Derita Gadis Yang Terhina

Derita Gadis Yang Terhina

bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )

sesosok tubuh seorang gadis nampak dalam kondisi begitu memilukan di pojok sebuah kamar dengan ukuran luas, dan terkesan cukup mewah itu.

Pakaian gadis itu nampak compang camping di sana.

Ia terlihat memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya di balik ke dua lututnya yang tertekuk.

Bahunya terlihat naik turun menandakan jika ia sedang terisak saat ini.

Tubuhnya juga terlihat gemetaran.

Di atas tempat tidur super besar yang juga ada di ruangan itu,

Seorang pria nampak tengah terlelap dengan posisi tengkurap.

Tubuh bagian atasnya yang tanpa sehelai benang nampak terekspos begitu saja.

sementara tubuh bagian bawahnya tertutup sebuah selimut.

Pria itu seolah tengah benar benar terhanyut dalam pelukan mimpi,

Hingga beberapa detik kemudian, tubuh pria itu nampak bergerak.

Ia merasa terganggu dengan j suara isakan yang awalnya terdengar jauh dan samar samar menyapa gendang telinganya, namun lama kelamaan terdengar kian jelas dan mengganggu tidurnya.

Pria itu benar benar terganggu kini,

Ia pun menggeliatkan tubuhnya juga sedikit mengangkat kepalanya ke atas,

mencoba mencari di mana sumber suara itu berada.

Dan alangkah terkejutnya ia, manakala matanya menangkap tubuh seorang gadis tengah berada di pojokan kamarnya dengan kondisi yang begitu mengenaskan.

Sontak pria itu bangkit dari berbaringnya karena sangking terkejutnya.

Ia semakin terkejut saat bangkit dari tidurnya dan merasakan selimut yang tadi ia pakai melorot.

Matanya terbelalak semakin lebar ketika ia menyadari ia sedang tak memakai apapun pada tubuhnya.

Dengan cepat ia kembali meraih selimut itu untuk menutupi tubuh polosnya.

" hei...siapa kamu ?! " sentak.pria itu itu kemudian.

Gadis itu seketika mendongak.

Wajahnya telah penuh dengan derai air mata dan helai helai rambut yang turut memenuhi wajahnya.

" kamu... ?! " pria itu semakin terkejut ketika ia melihat wajah gadis yang tertunduk di pojok kamarnya itu.

Pria itu segera turun dari tempat tidurnya.

Kemudian dengan langkah lebar ia mendekat ke arah gadis itu.

" sedang apa kau di sini ?! " sentaknya dengan kasar.

Wajah gadis itu kian memucat.

" katakan padaku, apa yang kau lakukan di kamarku hah...?! " sentak pria itu lagi.

Kali ini ia meraih dengan kasar pergelangan tangan gadis itu dan menariknya ke atas.

Sontak di tarik dengan kasar seperti itu, gadis dengan tubuh kecil itu turut terseret ke atas.

Wajahnya kian memucat menerima perlakuan kasar itu.

Pria itu menatap nanar t7buh gadis yang kini berdiri gemetaran di hadapannya itu.

Ia menggelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan apa yang kini sedang ia lihat.

Pakaian gadis itu sobek di sana sini, dan hal itu sontak mengingatkannya pada seorang gadis pemilik hatinya yang juga pernah dalam kondisi seperti ini.

" kau....." pria itu tergagap melihat kondisi gadis di hadapannya itu.

Kondisi gadis itu begitu mengenaskan.

Tanda merah ke unguan memenuhi leher jenjangnya dan tulang selangkanya.

Begitupun are dadanya,

Pakaian di bagian dadanya tersobek begitu lebar, hingga menampakkan dadanya dengan tonjolan yang menyembul.

Tapi nampaknya, gadis itu tak menyadari apapun kini.

Pria itu menatap nyalang dan sulit di artikan pada gadis di hadapannya itu.

Dia masih begitu muda.

Dia juga baru datang ke rumah ini satu bulang yang lalu seingatnya.

Dia adalah putri pembantu di rumahnya ini.

Bi Rahma.

Seorang wanita yang sudah cukup lama mengabdi pada keluarganya.

" apa yang kau lakukan dikamarku....?! katakan padaku jangan diam saja !! " bentak pria itu dengan wajah merah padam dan rahang yang mengeras.

Wajah itu kian membuat gadis itu ke takutan.

