NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Dokter Tampan

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Asmara / Romansa
Popularitas:35.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Mencintai pria dewasa yang umurnya jauh lebih matang sama sekali tidak terbesit pada diri Rania. Apalagi memikirkannya, semua tidak ada dalam daftar list kriterianya. Namun, semua berubah haluan saat pertemuan demi pertemuan yang cukup menyebalkan menjadikannya candu dan saling mengharapkan.

Rania Isyana mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang sedang menjalani jenjang profesi, terjebak cinta yang rumit dengan dokter pembimbingnya. Rayyan Akfarazel Wirawan.

Perjalanan mereka dimulai dari insiden yang tidak sengaja menimpa mobil mereka berdua, dan berujung tinggal bersama. Hingga suatu hari sebuah kejadian melampaui batas keduanya. Membuat keduanya tersesat, akankah mereka menemukan jalan cintanya untuk pulang? Atau memilih pergi mengakhiri kenangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Rania mengikuti langkah Rayyan yang sedikit lebih cepat, karena kesal gadis itu pun sengaja berhenti dan membiarkan pria itu berjalan seraya mengoceh yang menurutnya tidak wajib didengarkan.

Rania geleng-geleng kepala menatap punggung Rayyan yang semakin menjauh.

"Ngapain ngajakin kalau ditinggalin, aneh-aneh aja emang tuh orang. Dasar domes!" gumam Rania menggerutu.

"Ra, menurut kamu beli apa ya?" Rayyan clingukan tidak menemukan Rania di samping kiri dan kanannya.

"Astaga!" Pria itu balik lagi dengan sedikit kesal.

"Mau digendong atau digandeng, Ra, kamu tuh ngrepotin tahu nggak?"

"Kalau buat repot kenapa ngajak-ngajak segala, aku juga nggak minat iku sampai di sini," jawab Rania bertambah kesal saja.

Rayyan mendes@h panjang, menjulurkan tangannya.

"Kamu tuh ngrepotin perasaan orang, nggak bisa ya nurut, manis, terus bikin aku tenang. Ya sorry kita emang belum lama kenal, tetapi emang salah kalau kita lebih akrab saja."

Entah lah, mood Rayyan sedikit berantakan, mungkin efek kesal bayangan mantan, ditambah sore tadi melihat Rania dekat dengan orang lain membuatnya sedikit uring-uringan.

"Kita cari tempat makan aja dulu ya, kita juga belum makan malam 'kan? Nanti agak malaman belanjanya juga nggak pa-pa." Rayyan akhirnya mengalah juga, sementara Rania hanya diam. Ia merasa hidupnya banyak aturan dan batasan, serta tekanan. Tentu saja itu membuatnya bosan.

Rayyan membawa gadis itu ke resto yang ada di mall tersebut. Rania hanya menurut saja karena memang ia juga merasa lapar.

"Mau pesan apa, Ra?" tawar Rayyan menatapnya bingung.

"Apa saja yang bisa dimakan," jawabnya santai.

"Aku minta maaf, Ra, kalau tadi sedikit bersikap menjengkelkan."

Seorang waiters mendatangi meja mereka, memberikan buku menu. Rayyan segera memesan untuk keduanya.

"Wagyu beef brisket baladonya dua Mbak, sama chamomile tea latte satu, kopi rempah satu."

"Siap, silahkan ditunggu."

"Ra, kira-kira kado yang cocok untuk pernikahan teman itu apa ya?" Rayyan mencoba membangun komunikasi yang lues kembali.

"Teman Dokter cewek atau cowok."

"Sebenarnya cowoknya masih saudara, kalau ceweknya—" Rayyan tercekat, ada rasa sedikit berdenyut saat menyebut namanya. Biar bagaimanapun pernah berharap bisa satu tujuan dengannya, walaupun Bintang tidak pernah memintanya menunggu, namun dirinya cukup setia. Walaupun pada akhirnya takdir memisahkan mereka karena kedua orang tua keduanya tidak merestuinya.

Ya, sepak terjang masa lalu pria itu yang menyebabkan pertentangan dari pihak kedua orang tuanya. Jelas, Bu Wira dan Juga Bu Yuki merasa keberatan, meminta tidak diteruskan, ditambah hubungan yang mereka lalui dengan LDRan semakin memperburuk hubungan keduanya.

Sayangnya Rayyan cukup santai setelah resmi mengakhiri hubungannya. Hingga kabar mencuat karena undangan tiba-tiba dibagikan, ternyata keluarga Asher memilih Alan yang masih ada berhubungan kekerabatan dengan keluarga Rayyan. Rasanya menyakitkan, namun begitulah takdir jodoh berjalan sesuai takdir dan jalannya.

Mendengar hal itu, Bu Wira semakin jengkel saja, hingga terus mendesak anaknya untuk segera mengakhiri masa lajangnya. Atau bahkan mengancam anak semata wayang mereka untuk dijodohkan bila tidak segera memilih calon menantu idaman. Tentu saja membuat Rayyan sedikit tertekan dan frustrasi.

