NovelToon NovelToon
Dangerous Woman

Dangerous Woman

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / Pembunuhan / Konflik etika / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:15.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei-Yin

“Jangan meremehkan seorang wanita, karena marahnya seorang wanita akan membawa kehancuran untukmu!”

~Alatha Senora Dominic~



🍁


Wanita yang kehadirannya tak diinginkan. Ia diabaikan, dikhianati bahkan hidupnya seolah tengah dipermainkan.
Satu persatu kenyataan terbuka seiring berjalanya waktu.

“Aku diam bukan berarti lemah! Berpuas dirilah kalian sebelum giliran aku yang membuat kalian diam.”


Kisah rumit keluarga dengan banyak konflik dan intrik yang mewarnai.
Simak kisah hidup seorang Alatha Senora Dominic di sini 💚


*


Mature Content.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27 Permainan baru dimulai (2)

Matahari mulai menampakkan sinarnya. Awan yang gelap telah berganti dengan langit biru yang cerah.

Atha terbangun dari tidurnya dan memilih membersihkan diri.

Semalam setelah perdebatannya dengan Jeremy, ia lebih memilih tidur di kamar tamu yang dulu dipakai oleh Arsy.

Sekitar tiga puluh menit Atha berada di kamar mandi, ia keluar hanya mengenakan kimono handuk. Ia mendekat ke arah jendela dan membukanya, membiarkan udara pagi yang masih dingin masuk ke kamar.

Dinginnya udara pagi ini tak sedingin hatinya.

Cerahnya langit biru tak secerah suasana hatinya.

Atha menarik nafas dalam dan menghembuskan ya secara perlahan.

Setelah puas menikmati suasana pagi, dirinya memilih kembali ke kamar utama untuk berganti pakaian.

Ceklek!

Dibuka pintu kamar dengan perlahan, matanya menatap ke arah ranjang. Lelaki yang menjadi suaminya itu meringkuk di atas ranjang dengan bertelanjang dada dan balutan selimut.

Tak perduli dengan lelaki itu, Atha langsung masuk ke ruang ganti mengambil pakaian.

Setelah memakai pakaian, Atha keluar dari kamar dan duduk dihadapan meja rias.

Perlahan ia memoleskan riasan tipis di wajahnya.

Dari pantulan kaca, Atha bisa melihat tubuh Jeremy yang mulai bergerak-gerak seperti ingin terbangun.

“Jam berapa ini?” suara serak dengan intonasi berat tersebut membuat tangan Atha menggantung saat ingin memoleskan lipstik di bibirnya.

Atha menatap pantulan Jeremy dari kaca. “Matamu tidak buta untuk bisa melihat jam yang ada di hadapanmu,” jawab Atha sebelum bibirnya bungkam ketika sedang mengoleskan lipstik berwarna merah tersebut.

Sontak saja jawaban dari Atha kembali mengundang amarah Jeremy yang sempat padam.

Oh ayolah, ini bahkan masih pukul 08.00 pagi. Dan emosi disaat seperti ini hanya akan membuat penyakit hati kronis.

Jeremy bangkit dan mendekati Atha dengan tangan yang terkepal erat.

Tanpa diduga tangannya mencengkram rambut Atha dengan kuat hingga membuat wanita itu mendongak.

Tatapan manik hitam miliknya menyorot Atha dengan penuh kemarahan.

“Kau jangan menguji kesabaranku Atha!”

Tangannya semakin kuat mencengkeram rambut Atha. Menariknya dengan kuat hingga Atha dapat merasakan beberapa helai rambutnya seolah tertarik dengan paksa.

Atha membalas tatapan tajam Jeremy dengan wajah dingin. Bibirnya menyunggingkan senyum sinis. Sikap Atha masih tetap tenang seperti biasanya.

“Dan kau jangan membuatku semakin muak dengan tingkahmu, Jeremy. Apa kau sadar bahwa tingkahmu yang seperti ini semakin memperlihatkan bahwa kau tak lebih dari lelaki bodoh yang hanya dijadikan pion oleh Serin.”

“Jangan menjelekkan nama istriku, sialan!”

Atha memejamkan mata dan mengibaskan tangan Jeremy dengan kasar. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap tajam lelaki itu.

“Tak perlu aku menjelekkannya kurasa kau sudah tahu siapa istrimu itu, J. Wanita gila yang terobsesi dengan hancurnya hidupku.”

Dengan gerakan yang angkuh Atha merapikan pakaiannya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat berantakan.

Dengan sengaja ia menyenggol lengan Jeremy saat berjalan melewatinya.

Diam-diam Atha tersenyum miring melihat Jeremy yang membisu tak lagi menjawab ucapannya.

