NovelToon NovelToon
Kisah Klasik Remaja

Kisah Klasik Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:365
Nilai: 5
Nama Author: 123123tesmenulis

Simon adalah remaja berusia 16 tahun yang mempunyai pacar bernama Maria.

mereka sudah pacaran selama 3 tahun. ya, sejak SMP sampai saat ini. seluruh murid sekolah Bina Bangsa sudah tidak asing lagi dengan pasangan ini. bukan pasangan yang romantis sebenarnya namun mereka berdua sama sama berprestasi.

Simon yang pandai dalam berorganisasi dan calon ketua osis, sedangkan Maria yang berprestasi di bidang olimpiade sains.

Mari kita ikuti kisah cinta mereka disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertanyaan dari Lucky

Bantu support yaa..

Terimakasih.

Kalo ada typo di tandain aja nanti aku benerin

...****************...

"Kamu ini!! Kamu mau bikin anak Om jadi jomblo? Pake berantem segala"

Simon tertawa kecil menanggapi omelan Brian.

"maaf om, emang salah aku. seharusnya aku lebih sabar.."

"mana sini liat, aduh jadi ga ganteng lagi dong banyak lebam gini" Brian memegang Dagu lalu menekan pipinya yang lebam.

"Aww!! Sakit Om!!" Simon menjauhkan wajahnya dari tangan Brian.

"sakit kan? terus kenapa malah berantem? Hem?"

"pap udah dongg, udah sakit malah ditambahin kan kasian kak Mon.."

Maria datang membawa baskom berisi baskom air hangat dan handuk kecil.

"sini, biar papa aja. Kamu masuk!" Brian mengambil baskom itu dan mengusir Maria.

Maria hanya menghentakkan kakinya kesal lalu pergi.

"jadi kenapa berkelahi?" Brian sekarang lebih lembut mengompes luka Simon

Simon pun menceritakan aoa yang sebenarnya terjadi dan Brian memberikan masukan masukan agar hal ini tidak terjadi lagi.

"tegas boleh arogan jangan. Tapi kalo memang sudah tidak bisa dihadapi dengan kelembutan ada baiknya kamu pergi saja"

"iya Om. Makasih ya, baik om maupun papa ga menyalahkan aku atas hal ini "

"kamu sudah dewasa, sudah harus bisa menentukan apa yang baik dan apa yang buruk. Kami hanya bisa mempercayai mu"

"om.." Simon terharu..

Brian membuka tangannya memberi kode untuk memberikan pelukan.

"aku janji ga akan ngecewain kalian" ucap nya dalam pelukan Brian dan hanya di balas anggukan dan tepukan di bahunya.

"kak Monn, ipad aku udah beres belum?" Maria tiba tiba datang.

"belum. Kan tadi keburu insiden. Besok yahh.."

"hufthh ok. . Besok udah mulai inkubasi lagi ya, jadi pastikan rapat nya pas istirahat!!"

"iyaaa" Simon menjawab sabar.

"sayang, kamu bukannya harus udah setor soal buat OSN ya?"

"kini Brian melerai interaksi mereka."

"udah beres ko pah.. sampe tingkat nasional udah aku setorin "

"oh ya? Biasanya suka ada kumpulan kan?"

"udah via zoom. merekanjuga sama kaya aku kan bantuin tim sekolah nya persiapan OSN jadi kita pertemuannya zoom psnmalam hari "

"kok ga bilang papa?"

"ya buat apa bilang orang cuma zoom. Papa nih ah!" Maria kesal yang hanya dibalas kekehan dari ayahnya.

"papa jangan godain Maria terus dong, kasian.." Sofia datang membawa beberapa cemilan dan minuman hangat.

"Simon, gimana lukanya? udah d kasih obat?" kini Sofia menatap Simon. Sedikit ngeri dengan lebam yang ada diwajahnya yang saat ini mulai berubah menjadi bengkak dan keunguan.

"Sudah tant, tadi diobatin Om iyan" jawab Simon sambil meringis.

"aduh itu pasti sakit sekali.."

kata Sofia sambil ikut meringis.

...****************...

