Season 1~
Seorang wanita yang dikhianati sang suami. Memiliki wanita kedua dalam hatinya. Membagi cinta dan kasih sayang.
Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan?
Dendam, penghianatan dan penyesalan.
Kisah masa lalu yang selalu mengiringi perjalanan hidupnya.
Pemeran utama bukan wanita lemah. Dia licik dan tak berperasaan.
Kimberly lebih mengerikan dari yang di ketahui orang. Bahkan suaminya sendiri.
Ia seperti malaikat maut berwajah polos yang memegang senjata api di balik punggungnya.
Akankah takdir membuatnya bertahan atau melepaskan?! Lalu akankah ia menemukan kebahagiaan setelah melewati hujan badai?!
🌸
Season 2~
Setelah merasakan pengkhianatan mantan suaminya, Kim merasakan hatinya beku.
Sikapnya semakin dingin dan tak tersentuh.
Namun lelaki tak tahu malu itu mampu mengetarkan sudut hatinya yang kosong.
“Oh Mr Mafia.”
Akankah Kimberly berbahagia setelah ini ataukah kisah Wanita Kedua akan terulang kembali?!
Alur lambat,santai, tidak buru-buru! Yang suka cerita dengan ritme cepat, cerita ini bukan pilihan. Namun kalian bisa coba baca aja dulu, siapa tau malah ketagihan ✌😂
Follow IG me @mhemeyyy_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Kedua 25
Follow IG me @mhemeyyy
⤵
***
Hai para readers, mau minta pendapat dong...
Cerita ini mau di jadiin panjang atau singkat cerita aja ya?
Sekali tulis minimal 1000 kata, kalau mau gak banyak konflik mungkin ini hanya akan sampai di part 40 dan end. Menurut kalian gimana? Komentar kalian akan menjadi jawaban.
Xiexie 🙏💖
***
Mansion sudah di penuhi oleh sahabat Kim yang tak lain adalah lima sekawan. Seperti biasa ucapan kasar dan frontal keluar dari mulut mereka ketika sedang bercanda.
Gema Rahardian dan Aldo Wildbold adalah salah satu pengusaha muda yang bergerak di semua bidang, mereka sudah memiliki beberapa cabang perusahaan yang tersebar di benua eropa. Reza Hendrawan adalah salah satu pengacara muda yang sudah mempunyai firma hukum terkenal. Kirei Wijaya mempunyai perusahan entertainment yang merekrut beberapa model dan artis. Sedangkan Anna Shadva mempunyai beberapa usaha klub malam dan restoran ternama.
Kesuksesan mereka juga tak luput campur tangan seorang Kim.
Tentu saja mereka bukanlah orang sembarangan, para pengusaha muda yang namanya sudah tersohor.
Kirei Wijaya kekasih dari Gema Rahardian, Anna Shadva kekasih Aldo Wildbold, sedangkan Reza Hendrawan? Jangan di tanya lelaki itu masih setia dengan statusnya yang masih sendiri.
Dan merekalah yang ada di balik skandal tentang Alex, namun kekuatan mereka berlima. Itulah sebabnya Alex tak dapat selamat dari berita itu.
Namun itu semua tak luput dari otak licik Kimberly Queensa Dimitry.
Para sahabatnya datang sekitar pukul 10 pagi ini, ketika berkumpul mereka melupakan siapa jati diri mereka, menjadi diri sendiri seolah tanpa beban.
Meninggalkan pekerjaan demi bisa berkumpul di jam kerja seperti ini sudah biasa mereka lakukan, lagi pula mereka bos, tak ada yang mengatur.
Setelah mengobrol banyak hal, Kim mengajak mereka menuju ruang keluarga. Menyalakan TV dan mulai mencari siaran yang menjadi pusat fokusnya. Aldo yang mengerti arti seringai di bibir Kim langsung buka suara.
"Hey Queen, apa lagi yang kau rencanakan sekarang?"
"Apa? Jangan menuduhku!"
"Kejutan apalagi ini?!"
"Hey Aldo, diam lah! Kau terlalu banyak bicara." seru Gema yang malas mendengar suara Aldo.
Bukannya diam, lelaki itu malah mencibir sinis Gema yang tak henti memasukan makanan ke dalam mulutnya. Akhirnya mereka berdebat lagi di sana.
Tak terganggu dengan keributan yang terjadi di antara dua lelaki tersebut, Kim tetap fokus pada layar datar yang ada di hadapannya.
Namun saat tayangan yang di nantikan tiba, Kim langsung saja mengeraskan volume hingga begitu nyaring.