"Ceweknya mantan pacar Dokter ya?" tebaknya tepat sasaran.

"Kasih aja semua barang yang pernah menjadi kenangan, eh, cukup sadis ya, kasih karangan bunga Dok, biar tambah ngena. Haha," saran Rania cukup konyol.

"Becanda-becanda, Dok, mungkin bisa kasih paket liburan, perlengkapan dapur, atau perlengkapan kamar. Atau barang elektronik mungkin," saran Rania.

"Kayaknya ide kamu bener juga ya, oke deh aku pesenin karangan bunga aja ya, terus tambahin paket liburan biar bulan madunya ngena."

Mereka tengah menikmati makan malam dengan sedikit tidak kaku. Suasana canggung tiba-tiba tercipta saat tiba-tiba Rayyan mengambil tisu lalu mengelap sudut bibir Rania yang sedikit belepotan.

"Sorry, ada sedikit yang perlu dibersihkan," ucapnya seraya menatapnya begitu lekat.

Mata mereka saling bersirobok, membuat gadis itu salah tingkah saja.

Usai makan, Rania pikir akan pulang, ternyata masih harus menemani pria itu berbelanja.

"Ra, kamu nggak ada yang mau dibeli?"

"Nggak ada, Dok, belum butuh barang baru," jawab Rania datar.

"Manggilnya jangan Dok, dong Ra, kalau di luar rumah sakit, panggil apa gitu yang enak didengar."

"Pengennya dipanggil apa, Dok?"

"Sayang boleh, terlalu nglunjak ya. Haha." pria itu terkekeh sendiri.

"Kalah dong pacar saya," tanggapnya santai.

"Kamu udah berapa lama pacaran, Ra?"

"Sekitar tiga ratus lima puluh lima hari."

"Hampir satu tahun berarti ya, apa aja yang udah kalian lewati, sorry maksud aku, kenangan kalian sampai mana?"

"Kenapa sih kok nanya-nanya, nanti bikin aku kangen."

"Ya udah aku nggak nanya lagi, biar kamu cepat lupa."

Eh!

"Ayo, Ra, sini!" Rayyan menarik tangan Rania, mereka masuk ke sebuah butik kenamaan.

"Selamat malam Dokter Rayyan, tumben bawa pasangan?" celetuk Kania pemilik butik tersebut. Mereka teman satu angkatan.

"Kalau ngeledek, gue nggak jadi ambil nih." Pria itu menatap sebal.

"Jangan ngambekan Ray, entar jodohnya jauh. Hahaha."

"Astaga!" Setiap kali bertemu dengan teman-teman seangkatannya. Rayyan selalu dapat bullian.

"Siapa sayang." Itu suara Gerald, suami dari Kania.

"Woe Bro! Gimana kabarnya?" Rayyan dan Gerald saling ber- fist fight ria.

"Keren yank, sekarang bawa pasangan lho," ujarnya mengerling.

"Kenalin, ini Rania, teman dekat aku," ucap Rayyan memperkenalkan sahabat legendarisnya.

"Rania." Gadis itu menjulurkan tangannya sopan.

"Kania!" Mereka saling berjabat tangan ramah.

"Kamu masih unyu banget, Dek, hati-hati lho!"

"Jangan nakutin anak orang, Kanibal!"

"Hish ... sayang tuh, nama aku kan cantik banget Kania, masak jadi Kanibal, ngeselin banget kan?" adu Kania pada suaminya.

"Gerald, suaminya Kania. Mereka sahabat aku, Ra. Sebenarnya kita berempat, ada Bara, dan Sky, semua udah pada sibuk dengan keluarganya masing-masing."

"Iya, kamu kapan Rey?" tanya Gerald basa basi.

"Dua minggu lagi, doakan saja lancar," jawab Rayyan ngasal.

"Beneran?" Gerald dan Kania menatap serius.

"Beneran, Dek?" Gerald balik bertanya Rania.

1
Sri Marwi
doketerbrayyan merasahkan
Dina Hutagalung
Biasa
Fitria Diah
langsung hamil kayaknya hahaha 😂😂😂
Dian Isnawati
dimana sih cerita Juan belenggu gairah semalam dicari2 tdk ketemu kak
aryuu
Luar biasa
aryuu
/Chuckle/
muth yasin
Luar biasa
Suci Wawan Bagan
udah berkali kali baca novel ini, tp gak bosen2
Ros Konggoasa
cemburu ni yeee
Khanza Salsabila
Luar biasa
Khanza Salsabila
Lumayan
Gita mujiati
Luar biasa
Ros Konggoasa
cinta ap nafsu ygbenar dong Thor
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Ros Konggoasa
lanjut
Arida Susida
Luar biasa
Arida Susida
Lumayan
mars
Luar biasa
mars
pepet trus,emng spesialis novel tikung jodoh
mars
ini udh saking stress nya dokter rayyan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!