“Dan kau suami gila yang mau saja menuruti obsesinya hingga mengorbankan pernikahan kalian. Si istri gila dan si suami yang tergila-gila. You are crazy couple!” ucap Atha menyindir sebelum benar-benar keluar dari kamar utama.

“Fucking shit!”

Jeremy mengepalkan tangannya dengan kuat hingga baku jarinya memutih.

Bukan lagi merasa tersindir, Atha seolah tengah menghina dan merendahkan dirinya.

“Sepertinya kau memang harus diberi pelajaran, Atha,” ucap Jeremy dengan suara yang berat dan wajah yang menggelap.

*

Setelah sarapan Atha memilih pergi dari mansion Renner.

Tanpa menunggu persetujuan atau izin dari Jeremy seperti biasanya.

Bahkan ia mengancam para pengawal yang berani mengikutinya.

Dirinya benar-benar menjelma menjadi wanita pemberani dan pembangkang. Sikap dan sifatnya yang menantang seolah tengah mengibarkan bendera perang kepada Jeremy dan keluarganya.

Atha mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan kota Manhattan yang begitu padat.

Tujuannya kali ini adalah pergi ke suatu tempat.

Atha memarkirkan mobilnya diparkiran sebuah rumah sakit.

Tak lama ada mobil hitam mewah yang berhenti di depannya.

Atha langsung masuk ke dalam mobil dan mobil tersebut melesat meninggalkan rumah sakit.

Sengaja Atha meninggalkan mobilnya agar tak terlacak oleh Jeremy.

Semua yang dilakukan untuk mengecoh lelaki tersebut tentang pergerakannya.

“Selamat pagi Nona Ala,” sapa lelaki yang mengendarai mobil tersebut.

Atha hanya melirik dan mengangguk singkat.

Sepanjang perjalanan tak ada yang bersuara. Hanya suara musik yang memecah keheningan.

Atha hanya diam dengan tatapan mata yang menatap lurus ke depan.

“Anda bisa istirahat Nona. Saya akan membangunkan anda jika sudah sampai.”

“Tidak perlu,” jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

Tanpa terasa satu jam telah berlalu. Mereka telah sampai di bangunan megah yang tak lain adalah mansion milik Kakeknya, Fudo Hamasaki.

Atha turun yang langsung disambut para pelayan yang sudah berdiri di pintu utama.

“Di mana Kakek?”

“Mari Nona.”

Atha mengikuti langkah pelayan tersebut menuju tempat di mana Kakeknya berada.

Tok! Tok! Tok!

Setelah mengetuk pintu ruang kerja, pelayan tersebut membukanya pelan dan mempersilakan Atha untuk masuk.

Lelaki tua dengan wajah tegas dan berwibawa tersebut menyambut Atha dengan senyum tulus dan wajah penuh kerinduan.

“Kakek merindukanmu, Ala.”

“Aku juga.”

Atha masuk ke dalam pelukan hangat Kakeknya.

Pelukan yang sama yang ia dapatkan dari Axton Dominic.

“Ekhm!”

Suara dehaman itu membuat Atha terkejut. Matanya melirik ke belakang tubuh Kakeknya.

Ia terkejut mendapati ada orang lain di ruangan ini.

Atha menatap Kakeknya. Lelaki tua itu tersenyum dan mengangguk.

Lelaki tua itu meminta Atha untuk duduk di sampingnya.

“Kenalkan Ala, dia...”

🍁

Bersambung...

1
Ray Hutahaean
Mampir Yuk Beradan
Ray Hutahaean
Selamat Ya
Widdd Wiwid
baru awal baca udah sedih banget😭
Hesti Surgika
Luar biasa
Soraya
knp sikap Ala jadi labil alias plin plan
Dorce
laki-laki iblis
Dorce
apa yg membuat kau bertahan Atha
hidup bagaikan di neraka
Bola nasi
Luar biasa
Bola nasi
nah lho ketahuan/Joyful/
Bola nasi
emang nih nenek sihir tua bikin ributttt muluu dehh
Bola nasi
ini juga kakek nya kenapa harus bilang sapa suami jahat itu /Smug/
Bola nasi
ihhhhh jengkel dehh
DG s
Luar biasa
Dewi Widiastuti
oma yang ri maksud
Ranny Sutrisna
Luar biasa
Anonymous: hyy kak Ranny

Aku membuat sebuah karya dengan judul

"Daddy Morgan untuk Saka"

boleh mampir dan mohon beri dukungan kritik dan sarannya yaaa
total 1 replies
axm
/Rose//Rose/
Safa Almira
bagus
Chin Hong Tan
Luar biasa
Nuryanah Felin
penuh pelajaran kehiduan, dan ceritaya sangat bagus
Nadira ST
tinggal racun saja gampang kenapa dbikin rumit pembaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!