NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 17

"Kak Sand? Kak Sand dimana?"

Sandi yang melihat bayangan Mesya berjalan ke arah dapur mulai panik, sehingga Sandi memasukan ayam bakar yang si tangannya ke dalam panci yang berada si sampingnya.

"Kak Sand!!..."

Sandi melihat Mesya masuk ke dapur dengan wajah sumringah memegang buket bunga ditangannya.

"Ini dari Kak Sand?!"

Mata gadis dengan gamis biru muda itu berbinar dan terlihat sangat bahagia. Sandi yang melihat hal itu ikut tersenyum dan mendekat ke arah Mesya. Namun tiba-tiba Mesya langsung memeluk Sandi saat Sandi berjalan mendekatinya, melihat senyum kebahagiaan yang ditunjukan oleh Mesya membuat Sandi ikut bahagia.

"Kamu suka?!"

"Tentu saja Kak Sand.. terima kasih ya kak Sand"

Sandi hanya mengangguk. Ia melihat Mesya yang tersenyum bahagia menatap bunga dalam pelukannya itu tiba-tiba mendongak dan menatap Sandi.

Sandi tersentak saat Mesya tiba-tiba mencium pipinya, senyum merekah terlukis di bibir Sandi saat ia mendapatkan ciuman dari wanita yang ia cintai itu.

Sandi mengunci tubuh Mesya dan merangkul pinggang Mesya kemudian melumat bibir istrinya itu. Mata Mesya terbelalak jantungnya pun berdebar cepat, bahkan wajahnya merona. Untuk pertama kalinya Sandi melakukan ciuman begitu panas layaknya binatang buas.

Pria yang selalu menunjukan tatapan lembut itu tiba-tiba menjadi sosok yang tak pernah Mesya lihat sebelumnya.

Sandi melepaskan pagutannya saat menyadari Mesya hampir kehabisan nafas karena dicium olehnya.

"Maaf, maafkan Sand..." Ucap Sandi sambil menatap Mesya yang masih syok.

"A-aku akan masak" ucap Mesya

Sandi melepaskan tubuh Mesya. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

Sementara Sandi berada di dalam kamar mandi. Mesya bersiap untuk memasak. Mesya berniat untuk memasak sayur dan mengambil panci yang berada di samping lemari es, namun saat membuka tutup panci Mesya melihat bungkusan yang berisi ayam bakar yang sudah mulai dingin.

"Eh... Ayam bakar??...tapi aku gak merasaa beli ayam bak...."

Mesya termenung dan menyadari jika ayam bakar itu mungkin dibeli oleh Sandi. Namun Mesya kebingungan mengapa Sandi meletakan ayam bakar itu di dalam panci.

Beberapa saat kemudian Sandi keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk sebatas pinggang.

"Apa yang kak Sand lakukan!! Kenapa kak Sand tidak pakai baju?!" Teriak Mesya sambil menutup mata dengan kedua telapak tangannya.

"Memangnya kenapa?! Sand sudah biasa seperti ini"

"Tapi kan..."

"Lagipula kita sudah menikah Mesya, bahkan jika Sand telanjang di hadapan kamu bukan lagi suatu masalah"

Mendengar kalimat itu wajah Mesya merona dan bergegas berlari meninggalkan dapur. Namun tiba-tiba Sandi menggenggam tangan Mesya dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Lepasin Kak Sand!! Harusnya Kak Sand pakai baju dulu"

"Oh jadi kalau Sand sudah pakai  baju Sand bisa meluk kamu lagi"

"A-ah itu.."

Sandi melepaskan tubuh Mesya dan masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan sepatah katapun. Sementara Mesya tengah termenung dan masih merasakan jantungnya berdebar begitu cepat.

"Ih kenapa sih? Apa yang terjadi padaku, tadi itu apa" batin Mesya saat mengingat kembali pelukan Sandi dan merasakan sesuatu yang membuat tubuhnya memanas.

Sandi yang sudah memakai pakaian dan siap untuk pergi ke masjid melihat Mesya yang tengah menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Kak Sand mau pergi ke masjid?! Gak makan dulu?!" Tanya Mesya dengan  polos.

"Iya, Sand pamit pergi ke masjid dulu. Nanti Sand makan pulang dari masjid, kamu makan duluan saja ya"

Sandi yang sedikit telat datang ke masjid menjadi pusat perhatian semua orang, karena Sandi yang biasanya tiba di masjid sebelum adzan kini tiba saat semua orang siap untuk melaksanakan sholat berjama'ah.

"Aduh kalau pengantin baru mah bawaannya betah banget ya di rumah, sampe-sampe ke masjid aja terlambat" ucap salah seorang pemuda setelah selesai berjama'ah

Sandi yang mendengar hal itu hanya tersenyum.

"Bagaimana Sandi?!"

