Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. beli kado
Rendi yang sudah rapi dan sudah mandi keluar dari kamar menuju meja makan untuk menghampiri istrinya yang sedari tadi berkutik di dapur. rendi kemudian memeluk sang istri dari belakang dan sesekali mencium pipi mulus istrinya itu
" Kak lepasin ih, nanti kalo ada kak satria gimana" ucap lili yang masi fokus memasak
" Dia lagi mandi sayang" ucap rendi yang tidak mau melepaskan pelukannya
" Ehemm ehem" dehem satria yang baru keluar dari ruangan sebelah dan melihat rendi dan lili sedang bermesraan.
Lili yang mendengar itu langsung melepaskan pelukan rendi dengan paksa "eh Kak satria sini makan" ucap lili kepada satria untuk duduk di meja makan.
Satria kemudian ikut duduk di meja makan bareng lili dan juga rendi yang sudah duduk terlebih dahulu.
" maaf kakak lili cuma bikin telor dadar" ucap lili sambil memberikan nasi dengan telor dadar.
" Gak papa kok makasih ya li" ucap satria dan langsung menyantap makanan itu
" harusnya satria bersyukur sudah di kasih makan yank, kamu gak usah minta maaf"
" Kak rendi jangan gitu " ucap lili sambil memukul lengan suaminya itu.
" Sat lu disini aja jagain lili sampe gw pulang" ucap rendi meminta agar sahabat ini gak pulang
" La emang mau apa ren" tanya satria bingung
" Habis pulang gw mau ngomong sama lu " Rendi sebenernya berencana mengantarkan satria kepada orang tuanya, tapi ia tidak bisa ngomong sekarang karena ia takut satria tidak mau.
" Lu nitipin bini lu ke gw emang gak takut bini lu gw gaet " Ucap satria sambil menaik turunkan alisnya
" Gak papa to lili juga gak bakal mau sama lu," ucap rendi dengan santainya. " Yaudah aku berangkat yank." Ucap rendi dan mencium pipi istrinya itu.
Melihat suaminya yang akan pergi lili pun langsung mengantarkan sang suami sampai pintu depan. " Hati hati ya kak." Ujar lili dan membukakan pintu untuk sang suami.
" Iya, nanti kalo ada apa apa telpon ya, jangan diem aja." Ucap rendi dan perdi dari kediamannya.
Melihat suaminya yang suda pergi ia kemudian pergi menuju meja makan meneruskan makanan yang ia tinggalkan tadi.
" Li kenapa kamu mau nikah sama rendi" ujar satria yang membuat lili langsung tersedak
" Ohok ohok, Kenapa kakak tanya itu." Tanya lili heran
" Penasaran aja soalnya rendi selama ini tidak pernah dekat sama cewek li, dia juga terlihat acuh sama cewek kaya tidak tertarik gitu mangkanya gw penasaran."
" Sebenarnya aku nikah sama kak rendi juga karena terpaksa dengan keadaan si kak"
" Maksudnya Kalian di jodohkan?" Tanya satria yang heran dengan kata kata lili
" Iya karena wasiat dari ayah lili yang ingin lili nikah dengan keluarga Erlangga. dan kak Rendi juga seperti menerima keadaan ini. Walau aku gak tau itu karena terpaksa atau emang karena rasa tanggung jawab yang di berikan kak Rendi untuk menjaga aku." Ucap lili yang emang sebenarnya masi belum yakin seratus persen cinta dari rendi.
" Kalo rasa tanggung jawab mungkin iya li tapi menurutku rendi emang suka sama kamu. Walau dia penurut sama ibunya, tapi dia menurut kalo sekolah saja li dia juga sama kaya aku dan anak mudah lain yang bakal memberontak kalo di paksa sesuatu apa lagi nikah dini."
" Tapi rasanya ke___" ucap lili yang kemudian di potong sama satria
" Li gw gak pernah liat rendi seperhatian itu sama cewek, dia yang terlihat pedulu bahkan ketika kamu si skors. kamu tau li rendi bikin pengumuman buat orang orang yang nyakitin kamu bahkan semua cewek di sekolah itu dapat peringatan agar tidak bisa menyakiti kamu lagi." Ucap satria jujur memberi tahu
Lili yang mendengar itu sontak kaget dengan ap yang satria katakan. " Kak rendi melakukan itu?" Yah, emang lili tau semua tatapan murid murid di sana sudah berbeda ketika menatap lili tapi dia kira tatapan itu berubah karena ia selalu berada di dekat rendi batin lili
" Iya, Emang kamu tidak tau li. " Tanya satria
Lili yang mendengar itu hanya geleng geleng kepala Ia merasa sangat sedih campur senang entah perasaanya campur aduk saat ini. " Gak kak "
Satria yang melihat ekspresi lili dengan mata yang mulai sendu kemudian berfikir untuk mencari topik lain. Untuk merubah suasana. "Ehmm li kamu udah siapin hadiah ulang tahun?" Ucap satria untuk mengalihkan topik.
