Cinta Pertamaku Seorang Bos Mafia

Dion pun memeriksa keadaan Pasha.. keluarga Pasha menunggu dengan khawatir melihat Dion tampak serius memeriksa putranya..

Rani memeluk Kaira yang tengah serius memperhatikan raut wajah tampan Pasha..

"tuan muda hanya terkena obat tidur nyonya.. tuan besar. ! tidak ada masalah serius.. ". kata Dion.

"apa kamu yakin dion..? nggak ada yang salah dengan anak kami...? ". tanya Mely masih belum percaya..

Dion tersenyum ramah,

"iya Nyonya, sepertinya orang yang memberi obat itu hanya punya rencana lain "

"sialan.. siapa yang berani menjebak putraku! ". geram Mely mengepalkan tangannya tak terima

"apa maksudmu Dion...?? ". tanya Matt serius...

"hmmm.. kalau bagi pengamatan saya sepertinya begitu tuan besar.. apa motifnya saya juga tidak tau

orang itu tidak berencana membunuh tuan muda hanya ingin menjebak saja.. ada rencana lain yang saya tidak tau apa itu yang pasti bisa menguntungkan mereka.. buktinya hanya memberi obat tidur pada tuan muda.. sampai besok pagi, tuan muda tidak akan bangun tuan besar...". jawab Dion lagi.

setelah berbincang dengan Dion, Matt menyuruh Mars untuk mengantar dion kedepan...

kini dikamar Pasha hanya ada keluarga besar Pasha saja bersama 1 pelayan yaitu Kaira..

"apa ulah si gadis picik itu....?? ". tebak asal Rani .

"siapa lagi yang berani menjebaknya.. mama yakin memang dia pelakunya...!! ". desis Mely dengan tatapan bencinya..

Jika saja Mely tak berdebat dengan putranya maka Pasha tak akan kabur dari rumah.. penyebab mereka berdebat karna Putri.. dia lah yang pantas disalahkan menurutnya..

Kaira melihat wajah dingin mereka semua, bisa Kaira tebak semua keluarga Melviano tidak suka akan sosok Putri yang sempurna dimatanya..

"bagaimana cerita kronologisnya Kaira...?? ". tanya Mely dengan tatapan nya yang hanya tertuju pada putra semata wayangnya..

"saya juga tidak tau nyonya yang pasti saat saya melewati bar itu saya tidak sengaja melihat tuan muda yang sedang jalan sempoyongan.. awalnya saya ragu itu tuan atau bukan karna tuan muda membelakangi saya tapi saat sudah jauh melewati tuan muda, barulah saya tau itu memang tuan muda.. !". jawab Kaira sejujur-jujurnya..

"kak telinga kakak kenapa...?? ". tanya Rani khawatir menyibakkan anak rambut Kaira..

kaira spontan melindungi telinganya namun matanya terbelalak seketika..

"anting-anting saya...?? Nyonya anting-anting saya hilang...!! ". pekik Kaira dengan panik..

"jangan panik.. dimana terakhir kali kau memakainya...?? ". tanya Matt

"tadi nyangkut di kancing baju tuan muda Tuan besar...". jawab Kaira

"tapi kancing baju kak pasha juga hilang kak di nomor 2 nya..!! ". tunjuk Rani..

Kaira jadi merasa bersalah dan menggigit bibir bawahnya melihat Mely dengan takut-takut..

"aku mengerti,, obati luka ditelingamu buang saja anting-antingmu sebelah lagi aku percaya padamu Kaira...!! ". ucap Mely dengan wajah seriusnya..

"kalau pakai sebelah bagaimana Nyonya...?? kenapa harus dibuang..?". tanya Kaira tampak penasaran..

"Karna anting-anting itu tidak berguna lagi kalau cuma sebelah kak..." . sambung Rani..

"benarkah...?? ". gumam Kaira tampak tak tau apa-apa..

"ayo kita pergi.. biarkan pasha istirahat..! ". ajak Matt.

mereka pun keluar dari kamar pasha,,

Kaira membersihkan diri di kamar mandinya dan mengingat bagaimana Pasha memeluknya Kaira menggeleng-geleng kepalanya..

setelah membersihkan diri, Kaira langsung tertidur..

Nayna yang melihat Kaira tertidur segera melihat isi tong sampah,, dengan sabar Nayna mengeluarkan satu persatu sampahnya supaya tidak membangunkan Kaira..

"dapat...!! ". gumamnya senang..

Nayna membersihkan tong sampah itu lalu masuk ke kamar mandinya..

