NovelToon NovelToon
SEKILAS WAJAH SAYU

SEKILAS WAJAH SAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Me Azalea

Kehidupan Zevanya hancur, semenjak dirinya bertemu dengan seorang pria yang bernama Reynald. Pria itu menyebabkan dirinya harus mendekam didalam penjara yang dingin. Bahkan Zevanya harus menerima hukuman mati, setelah dirinya tertangkap tangan oleh polisi Bandara membawa sejumlah heroin dan pil ekstasi di koper miliknya.

Apakah Reynald , kekasihnya itu dengan sengaja menjebaknya? Ataukah ada orang lain yang ingin memisahkan cinta mereka?

Apakah dendam dalam diri Zevanya terbalaskan, setelah dirinya selamat dari eksekusi mati yang dijatuhkan oleh pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIA MILIKKU

Jam dinding di kamar Reynald terasa berputar dengan cepat. Waktu menunjukkan pukul 07.00 malam. Zee merebahkan tubuhnya sejenak di ranjang.

Dirinya merasa lelah, setelah seharian mengikuti kemauan Reynald untuk merubah penampilannya. Zee terpaksa menurutinya, karena dia tidak ingin mengecewakan pria yang telah resmi menjadi kekasihnya.

Rey meletakkan barang belanjaan diatas sofa, dan menyusul Zee berbaring di ranjang. Zee memiringkan tubuhnya dan menghadap kearah Rey, wajah keduanya begitu dekat.

Zee bisa merasakan hangatnya nafas pria itu mengenai wajahnya.

"I love you, honey!" Bisik Rey di telinganya.

"I love you too, my hubby! Terimakasih untuk semuanya," ucap Zee tersenyum tulus.

"Mm, aku hanya ingin kamu tidak merasa buruk berada disampingku."

Keduanya saling berpelukan, saling memberikan ciuman termanis, tanpa ada nafsu, yang ada hanya rasa cinta yang sulit untuk dijabarkan.

Kemesraan keduanya buyar saat ponsel di kantong celana Rey berbunyi nyaring.

Pria itu duduk sambil menggulirkan layar ponsel sambil menekan tombol berwarna hijau "Hallo Axel, ...ada apa?"

"Kemana aja, bro...susah sekali menghubungimu?"

"Aku ada di apartemen, kenapa emangnya?"

"Kau lupa, hari ini Daniel ulang tahun, kita semua sudah ada di hotel La Fiesta. Kamu saja yang belum datang!" omel Axel

"Sorry bro, aku lupa. Oke... aku akan segera  kesana!"

"Jangan datang sendirian, kalau kamu tidak ingin kami bully!" timpal Daniel.

Reynald menutup telponnya, Menoleh kearah Zee yang sedari tadi memperhatikannya. Dia tersenyum penuh arti

"Ada apa?" Tanya Zee penasaran.

"Aku lupa, kalau hari ini Daniel ulang tahun."

"Kalau begitu pergilah, aku disini saja," kata Zee.

"Aku ingin kau ikut denganku!"

"Tapi aku ..." Belum sempat Zee menjawab, Rey sudah membungkam mulutnya dengan ciuman di bibirnya. "Rey,...!" Zee melepaskan dirinya dari pelukan Reynald.

"Aku mau memperkenalkan mu pada teman-temanku, tidak ada penolakan. Oke!"

Zee diam sejenak.

"Ayolah....honey! Teman-teman ku datang membawa pasangannya, masa aku sendirian, apa kamu rela aku digoda cewek lain!" Reynald merajuk.

"Baiklah, aku ikut!" ujar Zee pada akhirnya.

"Nah gitu, dong!" Reynald mengacak rambut Zee dengan gemas.

"Dasar pemaksa!" gerutu Zee.

Rey sudah rapi dengan pakaiannya,  memakai kemeja hitam lengan panjang, dan celana berwarna coklat susu dan jas berwarna senada.

Zee keluar dari kamar. Dirinya memakai sebuah gaun malam berwarna hitam dengan bahu yang sedikit terbuka, memperlihatkan leher jenjangnya yang putih tanpa cela.

Rey terpaku sesaat,

"Kita berangkat, hubby!"  Bisik Zee.

"Oke, honey! ... tapi tunggu dulu, sepertinya ada yang kurang!"

Rey mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari dalam kantong celananya, sebuah kalung

Berlian ber bandul hati berwarna biru langit, lalu memasangkannya di leher Zee yang terbuka.

"Rey, ini terlalu berlebihan!" Zee menolak memakai kalung itu.

"Ini tidak seberapa, honey! Kau pantas mendapatkannya, "Rey memberikan sebuah kecupan di tengkuk wanitanya, yang membuat darah Zee mendesir hebat.

