Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan Permaisuri
Zhang saat ini tengah berkumpul bersama perdana menteri dan juga jenderal perang nya. Apalagi kalau bukan untuk membahas pertempuran mereka menghadapi pemberontak. Membicarakan strategi yang tepat membuat sekelompok pria itu mengangguk setuju.
"Itu sangat bagus kaisar. Dan sepertinya membuat peluang kita lebih besar." Jelas jenderal.
"Ya, ini berbeda dari strategi sebelumnya."
"Tentu saja, ini strategi dari permaisuri." Sontak hal itu membuat semuanya jadi terdiam, mereka memastikan pendengaran mereka.
"Kenapa? Apa kalian jadi berubah pikiran setelah mendengar nya?" Jelas Zhang melihat reaksi mereka.
"Bukan begitu kaisar, hanya saja kami merasa terkejut dengan itu. Bagaimana mungkin Permaisuri...."
"Permaisuri ku tidak seperti yang kalian katakan. Jadi, mulai sekarang... Aku harap kalian tidak bicara asal dan berbicara di belakang lagi yang tidak-tidak."
"Tapi mohon maaf Kaisar, apa ini sungguhan? Atau hanya alibi untuk kami memperbaiki kemampuan permaisuri?" Zhang menatap pria yang meragukannya.
"Pemikiran mu tidak salah, tapi apa kau berpikir aku seperti itu?" Perdana menteri itu menundukkan kepalanya, dia takut melihat tatapan kaisar yang ditujukan padanya.
"Maaf Kaisar."
"Lain kali jaga bicaramu. Kau lupa, sosok yang kau ragukan itu. Dia adalah Permaisuri ku." Jelas Zhang.
"Baik kaisar."
*************
Ketika suaminya sedang rapat membahas pemberontakan. Xiu lebih memilih untuk keluar istana. Dia ingin melihat dan memeriksa keadaan istana setelah kaisar naik takhta. Dengan mengunakan kuda dan juga pakaian yang tidak mencolok, Xiu ditemani oleh pengawal nya mengitari pasar dan kediaman penduduk.
"Permaisuri, ini pasar utama. Pasar ini buka lebih awal dan di dominasi oleh nelayan." Jelas pengawal sambil menjelaskan tempat yang mereka lewati.
Xiu memperhatikan transaksi yang sedang berjalan itu. Hingga pandangannya tertuju pada kerumunan.
"Ampun tuan. Saya tidak mencuri. Saya bicara sungguh-sungguh." Terdengar suara memohon dan bercampur tangisan.
"Kau pikir aku buta? Buktinya sudah ada! Kau mencuri ikan ku! Masih mengelak!" Jelas pria bertubuh tinggi itu.
"Ini ikan milik kami! Aku yang menangkap nya!"
"Heh anak kecil! Mana mungkin kau bisa menangkap ikan! Kau pikir aku bisa dibodohi! Cepat kembalikan!"
"Tidak! Ini ikan kami!"
"Cepat berikan!"
"Tidak..." Aksi saling berebut dan mempertahankan ikan itu terhenti setelah melihat kehadiran seseorang.
"Nona, kenapa kau ikut campur?" Tanya pria tinggi itu.
"Kenapa kau merebut ikan milik seorang anak?"
"Dia mencuri Nona."
"Kau punya bukti?" Pria itu tersenyum remeh mendengar nya.
"Nona, ikan di tangannya sudah menjadi bukti. Lagipula, kenapa kau ikut campur dalam urusan ini? Wanita cantik seperti mu, tidak baik memegang ikan berbau amis." Xiu memberikan kode agar tidak ada yang menganggu nya, tentu saja amarah pengawal menjadi melihat tatapan pria itu pada Permaisuri mereka.
"Lalu aku harus memegang apa?"
"Tangan ku, mungkin kita bisa bergandengan tangan." Ucapnya.
"Benar juga."
"Akhhh!"
"Kakak!" Teriakkan seorang perempuan membuat Xiu menoleh padanya.
"Lepaskan Kakak ku! Siapa kau?"
"Kakak mu berbuat kesalahan."
"Dia hanya memberikan pelajaran pada seorang pencuri." Jelas gadis itu yang menatap Xiu yang tengah memelintir tangan kakaknya.
"Dia melawan anak kecil, menurut mu itu bagus?"
"Siapa kau! Kau tidak berhak....."
"Jaga batasan mu Nona, dia Permaisuri Xiu." Tentu saja gadis itu kaget dan semuanya juga begitu.
"Permaisuri....."
"Ampun Permaisuri.... Ampuni kakak ku."
"Bawa dia ke istana! Kaisar akan mengadilinya."
"Ini berlaku untuk kalian semua. Tidak boleh ada yang main hakim sendiri. Semuanya diselesaikan oleh istana."
"Siapa yang akan mendengarkan kami permaisuri?" Xiu melihat semua orang di sana dengan wajah tertunduk.
"Benar permaisuri, siapa yang akan mendengarkan rakyat kecil seperti kami? Bahkan untuk bantuan beras ketika musim dingin saja kami hanya dapat sedikit, bahkan tidak ada sama sekali." Jelas salah satu diantara mereka.
"Siapa yang bertanggung jawab?"
"Menteri Dang Permaisuri."
"Kalau begitu, aku pastikan musim dingin berikutnya kalian akan mendapatkan beras!"
"Permaisuri...."
"Kita kembali!" Titah Xiu.
Tentu saja berita Xiu di pasar langsung terdengar di pertemuan istana. "Kaisar, bagaimana mungkin Permaisuri bisa membuat keputusan sendiri?" Jelas perdana menteri.
"Benar kaisar, itu bukan ranah Permaisuri."
"Permaisuri Xiu memasuki ruangan!"
Bersambung........
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
makasih banyak Thor 🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