"

"disebelah ada stand kaca mata kan? tolong belikan satu untuk si Ell"

"hah? untuk apa sih De? Ell kan ga mines. yang mines tuh anak akhlak nya. bukan matanya"

Celine masih saja melontarkan candaan nya seraya menatap wajah Ellios yang hanya diam pasrah ditempat semula.

"udah nanti kalian akan paham kok. sebentar..."

Dea mulai merogoh tas sekolahnya dan segera mengeluarkan dompet kecil berwarna putih.

"nanti kalo kurang talangin dulu ya. aku ganti setelah nya"

5 lembar uang ratusan ribu tiba tiba Dea serahkan kearah tangan Kristal.

"hehh... banyak bener. emang nya cari kacamata kek apa sih De?"

"terserah yang penting cocok untuk Ell"

"hitam atau putih"

akhirnya Kristal mulai membuka suara setelah sejak tadi Celine lah yang menjawab pernyataan Dea.

"frame hitam kaca putih kalau ada. kalau tidak ya terserah deh. asal yang polos polos aja"

"gue ikut Kristal deh"

"ya itu lebih baik. Ell dan Lily biar dengan ku saja"

"yasudah aku keluar dulu"

"hm, tolong ya"

"iya bawel"

akhirnya Kristal dan Celine lebih dulu keluar dari tempat ini. dan Dea pun kembali menghampiri Ellios dan Lily yang sudah terlihat bersama pelayan toko tadi.

"ini kak koleksi kami. tapi ini hanya beberapa. saya ambilkan yang best seller nya"

5 buah rambut palsu berwarna macam macam kini sudah berhasil di bawa oleh pelayan tadi. dengan masih berada di kotak transparan, Dea pun mulai mengamati satu persatu tanpa berniat ingin membukanya.

"yang cocok untuk wajah seperti ini?"

tanpa ragu lagi dengan terang terangan Dea menunjuk wajah Ellios di depan sang pelayan. Lily yang sudah tau maksud Dea hanya terkekeh kecil disamping Ellios. tawa Lily bukan pada perbincangan Dea dengan pelayan tadi, namun lebih kearah ekspresi wajah Ellios yang seolah ingin menolak tegas permintaan Dea.

"oh dengan kakak ini?"

sekilas wajah Ellios langsung mendapat perhatian khusus dari gadis pelayan. dan sesekali dia juga memperhatikan beberapa Wig yang masih berada di tangan nya.

"karena wajahnya kakak ini sangat masculine jawline, jadi ini sepertinya sangat cocok untuk kakak nya"

satu kotak berisi Wig berwarna hitam pekat langsung disodorkan kearah Ellios.

"apa ini De?"

"udah bawa saja nanti juga paham. oiya kak, tapi ini cocok kan untuk teman saya? kira kira terlihat seperti laki laki tidak nantinya?"

"Wig ini dengan model Pixy korea kak. dengan belahan tengah dan sedikit bervolume sehingga bisa dipakai untuk unisex. bahan nya premium sehingga 98% seperti rambut alami. di dalam nya juga sudah ada perekat dan alat bantu lain nya. ini sudah paket lengkap nya"

panjang lebar pelayan ini menjelaskan secara rinci. dan karena dirasa sudah cocok dengan semuanya, akhirnya tanpa menunggu waktu lagi Dea mulai merogoh kembali dompetnya, dan kali ini dia menyerahkan sebuah kartu debit kearah pelayan tadi.

"aku ambil ini"

"baik kak mari langsung ke arah kasir"

"ya"

ketika Dea mulai berjalan beriringan dengan sang pelayan, Ellios pun menggunakan kesempatan itu untuk berbisik kearah Lily

"Ly, kau tau apa yang ada di otak gadis itu?"

satu mata Ell langsung mengode kearah Dea

"palingan dia ingin mengubah tampilan mu Ell"

"cih! sampai segitunya?"

"kau lupa Dea itu bagaimana? ambisi dia sudah setinggi langit 7 Ell. sudah hal paten jika Dea sudah menginginkan sesuatu, hal itu pasti dia lakukan tidak akan setengah-setengah"

"sepertinya aku salah mengiyakan tawaran ini"

"hahaha.... good luck sister"

Lily malah semakin menertawakan Ellios yang kini hanya mengacak rambutnya pasrah.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!