Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah selesai menyantap sarapan paginya. Zaiver
memegang tangan ayaxana sambil berjalan keluar mansion dan disana sudah ada Reno dan sebuah mobil yang akan zaiver gunakan ke kampus.
Zaiver dan ayaxana kini telah berada di depan pintu
utama masion zaiver. Zaiver membukakan pintu mobil untuk ayaxana sedangkan zaiver di bukakan pintu mobil oleh Reno.
Setelah zaiver memasuki mobil, ia pun melajukan
mobilnya ke kampus.Di sepanjang jalan, di dalam mobil.
"Kak zaiver." Ucap ayaxana berbalik menghadap zaiver.
"Ilya sayang, ada apa?" Jawab zaiver.
"Baju yang di dalam lemari itu." Ucap ayaxana.
"Kenapa, apa baju itu tidak cocok dengan kamu?" Jawab zaiver sesekali memutar kepalanya ke samping untuk melihat ayaxana.
"Bukan kakak, tapi baju itu untuk aku?" Ucap ayaxana
penesaran bukan kegeeran.
"Iya sayang. Itu untuk kamu." Jawab zaiver.
"Tapi kak, kenapa kakak membeli begitu banyak baju,
tas dan juga sepatu untuk aku, padahal aku sudah punya itu semua, dan harga semua barang-barang itu sangat mahal."Ucap ayaxana.
"Terus kenapa." Jawab zaiver bingung.
"Kakak tidak perlu melakukan semua ini untuk aku,
menurut aku ini semua sangat berlebihan." Ucap ayaxana.
"Berlebihan?, menurut kakak semua ini sudah tugas
kakak sebagai pacar kamu." Jawab zaiver.
"Tapi kak." Ucap ayaxana terpotong. "Kamu tidak usah
pikirin itu sayang, yang Kakak lakuin ini semua karena kamu."Sambung zaiver mengelus rambut ayaxana.
Selama menempuh perjalanan sekitar 30 minitan,
akhirnya mobil yang di kendarai zaiver dan ayaxana kini memasuki kawasan kampus, zaiver kini telah memarkirkan mobilnya dan segera turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
Di parkiran, Dion, Robert dan azkaya sudah tiba duluan
dan menunggu zaiver. "Berduan melulu nih, sampai lupa sama temannya." Ucap Dion.
"Bener tuh, que baru tau, seorang zaiver ternyata bucin
banget." Sambung Robert. Dan azkaya hanya tertawa melihat kedua temannya menggoda zaiver.
"Diam lu." Jawab zaiver.
"Tenang bro, kita hanya bercanda, benar enggak rob."
Ucap Dion dan di balas anggukan kepala oleh Robert
"bener,serius amat jadi orang." Balas Robert.
"Hai ayaxana." Sapa azkaya sambil tersenyum.
"Hai kak." Balas ayaxana. "Hmm kak zaiver kalau gitu
aku duluan yah ke kelas, aku ada kelas sebentar lagi." Lanjut ayaxana.
"lya sayang, jam istirahat ke ruang privat kakak yah."
Jawab zaiver dan di balas anggukan kepala oleh ayaxana sambil berjalan meninggalkan zaiver dan teman-temannya ke kelas.
Di Sepanjang jalan menuju kelas ayaxana di kagetkan
oleh teriakan Rina sahabatnya.
"Aya.." teriak Rina sambil berlari ke arah ayaxana.
Ayaxana yang di panggil namanya berbalik ke belakang dan melihat Rina berlari ke arahnya.
"Rina kamu ngagetin aja sih, teriak-teriak lagi, ini kampus loh." Ucap ayaxana.
"Aya, kamu udah baikan, maaf yah soal kemarin." Ucap
Rina terpotong.
"Enggak usah di bahas soal kenmarin dan kenapa kamu yang minta maaf sih, aku udah baik-baik aja kok." Balas ayaxana.
"Tapi apa kamu kenal siapa yang mengurung kamu di
gudang kampus." Ucap Rina penasaran karena kemarin dia tidak terlalu jelas melihat wajah kedua gadis tersebut.
"Enggak, Meraka marah karena aku jadi pacar kak zaiver, menurutnya aku tidak pantas bersama kak zaiver." Jawab ayaxana sambil berjalan ke kelas dan dikuti oleh Rina di sampingnya sambil Rina melingkarkan tangannya di tangan ayaxana.
"Dia cuman iri sama kamu, karena kamu yang di pilih
kak zaiver bukan mereka, itu sebabnya mereka melakukan hal begini sama kamu." Ucap Rina sedikit kesal.
"Tapi ucapan mereka ada benarnya sih, aku memang
tidak pantas menjadi pacar kak zaiver, apalagi dilihat dari status sosial kita." Jawab ayaxana.
"Enggak, kamu cocok kok dengan kak zaiver, apalagi kak zaiver menjadikan kamu pacar tanpa melihat status sosial kalian dan itu artinya kak zaiver benar-benar tulus cinta sama kamu." Jawab Rina.
"Tapi.. " Ucap ayaxana terpotong karena Rina yang
tiba-tiba berhenti dan menariknya menuju ke Mading
kampus yang di kerumunin mahasiswa.