"dasar bodoh.. akhirnya aku menemukan pasangan anting-anting ini..!". batin Nayna dengan senang..

ia sama sekali tidak tau kalau anting-anting itu ada alat penyadap dan GPS nya..

sekarang yang memiliki anting-anting pemberian Mely adalah Nayna..

"gadis miskin itu bisa mendapatkan hati nyonya besar..

apa yang diberikan nyonya besar hanya pantas untukku, bukan si miskin itu....!! ". gumam Nayna dengan senyum sinisnya..

sementara Mely sudah membuang perekam suara anting-anting Kaira, ia merasa tak ada gunanya mendengarkan alat itu lagi sebab Kaira sudah kehilangan anting-antingnya..

.

.

ke esokan paginya Kaira masuk ke Kamar Pasha dan menyiapkan air hangat dan pewangi tubuh kesukaan Pasha..

"kenapa tuan muda belum bangun juga...?? ". gumam Kaira gelisah..

beberapa menit ia menunggu...

Pasha perlahan membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah Kaira yang menunggu didepan pintu kamar mandinya...

"kau...?? "

Kaira menunduk tanpa berbicara, dirinya terlalu takut menatap mata biru samudera milik Pasha..

"apa kau yang menghadang jalanku tadi malam.? ". tanya pasha dengan suara khas bangun tidurnya terdengar begitu sexy..

"iya tuan...". jawab Kaira

"apa mama khawatir...?? ". tanya pasha melenceng..

"iya tuan muda, Nyonya malah menyebut seorang gadis picik.. saya tidak tau siapa gadis picik itu tuan...!!". jawab Kaira dengan serius nya namun terlihat bingung seolah tak tau siapa Putri..

"ck... aku akan beri pelajaran dengan pelayan sialan itu..". gumam Pasha dengan aura membunuhnya menyeruak begitu saja..

.

.

.

Pasha duduk santai di markasnya menunggu hasil tangkapan anak buahnya..

Mars dan Ramzi mendapatkan wanita yang di inginkan Pasha..

Pasha tersenyum menakutkan melihat keringat membanjiri pelipis wanita itu, mulutnya di sumpal kain supaya tak mengeluarkan suara.. tangannya diikat kebelakang seperti seorang penjahat pada umumnya..

"siapa yang menyuruhmu...?? ". tanya Pasha mengeluarkan pisau kecilnya yang sangatlah tajam hingga menyilaukan mata wanita itu..

Ramzi melepas kasar kain yang menutupi mulut Wanita sandera mereka yang akan diinterogasi bossnya.

"saya hanya di suruh tuan.. jangan salahkan saya..

saya tidak bersalah... ". ucap wanita itu terbata-bata dengan isak tangisnya..

Pasha tertawa menakutkan lalu mencekik wanita itu....

"oh ya...?? lalu siapa yang harus aku salahkan..? ". tanya Pasha dengan dingin dan tajam

"tuan Zeelac...!!". jawab wanita itu..

"jangan bicara omong kosong.. kalau pria tua bangka itu membunuhku aku masih terima alasanmu

tapi kalau hanya untuk membuatku tertidur itu tidak mungkin.. kau fikir aku bodoh hah...?? ". bentak Pasha mengeratkan cengkramannya dileher wanita itu yang terbatuk-batuk tak bisa bernafas..

"saya tidak ber. bohong tu an

memang tuan zeelac yang memerintahkan saya untuk membuat anda mengantuk dan akhirnya kecelakaan mobil, supaya anaknya bisa menikah dengan pria pilihannya...!! "

Pasha menjatuhkan kepala wanita itu ke lantai hingga pingsan saat terbentur lantai..

"bunuh wanita ini...!!". perintah Pasha..

"baik tuan...". jawab Ramzi patuh..

Ramzi memanggil orang kepercayaannya untuk membawakan wanita yang tengah tak sadarkan diri itu...

"kau... Mars.. cari tau apa perkataan wanita ini benar atau tidak..? aku merasa ini bukan trik pria tua bangka itu.. dia lebih suka perang dari pada main siasat,,

hal ini hanya bisa dilakukan oleh anak baru belajar membunuh cari dalang sebenarnya...!! ". titah Pasha..

"baik tuan...!! ". jawab Mars dengan tegas..

Pasha mengepalkan tangannya..

"Jika dibalik semua ini memang Zeelac aku mungkin bisa saja percaya, tapi ini bukan trik nya siapa yang berani menggunakan namanya untuk menutupi dirinya ? kalau aku menemukanmu jantung mu yang aku mau. !"

Kata-kata pasha sambil memainkan pisau kecilnya dengan lihai,, aura membunuhnya masih berlimpah-limpah memenuhi ruang markasnya... tapi tidak ada seorangpun disitu, hanya ada pasha seorang

.

.