maheer yang seorang pria yang sudah lama menduda jatuh cinta pada seorang gadis yang datang melamar pekerjaan ke perusahaan nya, yang ternyata adalah teman dari putra tunggal nya yang juga ternyata di cintai secara diam-diam oleh sang putra nya.
Syifa gadis cantik yang hanya hidup berdua saja dengan sang ibu yang sering sakit-sakitan jatuh cinta pada seorang pria paruh baya yang adalah Daddy dari teman nya, yang ternyata juga mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Maher yang sedang pergi mengantarkan Syifa pulang ke rumah nya, menghentikan mobil nya, di depan rumah Syifa.
Syifa melihat ke arah luar jendela mobil Maher saat melihat Maher menghentikan mobil nya, di depan rumah nya, terlihat ibu nya, yang sedang berdiri di depan pintu rumah nya, melihat hal itu Syifa segera turun dari dalam mobil Maher untuk menghampiri ibu nya, karna merasa khawatir pada keadaan ibu nya, yang sering sakit-sakitan.
Maher yang terlihat Syifa yang turun dari dalam mobil nya, dengan terburu-buru Tampa mengambil barang-barang yang tadi mereka beli berdua langsung mengikuti langkah Syifa yang sudah turun dari dalam mobil nya.
" ibu' kenapa ibu masih di luar menunggu Syifa bu ini sudah malam bu cuaca di luar sangat dingin bu. "
ibu Syifa yang mendengar Syifa yang sedang bertanya pada nya, hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan dari Syifa yang sedang bertanya pada nya, ibu Syifa langsung tersenyum ke arah Maher yang terlihat sedang berjalan ke arah mereka berdua.
" bagaimana dengan keadaan mu Julia apa tadi darma ada memeriksa keadaan mu kembali sebelum dia pulang Julia. "
Syifa mengerut kan keningnya saat mendengar Maher bertanya pada ibu nya, tentang darma yang memeriksa ibu nya, karna dia sama sekali tidak mengetahui tentang Maher dan teman-teman nya, yang tadi datang berkunjung ke rumah mereka.
" apa ibu sakit lagi bu.. Kenapa ibu tidak langsung menghubungi Syifa bu. "
Ibu Syifa yang ingin menjawab pertanyaan dari Maher terdiam saat mendengar pertanyaan dari Syifa putri nya.
" tidak ibu mu tidak sakit dia hanya sedikit terkejut saat mendengar suara ku yang sedang berbicara pada Zain dan darma tadi saat datang ke sini kamu' tau sendiri kan jika aku sudah berbicara dengan mereka berdua seperti apa berisik nya, hingga membuat ibu mu terkejut sayang. "
" anda datang ke sini tadi' untuk apa' apa ada masalah pak' eh.. Maksud ku' Maher. "
Syifa sama sekali tidak memikirkan tentang Maher yang memanggil nya, sayang saat berada di depan ibu nya, dia langsung bertanya tentang Maher yang datang ke rumah nya, bersama teman-teman nya, karna merasa penasaran dengan hal tersebut.
" masuk lah terlebih dahulu nak' Kamu pasti lelah nanti kita bicara kan setelah kamu beristirahat terlebih dahulu Syifa. "
" aku datang ke mari untuk melamar mu pada ibu mu Syifa dan gaun pasangan yang kita beli tadi itu untuk kamu pakai malam besok di acara pesta pertunangan kita sekaligus pengumuman tanggal pernikahan kita sayang. "
Syifa yang ingin berjalan masuk ke dalam rumah nya, terdiam di tempatnya saat mendengar ucapan dari Maher yang berkata ingin melamar nya, pada ibu nya, bahkan mereka sudah membeli gaun untuk di pakai nya, di acara pesta pertunangan mereka yang sama sekali tidak di ketahui nya, Syifa merasa bercampur aduk antara terkejut dan juga senang karna Maher ingin menikahi nya, namun juga begitu terkejut karna itu terlalu cepat untuk nya, yang baru bertemu dengan Maher' beberapa kali walaupun harus dia akui dia juga menyukai Maher walaupun di usia Maher yang tidak lagi muda.
" aku tidak ingin kamu hanya mendengar nya, saja dari ibu mu Syifa' seakan-akan aku memaksa kan keinginan ku pada mu untuk pernikahan ini karna itu aku ingin mengatakan nya, langsung pada mu di depan ibu mu tentang pernikahan kita sayang. "
" tap... Tapi ini terlalu cepat kita baru bertemu beberapa kali dan anda ingin langsung menikahi ku' ini terlihat sedikit aneh untuk ku pak' mak.. Maksud ku' Maher. "
Maher tersenyum saat mendengar Syifa selalu saja tergagap saat memanggil nama nya, karna belum terbiasa.
" apa kamu menolak pernikahan ini sayang' jawab lah tidak perlu takut' aku akan marah aku berjanji tidak akan memecat mu sayang' kamu boleh terus bekerja di sana sesuka mu walaupun kamu menolak ku sayang' karna pernikahan urusan seumur hidup sekali kamu berkata iya' maka kita akan terikat seumur hidup Syifa' jadi berpikir lah sebelum menjawab nya, sayang' aku akan menunggu jawaban nya, sampai besok pagi saat kamu masuk kantor jika kamu tidak menjawab nya, akan aku anggap kamu setuju dan acara pertunangan kita akan terus berlanjut sayang. "
" ba.. Bagaimana dengan Malik. "
Maher yang sudah membalikkan tubuhnya terdiam di tempatnya saat mendengar Syifa bertanya tentang Malik putra tunggal nya.
" apa kamu mencintai Malik putra ku' Syifa jika iya jawab saja aku sama sekali tidak keberatan Syifa' aku anggap kamu menolak lamaran ku' dan aku akan melamar mu secara ulang untuk putra ku' Malik Syifa. "
Julia ibu Syifa yang sedang berdiri di samping Syifa ingin sekali rasanya dia memukul keningnya karna merasa pusing tiba-tiba saat mendengar pembicaraan Syifa bersama Maher yang terdengar memusingkan bagaimana tidak Maher yang memiliki seorang putra laki-laki yang jatuh cinta pada Syifa putri nya, yang ingin di nikahi oleh Maher' dan akan di nikahkan dengan Malik jika Syifa menolak nya, benar-benar kehidupan yang memusingkan menurut nya.
" a... Aku tidak mencintai nya.. Aku hanya berteman baik dengan nya, dari dulu aku hanya merasa tidak enak saja pada nya, nanti yang akan berpikir yang tidak-tidak tentang pernikahan kita yang begitu mendadak dan juga aku yang awalnya adalah teman nya, nanti tiba-tiba akan menjadi ibu nya, bukankah itu terdengar sangat aneh' teman ku adalah ibu tiri ku' terdengar seperti sebuah judul sinetron atau film. "
Maher dan Julia yang mendengar jawaban dari Syifa serentak tertawa terbahak-bahak karna terdengar begitu lucu dengan jawaban yang baru saja di berikan oleh Syifa pada nya.
" jangan katakan apapun pada Malik biarkan aku yang mengatakan pada nya, soal pernikahan kita berdua. "
Syifa mengangguk kan kepala nya, saat mendengar permintaan dari Maher' yang akan berbicara sendiri pada Malik putra nya, soal pernikahan mereka berdua.
" dan Julia' tolong persiapkan data diri Syifa untuk mengurus surat-surat pendaftaran pernikahan kami' besok Alan asisten pribadi ku' akan datang ke mari untuk mengambil nya, agar bisa langsung di daftar kan' besok ke catatan sipil karna Minggu depan pernikahan kami akan di laksanakan. "