NovelToon NovelToon
Antara Dia Dan Sahabat Kuu

Antara Dia Dan Sahabat Kuu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dosen
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: dragon starr

Liliy aqila khanza, Hesti Adifa dan Wina arfa alia bersahabat sejak TK sampai bangku kuliahan. mereka menamainya Black Ladies karena mereka memiliki kesamaan tidak menyukai warna yang cerah dan itu menggambarkan kepribadian mereka. Liliy aqila khanza berusia 19 tahun dan diagnosa dan mengidap DID ( Dissociative identy Disorver) 8 tahun yang lalu. Trauma masa kecil akibat broken home membuat tempramennya sulit ditebak. Liliy jurusan seni dan tergolong pandai di kelasnya. Gitar merupakan barang kesayangannya yang selalu di bawa kemana pun dia pergi. hesty dan wina ialah sahabat yang selalu memahaminya mereka tidak membiarkan sahabatnya larut dalam kesedihan. Hingga persahabatan mereka di uji oleh seorang laki-laki tampan jurusan olahraga yang merupakan pindahan dari kota. postur tubuhnya yang kokoh membuat idola para kaum hawa di kampusnya.Kedatangannya membuat persahabatan mereka mulai retak. Apakah Black Ladies mampu mengatasi keretakan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dragon starr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Mencari Tau Siapa Dia?

"Keinginan tahuanku terhadapmu, semakin tak bisa kutahan, aku tidak bisa menyembunyikannya terlalu lama.

*****

Dret...dret...dret

"Vin jemput dong," pinta Rio menelpon Kevin sambil bolak-balik di tempatnya.

"Emng motor kamu kemana?" Tanyanya Kevin yang bingung karena Rio tiba tiba ingin di jemput.

"Tuh di dalam lagi ngambek, tiba-tiba saja nggak mau nyala," ucapnya Rio dgn kesal yang sudah rapi pakaian ke kampus.

"Bisa nggak jemput aku?" tanyanya kembali,

"Aku sudah di kampus nih, coba kamu telepon Randy, sempat dia ke belum ke kampus karena dia belum ada di sini," sarannya Kevin.

"Oke deh," ucapnya Rio dan mematikan telepon Kevin dan mencari kontak Randy yang di beri nama kembaran.

Dret...dret...dret

"Angkat dong, Ran. Kalau kamu tidak angkat... Aku kutuk kamu jadi jelek," gumamnya Rio yang tambah panik karena Randy tidak mengangkat teleponnya.

 Tidak ada jawaban dari Randy, ia tetep berusaha menyambungkan teleponnya. Percobaan ke tiga, akhirnya Randy mengangkatnya juga.

"Ran...Ran. Alhamdulillah kamu angkat juga," senangnya Rio sambil menghela napas panjang.

"Kenapa? Maaf, tadi nggak kedengaran," ucapnya Randy yang bersiap siap ke kampus.

"Jemput aku dong, Ran. Motor aku lagi ngambek, nggak mau nyala," keluhnya Rio pada Randy dan berharap dia jemput di rumahnya.

"Aduh, Maaf, Ri. Aku lagi sama adikku Tya. Ini mau antar ke sekolahnya dulu," kata Randy sambil melirik ke arah adiknya.

"Aku sama siapa?" Tanyanya Rio panik melihat jam yang ada di hpnya yang menunjukkan pukul 07.20 WIB kurang 10 menit lagi ia masuk kuliah.

"Bagaimana dengan Kevin?" Tanyanya Randy pada Rio.

"Dia sudah di kampus, jadi tidak bisa jemput aku," jelasnya Rio yang bingung mau hubungin siapa lagi.

 Tya yang sedang mengamati kakaknya yang menelepon seseorang yang dia tidak tahu siapa yang dia ajak bicara.

"Kak... Kak, kok kita belum pergi? Nanti Tya terlambat" Ringisnya Tya sambil menarik narik tangan Randy dgn tangan mungilnya.

 Randy tersadar kalau Tya juga mau di antar ke sekolah," Ri... aku antar Tya ke sekolah dulu ya. Maaf aku tidak bisa jemput," ucapnya Randy sebenarnya Randy ingin menjemput Rio tapi dia juga harus mengantar adiknya ke sekolah.