" Siapa yang ulang tahun kak?" Tanya lili bingung
" Rendi, dia ulta nanti Senin depan." Ucap satria menjelaskan
" Mau anterin aku gak kak beli kado buat kak rendi " ujar lili sedikit memohon kepada satria
" Boleh aja si, lagian gw juga lagi free."
" Yaudah tunggu aku dulu kak aku mau ganti baju." Ucap lili yang kemudian pergi menuju kamarnya. Lili kemudian mengambil baju kemeja putih dan rok pendek berwarna hitam dan sepatu boots yang panjang sebawah lutut. Lalu ia membiarkan rambutnya tergerai.
" Ayo kak satria" ucap lili yang keluar dari kamarnya dan menghampiri satria
Satria yang melihat lili jujur sangat terpukau dengan penampilan lili. pantas aja Rendi sangat suka sama lili orang kek member blackpink batin satria." Cantik li" ucap Satria
" Eh makasih" ucap lili" bawa Ketty ya kak kasian dia diem di apartemen terus." Ucap lili yang kemudian memberikan kucingnya itu tali.
" Bawa aja li kan itu kucing kamu."
Rendi yang saat ini sudah ada di tempat bang sandi langsung pergi ke rumah kaca yang baru di bikin oleh bang sandi. " Bang udah mulai?" Tanya rendi kepada denis yang emang sudah ada di sana.
" Belum ini masi nakar pupuk buat ini tanaman." Ucap denis sambil berkutik pada bungkus pupuk
" La kenapa tanamannya di taro sini bang, kan aku udah bilang di taruh di tempat gelap dulu selama tiga hari baru di bawah keluar buat di tanem." Ucap rendi kesal dengan partnernya ini
" Udah ren itu baru aku keluarin."
" Masa masi cebol aja tu tanaman harusnya gak kaya gitu tumbuhnya."
" Ya mana gw tau ren, gw ma ikutin perintah lu aja. Kalo hasilnya kayak gitu ya gak tau."
" Emang pas nanem pake cairan yang mana buat bantu tumbuh."
" Yang ini" ucap denis sambil menunjukan botol berwarna ijo
" Lah pantes kocak, bukan yang itu bang tapi yang ini yang warna coklat" ucap rendi yang kini mulai memegang kepalanya pusing.
" Terus gimana ni ren"
" Gimana gimana mulu Au ah padahal kan udah ada ni di laporkan yang gw tulis." Ucap rendi kesal sambil memijit mijat pelipisnya
" Ya orang tulisannya jepang mana gw ngerti." Ucap denis yang emang gak mau di salahkan
" Ya kan di laporan gw juga udah tertulis warnanya, kalo gak bisa baca ya diliat warnanya bang ck"
" Yaudah si ren tinggal tanam lagi." Ucap denis dengan santainya
" Tanam lagi matamu, bakal panjang ni waktunya kalo kita ulang lagi."
" Yaudah maaf namanya juga manusia bukan nabi boy"
Plak
Suara dari kepala denis yang di jitak oleh rendi. Saking kesalnya rendi karena temanya ini gak ada rasa bersalah.
" Aduu sakit ren" ucap denis kesal
" Lagian lu bego banget. Yaudah cepet kita bareng bareng tanam lagi."
Rendi dan denis kemudian mulai menyiapkan media tanam dan juga bibit baru. Cukup lama mereka melakukan itu sampai matahari sudah di atas kepala pun mereka masi sibuk berkutik dengan hal itu.
Lili dan juga satria saat ini ada di sebuah mall mereka mampir ke sebuah toko perlengkapan cowok ada baju tas dompet sepatu dan lain lain . " Kak Yang bagus yang mana?" ucap lili menanyakan pendapat satria.
" Terserah lili si tapi menurut aku mending sepatu atau jam tangan." Ucap satria memberi saran.
Lili yang di kasih saran itu langsung menuju etalase yang berisi jam yang saling berderet. Ia kemudian melihat lihat jam yang ada di etalase sampai mata dia tertuju pada jam tangan rolex yang berwarna silver dengan di padu warna hitam.
" Mau yang ini aja mba" ucap lili kepada spg di tempat itu.
" Li ini kan mahal" ucap satria yang terbelakang melihat harga jam tersebut
Ya harga jam tangan yang lili beli untuk rendi adalah seharga empat ratus juta lebih yang membuat Satria yang saat ini tidak ada uang merasa meringis. " jir "
" Gak papa kak" jawab lili dengan santainya yang kemudian mengeluarkan black card dari tasnya untuk di kasih kepada spg toko tersebut.
Satria yang melihat lili mengeluarkan black card semakin terkejut " ha ini lili kaya banget bahkan rendi yang suaminya aja masi pake kartu biasa" guman satria yang menutup mulutnya yang dari tadi melongo.
