Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Tiara yang melihat hal itu menjadi cemburu dengan perhatian yang diberikan oleh Nathan kepada Melodi, padahal dirinya sangat menyukai Nathan dan selalu membantunya tapi Nathan tidak pernah memperdulikan hal itu.
"Aneh,,, ada hubungan apa Nathan dengan Ibu Melodi?? Kenapa mereka terlihat dekat sekali??" Gumam Tiara sambil meremas sampah yang dia pegang karena merasa cemburu.
Sementara itu Raka semakin yakin jika Nathan dan Melodi memiliki hubungan dan itu lebih dari sekedar teman tim, jadi dia memutuskan untuk menyelidikinya karena dia memiliki perasaan terhadap Melodi dan tidak mau memiliki saingan lain.
Selanjutnya setelah acara pembersihan selesai, kini semua orang beristirahat sebelum melakukan acara puncak pada malam hari yaitu menelusuri hutan.
Terlihat Melodi sedikit lelah dan ingin istirahat tapi dia tidak bisa keluar dari tim karena akan mempengaruhi hasil kerja tim.
Mereka semua berkumpul sekitar jam 11 malam di lapangan dan membentuk kelompok sesuai dengan pembagian tadi siang.
Mereka diberikan peta dan peluit untuk melakukan penelusuran hutan sesuai dengan rute yang telah ditentukan oleh para panitia dan nanti mereka akan kembali ke posisi semula dan yang pertama sampai akan mendapatkan hadiah.
"Apa kalian sudah membawa senter??" Tanya Raka
"Iya pak kami sudah membawanya" ucap Tiara dan respon lainnya juga sama.
"Kalau begitu nanti kalian para wanita harus lebih hati-hati dan selalu berada di belakang kami agar kalian tidak kehilangan jejak"
"Tidak usah khawatir, lagi pula hutan ini tidak terlalu besar dan tidak ada binatang buas jadi walaupun tersesat pasti dapat di temukan. Satu hal lagi jangan pernah menganggap remeh kaum wanita" ucap Melodi
Selanjutnya mereka semua mulai masuk hutan dan mencari tanda yang disiapkan oleh panitia, terlihat tim yang duluan lewat mengubah tanda ke arah yang berlawanan sehingga membuat Tim Melodi pergi ke arah hutan yang salah.
Hal itu tidak mereka sadari karena mengira jika arahnya sudah benar. Mereka terus berjalan untuk mencari tanda selanjutnya tapi tetap tidak ketemu dan situasi hutan terlihat makin lebat seperti tidak pernah di lalui oleh orang lain.
"Apa kalian tidak merasa hutan ini berbeda dengan awal kita masuk tadi??" Tanya Tiara
"Apa maksudmu??" Tanya Raka
"Lihat,, hutan ini sangat lebat dan begitu menakutkan. Apa jangan-jangan kita tersesat??"
"Tidak mungkin,, kita sudah mengikuti petunjuk tadi dan diarahkan ke sini"
"Biar saya lihat petanya"
Nathan melihat peta itu dan merasa jika mereka memang tersesat
"Ada apa Nathan?? Apa kita sudah melewati jalan yang benar??" Tanya Melodi
"Saya rasa kita salah jalan jadi sebaiknya kita kembali ke jalan yang tadi"
Semua orang setuju dengan saran Nathan dan mencoba kembali ke jalan yang tadi tapi mereka lupa menandai jalan yang mereka lewati sehingga mereka semakin tersesat.
"Ini tidak benar,, kita sepertinya berjalan semakin jauh dari rute yang kita lalui tadi" ucap Melodi dan mereka semua langsung melihat sekeliling dan merasa benar jika mereka semakin tersesat.
"Bagaimana ini,, hari makin larut dan cuaca juga mendung sepertinya sebentar lagi akan hujan"
"Bagaimana jika kita berpencar saja untuk mencari jalan keluar,, siapapun yang menemukan jalan duluan langsung membunyikan peluit yang kita bawa" ucap Melodi memberikan saran dan terlihat Nathan kurang setuju.
"Tidak,, itu sangat berbahaya jika kita berpencar"
"Aku setuju dengan Nathan jadi sebaiknya kita tetap berada dalam satu tim"
"Tapi saya rasa yang dikatakan oleh Ibu Melodi tidak salah karena jika kita terus mencari jalan keluar seperti ini maka hari keburu hujan dan akan semakin sulit menemukan jalannya" ucap Tiara
"Kalau begitu kita bagi menjadi dua tim"
"Saya akan pergi dengan Ibu Melodi" ucap Tiara, padahal Melodi mengira jika Tiara akan pergi dengan Nathan.
"Kalian yakin akan pergi berdua??" Tanya Nathan yang khawatir jika membiarkan dua wanita pergi di tengah hutan.
"Aku rasa tidak masalah,, lagi pula kami pergi berdua jadi jika ada masalah masih ada yang bisa mencari bantuan" ucap Melodi yang senang karena dia tidak harus pergi dengan Nathan ataupun Raka
"Kalau begitu kita berpencar dan pastikan keselamatan dulu dan jangan pergi terlalu jauh jika hutan samakan lebat"
"Emm kami mengerti"
Terlihat Nathan tidak siap membiarkan Melodi pergi karena takut terjadi sesuatu kepadanya.
Sebelum pergi terlihat Nathan memberikan peluit yang dia miliki untuk Melodi padahal Tiara sudah membawanya.
Melihat hal itu membuat Tiara semakin cemburu dengan perhatian yang diberikan oleh Nathan kepada Melodi yang sangat berbeda.
Akhirnya mereka berempat berpencar menjadi dua tim untuk mencari jalan keluar.
Nathan yang ber tim dengan Raka hanya diam dan tidak berbicara apapun sampai Raka bertanya kepadanya
"apa hubungan mu dengan Melodi??" tanya Raka dan membuat Nathan langsung berhenti.
"Apa maksudmu saya tidak mengerti" ucap Nathan berpura-pura.
"Kau tidak usah menyembunyikannya lagi karena saya melihat sendiri kalian terlihat seperti orang yang sudah lama mengenal dan tidak seperti orang asing"
"Kau terlalu berpikir berlebihan"
"Kalau begitu saya tidak perlu takut untuk dekat dengannya karena kalian tidak memiliki hubungan apapun"
Mendengar hal itu membuat Nathan sangat kesal karena dia merasa jika saat ini belum saat bagi Melodi memiliki hubungan dengan orang lain sampai batas waktu dari kontrak pernikahan mereka.
"Saya sarankan jangan terlalu dekat dengannya"
"Apa hak mu melarang saya dekat dengannya??"
Nathan semakin kesal karena hubungannya dipertanyakan tapi dia tidak bisa mengatakan jika mereka telah menikah karena dia telah berjanji kepada Melodi untuk menyembunyikannya.
"Apapun hubungan kami,, itu tidak penting karena anda tidak bisa mendekatinya"
Raka yakin jika Nathan dan Melodi memiliki hubungan dan hanya menunggu Nathan membongkarnya sendiri.
"Saya adalah seorang pebisnis dan tidak ada kata untuk menyerah pada apa yang saya inginkan selama hal itu tidak ada yang memilikinya. Sama seperti Melodi, saya berhak untuk dekat dengannya selama dia belum memiliki pasangan"
Nathan sangat kesal karena Raka begitu ingin dekat dangan Melodi dan menganggap Melodi sebagai barang hingga tanpa sadar dia memukul wajah Nathan untuk melampiaskan emosinya.
"Apa kau bilang?? Kau tidak mau berhenti mendekatinya???" Ucap Nathan sambil memukul Raka, dan Raka tidak tinggal diam dan membalas perlakuan itu dengan memukul balik Nathan sehingga keadaannya sekarang berubah karena Nathan yang kalah.
"Saya sudah mengatakan untuk memperjelas alasan kalian tapi kau terus saja mengelak,, jadi katakan apa hubungan kalian???" Ucap Raka dengan kesal.
"DIA,, DIA ISTRI,,,,, Kakakku!!" ucap Nathan yang berbohong jika Melodi adalah istri dari kakaknya padahal Melodi adalah istrinya sendiri.
Raka langsung berhenti memukul Nathan setelah tahu kebenarannya dan dengan mudahnya percaya dengan kebohongan yang dikatakan oleh Nathan.
Dia terdiam sejenak sebelum akhirnya dia berbicara "jadi,,, dia kakak ipar mu??"
"Emm iya dia kakak ipar ku"
Bersambung...
terus berkarya