NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SMY Bab 4 - Apa Tubuhmu Mengecil?

"Maaf Tuan, kenapa kita ke sini?" tanya Ansara ketika mobil yang mereka naiki justru berbelok ke sebuah butik.

Padahal tujuan mereka adalah Four Season Hotel di ujung sana, sebab jika sesuai janji mereka akan bertemu dengan klien di restoran hotel tersebut.

Ansara juga langsung melihat jam di pergelangan tangan kirinya, mengamati waktu Jangan sampai mereka datang terlambat. Ansara sudah seprofesional ini dalam pekerjaannya.

"Lihat penampilan mu, apa mungkin kita bertemu klien dengan penampilanmu seperti ini?" balas Adrian dengan pertanyaan pula.

"Apa salahnya?" jawab Ansara, keceplosan menganggap bahwa mereka adalah teman. Tapi mau bagaimana lagi, Ansara merasa tidak ada yang salah dengan penampilannya sekarang. Baju yang Ansara kenakan masih terlihat rapi dan juga sopan.

"Dalam bisnis penampilan itu juga penting, mereka akan memperlakukanmu sesuai dengan pakaian mu," balas Adrian dengan suara yang terdengar lebih serius, bahkan terkesan dingin.

Membuat suasana di dalam mobil tersebut mendadak berubah jadi sedikit mencekam.

Membuat Ansara juga langsung sadar bahwa pria di hadapannya ini bukanlah Adrian teman SMA-nya dulu, tapi pria di hadapannya ini adalah Adrian yang seorang CEO. Bukan CEO dari perusahaan kecil, melainkan CEO dari sebuah perusahaan besar.

Penampilannya yang apa adanya ini justru akan membuat malu sang Tuan. Para klien pasti akan mengira Adrian tidak sekompeten itu, sampai memiliki sekretaris pribadi yang jauh dari kata layak.

"Ayo turun," ajak Adrian.

Melihat sang Tuan yang sudah keluar, Ansara jadi buru-buru mengejar. 'Aduh, bagaimana ini? Belum gajian tapi sudah memintaku untuk berbelanja,' batin Ansara mulai cemas, was-was saat memasuki butik tersebut.

Asisten Juan tidak ikut turun, dia tetap berada di dalam mobil dan menunggu di sana.

Seperti tadi, kini pun Ansara masih kesulitan untuk mengimbangi langkah kaki Adrian. Pria itu selalu berada di depannya beberapa langkah.

'Perasaan dulu Adrian tidak setinggi ini, dia benar-benar tumbuh dengan baik,' batin Ansara.

Sekarang mendadak membatin jadi hobinya, padahal selama bekerja di cafe Ansara termasuk karyawan yang cerewet. Anti sekali memendam-mendam perasaan.

"Pilihkan pakaian yang tepat untuknya, dia adalah sekretaris pribadi ku," ucap Adrian pada salah satu karyawan yang menyambut.

"Baik, Tuan."

"Tunggu dulu Tuan, biar saya yang memilih sendiri," sahut Ansara dengan cepat. Ansara harus memilih sendiri agar bisa memilih baju yang paling murah.

Belum apa-apa Ansara bahkan sudah menghitung kira-kira berapa pengeluarannya. Cukupkah uang tabungannya untuk menanggung ini semua?

Cukupkah uang tabungannya bertahan sampai akhir bulan?

Isi kepala Ansara sudah mulai kusut menghitung.

"Duduklah, kita tidak punya banyak waktu."

"Tapi _" ucapan Ansara terhenti ketika dia melihat sang Tuan mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya.

Kartu ATM berwarna hitam yang Ansara tahu isinya unlimited, kartu ajaib black card.

"Bayar dengan ini," titah Adrian.

Ansara membeku, berurusan dengan Adrian hidupnya seperti jungkir balik. Kini semuanya serba mewah dan ekslusif. Parahnya Ansara harus mengikuti cara hidup Adrian tersebut.

Sekitar 20 menit akhirnya Adrian dan Ansara keluar dari butik. Ansara sudah mengganti bajunya dengan pakaian yang lebih modis. Rambut yang awalnya Ansara gerai dengan asal kini mulai diikat rapi.

Penampilan Ansara mendadak berubah jadi sangat fresh.

Sepatu heels yang awalnya 10 cm, kini telah diubah jadi 5 cm, sangat cocok dengan penampilannya yang nampak anggun.

Diam-diam Ansara tersenyum kecil, sebagai seorang wanita dewasa sebenarnya Ansara juga sangat menyukai baju-baju modis begini. Namun selama ini selalu terhalang oleh biaya.

Keluar dari butik tersebut Ansara merasa sudah jadi seorang sosialita. Senyum yang awalnya hanya senyum kecil sontak berubah jadi senyum lebar.

Namun senyum Ansara tak berlangsung lama, seketika hilang saat ingat dia telah menghabiskan uang sebanyak 6 juta untuk berbelanja di butik ini.

Sekarang saja di tangan Ansara sudah menenteng beberapa paper bag berisi barang belanjaannya. Baju kerja sebanyak 10 pasang.

Meski tadi berbelanja menggunakan black card milik sang Tuan, tapi Ansara sudah bertekad untuk mengembalikannya saat gajian.

Ansara tak ingin memiliki banyak hutang budi pada Adrian, cukup satu hutang budinya, yaitu diterima bekerja di perusahaan pria tersebut.

Ansara tak ingin semakin terikat.

"Tuan, saya akan mengganti semuanya nanti saat gajian," ucap Ansara, sekarang mereka telah masuk ke dalam mobil.

Juan juga mulai melajukan mobil menuju tujuan utama mereka, Four Season Hotel di ujung sana.

"Tidak perlu, anggap saja ini semua adalah fasilitas yang ku berikan untukmu," jawab Adrian, dia menoleh hingga bersitatap dengan Ansara.

"Kamu bisa pakai mobil?" tanya Adrian kemudian.

Kedua mata Ansara mendelik bingung.

"Sepertinya Juan belum menyampaikan semuanya padamu, sebagai sekretaris pribadiku kamu mendapatkan inventaris sebuah mobil juga apartemen di dekat kantor," jelas Adrian.

Detik itu juga Ansara menelan ludahnya dengan kasar, merasa kini tengah hidup di surga yang segala keinginan terpendamnya selama ini jadi nyata.

Namun sayangnya Ansara tidak bisa menggunakan mobil. "Maaf Tuan, saat ini saya belum bisa mengemudi mobil. Tapi saya akan secepatnya belajar," jawab Ansara penuh ambisi.

Adrian mengangguk saja, sementara Juan yang namanya disebut hanya melirik sekilas.

Sebab apa yang di sampaikan tuan Adrian siang ini tak pernah ada dalam surat kontrak perusahaan, semuanya atas keputusan tuan Adrian sendiri.

Tiba di hotel Ansara sekuat tenaga mengikuti langkah tuan Adrian dan juga asisten Juan. Heels yang sudah berubah jadi 5cm cukup memudahkannya untuk melangkah cepat.

Tapi meski begitu Adrian masih merasa Ansara selalu ketinggalan langkahnya.

"Berjalan di samping ku," titah Adrian, dia sampai menghentikan langkah dan berbalik pada Ansara untuk bicara seperti ini.

"Iya, Tuan," jawab Ansara, sampai nampak melompat untuk mendekat.

"Dulu sepertinya kamu tidak sependek ini, apa tubuhmu mengecil?" tanya Adrian.

Sumpah, Juan ingin sekali tertawa ketika mendengar ucapan tuannya tersebut. Namun sekuat tenaga dia tahan dan hanya menunjukkan raut wajah yang datar.

Diledek seperti ini kepala Ansara rasanya ingin sekali pecah, sejak tadi dia sudah kesulitan berjalan untuk mengimbangi langkah kedua pria tersebut, tapi sekarang malah dihina seperti ini.

'Bukan aku yang mengecil! Tubuh mu saja yang terlalu cepat tingginya! DASAR MENYEBALKAN!' maki Ansara.

"Tidak mengecil Tuan, sejak dulu tubuh saya memang seperti ini," jawab Ansara, lain dengan apa yang ada di dalam hatinya.

"Mulai besok cobalah konsumsi susu peninggi badan, mungkin masih bisa berpengaruh."

"Baik Tuan," jawab Ansara patuh, meski jengkel.

'Sudah tahu aku pendek kenapa memintaku jadi sekretaris pribadi?! Harusnya jadikan saja aku karyawan biasa!' gerutu Ansara diantara langkah mereka yang mulai melaju.

Saking kesalnya Ansara sampai tidak tahu jika kini Adrian memperlambat langkah agar bisa mengimbangi sekretarisnya yang mungil.

Tiba di meja pertemuan mereka langsung disambut oleh kolega tuan Adrian.

Saat pertemuan itu berlangsung Ansara dan asisten Juan duduk di meja lain, namun dari tempat mereka duduk masih mampu memperhatikan tuan Adrian dengan lekat.

beberapa saat lalu Adrian memang terlihat sangat menyebalkan, namun disaat mode sedang bekerja serius begini mendadak Adrian berubah jadi sangat tampan, penuh kharisma.

Ansara yang memperhatikan sampai kembali terpesona. 'Ya Tuhan, Adrian tampan sekali,' batin Ansara. Kedua matanya menatap penuh cinta.

Sama seperti saat masa SMA dulu.

'Astaga, apa yang aku pikirkan. Adrian sudah menikah,' ucap Ansara di dalam hati ketika kesadaran mulai menghampiri.

'Tidak boleh, aku tidak boleh lagi menyukai Adrian. Lebih baik aku menatap asisten Juan aja, asisten Juan juga tampan kok,' batin Ansara yang butuh pelarian.

Tatapannya kini jadi berpindah pada asisten Juan yang duduk di hadapannya.

"Ada apa?" tanya Juan dengan suara khasnya yang datar.

Ansara jadi gelagapan, "Tidak asisten Juan, ti-tidak ada apa-apa."

Ansara menatap ke sembarang arah, tapi malah bersitatap dengan Adrian di depan sana.

Deg!

1
sihat dan kaya
lama lagi ke update?.. huhuhu
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
me to 🥰
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣🤣🤣😭
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😂
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😂
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😂🤣🤣
ulala ❤️❤️
waaah waaah /Grin/dah mulai berani nih adrian
lolipop_ahhy🍑🍆
Kecewa
lolipop_ahhy🍑🍆
Buruk
ulala ❤️❤️
Luar biasa
ve spa
Wahh calon mertua datang, degdeg ☺
ve spa
istri sah nya nanti yah kamu Ansa ☺
ve spa
Bisa-bisa Ansa, di kuliti om Beni, kalau sampe ikut tadi 😌
Dahlia Kartono
lanjut Thor
ve spa
Dihh Rania, sama om Beni aja koe 🤣
ve spa
Sayangnya ko terlambat Steven, Adrian selangkah lebih maju 😂
Ayna Adam
Kak Lunoxs lanjutin novel ini sampai tamat ya kak?
Sudah lama gak update kak🙏
🤎𝐀⃝🥀🏠⃟💜⃞⃟𝓛 yolMD
astaga dilema 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!