Menarik atensi semua mata mengarah pada tayangan tersebut.
Ternyata, huh!
Itu adalah tayangan dimana suaminya, Alex sedang melakukan konferensi pers.
Tiba-tiba ruangan tersebut menjadi hening, semuanya fokus menyaksikan apa yang akan di katakan dalam tayangan tersebut.
Saat sedang menyaksikan itu, tiba-tiba Kirei berdiri berteriak marah.
"Hey Alex sialan, dasar kau lelaki bajingan. Tega sekali kau menyakiti sahabatku selama 6 tahun. Dasar tidak punya otak!" makinya kesal.
Semuanya hanya geleng-geleng kepala. Mungkin yang ada di pikiran mereka adalah, kenapa sampai selama itu keduanya bisa menyembunyikan hal yang menjijikkan seperti ini.
Gema menarik lembut tangan kekasihnya dan menyuruhnya diam. Ekor matanya memberi kode dengan menatap Kim yang hanya diam saja.
Sesi tanya jawab di mulai, akhirnya ke empat orang itu mulai mencibir mendengar jawaban yang terlontar dari si wanita, kecuali Anna Shadva yang memasang wajah tenang.
"Cih wanita medusa sepertimu hanya mencintai harta Alex! Mencintai hidupnya, bulsyit banget!" komentar Reza ikutan geram.
Ketika kedua orang tersebut di bombardir pertanyaan maut, tiba-tiba Kim tertawa, mengejutkan kelima orang yang ada di sana.
Kelima pasang mata itu salin menatap bergantian, meyakini bahwa ini adalah salah satu ulah Kim juga. Wanita itu berbuat lebih licik dengan membayar seorang wartawan dengan pertanyaan yang memojokkan. Merendahkan harga diri wanita itu hingga sejatuh-jatuhnya.
Pertanyaan terakhir membuat semuanya tertawa terbahak, menyaksikan wajah si wanita yang merah padam menahan kesal dan bercampur malu.
"Tentu saja kau tak ada seujung kuku dari Kimberly Queensa Dimitry. Kau hanya wanita penggoda, wanita murahan yang melemparkan tubuhmu pada Alex, si lelaki kucing garong." celetuk Gema menghina.
Mereka berkomentar seolah dapat di dengar oleh keduanya, bak juri kontes pemilihan ratu sejagat.
"Betul sekali, mana ada wanita baik yang mau di nikahi suami orang. Cinta di buat alasan, omong kosong." Kirei kembali berkomentar.
"Dasar bodoh!" ucap Anna yang sedari tadi diam menyaksikan. Ia hanya mengeluarkan dua kata namun sangat menggambarkan sosok Alex.
Berbeda dengan para sahabat yang sudah mengomel dan memaki, Kim lebih memilih diam dan tak berkomentar. Toh apa yang harus di komentari lagi? Ini semua adalah skenario yang ia buat sendiri, tentu ia akan tahu jalan ceritanya akan mengarah kemana.
Akhirnya mereka semua tertawa bersama-sama, seolah tayangan yang baru saja di saksikan adalah tayangan komedi yang penuh kebohongan.
Tawa itu meledak memenuhi ruang keluarga yang sangat luas tersebut, mungkin saja tawa mereka terdengar di telinga para pelayan.
Kim mematikan TV, kembali fokus pada ponselnya. Sebentar lagi, rencana ketiga di jalankan. Ia hanya akan berdiam seolah menjadi istri yang tersakiti, rencananya akan berjalan dengan bantuan banyak pihak.
Pertama mertuanya, kedua media sosial dan ketiga adalah netizen.
"Huh, kau mengagumkan, Queen."
"Permainan simpati publik huh!"
Tidak perlu ia turun tangan dan memasang wajah penuh air mata, setelah ini bukan hanya orang sekitarnya yang tahu tentang skandal Alex, tapi seluruh dunia. Tanpa harus banyak rencana, Alex akan mempermalukan Viola dengan sendirinya.
Bukankah keinginan wanita itu ingin di akui? Dengan baik hati, Kim mengabulkannya, Alex sudah mengakuinya di hadapan publik, namun siapa yang akan menyangka bahwa di balik itu semua ada rencana terselubung untuk mempermalukan dan menghancurkan mental wanita itu.
Ah kasian sekali, sungguh kau sangat malang!
"Kau benar-benar sangat licik, Queen!"
***
Berbeda keadaan di mansion, berbeda pula keadaan di dalam ruangan Alex saat ini. Wanita itu tengah mengamuk di dalam ruangan Alex, mengingat kembali pertanyaan yang seolah menghina dan menyudutkan posisinya.