Besoknya, disekolah Simon sedang mengadakan pertemuan dengan tim tahfiz, da'wah, MTQ dan juga kaligrafi.

"ini desain yang aku dan timku ajukan. Katanya kemarin kalian minta gamis dan koko ya? tidak mau kaos tim?" Simon menyerahkan Ipad Maria yang menunjukkan desain sebuah gamis syar'i dan koko.

"selain itu, " Simon meslide ipad tersebut dan menunjukkan gambar desain peci juga hijab

"ini desain peci dan hijab nya.. Sepaket hanya 500rb per pcs" ucapnya menambahkan.

"oiya nihh.. Untuk warna yang d rekomendasikan dsainernya. Kamu tinggal tap aja dan lihat prubahannya." Simon kembali menjelaskan.

"wahh kerenn ini mah aplikasi desainer profesional Monn" ucan Lisa. Dia ketua tim da'wah.

"ya, makanya gausah ragu beli di kita. Karena dari mulai desain sampai finishing kita pake jasa yang profesional dibidangnya.

"oke noted, tapi harganya apa ga bisa kurang lagi mon?"

Simon berdehem

"kalau beli diatas 1 kodi mungkin bisa. Tapi mengingat tim tahfidz hanya 17orang, aku rasa tidak bisa"

"Anggaran operasional aja cuma 3jt Mon, kurangnya dari mana coba?"

"swadaya dulu lahh ."

Lisa nampak berfikir

"oke nanti aku diskusikan.. Tapi yang pajak itu.. Apa ga bisa kurang dari 10persen Mon?"

"gabisa.. Jadi ini mau pilih warna yang mana?"

"ah iya bisa kirimin dulu desainnya ga? biar di vote sama anak anak"

"oke bentar.."

Ceklek..

"permisi, Assalamualaikum.."

Sesorang membuka pintu ruangan dan masuk.

"waalaikumsalam.. Eh Mar.. Sini.."

"ipadnya udah belum kak? Aku ada soal yang harus diupload."

Maria bertanya Ragu.

"pake punya aku dulu bisa ga? Akun icould nya tertautkan?"

Simon membuka tasnya.

"yahh lowbat ternyata. Kamu bawa charger kan?"

"ada punya sandy kak, kakak masih lama?"

"emm.. Mungkin 1jam lagi?" Simon melirik para ketua exkul itu.

"yaudah, ipadnya aku bawa ya.. Mari kakak kakak. Assalamualaikum.." Maria menunduk lalu pergi dari sana.

"loh ipad punya dia Mon?"

"eh iyaa.. Kan ipad aku lowbat hehe" Simon terkekeh.

...****************...

"Gimana masalah si Reza?" Raffi bertanya saat mereka sedang di kantin. Break shalat Dzuhur dan makan siang.

"ga gimana gimana, dana nya tetep kita hold sampai dia ada itikad baik" jawab Simon sekenanya.

"dia anggota geng motor Monn.. Lo harus hati hati mulai sekarang "

"lo ada bukti?"

Raffi menggeleng.

"yaudah, kalopun nantinya gue diserang ya bagus, kita bisa laporin ini ke sekolah dan lo tau kan ga ada tolerir buat geng motor?"

"tapi gue khawatir kalo lo..."

"udah, gapapa santai aja. Lo tau gue kemaren ngelawan kan?"

"iya tapi bonyok tuh pipi!! Lo tau lo jadi bahan pembicaraan satu sekolah garagara lo bonyok. Mana berani beraninya masuk sekolah lagi!"

"hahaha udah biasa gue jadi bahan pembicaraan" jawab Simon narsis

"iya tapi kali ini bahan pembicaraan yang negatif!"

Mereka tertawa bersama.

"btw tuh, bokap lo!"

Tawa Raffi terhenti saat melihat Rony sedang celingukan mencari seseorang yang tentunya mencari anaknya.

"Pap!!"

"Son!!!" Rony menghampiri Simon yang melambaikan tangannya.