"Alhamdulillah, Pak Ustadz. Semuanya berkat pak Ustadz yang selalu mendo'akan dan menasehati Sandi selama ini"

"Syukurlah, saya senang saat mendengar kamu sudah menikah. Ternyata diam-diam kamu sudah punya istri aja ya" goda ustadz Asep sambil tertawa

Karena diajak mengobrol bersama terlebih oleh Ustadz Asep Sandi enggan untuk pergi dan akhirnya menetap sampai selesai sholat isya.

Sandi yang selesai sholat isya pulang dan melihat Mesya tengah tertidur di sofa, melihat hal itu Sandi membangunkan Mesya dan memintanya untuk pindah ke kamar.

"Mesya!! Bangun sayang"

"Hmm.. kak Sand sudah pulang? Kalau gitu ayok makan malam dulu"

"Kamu belum makan?!" Tanya Sandi yang terkejut karena Mesya menunggunya.

"Aku kan nunggu Kak Sand pulang, kak Sand bilang habis sholat magrib akan pulang. Tapi Aku tunggu Kak Sand lama pulangnya, jadi ketiduran deh hehe. Maaf ya"

Mesya beranjak dari sofa dan mengajak Sandi menuju dapur, mendengar kata maaf dari mulut istri nya membuat hati Sandi terbesit. Karena seharusnya dirinya lah yang meminta maaf karena pulang telat.

Sandi yang duduk di depan meja makan melihat Mesya menyiapkan nasi untuknya, melihat ayam bakar yang sebelumnya ia bawa ada di atas meja membuat Sandi terkejut.

"I-ini.."

"Aku menemukannya di panci hehe, gak tau punya siapa. Tapi kayanya halal kok" ucap Meysa

Sandi akhirnya tak tahan dan menceritakan semuanya bahkan meminta maaf kepada Mesya, namun nampaknya Mesya biasa saja dan tidak mempermasalahkan hal itu. Justru Mesya terlihat sangat bahagia saat makan bersama dengan Sandi.

"Kamu tidak marah sama Sand?!" Tanya Sandi ragu

"Kenapa aku harus marah? Kak Sand bawakan bunga yang indah"

"Bu-bukan itu, tap-tapi...."

"Sudahlah cepat makan Kak Sand" sela Mesya.

Setelah selesai makan Mesya membawa semua cucian piring dan langsung mencucinya. Mesya terkejut saat Sandi tiba-tiba memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu Mesya.

"Kak Sand!! Apa yang Kak Sand lakukan? Aku lagi cuci piring"

Jantung Mesya berdebar kencang saat Sandi memeluknya dari belakang, bahkan tangannya sedikit gemetar saat memegang piring yang tengah ia cuci.

"Besok ke Bandung yuk" ucap Sandi

"Ke Bandung?!"

"Iya"

"Mau apa? Dan kenapa tiba-tiba juga"

"Sebelumnya kan kita gagal kamping di bandung, jadi untuk menggantinya bagaimana jika besok kita pergi ke Bandung"

"Tapi Kak Sand kan harus pergi bekerja"

"Sand akan minta cuti selama tiga hari, bagaimana?"

"Memangnya bisa?!"

Sand mencium pipi Mesya dan pergi mengemas barang yang akan dibawanya besok pagi ke Bandung. Semua perlengkapan yang biasanya dibawa saat sandi pergi berkemah. Sandi yang biasanya pergi berkemah sendiri atau bersama teman pria nya yang lain kini terlihat sangat bahagia karena akan pergi bersama dengan istrinya.

Mesya yang baru selesai mencuci piring tak banyak bicara dan membantu Sandi untuk mengemas barang-barang bawaannya. Mesya tak pernah berpikir mengapa Sandi rela mengambil cuti kerjanya hanya untuk pergi ke Bandung bersamanya, biasanya Sandi terkenal sangat gila kerja.

"Kak Sand...."

"Hmmm..."

"Memang tidak apa-apa kalau Kak Sand cuti kerja? Kalau kak Sand pengen ke Bandung kita bisa melakukannya lain hari bukan? agar tidak mengganggu pekerjaan kak Sand juga"

Sandi hanya tersenyum ke arah Mesya. Ia tahu betul jika Mesya mencoba mengerti keadaan Sandi, namun karena besok adalah hari valentine Sandi memutuskan ingin menghabiskan waktu bersama istrinya itu. Lagipula sejak mereka menikah Sandi belum pernah mengajak Mesya untuk jalan ke luar.

"Tidak apa-apa, kamu tenang saja sayang"

Mendengar kata sayang yang terucap dari Sandi langsung membuat pipi Mesya merona. Karena Sandi yang selama ini selalu terkenal cuek dan dingin itu tiba-tiba mengatakan kata romantis kepadanya.

"Ah itu, ta-tapi kan pekerjaan Kak Sand.."

"Jangan memikirkan pekerjaan Sand. Anggap aja kita akan bulan madu, karena selama kita menikah Sand belum bisa memberikan apapun buat kamu" Ucap Sandi dengan santai.

"Bu-bulan madu?!...."

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!