"Ayolah Rey, ...nanti kita terlambat " Zee segera berjalan keluar kamar, menghindari Reynald yang senang mencuri-curi kesempatan untuk mencumbunya. Reynald yang terkekeh, melihat kekasihnya cemberut.

******

Kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu, tiba di Ballroom hotel La Fiesta, setengah jam kemudian. Daniel sudah berdiri di depan pintu masuk ruang pesta dengan wajah kesal.

"Sorry bro, aku terlambat. Aku benar-benar lupa hari ini pesta ulang tahunmu. Jangan marah oke, happy birthday!" Rey memeluk sahabatnya itu hangat.

"Ku pikir, kau tidak akan datang, kata Axel kau sibuk dengan kekasih barumu." Daniel menonjok perut Reynald pelan.

Rey terkekeh.

"Oh ya, kenalkan kekasihku Zee. Honey, ini Daniel temanku yang lagi ulang tahun." Rey memperkenalkan Zee dengan senyum bangga. Sambil merangkul pundak gadis itu mesra.

"Hai, Daniel..." Zee menyalami Daniel, yang tampak terpukau melihat gadis cantik dihadapannya.

"Daniel....hei!" Reynald menepuk pundak Daniel hingga temannya itu tersadar.

Abraham dan Axel pun datang mendekati mereka. "... dan ini Abraham dan Axel, mereka teman baikku, ya kan Bro?"

Reynald menepuk pundak Axel yang tidak percaya apa yang dia lihat, Zee yang dia lihat sekarang, bukanlah Zee yang berkacamata tebal dan rambut yang selalu berkepang dua.

"Rey, kamu kenal nona ini dimana? Apa dia punya saudara kembar?" puji Axel. "Cantik sekali."

"Kenapa emangnya, jangan bilang kamu mau nikung aku, DIA MILIKKU, " ujar Reynald menjauhkan Zee dari Axel. Abraham dan Daniel tertawa melihat sikap Reynald yang kekanak-kanakan.

"Kenalkan aku Axel Griffith, " Axel mengulurkan tangannya.

"Zevanya Meghan," Zee menyambut uluran tangan Axel dengan senyum ramah.

Axel menatap Reynald dengan sorot matanya yang tajam, seolah hendak membunuh.

"Rey, kamu berhutang penjelasan pada kita." kata Axel, melayangkan tinjunya ringan kearah perut sahabatnya itu.

Reynald hanya tertawa renyah, dia tahu Rey pasti akan mempertanyakan tentang Zee padanya. Karena Zee adalah wanita yang dia jadikan taruhan untuk Reynald.

"Sudah.... Sudah, ayo semua masuk, pesta akan kita lanjutkan. Nona Meghan, nikmati pestanya," ujar Abraham.

"Terimakasih," Zee mengangguk.

******

Semua mata tertuju pada kedua insan yang baru masuk kedalam ruangan pesta. Zee berjalan disisi Reynald dengan anggun.

Reynald menggenggam jemari Zevanya erat, seolah tak ingin melepaskan. Zee sedikit gugup, saat samar-samar dia mendengar suara suara sumbang menyindir dirinya.

"Hah!.. Apa benar dia cewek aneh itu? Aku tidak percaya dia bisa menggaet Reynald Wilson, ternyata dia jalang juga," suara wanita berambut pirang berbisik-bisik pada temannya, namun Zee masih  bisa mendengarnya.

"Si itik buruk rupa, menjelma menjadi angsa emas, " sindir yang lainnya membuat Zee menunduk cemas.

"Honey, angkat wajahmu! " Bisik Reynald. "Jangan dengar omongan mereka, bersenang-senanglah, jangan pernah jauh dariku!"  Reynald menggenggam jemari wanitanya erat. Zee mengangguk.

Reynald memperkenalkan Zee pada semua teman-teman satu angkatannya. Wajahnya tampak berseri-seri. Mendapatkan Zee adalah suatu anugerah terindah baginya. Karena dari sekian banyak wanita yang pernah berkencan dengannya, Zee adalah yang paling istimewa.

Seorang wanita berpakaian sexy berwarna merah menyala, mendekati Reynald dan berdiri membelakangi Zee dan mendorongnya.

"Hai, Rey! Apa kabar sayang? lama tidak bertemu,"  wanita itu bergelayut manja di lengan Rey.

Rey merasa risih dan mendorong wanita itu untuk menjauh."Please Claire, jaga sikapmu!"

"Ayolah Rey, tidak usah munafik begitu,lagian sebentar lagi kita akan menikah, kan?" ucap Claire dengan suara manjanya.

"Apa maksudmu, Claire? Siapa yang akan menikah denganmu!" Rey mulai kesal.

"Jangan pura-pura tidak tahu sayang.  Oh, atau karena jalang ini, Apa dia menggodamu?" Claire menatap Zevanya penuh kebencian.

"Aku yang mengejarnya, kenapa? Tidak suka?" Reynald menarik tangan Zee agar berdiri disampingnya.