Apalagi tanpa pembelaan apapun dari lelaki yang sudah menjadi suaminya ini.
Harga dirinya jatuh mendengar dengan jelas seseorang menghina dan membandingkannya. Lagi lagi Kimberly yang di banggakan.
Viola semakin sangat membenci wanita itu.
Tadi saat pertanyaan mulai tidak kondusif, akhirnya dengan kode dari Alex, sang asisten dengan sigap menyudahi itu semua dan mereka meninggalkan aula pertemuan. Alex tahu bahwa Viola tengah memendam amarah, ia tak ingin wanitanya hilang kendali dan mencak-mencak di sana, apalagi konferensi pers tersebut di tayangkan secara live.
Ia tak ingin menambah masalah lagi saat ini, fokusnya hanya satu, memulihkan perusahaan yang sedang di ambang kebangkrutan bila di biarkan seperti ini terus.
Sesampainya di dalam ruangan, Viola tak bisa menahan diri, ia memilih melampiaskan amarahnya dengan membanting semua yang ada di dekatnya. Alex tak bergeming, membiarkan wanita itu meredakan emosinya terlebih dulu.
Abi dan Alan hanya saling menatap, seolah berbicara lewat tatapan mata.
Dua asisten itu memilih pergi, senyum tipis terukir dari bibir keduanya. Seolah tengah menertawakan wanita itu.
Beberapa waktu kemudian Viola mulai tenang, nafasnya memburu, dadanya naik turun setelah puas menumpahkan amarah.
Alex mendekati Viola dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya, mengusap punggung wanita itu agar lebih tenang. Tak lupa kecupan singkat di puncak kepala wanita itu.
"Tenanglah!"
Viola memilih diam, ia tak menjawab. Membiarkan dirinya dalam pelukan Alex.
"Sekarang pulanglah, tenangkan dirimu. Kabari aku atau Alan jika kau ada sesuatu."
"Aku mengerti."
Viola melangkah keluar dari ruangan Alex, terlihat di luar ruangan ada Abi, Alan dan juga wanita yang di ketahui adalah Sekertaris suaminya.
Tak ada basa basi, wanita itu langsung berjalan dengan cepat di susul Alan yang sigap mengikutinya.
Saat menunggu di lobby kantor, ia mendengar dengan jelas gunjingan para wanita yang tengah membicarakannya. Menghina dan mengatai dirinya perempuan murahan perebut suami orang.
Viola hanya diam namun dalam hati ia bersumpah serapah akan menyuruh Alex memecat siapapun yang tengah berani bicara tentangnya.
Mobil melaju membela jalanan yang tak begitu padat, sepanjang jalan wanita itu memilih diam dan memalingkan muka ke arah luar. Begitu juga Alan ia tak banyak bicara, ia cukup senang hari ini, jadi ia sedang tidak ingin bersikap baik pada wanita yang tak lain adalah sang Nyonya.
Entah apa penyebab kebahagiaan lelaki itu, hanya dia yang tahu.
Tak berapa lama mobil berhenti tepat di depan rumah, tanpa menunggu Alan membuka pintu, Viola langsung membuka dan membanting pintu dengan kasar.
Berjalan cepat dan langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan Alan yang malah tersenyum, ia sama sekali tak tersinggung dengan sikap wanita itu.
"Mama lihat? Wartawan sialan itu mencoba mempermalukan ku."
"Biarkan saja, yang terpenting sekarang kau sudah di kenal sebagai Nyonya Greyson."
"Tapi-"
"Nikmati setiap prosesnya. Kita masih dalam perjalanan menuju tujuan utama." ucap Livy Lea Smith yang tak lain adalah Mama dari Viola. "Kau hanya perlu bersabar."
"Aku tidak sabar melihat kehancuran Kimberly, Mama!"
"Ini semua gara-gara kakek tua itu, jika tidak kaulah yang akan menjadi pewaris Dimitry Inc."
"Kita akan merebutnya, Mama."
"Ya merebut semuanya, keluarga, hidupnya dan hartanya. Seperti Mama merebut dan menyingkirkan batu penghalang kita dulu."
Bermimpilah, karena itu hanya akan terjadi dalam mimpi kalian saja.
Kim tidak akan membiarkan rencana kalian berjalan dengan mulus, dia sendirilah yang akan menjadi penghalang untuk mematahkan angan-angan kalian.
Selamat mencoba!
🌸🌸🌸🌸🌸
JANGAN LUPA LIKE • KOMENT • DAN BERIKAN VOTE! •