" sa...sa....saya...." gadis itu tergagap karena sangat ketakutannya.

Pria di hadapannya itu bukanlah pria biasa, dia adalah seorang pria dewasa sekaligus putra bungsu pemilik rumah ini.

Seseorang yang seharusnya ia hormati dan ia segani.

AlFakry Haikal Kamal Risyud.

Putra bungsu keluarga Risyid.

Sebuah keluarga yang cukup di hormati dan di segani di kalangan masyarakat tempat mereka tinggal karena kebaikannya dan juga karena kedudukannya juga.

Pak Rosyid yang dahulunya bekerja sebagai salah satu staf BUMN,

Kini telah menjadi seorang anggota dewan perwakilan rakyat yang terhormat.

Flass on

Malam semakin larut ketika seorang gadis dengan rambut panjang terurainya nampak keluar dari dalam kamarnya.

jam yang menempel di dinding menunjuk angka 2 dini hari.

Dia berniat melakukan ibadah malamnya, suatu hal yang memang sudah biasa ia lakukan sejak dulu.

Gadis itu adalah Kayra Afanin Azzahra, seorang gadis berusia 17 tahun yang baru lulus dari sekolah menangah atasnya sejak bebarapa bulan yang lalu.

Ia datang ke rumah besar ini karena menyusul ibu tirinya.

Ya....

Ibu tiri.

Seorang wanita yang merupakan istri pertama mendiang ayahnya.

Seorang wanita yang sejak ayah dan ibu kandungnya tiada, tepatnya di usianya yang menginjak 5 tahun mulai merawatnya.

Ya...walau terpaksa,

Nyatanya wanita itulah yang merawatnya sejak hari itu hingga dia menginjak banhku SMP.

Wanita itu meninggalkannya dengan ibunya ,atau bisa di bilang nenek tirinya.

Wanita itu pergi kota demi mencari uang untuk biaya sekolanya juga.

Meski terkesan tak ikhlas merawatnya, tapi ibu tiri dan nenek tirinya tak pernah lewat memenuhi kebutuhannya.

Karenanya, meski kerap meneima perlakuan kasar.

Ia tetap betah tinggal bersama sang nenek tiri dan ibu tirinya itu dulu.

Dan kini, setelah ia lulus dari sekolah menengah atasnya.

Sang nenek juga telah tiada hampir satu tahun yang lalu.

Ia bertekad untuk mencari kerja agar sang ibu bisa beristirahat di rumah.

Karenanya ia menyusul sang ibu ke kota.

Niatnya adalah untuk mencari kerja.

Ia ingin membalas budi ke pada wanita itu.

Brak.....!!!

Brak.....!!!

gedoran yang sangat keras menyapa gendang telinga gadis itu.

Awalnya ia mengabaikan saja hal itu.

Kayra terus melanjutkan langkahnya ke arah kamar mandi.

Ia berniat mengambil wudlu.

Usai mengambil wudlu, ia kembali melangkah menuju ke kamar.

Namun langkahnya terhenti, ketika kembali ia mendengar gedoran pintu yang kali ini terdengar semakin kasar.

Gadis itu mengerutkan keningnya.

Bukankah ada bel di luar, tapi kenapa malah menggedor pintu seperti itu.

Bisiknya dalam hati.

Kayra yang tadinya berniat abai, kini memutar langkahnya dan mendekat le. arah pintu.

Cklek.....

Pintu terbuka, dan bersamaan dengan itu sesosok tubuh dengan tinggi menjulang dan tegap jatuh menimpanya.

Beruntung Kayra segera meraih tiang pintu untuk berpegangan.

Karena jika tidak...

Sudah pasti ia akan jatuh tertimpa tubuh tinggi dan besar itu.

" aww....sssttt......" Kayra sedikit meringis menahan sakit ketika tangannya sedikit terpelintir.

" Rhain......ini kamu ?! " bisik pria itu tiba tiba sembari menangkup wajah Kayra dengan kedua tangannya.

Kayra sontak membelalakkan matanya lebar lebar.

" ma..ma...maaf, anda salah orang sa...sa...saya bu..bu emmmptmmmmm "

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

siapa ?
apa rhain?
apa yg terjadi dengan rhain?
kok aampai acak2 an?

2024-11-02

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ini keluarga yang benar siapa yah Rosyid kah nama belakang keluarganya

2024-09-06

1

Ira

Ira

e

2024-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
Episodes

Updated 141 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!