"Oke. Nanti kalau aku terlambat, tanya dosen kalau motor aku lagi bermasalah," ucapnya di dan mencari akal untuk bisa ke kampus.

"Oke," jawabnya singkat lalu menuju mobilnya ia memakai mobil karena ia mengantar adiknya ke sekolah.

"Maaf ya dek, menunggu lama," ucapnya Randy sambil mengusap kepala Tya.

"Kakak.. jangan pegang pegang kepala Tya, nanti rambut Tya berantakan lagi," ucap Tya sambil cemberut di dlm mobil.

"Heheh, iya. Kakak tidak pegang lagi, janji. sudah dong cemberutnya, nanti cantiknya ilang," goda Randy sambil menyetir mobilnya

 Randy pun melajukan mobilnya ke sekolah Tya, dalam perjalanan Tya hanya menikmati perjalanannya di luar.

Sesampainya di sekolah Tya, ia pamit ke kakaknya Randy karena Randy juga buru buru ke kampusnya.

 Saat di perjalanan, Randy melihat jam tangannya yang tinggal 7 menit lagi masuk perkuliahan. Randy pun mengebut dan menghiraukan lampu merah.

"Hufft... akhirnya sampai juga," gumamnya Randy sambil menghela nafas panjang.

 Di sisi lain, Rio berusaha mencari cara untuk ke kampus. Jalan satu-satunya itu adalah naik bus. walaupun tetep terlambat setidaknya dia sudah berusaha.

 Di dalam bus, Rio sangat gelisah karena bus yang ia tumpangi sangat lambat, beda dgn mobilnya sendiri. Rio ingin sekali gantikan sopirnya bawa busnya biar dia ngebut.

"Ini aku naik mobil atau naik cangkang keong sih? Kalau gini lebaran semut baru sampai juga," gumamnya Rio yang tidak sabaran sambil greget liat sopirnya.

 Rio mengecek ponselnya yang sudah pukul 07.40 WIB, berarti dia sudah terlambat 10 menit.

"Aduh lambat amat nih bus? Aku sumpahin lama lama, jadi keong sekalian," mengutuknya dalam hati.

 Beberapa menit, akhirnya kampusnya sudah kelihatan. Rio mengatakan, " Bang, ganti aja bus Abang jadi keong," setelah mengucapkan itu, ia langsung mengeluarkan uang saku dan membayar setelah membayar busnya Rio langsung berlari menuju gerbang kampus yang sudah di tutup.

"Ihh.... kenapa di tutup, sih? Kan aku belum masuk," ucapnya Rio yang di penuhi keringat karena kepanasan di dalam bus.

"Mana lagi, ya mang Ujang?" gumamnya sambil celingak-celinguk di sela sela gerbang mencari kang Ujang.

Kang Ujang yang berada di dalam pos juga melihat ada seseorang di balik gerbang, ia pun menghampirinya.

"Nak Rio?" ucapnya dengan heran karena biasanya dia tdk pernah terlambat.

"Kang Ujang, bukain dong? Perjuangan aku sampai kampus ini, sangat berat sampai sampai aku naik bus," bujuknya Rio dgn memasang muka ingin di kasihani.

"Tapi peraturannya disini, Nak harus di kunci kalau pukul 07.30 WIB, kalau aku buka nanti akang dimarahi.

Rio langsung celingak-celinguk lagi memperhatikan keadaan sekitar.

"Kang, bukain dong! Nggak ada yang liat juga," desak Rio dan memohon.

"Iya, aku bukain. Tapi kali ini aja ya," sahutnya kang Ujang yang kasihan melihat Rio.

"Makasih ya kang," balasnya dgn muka yang ceria lagi.

Rio pun langsung berlari menuju ruangannya. Saat ingin memasuki ruangan, Rio melihat dosennya sedang menjelaskan ia pun langsung mengetuk pintu yang membuat semua temannya menoleh dan dosennya pun menghentikan menjelaskan.

"Langsung duduk saja," kata dosennya dan melanjutkan materinya.

