Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Fakta
Setiap orang berhak bahagia 'kan? Jadi apa salahnya jika saat ini dirinya memberontak. Satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Hana berjuang melewati hari-harinya yang seperti di neraka itu.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa menuruti keinginan kalian lagi." Hana berkata sembari menahan sakit yang luar biasa di dalam dadanya. "Kalian begitu egois," lanjut Hana seraya mengusap air matanya yang membasahi pipi dengan punggung tangannya.
"Tidak bisa seperti itu Hana. Kamu tidak bisa lepas dari Tuan Gery," jawab Kartika dengan pelan, menatap putrinya dengan rasa bersalah yang begitu dalam.
"Kenapa?"
Kartika menarik tangan Hana menuju kamar putrinya itu sendiri untuk berbicara empat mata.
"Hana, sebenarnya perusahaan Papa tidak bangkrut," ucap Kartika dengan suara yang sangat pelan.
Deg
Jantung Hana berdetak sangat cepat saat mendengar ucapan ibunya. Bagai di sambar petir di malam hari, tubuh Hana lemas seketika. Ia tidak mampu berkata-kata lagi, lidahnya mendadak kaku.
"Apa maksud Mama?" tanya Hana dengan susah payah, ia menahan lelehan air matanya agar tidak terjatuh lagi membasahi pipinya.
Kartika memegang kedua tangan putrinya dengan erat. "Sebenarnya Papa kamu masih bermain judi. Pada saat itu dia mengaku kalah sampai puluhan miliar, dan dia berhutang kepada Tuan Gery. Papamu memberikan perusahaan itu sebagai jaminan jika tidak bisa membayar hutang. Saat jatuh tempo, benar saja dia tidak bisa membayar hutangnya, namun Papa kamu dengan teganya memberikan penawaran yaitu menjualmu kepada Tuan Gery sebagai penebus hutang," jelas Kartika dengan perasaan yang hancur.
"Maafkan Mama karena tidak bisa berbuat apa-apa untukmu," lanjut Kartika penuh penyesalan, dan berderai air mata.
Hana mengusap wajahnya dengan kasar, menangis dalam diam.
Ya Tuhan, sebuah kebenaran yang membuat hati Hana tersayat-sayat.
"Tapi, Papa menyesali semuanya. Han. Karena Tuan Gery telah berlaku licik. Ia meminta keuntungan sebesar lima puluh persen dari perusahaan setiap bulannya. Jika tidak memberikannya, maka Tuan Gery akan menghancurkan hidup kita," jelas Kartika lagi dengan sendu.
"Jadi semua yang di katakan oleh Papa dan Tuan Gery selama ini adalah kebohongan belaka untuk menutupi kebenaran ini?" tanya Hana dengan lirih dan bibir yang bergetar, menahan tangisnya.
Kartika menganggukkan kepala berulang kali sebagai jawaban. "Maafkan Mama," ucap Kartika dengan lirih, kedua matanya berkaca-kaca.
"Aku ingin sendiri," ucap Hana dengan tatapan mata yang kosong.
"Han--"
"Tinggalkan aku sendiri." Hana mengulangi ucapannya. Mau tidak mau Kartika keluar dari kamar tersebut dengan perasaan sakit luar biasa, melihat putrinya yang sudah mengetahui kebenaran yang selama ini mereka sembunyikan dengan rapi.
*
*
Hana meringkuk di atas tempat tidur, terisak dalam kesunyian malam itu.
Rasa kecewa dan sakit bercampur menjadi satu di dalam dadanya. Hana tidak menyangka jika kisah hidupnya stragis ini.
Tok ... tok ...
Pintu kamar di ketuk dari luar, namun Hana tidak memedulikannya.
Ceklek
Suara pintu terbuka, Dante memasuki kamar bernuansa Pink dengan perlahan.
"Are you oke, Hana," tanya Dante mendekati Hana yang meringkuk di atas tempat tidur.
"Daddy, hatiku rasanya sangat sakit," jawan Hana, seraya mendudukkan diri, menatap ayah mertuanya dengan berlinang air mata.
"Apa yang terjadi?" tanya Dante yang kini mendudukkan diri di tepian tempat tidur. Salah satu tangannya terulur untuk mengusap pipi Hana yang basah.
Hana semakin terisak, lalu menghambur memeluk tubuh kekar itu dengan erat.
***
Aku nggak kuat nulis kisah Hana 😭😭
Dukungannya jangan lupa ya, buat Hana ❤
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk