Derita Gadis Yang Terhina

Pukul2 dini hari mobil Rayyan baru nampak terlihat memasuki pelataran rumah dan langsung masuk ke dalam garasi rumah keluarga Pak Rosyid.

Rayyan turun dari mobil.dengan membawa tas Kayra di tangannya.

" dari mana saja kamu ?!." siapa yang sudah mengajarimu pulang ke rumah dini hari begini ?! " sebuah suara lantang dan keras terasa memekakkan telinga Rayyan yang baru saja hendak melewati pintu rumah.

" aku mencari Kayra ma.." jawab Rayyan jujur. Ia tak ingin lagi menyembunyikan apapun.

" apa ka sudah gila...atau mungkin otak mu yang sudah geser ?!

Untuk apa kamu mencari gadis hina itu, aku tidak menjadikan kanmu seorang prajurit hanya untuk menjadi budak gadis hina itu Rayyan " cecar bu Novi dengan tatapan mata tajam dan penuh amarah.

Rayyan menghela nafas sejenak.

Di tatapnya dalam dalam sang mama.

Ia sungguh merasa aneh dengan sang mama, kenapa wanita yang telah melahirkannya itu begitu membenci Kayra.

" ma....Kayra mengandung cucu mama, mau mama akui atau tidak.

Nyatanya gadis itu memang sedang mengandung cucu mama.

Anak Fakry ma " jawab Rayyan.

" Dan tegannya mama melakukan semua kepadanya.

Mama sudah berusaha membunuhnya.

Dan sekarang mama justru sudah tega mengusir gadis itu dengan tanpa membawa apapun barang miliknya " lanjut Rayyan lagi.

" aku tidak peduli. Dan barang apa....memang dia akan punya barang apa.

Jelas jelas dia tidak memiliki apapun, lalu bagaimana dia bisa memiliki barang " jawab bu Novi.

" berhenti merendahkan orang lain ma, asal mama tahu..aku tidak pernah memberikan apapun selain tumpangan tempat tinggal untuknya...itu saja

Dan ini.....

Mama lihat tas ini ?! Ini adalah miliknya sendiri ma...tapi mama juga bahkan melarangnya untuk membawanya ?!

Aku heran melihat mama, mama juga seorang wanita, mama juga seorang ibu yang bahkan telah lebih dulu merasakan bagaimana sulitnya mengandung hingga melahirkan

tapi kenapa mama tega melakukan semua itu kepada Kayra.

Tidak adakah sedikit saja rasa empati di hati mama untuk gadis itu ? " Rayyan tak bisa lagi menutupi kekesalannya atas sikap aang mama.

" sudah cukup, tutup mulutmu Rayyan, hentikan omong kosongmu itu

...aku tidak butuh ceramahmu yang tidak berguna itu.

Apa karena sekarang kau telah berhasil menjadi seorang jendral lalu kau lupa siapa yang telah melahirkanmu dan siapa yang telah mengajarimu belajar berjalan hingga belajar bicara ?! Kurang ajarnya kau sudah berani mengajari mama sekarang " sentak bu Novi.

Rayyan mengusak rambutnya demi mendengar ucapan sang mama.

" terserah mama saja, aku hanya berusaha menyelamatkan nama baik keluarga ini.

Aku hanya berusaha menyelamatkan keluarga ini dari dosa.

sekarang aku hanya bisa bedoa, semoga mama tidak akan pernah menyesali perbuatan mama ini.

Karena jujur saja, kali ini mama sudah sangat keterlaluan " kata Rayyan lagi sebelum akhirnya pria iti berlalu meninggalkan sang mama.

Rayyan meninggalkan sang mama dan terus melangkah menaiki tangga.

" apa yang sudah mama lakukan lagi kali ini kepadanya ma....bukankah aku sudah bilang jangan ganggu dia lagi ma....?! " tiba tiba Fakry telah berdiri di hadapan sang mama.

Tadi pria itu tertidur di kamar tamu setelah lelah mengikuti jejak sang kakak namun ternyata ia justru kehilangan jejak.

Ia terbangun ketika mendengar suara ribut ribut.

Bu Novi tak segera menjawab pertanyaan Fakry itu.

" apa beamr yang sudah aku dengar tadi jika mama sebenarnya telah menemukan Kayra namun malah justru mengusirnya ?! " tanya Fakry lagi.

Sejak menghilangnya Kayra dari rumah sakit, Fakry memang telah menyesal.dan begitu menyadari kesalahannya.

Ia berniat menebus segala kesalahannya dan ingin beranggung jawab.