"Terima kasih, Pak," jawabnya langsung menuju tempat duduknya dan berpikir dosennya sudah tau alasannya terlambat. ia pun mengikuti perkuliahan hari ini.

Tidak terasa, waktu perkuliahannya telah selesai. Dosennya pamit dan keluar dari ruangan. Kevin langsung memutar kursinya ke arah Rio.

"Tadi naik apa ke kampus?" Tanyanya Kevin yg penasaran.

"Naik bus. Busnya tuh kayak keong lagi, jadinya aku di tutupin gerbangnya untung ada kang Ujang yang baik mau bukain lagi gerbangnya," jelasnya Rio lega.

"Kang Ujang memang baik. Dulu aku juga pernah terlambat, dia langsung bukain gerbang," tambahnya Kevin.

Kevin dan Rio saling bercanda dan bercerita tentang kehidupan kang Ujang.Tapi Randy sibuk dengan ponselnya.

Randy terlihat sibuk dgn ponselnya yang sedang mencari seseorang.

"Oh... Ternyata nama lengkapnya Lily Aqila Khanza, nama yang indah," menstalking Instagram Lily secara sembunyi-sembunyi.

Setelah beberapa lama menstalking sosmed Lily, ia diteriaki oleh Rio.

"Ran... Ran...," panggilnya Rio. Randy tidak ada respon. Randy malah senyum senyum sendiri melihat hpnya. Rio pun memanggilnya lagi.

"Ran...," panggilnya kembali melemparkan bukunya ke arah Randy. Bukunya mendarat pas di depan Randy dan membuat Randy terkejut.

"apaan?" Tanyanya dengan kesal karena di ganggu.

"Kamu lagi apa sih? Senyum senyum sendiri depan hpnya. Dasar aneh," tanyanya dan meledek Randy yang aneh pada hari ini.

"KEPO," Ucapnya Randy dgn nada yang lumayan keras.

"Main rahasia nih," timpal Kevin meledek Randy.

"Liat, aku lagi nonton video YouTube," elaknya Randy langsung mengalihkan aplikasinya ke YouTube dan memperlihatkan ponselnya ke sahabatnya agar tidak salah paham.

"Kirain...," tebaknya Kevin dgn menjeda ucapnya.

"Kirain apa? Mau fitnah aku ya? Tanyanya Randy yang melemparkan kembali buku Rio ke arah Kevin.

"EHH...ITU BUKU AKU, kalau rusak, emang mau gantiin?" pekiknya dan merasa kasihan melihat bukunya yang di lempar lempar.

"Kan kamu duluan yang lempar bukunya, jadi bukan salah aku, dong," elaknya Randy sedikit tertawa.

"Itu kan buku aku sendiri, jadi bebas dong aku mau apain," elaknya Rio sambil cemberut melihat bukunya.

"Mak comblang lagi PMS tuh," candanya Kevin sambil tertawa lepas sambil memegang perutnya.

"Husst... jangan di ledek gitu, nanti dia marah," ucapnya Randy yang menggoda Rio.

"Diam nggak?" ucap Rio sambil menahan tawanya.

"Kalau mau ketawa, ketawa aja kali. Nggak usah di tahan tahan,"

"Rio pun tidak bisa menahan tawanya lagi, dia pun tertawa lepas.

Randy hanya tertawa sesekali melihat tingkah lucu sahabatnya sambil melihat sosmed Lily.

"Oh... Lily punya 2 sahabat, namanya Hesti dan Wina," gumamnya Randy dan melanjutkan kembali membaca postingan lainnya.

Randy mengingat sesuatu, ia pun menghentikan bacaannya dan mulai mengingatnya.

"Tunggu, ini kan orang yang sempat aku bantu di jalan bawakan bukunya? Oh... Namanya Hesti sekaligus sahabat Lily," ingatnya Randy dgn terkejut.

"Dunia memang sempit ya," gumamnya Randy sambil sedikit tersenyum.

"Aku tau mulai dari mana," sambungnya Randy yang masih tersenyum.

(Hayo... Randy penasaran tuh sama Lily, langkah apa nih yang di pikirkan Randy?)

1
ナディン(nadin)
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Odette/Odile
Suspensnya bikin nagih
Arsène Lupin III
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!