Rina yang penasaran men coba menerobos kerumunan tersebut dan melihat berita apa yang terpajang di mading sehingga mahasiswa berkerumun. Rina yang sudah berada di depan Mading menarik ayaxana depan juga.
"Ehh tunggu Aya, lihat Dee. Ada dua mahasiswa yang hilang." Ucap Rina
Ayaxana dengan cepat melihat berita tersebut setelah
mendengar perkataan Rina. Dan betapa terkejutnya ayaxana setelah melihat mahasiswa yang dinyatakan hilang.
"Mereka." Ucap ayaxana terkejut.
"Kamu kenal mereka?" Jawab Rina penasaran.
"lya mereka yang mengurung aku di gudang kampus
kemarin." Ucap ayaxana shok.
"Hah... Jadi mereka yang mengurung kamu di gudang
kampus." Jawab Rina ikut terkejut dengan apa yang
dikatakan oleh sahabatnya itu.
"lya, tapi kenapa mereka menghilang." Ucap ayaxana
terkejut dan merasa aneh dengan menghilangnya dua gadis tersebut karena mereka menghilang setelah mereka mengurung dia. "Apa kamu tidak merasa aneh Rina."Sambung ayaxana.
"'Aneh... Maksud kamu." Jawab Rina bingung.
"Iya aneh, mereka menghilang sehari setelah mereka
mengurung aku." Ucap ayaxana.
"Jadi maksud kamu, mereka menghilang ada kaitannya dengan kamu." Jawab Rina.
"lya, aku merasa ini semua berkaitan dengan aku." Ucap ayaxana.
"Kamu enggak usah pikir yang macam-macam, mungkin semua ini hanya kebetulan." Jawab Rina.
"Kamu tidak usah pikirin mereka, mereka itu udah jahat sama kamu." Sambung Rina.
Ayaxan yang sibuk dengan pertanyaan di kepalanya,
dikejutkan dengan kedatangan zaiver dan teman-temannya.
"Sayang." Ucap zaiver.
"Kak zaiver." Jawab ayaxana dan masih sibuk dengan
pikirannya.
"Kamu kenapa belum ke kelas." Ucap zaiver.
"Itu..." Jawab ayaxana sambil menunjuk ke arah Mading dan zaiver dan teman-temannya membalikkan kepala mereka ke samping melihat ke arah yang di tunjukkan ayaxana.
"Mereka yang mengurung aku di gudang kampus, dinyatakan menghilang." Sambung ayaxana.
Setelah zaiver melihat berita yang terpajang di Mading
terlihat biasa-biasa saja, karena dia sudah tau kemana
perginya kedua gadis tersebut.
Begitupun dengan ketiga temannya zaiver yang terlihat
biasa-biasa saja karena Meraka tau ini pasti ulah zaiver.
"Tidak usah memperdulikan mereka, kamu ke kelas saja, nanti kamu telat loh masuknya." Ucap zaiver tersenyum memegang kepala ayaxana.
"Tapi kak..." Jawab ayaxana terpotong. "Kamu masuk
kelas dulu, nanti kita bahas saat jam istirahat. Oke." Ucap zaiver.
"lya kak, kalau begitu aku ke kelas." Jawab ayaxana.
"Semangat belajarnya." Ucap zaiver tersenyum.
"Kakak juga." Jawab ayaxana. "Ayo Rina kita ke kelas."
Sambung ayaxana sambil menarik Rina berjalan menuju kelas meraka.
Di dalam kelas, ayaxana tidak berhenti memikirkan
kejadian tadi, karena menurutnya ini sangat aneh dan
terdapat kejanggalan. Ayaxana yang sibuk dengan
pikirannya tidak menyadari bel istirahat berbunyi.
Rina membalikkan kepalanya kearah samping kirinya
dan melihat ayaxana sedang melamun. Rina menepuk pelan pundak ayaxana dan itu membuat ayaxana melihat kearahnya dan berucap
"ada apa."
"Yang harus ngomong gitu aku, kenapa kamu ngelamun"Jawab Rina.
"Jangan bilang kamu ngelamun gara-gara berita itu." Sambung Rina.
"lya, aku masih memikirkan soal kedua gadis yang
hilang itu." Ucap ayaxana.
"Ayaxana kamu enggak usah mikirin mereka, kehilangan mereka tidak ada hubungannya dengan kamu oke. Itu hanya kebetulan." Jawab Rina mencoba membuat ayaxana tidak memikirkan soal berita tersebut.
"Tapi, aku cuman merasa aneh Rina." Ucap ayaxana. Dia tidak bisa berhenti memikirkan kejadian-kejadian ini.
"'Aneh bagaimana sih Aya, kamu enggak usah mikirin
mereka dan soal berita kehilangan mereka kita serahkan kepada pihak kepolisian, mereka pasti bisa menemukannya.Oke." Jawab Rina mencoba menenangkan sahabat itu.
"Daripada aku mikirin mereka, lebih baik kita kekantin, aku laper banget." Sambung Rina sambil menarik tangan ayaxana menuju kantin.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