"disini rupanya" ucaonya seraya duduk

"gimana?" tanya Simon

"ga gimana gimana. sebenarnya tadinya mereka mau menskors kamu. Tapi setelah ditanyakan ke oacar kamu, katanya ga bisa di skors karena akan mengganggu proses persiapan OSN. jadi lah kamu selamat. Tapi untuk Reza dia di skors dan dalam masa pemantauan. Karena pihak sekolah mendengar desas desus dia anggota geng motor"

Jelas Ron panjang lebar. Ia menepuk bahu anaknya bangga.

"papa bangga sama kamu. Kamu ga takut selama kamu dalam kebenaran. Tapi..."

"tapi apa pah?"

"jangan diulangi. Mama mu semalaman nangisin kamu di kamar.." jawab Ron

"apalagi saat tau kamu memilih pulang ke rumah Brian daripada kerumah kita. Mama mu bilang kami seperti bukan orang tua mu."

"bu.. Bukan begitu Pah.. Justru aku memilih kerumah om Iyan karena kondisi muka aku masih bengkak. Dan aku ga mau mama sedih liat kondisi aku.."

"iya papa ngerti, cukup sekali ini saja okey?"

"iya pah.."

Raffi yang melihat interaksi itu merasa iri. dia sudah tidak akan mendapatkan lagi perlakuan seperti itu dari ayahnya.

"Lo beruntung bro, Lo kayak punya 2 orang tua" Raffi berucap sambil menepuk pundak Simon.

"kamu juga bisa menganggap om ayah kamu Raff!! kemarilah.." Ron merangkul pundak Raffi.

"thanks om.." Raffi tersenyum walaupun hatinya sedih.

"oiya Maria mana? Udah lama papa ga ketemu dia.."

"ya tapi jangan disini juga pah.." Simon panik.

"hahahaha takut banget ketahuan kamu.."

"iya om, padahal kalo ketahuan juga ga bakal kenapa napa"

"bukan gitu, udah ah.. Gausah bahas Maria.."

Simon salting.

"gemes banget kan om? Apalagi saya tiap hari" Raffi mengadu

"kamu sendiri kapan punya pacar? Masa kalah sama anak om?"

"ah jangan dulu om. Ga ada waktu saya.."

"Raffi mau nya ka taaruf pah biar langsung nikah aja katanya.."

"tuh gitu yang bener Mon.. Bukannya pacaran. Apa itu?"

"lah aku kan beda pah.."

"emang kamu yakin bakal nikahin Maria?"

Simon menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Raffi tertawa kencang karena puas menggoda sahabat nya.

...****************...

"ini nilai yang ini kamu intergal in dulu baru abis itu kamu kaikan sama cos 45⁰" Maria menjelaskan kepada salah satu temannya.

"oh iya yaa.." temannya itu pergi dan kembali ke meja nya.

"Mar, kak Mon udah di hubungin? Kok belum kesini ya?" Lucky bertanya karena ini sudah saatnya masuk tapi Simon belum muncul juga.

"kenapa? ada materi yang ga ngerti?"

Lucky mengangguk.

"nihh lo liat nihh, gimana mau ngerti orang kertasnya aja penuh dengan bekas kopi gini "

"ah iya, gara-gara kemarin yah"

"yaudah tunggu dulu nanti pasti kesini kok.."

"btw Mar, gue boleh tanya sesuatu gak?" kini Lucky menatap Maria serius.

"gak!" jawab Maria galak.

"ish kumat lagi deh galaknya.. Ayo lah Marr.. 1 pertanyaan aja.. Cukup jawab iya dan tidak"

"gue bilang engga ya engga! Lo rese banget deh!! Sana balik ke kursi lo!!"

"serius loh Marr.. Kalo lo ga mau jawab gue ngambek nihh ga mau latihan lagi" Lucky masih merayu

"yaudah apa?!" akhirnya Maria mengalah.

"Lo sama kak Mon pacaran yah?!"

Deggg!!

1
Muslimah 123
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Muslimah 123
🌷🌷🌹🌹
Nakayn _2007
Saya terhibur dengan ceritanya, semangat terus!
Arjuna Cakra
Makin penasaran! 🤔
Roxy-chan gacha club uwu
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!