seorang gadis yang bernama Abigail Clancy Robinson dia adalah cucu satu satunya dari keturunan Robinson yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan Robinson bukan hanya perusahaan dan aset lainnya melainkan klan mafia yang sudah bertahun-tahun dipimpin oleh Robinson.
Gisel adalah gadis yatim piatu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan besar yang terjadi dan ternyata itu adalah ulah dari saudara angkatnya, karena harta dan kekuasaan yang akan diwariskan kepada ayah dari Abigail ini saudara angkatnya pun menjadi iri dan ingin memiliki semuanya.
ancam demi ancaman pun dilakukan bahkan teror selalu ditujukan untuk gadis kecil itu,namun karena pelatihan yang sangat keras membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya,hingga suatu hari orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi gadis itu ternyata menorehkan luka traumatis yang sangat dalam hingga dia sangat anti terhadap laki-laki.
namun kedatangan Maverick sang bodyguard yang dipilihkan kakeknya untuk nya membuat pandangan berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh tujuh
" akhirnya kau pulang son,,," Andriana, senyum merekah nampak dibibir Andriana mommy dari Maverick ini sangat senang ternyata putranya masih mendengarkan apa yang dia perintahkan.
Sedangkan Maverick terlihat sangat malas melihat situasi saat ini, apalagi dia melihat seorang gadis tengah duduk disamping ibunya dengan intens melihatnya tanpa berkedip, wajahnya yang cantik dengan riasan yang sedikit tebal membuat Maverick semakin tidak menyukai gadis itu.
" Sesuai keinginan mommy,,," Maverick
" Kau mau makan apa sayang,,,??" Andriana, mencoba mencairkan suasana namun Maverick tahu alasan kenapa mommy nya menyuruhnya untuk pulang sudah bisa dipastikan kencan buta dan perjodohan, sungguh Maverick sudah muak sebenarnya tapi dia tidak mau melihat mommynya sedih,ini hanya sebuah formalitas saja demi mommynya dia hanya memenuhi undangan makan malam saja bukan hal yang lainnya lagi.
" Katakan padaku mom apa tujuan mommy memanggil ku kemari, Mave hanya mempunyai waktu beberapa menit lagi karena sebentar lagi akan ada pertemuan besar dengan beberapa klien " Maverick, tanpa basa basi pria itu langsung ke intinya.
" Baiklah Mave,,, karena kamu sudah tahu tujuan mommy sebenarnya apa,jadi,,, kenalin yah dia anak dari salah satu sahabat mommy yutinggal diLA Los angeles California Amerika Serikat jadi mommy,,," terjeda kalimat Andriana bahkan belum selesai dia ucapkan namun Maverick sudah berdiri.
" Maverick,,," ucap Maverick berdiri sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangannya pada gadis itu, sedangkan gadis yang sedari tadi menatap Maverick lapar terkejut dengan gerakan cepat Maverick. Dengan malu malu meong gadis itu mengulurkan tangannya untuk menerima jabatan tangan dari Maverick,namun hanya sampai ke ujung jari Maverick sudah menarik kembali tangannya dan nampak disana tatapan kecewa dan malu dari gadis itu.
" Maverick Rosberg,,," Andriana, wanita yang bergelar sebagai mommynya itu mendesah pasrah dan sedikit menahan geram melihat tingkah putranya.
" Dia bahkan belum menyebutkan namanya nak,,," kini ucapan Andriana melembut takut takut kalau sang putra tidak akan berkunjung kesini lagi dalam jangka waktu yang lama.
" Sebutkan,,,," Maverick.
Sedangkan gadis itu yang bernama lengkap Rossa Meilina nampak sedikit kikuk dengan kata-kata Maverick yang super singkat, apa maksud dengan ' katakan ' batin Rossa tersentak.
" Maksud putra Tante sebutkan namamu sayang,,, dan maaf yah putra Tante memang seperti ini sifatnya datar dan dingin" ucap Andriana sedikit kikuk tidak enak hati akan sikap sang putra.
" Eum,,, tidak apa-apa Tan,,, santai aja" ucap gadis itu lembut, tapi Dimata Maverick kesannya hanya dilembut lembutkan sejuah kalimat yang dibuat buat agar setiap pria yang berbicara dengan nya terpesona,tapi tidak bagi Maverick.
" Mave,,,, namaku Rossa Meilina" ucap lembut Rossa malu kedua pipinya bahkan merona karena salah tingkah ditatap oleh Maverick.
" Waktuku sudah habis,,, Mave kembali mom,,," ucap Maverick sambil berjalan menuju ke tempat dimana mommynya duduk.
Andriana terkejut dan menarik pergelangan tangan putranya untuk mencegah kepergiannya, " nak,,, tidakkah kau kasihan melihat mommy yang selalu sendirian mommy ingin kamu menikah dan,,," belum sempat selesai melanjutkan kalimatnya tangan kanan Maverick menginterupsi.
" Kalau mommy butuh teman aku akan mencarikan seseorang untuk menemani mommy,kalau soal perjodohan memuakkan seperti ini Mave akan mengundurkan diri bahkan mungkin setelah hari ini jangan harap Mave akan mengunjungi mommy seperti biasanya, karena mommy tahu sendiri bukan Mave tidak suka di Jo doh kan ," ucap panjang lebar Maverick dengan tegas.