Ia tak ingin kehilangan sang anak, ia juga tak ingin sang anak terlahir tanpa seorang ayah.

Itulah sebabnya kenapa ia terus berusaha menemukan gadis itu.

Setidaknya, meski ia tak mencintainya.

Namun ia bersedia menikahi Kayra agar sang anak tak terlahir di luar nikah dan tak mengenal dirinya sebagai seorang ayah.

Ia juga sudah meminta kepada sang mama untuk mengizinkan dirinya menyelesaikan masalahnya dengan Kayra dengan caranya sendiri.

" sudah berapa kali aku minta kepada mama, kali ini biarkan aku menyelesaikan masalah ini dengan caraku ma..." lanjut Fakry lagi.

" dengan cara apa...menikahinya ?! " tanya bu Novi dengan mencibir.

" jika itu memang perlu, kenapa tidak...?! " jawab Fakry.

" kau gila, lalu bagaimana dengan Rhain ?! "

" mama lupa jika semua antara aku dan Rhain benar benar telah hancur kini " jawab Fakry putus asa.

" kau beniat menjadikan gadis itu pelampiasanmu begitu ?! " cibir bu Novi.

" tidak ma...."

" kenapa tidak ?! Kau bilang hanya Rhain yang kau cintai dan hanya Rhain yang ingin kau nikahi.

tapi kenapa kau juga ingin menikahi gadis itu sekarang ?! "

" karena dia mengandung anakku ma...karena dia adalah ibu dari anakku " jawab Fakry.

" omong kosong....apa sekarang kau berencana bersaing dengan Rayyan untuk menikahinya ?!

Menjijikkan .

Bisa bisanya kalian berdua berebut gadis seperti dia " hardik bu Novi tak terima karena ia merasa ke dua putra kebanggaannya seolah berebut Kayra.

Gadis yang ia anggap hina karena terlahir dari seorang wanita yang bergelar pelakor.

Seorang sosok gadis yang tak pernah masuk ke dalam list daftar calon menantinya.

" gadis seperti apa maksud mama, dia gadis baik baik sebelum aku merenggut kesuciannya malam itu " jawab fakry lagi penuh penyesan.

Bu Novi memutar bola matanya malas.

" sudahlah Fakry...kau tidak perlu ikut ikutan gila seperti Rayyan yang ingin menikahi gadis itu. Kita bisa bertanggung jawan kepadanya dengan cara lain " kata bu Novi.

" dengan cara apa ma, dengan cara menikahkannya dengan lak laki lain ?!

Tidak ma..Fakry tidak setuju, Fakry tidak mau anak Fakry memanggil laki laki lain ayah.

Aku akan mencari Kayra, setelah itu..biarkan aku melakukan yang seharusnya memang harus ku lakukan sejak awal " kata Fakry.

" aku kecewa dengan mama, seharusnya aku tak begitu saja percaya dengan mama yang berkata akan menyelesaikan masalh ini dengan cara mama.

Seharusnya aku memang sudah harus bertanggug jawab sejak awal sehingga aku tidak perlu khawatir kehilangan anakku seperti saat ini " kata Fakry lagi sambil berlalu meninggalkan sang mama yang berdiri terpekur di tempatnya.

Bu Novi merasa syok dan terpukul menerima kenyataan ini.

Kedua putranya seolah menyalahkannya hanya karena Kayra.

Sementara itu di tempat lain.

Tepatnya di dalam sebuah kamar di sebuah rumah sakit.

Dua orang wanita berbeda penampilan nampak tengah tegak berdiri dengan tatapan mata menatap lurus ke depan ke arah sesosok tubuh yang terbaring lemah tak berdaya di atas brankar rumah sakit.

" tak ada jalan lain, pendarahannya terlalu hebat.

Kita tidak bisa menyelamatkan bayi itu lagi " kata seorang daru wanita itu yang memakai gamis dan kerudung panjang yang menjuntai menutupi dadanya.dan di angguki oleh yang lain.

" satu satunya jalan untuk menyelamatkannya dari pendarahan ini adalah kuretasi " timpal yang lain wanita itu lagi.

Dan lagi lagi kata katanya di angguki oleh wanita di sebelahnya itu.

" tapi kita butuh keluarganya untuk memberikan persetujuan " jawab yang lain.

" lalu siapa yang akan bertanggung jawab atasnya...?! "

" aku..aku yang akan bertanggung jawab atasnya karena aku yang sudah membawanya kemari " sebuah suara berasal dari arah belakang.

Kedua wanita itu menoleh dengan cepat kebelakang.

" dokter Ry....."