"Rey, kamu tanya saja sama Daddy Ronald! kedua orang tua kita sudah sepakat, untuk menjodohkan kita. Semalam Daddy Ronald dan Mom Jenny datang kerumah ku membicarakan pernikahan kita." ungkap Claire.

"Maaf Claire! Aku tidak percaya omong kosong mu, pergilah! jangan ganggu aku!" Bentak Reynald marah dan meminta  Claire untuk menjauh.

Claire memandang Zee dengan tatapan sinis.

"Dengar bitch! Reynald tidak akan pernah menjadi milikmu. Karena dari segi apapun, aku lebih baik darimu, jadi persiapkan dirimu untuk dicampakkan." ujar Claire tersenyum mengejek.

"Keluargaku dan keluarga Wilson adalah keluarga terpandang di kota ini, sedang kau bukan siapa-siapa. Jadi, jangan mimpi untuk menjadi nyonya Wilson." hina Claire.

Zee mengepalkan tangannya, ingin rasanya dia menampar wanita bermulut pedas itu, tapi ia tidak ingin membuat Reynald malu, ia mencoba menahan diri.

"Jangan pedulikan dia, honey!" Rey mencoba menenangkan Zee, memeluk pinggang Zee erat.

Zee merasa tidak nyaman lagi berada disana, matanya berkaca-kaca. Tapi Zee tidak mau Reynald melihatnya menangis.

"Rey,. Aku ke toilet sebentar."

"Mau ditemani?"

"Nggak usah, aku bisa sendiri!" Zee segera meninggalkan tempat pesta.

Dia mengusap wajahnya didepan cermin, menghapus air matanya, dan kemudian memperbaiki dandanannya.  Zee menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. Cukup lama Zee di toilet, setelah suasana hatinya sedikit tenang. Dia kembali ke ruang pesta, namun Zee tidak melihat Reynald disana.

"Mr. Griffith, anda melihat Rey?" Tanya Zee pada Axel yang sedang menikmati minumannya di mini bar.

"Bukankan dia baru saja keluar denganmu?" kata Axel, menghentikan minumnya.

"Tidak, aku baru saja dari toilet, kalau begitu saya permisi dulu, terimakasih!"

Zee buru-buru keluar dari ruang pesta, mencari keberadaan Reynald. Matanya menangkap sosok Rey, sedang bersama seorang wanita yang memapah Rey menuju sebuah mobil.

"Rey..." Teriak Zee. Namun pria itu tidak menoleh. Zee berlari mengejar kedua orang itu, dan mendorong wanita yang membawa Reynald dengan kasar hingga terjatuh ke aspal.

"Bitch...! Apa yang lakukan, hah!" wanita itu adalah Claire, dia sangat marah.

"Aku yang harus bertanya padamu! Apa yang kau lakukan pada kekasihku?" balas Zee kesal.

Zee menahan tubuh Rey yang tampak sempoyongan. Sepertinya pria itu sedang menahan rasa sakit di kepalanya.

"Honey, ayo kita pulang! Kepalaku sakit sekali," kata Rey, memegang kepalanya yang seakan mau pecah.

"Tidak bisa Rey, kau harus pulang bersamaku!" Kata Claire tidak mau kalah menarik Rey dari tangan Zee.

"Rey hanya akan pulang bersamaku, kau dengar sendiri, kan?" Kata Zee marah

Daniel datang bersama Abraham, melerai kedua wanita itu saat  melihat Zee dan Claire saling tarik memperebutkan Reynald  yang makin kepanasan, tubuhnya berkeringat.

"Ada apa, nona Meghan?" Tanya Abraham.

"Aku tidak tahu, sepertinya Rey sakit, aku akan membawanya pulang!" Zee membawa Reynald ke mobil pria itu.

"Kau bisa bawa mobil?" Tanya Daniel.

"Ya, aku bisa.  Daniel tolong angkat Rey ke mobil ya!"  Pinta Zee.

Daniel mengangguk, kemudian mengangkat Reynald kedalam mobil.

Zee mengambil kunci mobil di kantong celana Rey. Dan segera melarikan mobil itu kembali ke apartemen Reynald.

Daniel dan Abraham saling pandang. Keduanya tersenyum penuh arti.

BERSAMBUNG

1
Nazhifa Azalea
Thank you!
Nus Wantari
semangat Thor..🥰🥰🥰🥰
Nus Wantari
terimakasih Thor...up nya di tunggu
Nazhifa Azalea
makasih Komen nya KK, mohon masukannya, agar karya saya bisa diterima
Nus Wantari
lanjut Thor ...ga sabar nunggu up lg..seru
Nazhifa Azalea: Makasih Kak! Semoga nggak bosan nungguin karya saya, sampai tamat ya! 🙏🥰
total 1 replies
Yuli Efendi
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!