Mommynya yang mendengar kalimat Maverick tercekat dia sudah tidak mampu lagi untuk membantah kalimat putranya,jika sudah seperti ini jangan harap dia mampu melawan sang putra karena dia tahu saat ini sisi jiwa lain dari diri Maverick tengah muncul dan Andriana tidak mau sesuatu yang buruk terjadi disini, apalagi ada seorang gadis yang tengah menjadi tamunya malam ini yang kelihatan nampak tertarik dengan sang putra,jadi,... Andriana hanya bisa mendesah pasrah saja dan tidak bisa berbuat apapun.
" Aku kembali sekarang,,, " Maverick
Cup
Setelah mencium kening mommynya diapun berlalu pergi tanpa melihat kebelakang kembali, Andriana nampak kecewa dan marah pada sang putra tapi dia juga tirbisa berbuat apapun, atensinya kini beralih kearah Rossa putri dari sahabatnya yang kini tengah menunduk nampak kedua tangannya mengepal kuat ada rasa kecewa,malu dan amarah disana Andriana tahu itu tapi Andriana sudah tidak mempedulikannya lagi karena kini tugasnya sudah selesai dan dia tidak berhutang apapun lagi pada sahabatnya itu karena janjinya sudah dia penuhi apapun hasil akhirnya.
" Tan,,," Rossa.
" Sudah lihat bukan bagaimana sikap anak Tante,,, jadi kamu gak usah maksa mommy kamu untuk menjodohkan kamu lagi dengan putraku, dia laki-laki dingin tidak mau bersentuhan dengan lawan jenis,bukankah kamu sudah melihat dengan kedua mata kamu sendiri " ucap Andriana tanpa sungkan.
Yah sedari awal Andriana hanya terpaksa mengikuti kemauan sahabatnya karena putrinya tertarik dengan putranya,entah itu benar-benar tertarik ataukah ada maksud lain Andriana tidak ambil pusing.
" Rossa bertekad akan mengejar cinta Maverick Tan,,," Rossa.
Andriana melongo mendengar kalimat pernyataan Rossa barusan, bagaimana mungkin gadis yang nampak polos namun bang*** ini bisa mengatakan hal ini secara langsung padanya,sungguh diluar ekspektasi Andriana.
" Terserah" ucap Andriana tak mau peduli.
" Apakah Tante keberatan,,," tanya Rossa polos,lebih tepatnya pura pura polos.
" Selagi dalam batas wajar itu tidak masalah,,," Andriana berlalu pergi dari ruang makan itu,saatvini dia sudah tidak berselera untuk makan malam entah mengapa perutnya tiba-tiba kenyang.
Sedangkan disisi Rossa nampak mengepalkan kedua tangannya kuat sampai buku bukunya memutih sikap Andriana padanya membuat dia marah namun karena dia sudah terlanjur terobsesi dengan Maverick dan semua kekayaannya dia acuh saja dengan sikap dari sahabat mommynya itu.
Dengan sedikit menahan emosi dia berlalu dari sana tanpa pamit kepada pemilik mansion, Rossa butuh pelampiasan sekarang.
Setelah mengunjungi mommynya kini Maverick sudah sampai dimansion Robinson bagaimana pun juga dia masih terikat kontrak dengan kakek tua itu melalui hutang Budi yang harus dia bayar dengan menjadi bodyguard cucu kesayangannya yaitu Abigail gadis yang sudah berhasil mencuri perhatiannya saat ini.
" Maaf tuan,,, " anda tengah ditunggu di ruang kerjanya " ucap kepala maid disana.
Maverick mengangguk singkat dan berjalan dengan langkah lebar tanpa menghiraukan kepala maid yang masih membungkuk hormat padanya, Maverick dengan segala pikiran nya nampak sedikit melamun karena tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang sudah berdiri sedari tadi disana,lebih tepatnya didepan pintu ruang kerja Abigail.
" Selamat datang tuan Maverick" Axel, pria yang dia tabrak tadi tidak lain adalah Axel asisten pribadi Abigail,tangan kanan Abigail yang sebagian pekerjaan hanya Axel yang gadis itu percayai.
Ceklek
Maverick memindai ruangan kerja milik gadis itu,nampak seseutengah duduk di kursi kebesarannya dengan membelakanginya.
Maverick tanpa berkata-kata dan tanpa disuruh dia duduk dengan menyilangkan kakinya acuh.
" Siapa yang menyuruhmu untuk duduk" ucap tegas Abigail,dia tidak suka bawahan yang tidak hormat padanya dan sedikit berani.
Maverick tersenyum misterius gadis ini sudah berani memerintahkan dia dan membentaknya, padahal dia tahu siapa dirinya namun gadis ini tidak ada takut takutnya saat ini sungguh Maverick dibuat speechless dibuatnya.
" Aku tidak suka bawahan yang tidak patuh,,, kau dipecat dan ini juga atas persetujuan dari kakek" ucap Abigail memutar kursi kebesarannya menghadap dimana Maverick yang kini tengah menatapnya intens.
" Aku akan berbicara dengan tuan Robinson,,," Maverick.
" Kakekku saat ini tengah istirahat dan tidak bisa diganggu,. Kau perhatikan dengan baik kertas itu,disana ada tanda tanda kakekku jadi enyah kau dari hadapanku." Tatapan tajam Abigail tidak menggoyahkan tatapan matanya kearah gadis yang kini tengah dikuasai amarah.
" Aku tetap tidak menyetujui ini dan akan berbicara sendiri dengan tuan Robinson" Maverick.
Krekk
Tanpa pamitan Maverick berlalu dari sana sedangkan Abigail mengeram marah melihat tingkah Maverick yang tidak menghargai nya sebagai pemilik ruangan.
" Sial**,,,"