Ya walaupun lili hanya di kasih rendi uang nafkah sepuluh juta perbulan tapi ia punya pemasukan dari perusahaan milik ayahnya yang sekarang jadi miliknya dan membuat ia punya uang lebih banyak dari rendi.
" Li kamu punya black card " Ucap satria yang masi kaget.
" Oh iya, tapi ini jarang di pake si kak soalnya kak rendi yang sering bayarin aku." Ucap lili walau ia di kasih uang jajan oleh rendi tapi rendi masi suka bayarin jajannya
" Gak kebayang si kalo rendi udah ambil ahli perusahaan Ayahnya bakal sebanyak apa uangnya nanti. Rendi yang belum megang perusahaan aja uangnya udah sebanyak itu," guman satria yang merasa paling miskin di antara orang orang kaya.
" Ini kak barangnya makasih ya." Ucap spg itu yang memberikan barang itu kepada liki
" Makasih ya." Ucap lili yang kemudian mengambil barangnya. " Kak ayo " ucap lili mengajak satria keluar.
" sini li aku bawain barangnya " tawar satria mengambil Tote bag dari tangan lili.
" Makasih ya kak"
Ketty yang dari tadi gak mau berjalan pun akhirnya di gendong oleh lili " Ketty capek jalan ehm sini ibu gendong" ucap lili yang mengendong ketty dan membelainya.
" Kamu sering bawah tu kucing ke mall li?"
" Gak kok baru sekarang kak. dia juga baru seminggu tinggal di apartemen"
"Saking sayangnya sama kamu. Rendi sampai ngizinin kamu adopsi kucing ya li hehhe "
" Eh kak rendi kok yang beli bukan lili" ucap lili bingung dengan perkataan satria.
" Hahhaha ternyata rendi bisa gitu ya. Padahal dia gak suka kucing." Ujar satria dengan nada pelan
" Kak kita makan yuk. Nanti lili traktir." Ujar lili mengajak satria yang langsung di angguki. Mereka kemudian pergi ke kedai ramen yang ada di restoran tersebut lalu ramen dan juga tempurah.
" Kak aku mau ke toilet dulu ya, tolong jaga ketty." Ucap lili meminta izin pada satria
" Mau di anterin gak li"
" Gak usah kak deket juga." Ucap lili yang kemudian melenggang pergi menuju toilet.
Lili yang keluar dari toilet melihat sebuah outlet pakaian wanita. disana terpampang sebuah manekin yang memakai lingerie yang lumayan seksi. Ia kemudian masuk dan membeli sebuah lenggerin berwarna putih yang sangat pendek dan nerawang.
" Aku pake ginian malu gak ya." Guman lili ia berencana memberikan rendi kejutan di hari ulang tahunnya dan memberikan dirinya seutuhnya kepada rendi. Setelah membeli itu ia langsung kembali menuju outlet ramen untuk menghampiri satria yang sedang makan di outlet tersebut.
" Li lama banget " tanya satria ketika melihat lili baru datang
" Iya maaf kak, udah belum ayo kita pulang." Ucap lili mengajak satria pulang.
" Mau pulang sekarang?, yaudah oyo."
Mereke kini sudah berada di apartemen milik rendi dan melihat bi asi yang ternyata sudah ada di sana "Bi udah dari tadi?" Tanya lili yang melihat bi asi masih sibuk beres beres
"gak juga. bi asi tadi udah masakin buat non sama den rendi jadi nanti tinggal dipanasin aja, bibi pulang ya non. Lagian udah beres juga."ujar bi asi menjelaskan kepada majikannya itu.
" Oh makasih bi"
" Eh kok ada mas satria di sini non" tanya bi asi merasa heran dengan sahabat rendi yang bersama majikannya itu.
" Kita gak selingkuh bi aku cuma main doang" ucap satria takut bi asi salah paham
" Heheh iya, maaf mas soalnya bibi kan bingung den rendi lagi gak ada di sini. yaudah non lili bibi pergi ya" ucap bi asi meminta izin dan pergi
Melihat bi asi yang sudah keluar dari apartemennya lili kemudian langsung menyimpan barang bawaannya dan kembali ke ruang tv menemani satria yang masi setia duduk di sana. Saat ia masi asik menonton tv bersama satria lili kaget atas kedatangan suaminya itu yang malah terlihat sangat kotor
" Lo kak rendi habis ngapain kok kotor gitu bajunya." Tanya lili heran dan langsung menghampiri sang suami.
" Iya lu dah kaya anak kecil yang main kotor kotoran" sela satria yang heran melihat sahabatnya itu.
"Kan Habis kerja, yaudah aku mandi dulu ya" ucap rendi yang langsung pergi ke kamar untuk membersihkan tubuhnya.